DI RSUD SUKOHARJO
No Register :191897
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
Nama
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan/penghasilan
Suku/Bangsa
Alamat
No.telp/ Hp : Ny. S
: 35 tahun
: Islam
: SMA
: IRT
: Jawa/ Indonesia
: : Tn. M
: 35 tahun
: Islam
: STM
: Swasta
: Jawa/ Indonesia
Ibu datang rujukan dari bidan dengan keluhan perut mules sejak tanggal 7 Juni 2012 pukul 06.00
WIB, pinggang nyeri dan ketuban sudah pecah jam 09.00 tanggal 8 juni 2012.
2. Tanda-tanda Persalinan
c. Durasi : 20 detik
d. Kekuatan : sedang
3. Pengeluaran Pervaginam :
4. Riwayat Menstruasi
5. Riwayat Perkawinan
a. Kawin : 1 kali.
6. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit berbahaya, menular atau menahun seperti
jantung, hepatitis, diabetes mellitus,HIV/AIDS, hipertensi, anemia dll
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit
berbahaya, menular atau menahun seperti jantung, hepatitis, diabetes mellitus,HIV/AIDS, hipertensi,
anemia dll
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang mengalami penyakit berbahaya, menular atau menahun
seperti jantung, hepatitis, diabetes mellitus,HIV/AIDS, hipertensi, anemia dll, hanya saat ini ibu
merasakan nyeri perut dan pinggang.
Ke
Periksa di
Oleh
Kompli
-kasi
Tgl
Lahir
Umur
Kehami-lan
Jenis
Persali-nan
Peno-long
Jenis
Lak-tasi
Kom-plikasi
b. Riwayat ANC
Frekuensi : TM I : 2 kali
TM II : 3 kali
TM III : 6 kali
c. Keluhan :
- TM I : ibu mengatakan sering merasa mual dan pusing ketika bangun tidur
- TM III : ibu mengatakan pinggangnya sering nyeri dan lebih sering BAK
d. Imunisasi TT : 2 kali
Ke Tanggal Oleh
e. Minum tablet Fe : 110 tab (ibu rajin mengkosumsi terapi yang di berikan)
Ibu mengatakan selama hamil sudah pernah mendapatkan terap dari bidan di puskesmas beruba
tablet tambah darah (Fe) dan kalsium laktat.
Ibu mengatakan selama hamil sudah pernah mendapatkan KIE menegenai cara pengurangan rasa
tidak nyaman mual muntah pada kehamilan TM I, pengaturan pola nutrisi, pengaturan pola istirahat,
cara mengkosumsi tablet tambah darah dan kalsium laktat serta manfaatnya, dan KIE mengenai
perubahan fisiologi ibu selama proses kehamilan dan cara menaggulanginya.
i. Kebiasaan :
j. Persiapan persalinan :
- Tempat : puskesmas
- Penolong : bidan
- Dana/biaya : jampersal
9. Riwayat KB
No Jenis
Tanggal/
Nutrisi :
- Makan
Makan terakhir
- Minum
Minum terakhir
3x/hari (Nasi,lauk,sayur)
9-10 gelas/hari
(Air putih,teh,susu)
Satu porsi/piring
(Nasi,lauk,sayur)
Satu gelas
(Air putih)
Tidak ada
Tidak ada
Eliminasi :
- BAK
BAK terakhir
- BAB
BAB terakhir
8-9x/hari
1x/hari
(Konsistensi lembek)
(Konsistensi lembek)
Tidak ada
Tidak ada
Istirahat :
- Tidur siang
- Tidur malam
± 2 jam
± 8 jam
Belum
Belum
Tidak ada
Tidak ada
Personal Hygiene
Mandi 2x/hari
Rekreasi
Pola Seksual
b. Kondisi perasaan ibu sekarang : ibu mengatakan perasaannya saat ini sedikit cemas
c. Kecemasan : ibu mengatakan perasaannya cukup cemas menghadapi proses persalinan saat ini
d. Harapan : ibu berharap proses persalinannya akan segera berlangsung dengan lancar
d. Hubungan dengan tenaga kesehatan : ibu mengatakan hubunganya dengan tenaga kesehatan baik
e. Adat/Kebiasaan keluarga/masyarakat : ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada adat kebiasaan
tertentu
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
b. Tanda Vital :
TD : 110/70 mm Hg
Nadi : 84 kali/menit
Pernafasan : 23 kali/menit
Suhu : 36,2 0C
c. TB : 158 cm
LILA : 27 cm
2. Pemeriksaan fisik :
a. Inspeksi
- Rambut/kulit kepala: bersih,hitam,lurus,panjang/ bersih tidak ada ketombe dan benjolan abnormal
- Hidung :bersih, tidak ada secret, tidak ada kelainan dan benjolan abnormal
- Mulut : lidah bersih, tidak ada stomatitis, tidak terjadi karies gigi
- Leher : tidak terlihat pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan vena jugularis.
