Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ARTRITIS GOUT

Topik : Penyuluhan Kesehatan Tentang Artritis Gout

Subtopik : Pengertian Artritis Gout

Penyebab Artritis Gout

Tanda dan gejala Artritis Gout

Lokasi Sendi Tersering Artritis Gout

Pencegahan Artritis Gout

Makanan Yang Dapat di Konsumsi Penderita Artritis Gout

Penataksanaan Artritis Gout

Penataksanaan Herbal Artritis Gout

Sasaran : Lansia yang berumur 60 tahun

Hari/tanggal : Senin, 19 Maret 2018

Waktu : 30 menit

Tempat : Rumah Ny. S. Dusun 2 Desa Lobutua, Kecamatan

Andamdewi, Kabupaten Tapanuli Tengah

A. Latar Belakang

Dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), terutama

dibidang kedokteran, termasuk penemuan obat-abatan seperti antibiotika yang

mampu “melenyapkan” berbagai penyakit infeksi, berhasil menurunkan angka

kematian bayi dan anak, memperlambat kematian, memperbaiki gizi dan


sanitasi sehingga kualitas dan umur harapan hidup meningkat. Akibatnya,

jumlah penduduk lanjut usia semakin bertambah banyak, bahkan cenderung

lebih cepat dan pesat (Nugroho,2012).

Saat ini, diseluruh dunia jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada 500

juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun dan

diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Di Negara maju

seperti amerika serikat pertambahan orang lanjut usia diperkirakan 1000 orang

per hari pada tahun1985 dan diperkirakan 50% dari penduduk berusia di atas

50 tahun sehingga istilah baby boom pada masa lalu berganti menjadi

“ledakan penduduk lanjut usia” (lansia) (Padila, 2013).

Sering kali keberadaan lanjut usia dipersepsikan secara negative, dianggap

sebagai beban keluarga dan masyarakat sekitarnya.kenyataan mendorong

semakin berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua itu identik dengan

semakin banyaknya masalah kesehatan yang dialami oleh lanjut usia. Lanjut

usia cenderung dipandang masyarakat tidak lebih dari sekelompok orang yang

sakit-sakitan. Banyak pula lanjut usia yang justru berperan aktif, tidak saja

dalam keluarganya, tetpi juga dalam masyarakat sekitarnya (Nugroho, 2012).

Permasalahan pada lansia dalam pemeliharaan kesehatan: hanya 5% yang

di urus oleh institusi, 25% dari semua resep obat-obatan adalah untuk lanjut

usia, penyakit-penyakit mungkin ganda dan kronis hampir 40% melibatkan

lebih dari satu penyakit (komplikasi sering erjadi), akiba-akibat dari

ketidakmampuan akan lebih dari satu penyakit (komplikasi sering terjadi),

akibat-akiba dari ketidakmampuan akan lebih dari satu penyakit (komplikasi


sering terjadi), akbat-akibat dan ketidakmampuan akan lebih cepat terjadi

apabila lanju usia lebih rendah karena proses ketuaan sehingga seorang lanjut

usia lebih mudah terkena penyakit, lanjut usia kurang tahan terhadap tekanan

mental lingkungan dan fisik, pemeliharaan kesehatan yang buruk umumnya

terjadi: kurang dari 1/3 tidak dilakukan check up kesehatan tahunan, banyak

terlihat pemeliharaan kesehatan sebagai pelayanan yang digunakan hanya

selama krisis hidup, banyak terlihat lebih dari satu orang dokter yang melihat

secara terpisah. Ketakutan-ketakutan yang dialami oleh lanjut usia meliputi:

Ketergantungan fisik dan ekonomi, sakit-sakitan yang kronis misalnya

(Arthritis 44%, hipertensi 39%, berkurangnya pendengaran atau tuli 28%, dan

penyakit jantung 27%), kesepian, kebosanan yang disebabkan rasa tidak

diperlukan (Padila,2013).

Perubahan yang wajar dalam usia lanjut dalam proses berfikir, mengingat

serta dalam proses menangkap maupun merespon sesuatu sudah mulai

mengalami penurunan secara berkala. Proses menua secara individu

mengakibatkan beberapa masalah baik masalah secara fisik, biologis, mental

maupun social ekonominya. Hal ini dapat dilihat terkait dengan masalah

kesehatan yang paling banyak dialami adalah penyakit tidak menular salah

satu diantaranya penyakit kronis, salah satu penyakit kronis yang paling

banyak menyerang pada lanjut usia adalah asam urat (Diantri dan Candra,

2013).

