Anda di halaman 1dari 4

Nama : Shara Zetiara

NRP : 1231400005
HAP T10

PROSEDUR PENATAAN RUANG DAN BENTUK KELEMBAGAAN NYA

 Penataan Ruang
Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan
ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Penyelenggaraan penataan ruang adalah
kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan
ruang. Masing-masing dari kegiatan itu mempunyai fungsi sebagai berikut Pengaturan
Penataan Ruang adalah upaya pembentukan landasan hukum bagi Pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang. Pembinaan Penataan Ruang
adalah upaya untuk meningkatkan kinerja penataan ruang yang diselenggarakan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Pelaksanaan Penataan Ruang adalah
upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Yang terakhir adalah
Pengawasan Penataan Ruang maksud dari kegiatan ini adalah upaya agar
penyelenggaraan penataan ruang dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Adapun sebelum menyusun prosedur penataan ruang, ada kalanya melihat terlebih
dahulu proses penyusunan nya. Ada 2 proses penyusunan dan prosedur mengenai
penataan ruang, yaitu proses penyusunan dan prosedur RTRW Provinsi serta proses
penyusunan dan prosedur RTRW Kota. Yang di maksud dari RTRW Provinsi atau
RTRWP adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah provinsi.
Sedangkan RTRW Kota adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang
wilayah kota.

 Proses dan Prosedur RTRW Provinsi


Proses dan prosedur penyusunan sampai dengan implementasi RTRW Provinsi
disyaratkan berlandaskan atas asas :
 keterpaduan
 keserasian
 keselarasan dan keseimbangan
 keberlanjutan
 keberdayagunaan dan keberhasilgunaan; keterbukaan
 kebersamaan dan kemitraan
 pelindungan kepentingan umum
 kepastian hukum dan keadilan; serta
 asas akuntabilitas.
Sedangkan prosedur yang dilalui adalah pentahapan penyusunan RTRW provinsi
yang melibatkan semua pemangku kepentingan dan prosedur legalisasi.
Waktu yang dibutuhkan untuk proses penyusunan dan penetapan RTRW provinsi
diupayakan seefektif mungkin, maksimal selama 24 bulan, dapat terdiri atas :
 tahapan persiapan, pengumpulan data, analisis, perumusan konsepsi, dan
penyusunan raperda membutuhkan waktu antara 8 bulan sampai dengan 18
bulan, dan
 selebihnya digunakan untuk proses legalisasi.

 Proses RTRW Provinsi


Proses Penyusunan RTRW Provinsi terdiri dari kegiatan :
 Persiapan penyusunan RTRW provinsi
 Pengumpulan data yang dibutuhkan
 Pengolahan dan analisis data
 Perumusan konsep RTRW provinsi dan
 Penyusunan Raperda tentang RTRW provinsi.

 Prosedur RTRW Provinsi


Prosedur Penyusunan RTRW Provinsi, mencakup :
 Pembentukan tim penyusunan RTRW provinsi
 Pelaksanaan penyusunan RTRW provinsi
 Pelibatan peran masyarakat di tingkat provinsi dalam penyusunan RTRW
provinsi
 Pembahasan Raperda tentang RTRW provinsi.
 Proses dan Prosedur RTRW Kota
Proses dan prosedur penyusunan sampai dengan implementasi RTRW kota disyaratkan
berlandaskan atas asas :
 keterpaduan
 keserasian
 keselarasan dan keseimbangan
 keberlanjutan
 keberdayagunaan dan keberhasilgunaan; keterbukaan
 kebersamaan dan kemitraan
 pelindungan kepentingan umum
 kepastian hukum dan keadilan serta
 asas akuntabilitas.
Sedangkan prosedur yang dilalui adalah pentahapan penyusunan RTRW kota yang
melibatkan semua pemangku kepentingan dan prosedur legalisasi.
Waktu yang dibutuhkan untuk proses penyusunan dan penetapan RTRW kota
diupayakan seefektif mungkin, maksimal selama 24 bulan, dapat terdiri atas tahapan
persiapan, pengumpulan data, analisis, perumusan konsepsi, dan penyusunan raperda
membutuhkan waktu antara 8 bulan sampai dengan 18 bulan, dan selebihnya digunakan
untuk proses legalisasi.

 Proses RTRW Kota


Proses Penyusunan RTRW Kota terdiri dari kegiatan:
 Persiapan penyusunan RTRW kota
 Pengumpulan data yang dibutuhkan
 Pengolahan dan analisis data
 Perumusan konsep RTRW kota dan
 Penyusunan Raperda tentang RTRW kota.

 Prosedur RTRW Kota


Prosedur Penyusunan RTRW Kota, mencakup :
 Pembentukan tim penyusunan RTRW kota
 Pelaksanaan penyusunan RTRW kota
 Pelibatan peran masyarakat di tingkat kota dalam penyusunan RTRW kota
 Pembahasan Raperda tentang RTRW kota.

 Bentuk Kelembagaan dalam Penataan Ruang


Kelembagaan penataan ruang harus bersifat lintas sektor dan daerah. Oleh karena itu
berbagai lembaga akan terlibat dalam proses penyusunan RTRW Provinsi maupun
RTRW Kabupaten/Kota.
Bentuk-bentuk kelembagaan yang terlibat dalam proses penyusunan RTRW Provinsi
dapat berbeda antara satu provinsi dengan provinsi lainnya sesuai dengan ciri, kondisi,
dan kebutuhan provinsi serta seiring dengan penerapan Otonomi Daerah. Kelembagaan
penataan ruang dapat melibatkan berbagai pihak yang dapat dikelompokkan atas :
 Lembaga Formal Pemerintahan
Unit yang diberikan tanggung jawab utama atas penataan ruang di daerah pada
umumnya adalah lembaga yang ditunjuk oleh Gubernur/Bupati/Walikota yang
biasanya berada di lingkungan Bapeda, Dinas PU/KIMPRASWIL atau Dinas Tata
Ruang serta instansi terkait lainnya. Tiap daerah akan berbeda lembaga formal
pemerintahan yang terlibat dalam kegiatan penataan ruang tergantung tugas pokok
dan fungsi masing-masing organisasi pemerintahan tersebut.
 Lembaga Fungsional
Dalam penyusunan RTRW Provinsi dan RTRW Kabupaten/Kota, diperlukan suatu
tim adhoc yang mempunyai tugas memberikan serta dan sekaligus sebagai
penanggungjawab substansi rencana. Tim ini umumnya melibatkan unsur-unsur dari
pemerintah yang terdiri BAPPEDA, Dinas PU/KIMPRASWIL/Tata Ruang, BPN,
BKPMD, perguruan tinggi, dan instansi terkait lainnya.
 Organisasi Kemasyarakatan
Selain lembaga-lembaga di atas, penyusunan RTRW Provinsi dan RTRW
Kabupaten/Kota perlu melibatkan organisasi kemasyarakatan yang umumnya
berupa representasi dari unsur-unsur masyarakat dan berfungsi sebagai wadah bagi
penyaluran aspirasi masyarakat. Contoh dari lembaga-lembaga non-formal adalah
LSM, Forum Pemerhati Penataan Ruang, dan organisasi kemasyarakatan lainnya.

Sumber : www.penataanruang.com

Anda mungkin juga menyukai