• Abdomen
• Genetalia
b. Palpasi
• Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan vena jugularis.
• Abdomen
Palpasi Leopold
- Leopold I : TFU 3 jari di bawah prosesus xefoideus, teraba bagian janin bulat, lunak dan tidak
melenting (bokong)
- Leopold II : Bagian kiri perut ibu teraba bagian janin keras memanjang (punggung)
- Leopold III : Bagian terendh janin teraba bulat, keras dapat di goyangkan (kepala)
c. Auscultasi
• Dada
- Paru – Paru : pernapasan teratur (suara napas vesikuler), tidak ada ronkhi dan wheezing
• Abdomen
d. Perkusi :
4. Pemeriksaan dalam :
Tidak ada luka atau massa pada genetalia eksterna, portio lunak- tebal, pembukaan 3 cm, kulit
ketuban(-), presentasi belakang kepala, penurunan 2/5 bagian, STLD (+)
5. Pemeriksaan Penunjang/Lab
c. Hb : 9,7 gram%
Golongan darah AB
HCT 28
Trombosit 174.000
AL 11.600
GDS 82
1. Diagnosa
Ny. S, umur 35 tahun, GII PI A0 , umur kehamilan 39+4 minggu, janin tunggal, hidup intrauteri, puki,
letak memanjang, presentasi belakang kepala, inpartu kala I fase laten, dengan KPD.
Dasar
Subyektif
• Ibu mengatakan ketuban pecah tanggal 8 Juni 2012, jam 09.00 WIB
• Ibu mengatakan perutnya terasa mules, pinggangnya nyeri dan kenceng-kenceng sejak tanggal 08
Juni 2012, jam 06.00 WIB
Obyektif
• Tanda vital
- TD : 110/70 mmhg
- Nadi : 84 x/menit
- Pernapasan : 24 x/menit
- Suhu : 36,2 oC
• Pemeriksaan leopold
- Leopold 1 : TFU 3 jari di bawah prosesus xefoideus, teraba bagian janin bulat, lunak dan tidak
melenting (bokong)
- Leopold 2 : Bagian kiriperut ibu teraba bagian janin keras memanjang (punggung), Bagian kanan
perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin (ekstremitas)
- Leopold 3 : Bagian terendah janin teraba bulat, keras dan dapat di goyangkan (kepala)
• Pemeriksaan dalam
Tidak ada luka atau massa pada genetalia eksterna, portio lunak- tebal, pembukaan 3 cm, kulit
ketuban(-), presentasi belakang kepala, penurunan 2/5 bagian,STLD (+)
2. Masalah :
Dasar :
• Ibu mengatakan merasa cemas dengan proses persalinan yang sedang di hadapinya
3. Kebutuhan :
• Infeksi intrapartum
• Bayi asfiksia
• Perdarahan
2. Dasar :
3. Tindakan antisipasi :
• Bedrest total dengan posisi panggul lebih rendah dari badanya (trendelenburg)
V. PERENCANAAN
3. Berikan terapi sesuai dengan advice dokter yaitu infus RL dan injeksi ampicilin
5. Anjurkan pada ibu untuk menarik napas panjang ketika dirasakan ada kontraksi
6. Anjurkan pada ibu untuk tetap makan dan minum ketika di sela-sela kontraksi
10. Observasi keadaan umum ibu dan janin tiap 30 menit dan kemajuan persalinan tiap 4 jam
VI. PELAKSANAAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu dan janinnya normal
• Tanda vital
- TD : 110/70 mmhg
- Nadi : 84 x/menit
- Pernapasan : 24 x/menit
- Suhu : 36,2 oC
• Pembukaan : 3cm
2. Meminta inform konsen pada pasien dan keluarga mengenai tindakan yang akan di lakukan bila
terjadi kala 1 lama.
• Memberikan injeksi ampicilin dosis 1 gram + 5ml aquabidest secara IV yang sebelumnya di skintest
terlebih dahulu di lengan kanan secara IC untuk mengetest apakah ibu alergi atau tidak pada obat
yang akan di berikan.
4. Menjelaskan pada ibu mengenai proses persalinan yang sedang di hadapi dapat berlangsung
secara normal walaupun ibu merasakan ketidaknyamanan nyeri pada saat terjadi kontraksi, dan ibu
tidak perlu cemas karena telah di beri perawatan dan pengawasan oleh bidan serta dokter sehingga
apabila terjadi kegawat daruratan dapat segera di lakukan tindakan. Pembukaanya sudah 3-4 cm,
dan akan di sertai peningkatan kontaksi, maka semakin sering kontraksi ibu juga akan merasa
semakin sakit, dan hal tersebut adalah kejadian yang normal.
5. Menganjurkan pada ibu untuk menarik napas panjang ketika ada kontraksi yaitu dengan cara
menari napas melalui hidung dan di keluarkan melalui mulut secara perlahan, hal tersebut
bermanfaat sebgai tekhnik relaksasi ibu untuk mengurangi rasa nyeri yang di rasakan
6. Menganjurkan pada ibu untuk tetap makan dan minum di sela-sela kontraksi yang berguna untuk
mempertahankan tenaga ibu yang terkuras oleh kekuatan kontraksi.
7. Menganjurkan pada ibu untuk tetap BAK dan tidak menahanya ketika di asakan ingin Bak, karena
kandung kemih/ kantung urin yang penuh dapat mengganggu penurunan kepala janin ke jalan lahir.
8. Menganjurkan pada keluarga untuk tetap memberikan dukungan pada ibu dalam mengahadapi
proses persalinanya yaitu dengan cara selalu menemani dan berada di samping ibu, selain itu juga
dapat dilakukan degan memberikan sentuhan-sentuhan-sentuhan ringan/ mengelus-elus pinggang
ibu.
bak instrumen yang di dalamnya terdapat: 1 gunting tali pusat, 1 guting episiotomi, 2 klem tali pusat,
½ kocher, pinset, kassa, 2 pasang handscoon, penjepit tali pusat, kateter nelaton.
Heating set meliputi benang heating steril, jarum heating dan lidokain
Washkom berisi larutan clorin, bengkok, kapas DTT, tempat placenta, underpad, spuit 3cc, oksitosin,
dan misoprostol.
10. Mengobservasi keadaan umum ibu dan janinya serta kemajuan persalinan yaitu:
Nadi, Djj, kontraksi, Suhu tubuh, pengeluaran, Tekanan darah dan pembukaan servix.
VII. EVALUASI
1. Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil serta kadaan ibu dan janinya saat ini
2. Pasien dan keluarga telah memberikan persetujuan tindakan medis bila terjadi kala 1 lama.
3. Terapi infus RL dan injeksi ampicilin telah di berikan sesuai advice dokter.
4. Ibu sudah mengetahui jika proses yang di alaminya adalah suatu hal yang normal dan kecemasan
ibu sedikit berkurang
6. Ibu tetap mencoba makan atau minum ketika tidak ada kontraksi
7. Ibu mencoba untuk BAK dengan pispot yang dibantu oleh kelurga ketika di rasa ingin BAK
x/menit Suhu
0C Kontraksi
Kk, cm
3cm
3 cm
3 cm
3 cm
3 cm
3 cm
DATA PERKEMBANGAN I
Subyektif
- Ibu mengatakan kenceng-kenceng terasa semakin sering dan punggungnya semakin sakit.