Menurut RISKESDES 2013 pravlensi penyakit sendi pada usia 55-64

tahun 45,05%, usia 67-74 tahun 51,9%, usia >75 tahun 54,8%. Penyakit sendi
yang sering dialami oleh golongan lanjut usia yaitu penyakit arthritis gout,

osteoritis, dan remothoid arthritis. Sedangkan dari hasil pengumpulan data

penulis di desa percut kecamatan percut sei tuan kabupaten deli serdang pada

bulan desember 2015 terdapat 1,90% penduduk yang menderita gout arthritis.

Banyak masalah yang akan terjadi pada lansia, baik dalam fisik maupun dalam

psikososialnya. Maka masalah yang akan terjadi pada lansia harus dicegah

melalui hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan seperti latihan fisik melatih

pergerakan, modifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya cidera pada

lansia dan melatih kebiasaan pasien.

Hail pendataan jumlah lansia yang telah dilakukan pada tanggal 1-3

desember 2015 di Dusun XI Desa Percut kecamatan Percut Sei Tuan yaitu

berjumlah 52 orang. Lansia awal 46-55 tahun sekitar 24 orang dengan

persentase 46,15%, lansia akhir 56-65 tahun sekitar 17 orang dengan

persentase 32,69% sedangkan lansia manula sekitar 11 orang dengan

persentase 21,15%.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan lansia mengerti dan memahami

tentang perawatan pada pasien Artritis Gout.

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Artritis Gout, lansia

dapat:
a. Menjelaskan pengertian Artritis Gout

b. Menjelaskan tanda dan gejala Artritis Gout

c. Menjelaskan rekomendasi tindak lanjut bagi pasien Artritis Gout.

d. Menjelaskan penatalaksanaan Artritis Gout

C. Waktu Pelaksanaan

Hari/tanggal : Senin, 19 Maret 2018

Waktu : 30 Menit

Sasaran : Lansia yang berumur 60 tahun

Tempat : Rumah Ny. S. Dusun 2 Desa Lobutua, Kecamatan

Andamdewi, Kabupaten Tapanuli Tengah

Metode : Ceramah

Media : Leaflet

Materi : Artritis Gout

Rencana Kegiatan :

No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu

1 Pembukaan - Memberi salam Menjawab salam 5 menit

- Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan

memperhatikan

2 Kegiatan Inti - Menjelaskan Mendengarkan dan 15 menit

pengertian Artritis memperhatikan

Gout Mendengrkan dan

- Menjelaskan tanda memperhatikan


dan gejala Artritis

Gout Mendengarkan dan

- Menjelaskan memperhatikan

tentang

rekomendasi tindak

lanjut bagi

penderita Artritis Memperhatikan dan

Gout mendengarkan

- Menjelaskan

penatalaksanaan

Artritis Gout

3 Penutup - Melakukan Tanya Bertanya atau 10 menit

jawab dengan menjawab

peserta

penyuluhan Mendengarkan dan

- Menutup memperhatikan

penyuluhan dan Menjawab salam

menyimpulkan

- Mengucapkan

salam
D. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

- Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan

- Media dan alat yang memadai

- Waktu dan tempat penyuluhan sesuai dengan rencana kegiatan

2. Evaluasi Proses

- Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan jadwal yang direncanakan

- Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses

penyuluhan

3. Evaluasi Hasil

- 80 % pertanyaan dapat dijawab oleh lansia

E. Lampiran Materi Penyuluhan

1. Pengertian

ARTHRITIS GOUT atau ASAM URAT adalah suatu penyakit yang

menyerang bagian sendi yang disebabkan karena meningkatnya kadar

asam urat dalam darah.

2. Penyebab

Peningkatan kadar asam urat yang disebabkan karena konsumsi

makanan yang mengandung purin tinggi dan kurangnya pengeluaran

asam urat dari ginjal.

3. Tanda dan Gejala

Kemerahan dan rasa panas pada kulit


Nyeri hebat pada sendi

Bengkak pada sendi

4. Lokasi Sendi Tersering

Sendi kecil di pangkal jempol kaki, sendi jari tangan, lutut, dan siku.