Obyektif
a. VS
- Nadi : 87 x/menit
d. Pembukaan : 3 cm
Assesment
Ny. S, umur 35 tahun, GII PI A0, UK 39+4minggu, janin tunggal, hidup intra uteri, letak memanjang,
presentasi belakang kepala, puki, inpartu kala 1 fase laten dengan KPD disertai kala 1 lama.
Planning
4. Berikan terapi sesuai advice dokter : drip oxytoxin 5 IU dalam infus D5% (500 ml) dan lakukan
peningkatan 4 tetes tiap 15 menit, tetesan dimulai dari 8 tetes/ menit
Implementasi
3. Menganjurkan ibu untuk baring miring ke kiri guna mengurangi ras nyeri dan meningkatkan
penurunan kepala janin
4. Memberikan terapi drip oxytoxin 5 IU dalam infus D5% (500 ml) dan melakukan peningkatan
tetesan tiap 15 menit dengan awal 8 tetesan/ menit dan meningkat 4 tetes/ 15 menit.
Evaluasi
Jam Tetesan
tpm
09.15 16 10.00 32
3 cm
4 cm
5 cm
DATA PERKEMBANGAN II
Subjektif
- ibu mengatakan kenceng kenceng semakin sering dan semakin sakit serta ingin mengejan
Obyektif
a. VS
- TD : 110/70 mmhg
- N : 85 x/menit
- R : 24 x/menit
- S : 36,70C
d. Pembukaan : pembukaan 5 cm
Assesment :
Ny. S, umur 35 tahun, GII PI A0, UK 39+4minggu, janin tunggal, hidup intra uteri, letak memanjang,
presentasi belakang kepala, puki, inpartu kala 1 fase aktif dengan KPD disertai kala 1 lama.
Planning :
Implementasi : 1. Memberitahu ibu bahwa kondisi ibu dan bayi ibu baik
4.Ibu bersedia untuk makan dan minum ketika tidak ada kontraksi
Obyektif : a. VS :
- TD : 110/70 mmHg
- N : 88 x/menit
- R : 23 x/menit
- S : 36,8 oC
b. VT : pembukaan lengkap, kulit ketuban (-), presentasi belakang kepala, penurunan kepala 5/5
bagian
Assesment :
Ny. S umur 35 tahun GIIPIA0, 39+4 minggu, janin tunggal, hidup intrauterin, presentasi belakang
kepala, inpartu kala II
Planning :
4. Pimpin persalinan
Implementasi :
1. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan akan dilakukan pertolongan kelahiran
bayi
2. Mendekatkan alat yang di butuhkan dalam proses pertolongan persalinan, meliputi : partus set
yaitu bak instrumen yang di dalamnya terdapat: 1 gunting tali pusat, 1 gunting episiotomi, 2 klem tali
pusat, ½ kocher, pinset, kassa, 2 pasang handscoon, penjepit tali pusat, kateter nelaton.
Heating set meliputi benang heating steril, jarum heating dan lidokain
Washkom berisi larutan clorin, bengkok, kapas DTT, tempat placenta, underpad, spuit 3cc, oksitosin,
dan misoprostol.
3. Memposisikan ibu untuk proses persalinan yaitu posisi dorsal recumbent atau litotomi, serta
memasang underpad di bawh bokong ibu.
- membuka tutup partus set dan memeriksa kembali kelengkapan alat dan bahan
- menahan perineum setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm dengan tangan kanan
yang dilapisi kain bersih dan kering
- melahirkan kepala bayi dengan tangan kiri berada di vertek untuk mencegah defleksi maksimal dan
membantu lahirnya kepala, menganjurkan ibu untuk meneran secara perlahan atau bernafas secara
cepat dan dangkal
- melahirkan bahu depan dengan lembut gerakkan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu
depan lahir
- melahirkan bahu belakang dengan menggerakkan kearah atas dan distal sampai bahu belakang
lahir
- memindahkan tangan kiri untuk menyusur pada lengan bayi, dada dan punggung serta bokong,
sampai kedua kaki, dilanjutkan dengan memegang kedua mata kaki dan pegang masing masing mata
kaki dengan ibu jari dan jari lainnya
- menilai bayi dengan memposisikan kepala bayi 15o lebih rendah dari badan bayi untuk menilai bayi
(apakah bayi menangis, warna kulit, bayi bergerak aktif), dengan cara memegang bayi, tangan kiri
diantara kedua kaki bayi dan tangan kanan memegang kepala bayi.
- mengeringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali telapak tangan tanpa
membersihkan verniks.
Evaluasi :
• Bayi lahir pada jam 13.00 WIB, menangis kuat, jenis kelamin laki laki, berat badan 2700 gram,
panjang badan 48 cm.
DATA PERKEMBANGAN IV
Subyektif :
Obyektif :
• bayi lahir spontan jam 13.00 WIB, menagis kuat, gerak aktif, jenis kelamin laki-laki
Planning :
4. Lakukan heacting
Implementasi :
1. Memastikan bayi tunggal dengan melakukan palpasi perut ibu sebelum menginjeksikan oksitosin
karena oksitosin menyebabkan uterus berkontraksi yang akan sangat menurunkan pasokan oksigen
kepada bayi.
a. Pemberian suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir dengan cara IM pada 1/3
bagian atas paha bagian luar sebanyak 10 unit. Oksitosin ini dapat merangsang fundus uteri untuk
berkontraksi dengan kuat dan efektif sehingga dapat membantu pelepasan plasenta dan mengurangi
kehilangan darah.
- Berdiri disamping ibu, memindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva
- Saat mulai ada kontraksi, menegangkan tali pusat ke arah bawah, melakukan tekanan dorso kranial
hingga tali pusat menjulur dan korpus uteri bergerak keatas yang menandakan plasenta telah lepas
dan dapat dilahirkan
- Setelah plasenta terlepas, menganjurkan ibu untuk meneran agar plasenta terdorong keluar
melalui introitus vagina.
- Pada saat plasenta pada introitus vagina terlihat maka melahirkan plasenta dengan mengangkat
tali pusat keatas dan menopang plasenta dengan tangan lainnya untuk diletakkan dalam kendil.
Pengeluarannya dengan memutar plasenta searah jarum jam hingga selaput ketuban terpilin
menjadi satu.
- Segera setelh plasenta lahir, melakukan masase fundus uteri dengan cara menggerakkan tangan
dengan arah memutar pada undus uteri supaya uterus berkontraksi.
4. Melakukan heacting
Tekhnik jahitan simpul tunggal dengan cutget 2.0 sebanyak 4 simpul jahitan di dalam dan 2 simpul
jahitan di luar.
Evaluasi:
Placenta lahir spontan, jam 13.05 WIB, lengkap, terjadi laserasi derajat II, dan telah di lakukan
penjahitan perineum.
DATA PERKEMBANGAN V
Subyektif:
• Ibu mengatakan merasa sedikit mules di perutnya dan nyeri pda jalan lahir
Obyektif
• Panjang TP : 55 cm, berat placenta : ± 500 gram, TFU: 2 jari di bawah pusat, kontraksi kuat,
perineum laserasi derajat II.
• Ku ibu baik.
Assasment
Planning
• Bereskan alat dan masukan ke dalam larutan klorin 0,5 %, buang barang habis pakai
• Bereskan ibu dan ganti pakaian serta kain dengan yang bersih dan kering
• Observasi perdarahan
Implementasi
• Menganjurkan pada ibu untuk melakukan massase perutnya untuk merangsang kontraksi guna
menghindari perdarahan
• Membereskan alat dan memasukan ke dalam larutan klorin 0,5 % dan membuang barang habis
pakai
• Membereskan ibu dan menganti pakaian serta kain dengan yang bersih dan kering.
Evaluasi
Kesadaran: composmentis,
Nadi : 84 x/menit.
Napas : 20 x/menit
• Ibu sudah di bersihkan dan di ganti pakaian serta kain penutupnya dengan kain yang kering dan
bersih.
• Pedarahan terpantau.
13.20 ±40 ml
13.35 ±35 ml
13.50 ±25 ml
14.35 ±20 ml
Mahasiswa