5. Pencegahan

a. Hindari makanan tinggi purin seperti:

- Daging berwarna merah (sapi, kambing, bebek),

- Jeroan (hati, otak,dll),

- Kacang-kacangan (kacang tanah, kacang merah)

- Seafood (ikan sarden, kerang, tuna, udang)

- Sayuran seperti bayam, buncis, kangkung, daun singkong

b. Menurunkan berat badan pada pasien yang gemuk

c. Hindari alkohol

d. Perbanyak minum air putih

6. Makanan Yang Dapat di Konsumsi

Nasi Merah, Roti, Jagung, Kentang, Ubi, Talas, Telur, Susu, Wortel,

Labu siam, Kacang panjang, Terong, Mentimun, Labu air, Selada, Tomat,

Apel, Pisang, Semangka, Melon.

Untuk tempe dan tahu hanya boleh dikonsumsi sebanyak 50 gram per

harinya. Sedangkan untuk jenis kacang-kacangan hanya boleh

dikonsumsi sebanyak 25 gram per harinya


7. Penatalaksanaan

a. Mengatasi serangan akut dengan obat-obatan seperti obat anti nyeri atau

anti radang

b. Mengelola peningkatan asam urat dengan obat penurun asam urat dan

mengubah pola hidup terutama pola makan. Memakan makanan yang

mengandung purin rendah dan hindari makanan dengan purin tinggi.

8. Penataksanaan Herbal

a. Daun salam

Daun salam memiliki senyawa-senyawa seperti minyak atsiri, tannin

dan flavonoid yang banyak terdapat dalam daunnya. Daunnya paling

banyak digunakan. Akar kulit dan buahnya pun juga berkhasiat

sebagai obat.

Cara meramu daun salam menjadi obat asam urat :10 lembar daun

salam direbus dengan 700 cc air + ½ batang sere hingga tersisa 200

cc, kemudian airnya diminum selagi hangat. Diminum rutin sehari

segelas atau dua gelas.

b. Pisang

Pisang bisa digunakan sebagai obat asam urat karena kandungan

potassium (kalium) yang tinggi sehingga dapat mengubah Kristal

asam urat yang mengendap di sendi menjadi cair dan dikeluarkan

oleh tubuh lewat urin. Disamping itu pisang juga kaya akan vitamin

C yang berperan juga dalam mengurangi peradangan dan rasa sakit.

Makanlah 1 sampai 2 buah pisang setiap hari.


c. Daun Sirsak

Kandungan yang ada di dalam daun sirsak terdapat Vitamin C dan

vitamin A dengan kandungan yang cukup tinggi, sehingga dapat

mengeluarkan racun yang ada pada tubuh, selain itu daun ini juga

bisa meringan nyeri sendi yang diakibatkan asam urat, caranya

cukup ambil daun sirsak muda sebanyak 5 lembar Rebus dengan air

yang bersih hingga mendidih Minum ramuan obat tradisional

tersebut setelah dingin lakukan cara tersebut rutin tiap hari

d. Terapi air hangat

Menggunakan terapi dengan air hangat juga berkhasiat untuk

meredakan gejala rematik, dengan terapi tradisional ini nyeri pada

sendi akan berangsur hilang, hal ini karena air hangat dapat

membuat Anda rileks dan tenang selain itu terapi ini dapat

memperlancar peredaran darah yang membeku. Caranya sangat

sederhana, Cukup merendam bagian tubuh yang rematik ke dalam

air hangat dalam beberapa menit saja.


DAFTAR PUSTAKA

Diantari, E, Candra, A. 2013. Pengaruh Asupan Purin Dan Cairan Terhadap

Kadar Asam Urat Pada Wanita Usia 50-60 Tahun Di Kecamatan Gajah Mugkur

Semarang. Jornal Of Nutrition College. Volume 2.

Https://medium.com/@setiadidadang642/cara-mengobati-asam-urat-dengan-

ramuan-tradisional-alami-dari-tumbuhan-14b3792d2eb4

Https://pakarasamurat.com/menu-seminggu-untuk-penderita-asam-urat

Hurlock, E. B. 1999. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga

Notoatmojo, S. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi.4. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nugroho, H. 2012. Keperawatan Gerontik Dan Geatrik. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai