Anda di halaman 1dari 5

Sarah, Zulkarnaen, Rika dan Trestyawaty | Preeklamsia Berat dengan Parsial HELLP Sindrom

Preeklamsia Berat dengan Parsial HELLP Sindrom


1
Sarah Carolin Syafrullah, 2Zulkarnaen, 1Rika Lisiswanti, 2Trestyawaty
1
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Bagian Bedah, Rumah Sakit Abdoel Moeloek Lampung
3
Bagian Kebidanan dan Kandungan, Rumah Sakit A. Yani Metro

Abstrak
Preeklampsia merupakan sindrom spesifikkehamilan berupa berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi
endotel, yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria. Preeklampsia terjadi pada umur kehamilan
diatas 20 minggu, paling banyak terlihat pada umur kehamilan 37 minggu, tetapi dapat juga timbul kapan saja. Sindrom
Hemolysis Elevated Liver Enzymes Low Platelet (HELLP) Parsial yaitu bila dijumpainya satu atau dua dari ketiga parameter
sindrom HELLP yaitu: Hemolysis (H), Low Trombosit counts (LP), Hemolysis + low trombosit counts (H+LP), hemolysis +
elevated liver enzymes (H+EL). Metode yang digunakan adalah case report dengan analisis data primer diperoleh dari
gejala, pemeriksaan fisik danPemeriksaan penunjang laboratorium menunjukkan hemoglobin: 12,9 g/dL, hematokrit: 36%,
leukosit: 15.880/uL, trombosit: 157.000/uL, serum glutamic oxoloacetic tranminase: 130u/L, serum glutamic pyruvic
transminase: 80 u/L, laktat dehidrogenase: 119 u/L, proteinuri 500mg/dL dan pada pemeriksaan ultrasonografi usia gestasi
29 minggu, janin tunggal hidup presentsi kepala, berat janin 1193 gram, ketuban cukup.Terdapat faktor-faktor yang
berhubungan erat dengan timbulnya penyakit preeklamsia pada pasien ini, yaitu ketidak tahuan terhadap penyakit dan
obesitas pada pasien. Pada kasus ini dipilih tatalaksana konservatif karena pada pasien kehamilan pretrem kurang dari
37minggu tanpa disertai tanda-tanda impending eklamsia dengan keadaan janin baik.

Kata Kunci: kehamilan, parsial HELLP sindrom, preeklamsia

Severe Preeklamisa with Partial HELLP Syndrome


Abstract
Preeclampsia is a syndrome specifically found in pregnancy in which organ perfusion is reduced due to vasospasm and
endothelial activation, characterized by increased blood pressure and proteinuria. Preeclampsia occurs in more than 20
weeks gestational age, most commonly at 37 weeks' gestation, but can also emerge at any time. Parsial HELLP syndrome
was found when one or two from three parameter: Hemolysis (H), Low Trombosit counts (LP), Hemolysis + low trombosit
counts (H+LP), hemolysis + elevated liver enzymes (H+EL). The method used case report with analysis of primary data which
obtained through autoanamnesis, physical examination, and result of blood laboratoryindicated:hemoglobin: 12,9 g/dL,
hematokrit: 36%, leukosit: 15.880/uL, trombosit: 157.000/uL, serum glutamic oxoloacetic tranminase 130u/L serum
glutamic pyruvic transminase: 80 u/L, lactat dehidrogenase: 119 u/L, result of urine laboratoryindicated: proteinuri
500mg/dL and result of ultrasoundography indicatedgestation age 29 weeks, single fetal head presentation live, fetal
weight 1193 gram, enough amniotic. There was factors that are closely related to the onset of preeclampsia disease in this
patient, which are the ignorance of the disease and obesity in patient. This case was treated with conservative
management for patient with less than 37 weeks pregnant without signs of impending eclampsia with well fetal state.

Keywords : partial HELLP syndrome,preeklamsia, pregnancy

Korespondensi : Sarah Carolin Syafrullah, S.Ked, alamat Jl. K. S Tubun No. 25 Rawalaut, HP 081379679222, e-
mailcarolinsarah@ymail.com

Pendahuluan tekanan darah dan proteinuria.Preeklampsia


Penyakit hipertensi dalam kehamilan terjadi pada umur kehamilan 20 minggu,
atau preeklampsia sampai sekarang masih paling banyak terlihat pada umur kehamilan
merupakan masalah kebidanan yang belum 37 minggu, tetapi dapat juga timbul kapan
dapat dipecahkan dengan tuntas. saja pada pertengahan kehamilan.
Preeklampsia adalah salah satu dari 3 Preeklampsia dapat berkembang dari
penyebab kematian utama ibu disamping preeklampsia yang ringan sampai
perdarahan dan infeksi.1 preeklampsia yang berat.2-4
Preeklampsia merupakan sindrom Menurut data yang didapat dari WHO
spesifik kehamilan berupa berkurangnya pada tahun 2010 terdapat 536.000 kematian
perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi maternal di dunia yaitu 25% disebabkan oleh
endotel, yang ditandai dengan peningkatan perdarahan, infeksi 15% dan eklamsia

J Medula Unila|Volume 6|Nomor 1|Desember 2016|160


Sarah dan Rika| Preeklamsia Berat dengan Parsial HELLP Sindrom

12%.Pada tahun 2009-2012 preeklamsia dengan darah tinggi. Tiga jam sebelum masuk
menjadi penyebab utama kematian maternal rumah sakit, penderita mengalami pusing lalu
yaitu 52.9% diikuti perdarahan 26,5% dan kontrol ke bidan dan didapatkan tekanan
infeksi 14,7%.4 Hal ini membuat preeklamsia darah 160/100 mmHg lalu penderita
masih menjadi masalah dalam pelayanan disarankan ke RSAM.Riwayat perut mules
obstetri di Indonesia. Laporan kasus di yang menjalar ke pinggang disangkal, riwayat
Sumatera Utara menyebutkan, preeklamsia keluar darah lendir disangkal, riwayatkeluar
terjadi sebanyak 3.560 kasus dari 251.449 air-air disangkal. Pasien mengatakan riwayat
kehamilan selama tahun 2010, sedangkan di tekanan darah tinggi sebelum
RS dr. Pirngadi Medan pada tahun 2009-1010 kehamilandisangkal, riwayat tekanan darah
dilaporkan angka kematian ibu dengan tinggi dalam keluarga disangkal, riwayat
preeklamsia sebanyak 4,65%.1-3 mual-muntah disangkal, riwayat pandangan
Penyebab preeklampsia sampai saat ini kabur disangkal,riwayat kejang disangkal,
belum diketahui. Kenaikan tekanan darah dan riwayat nyeri ulu hati disangkal.Riwayat
tanda-tanda maternal lainnya hanya menarchepada umur12 tahun dengan siklus
gambaran sekunder yang merupakan refleksi 28 hari, lamanya 7 hari, banyaknya3x ganti
dari suatu masalah intra uterin. Dengan pembalut/hari.Hari pertama haid terakhir 14
demikian tanda-tanda preeklamsia harus Oktober 2014, taksiran persalinan 21 Juli
dipandang sebagai konsekuensi dari suatu 2015. Riwayat Perkawinan1x, menikah selama
proses patologis yang lebih fundamental pada 1 tahun, dan status saat ini masih
sistem target maternal yang spesifik yaitu menikah.Riwayat pemeriksaan antenatal
sistem arteri, hepar, ginjal dan sistem dilakukan 1x pada minggu ke-4
koagulasi. Tiga kelainan sistem target kehamilan.Riwayat penyakit dahulutidak ada,
maternal yang sering terjadi bersamaan pada riwayat penyakit keluarga tidak ada, pasien
kasus preeklampsia dan eklampsia yaitu belum pernah menggunakan kontrasepsi
kelainan laboratorium berupa hemolisis sebelumnya.
intravaskuler, peninggian kadar enzim-enzim Hasil pemeriksaan fisik didapatkan,
hepar dan jumlah trombosit yang rendah.5 keadaan umum tampak sakit sedang,
Sebagai varian preeklamsia berat yang kesadaran compos mentis, tekanan darah
unik dan untuk pertama kalinya 160/110mmHg denyut nadi 80x/menit
memperkenalkan istilah sindrom HELLP yang reguler, isi dan tegangancukup,respiratory
merupakan singkatan darihaemolysis (H), rate 20x/menit, suhu 36,8oC (peraxila).
elevatedliver enzymes (EL) dan lowplatelet Kepala-leher dalam batas normal,
counts (LP). Sindrom HELLP merupakan suatu tenggorokan faring tidak hiperemis, tonsil T1-
kondisi pada wanita hamil yang perlu benar- T1. Regio thorax, cor dalam batas normal.
benar diperhatikan dalam kaitannya dengan Pada auskultasi pulmo didapatkan suara nafas
proses patologis pada sistem target maternal vesikuler dikedua apex paru, suara rhonki
dibalik tanda-tanda klasik preeklampsia dan negatif.Regio abdomen tampak datar, pada
eklampsia.Sindrom ini juga dihubungkan palpasi teraba lemas tidak terdapat nyeri
dengan keadaan penyakit yang berat atau tekan pada epigastrium, perkusi didapatkan
akan berkembang menjadi lebih berat serta suara timpani, dan pada auskultasi bising usus
dengan prognosis maternal dan luaran normal. Ekstremitas superior normal,
perinatal yang lebih buruk, walaupun angka- ekstremitas inferior edema pada kedua
angka kematian maternal perinatal yang tungkai. Status neurologis: refleksfisiologis
dikemukakan masih sangat bervariasi normal, rekfleks patologis negatif, rangsang
mengingat perbedaan kriteria diagnosis yang meningeal negatif.Berat badan sebelum hamil
digunakan serta saat diagnosis ditegakkan.1,4,6 75 kg, tinggi badan 157 cm sehingga
didapatkan IMT 30,42 kg/m2, kesan gizi
Kasus obesitas.
Seorang wanita Pada pemeriksaan Obstetri, leopold I
Gravid1Partus0Abortus0(G1P0A0) berusia 22 didapatkan tinggi fundus uteri (24 cm), teraba
tahun datang ke Unit Gawat Darurat (UGD) satu bagian besar, bulat, tidak melenting,
Rumah Sakit Abdoel Muluk (RSAM) dirujuk lunak kesan bokong. Pada leopold II teraba
oleh bidan dengankeluhan hamil kurang bulan bagian memanjang di kiri, kesan letak

J Medula Unila|Volume 6|Nomor 1|Desember 2016|161


Sarah, Zulkarnaen, Rika dan Trestyawaty | Preeklamsia Berat dengan Parsial HELLP Sindrom

memanjang punggung kiri. Pada leopold didapatkan Hb: 12,9 gr/dL, Leukosit :
IIIteraba satu bagian besar, bulat, melenting, 15.880/uL, Hematokrit: 36%, Trombosit:
keras, kesan kepala. Leopold IV konvergen. 157.000/uL, SGOT: 130 U/l, SGPT: 80 U/L,
Kesan kepala belum masuk pintu atas panggul LDH: 119/uL, hasil urin didapatkan proteinuria
(PAP), penurunan 5/5.Taksiran berat 500 mg/dL.
janin1705 gram, his negatif, denyut jantung Preeklamsia berat adalah preeklamsia
janin 125 x/menit. Pada pemeriksaan vaginal dengan tekanan darah sistolik ≥160 mmHg
toucher didapatkan portio lunak, berada pada dan tekanan darah diastolik ≥110 mmHg
bagian posterior, pendataran 0%, pembukaan disertai proteinuria lebih 5g/24 jam. Diagnosis
kuncup, ketuban belum dapat dinilai, bagian preeklamsia berat apabila ditemukan
terendah kepala, penurunan pada Hodge I, ditemukan satu atau lebih gejala berikut:
penunjuk belum dapat dinilai. Pada tekanan darah sistolik ≥160 mmHg dan
pemeriksaan penunjang ultrasounography tekanan darah diastolik ≥110 mmHg,
(USG) didapatkan usia gestasi 29 minggu, janin proteinuria lebih 5g/24jam atau 4+ dalam
tunggal hidup presentsi kepala, berat janin pemeriksaan kualitatif, oliguria yaitu produksi
1.193 gram, ketubancukup. urin kurang dari 500cc/24jam, kenaikan kadar
Pada pemeriksaan laboratorium kreatinin plasma, gangguan visus dan serebral:
menunjukkan hasil darah rutin, hemoglobin penurunan kesadaran, nyeri kepala, skotoma
12,9 g/dL, hematokrit 36%, leukosit dan pandangan kabur, nyeri epigastrium atau
15.880/uL, trombosit 157.000/uL. nyeri pada kuadran kanan atas abdomen
Pemeriksaan kimia darah menunjukkan (akibat teregangnya kapsula glisson), edema
hasilserum glutamic oxaloacetic transminase paru dan sianosis, hemolisis mikroangiopatik,
(SGOT): 130 U/L, serum glutamic pyruvic trombositopenia berat: <100.000 sel/mm3
transminase (SGPT): 80 U/L, laktat atau penurunan trombosit dengan cepat,
dehidrogenase (LDH): 119/uL dan hasil gangguan fungsi hepar yaitu peningkatan
pemeriksaan urin menunjukkan hasil SGOT dan SGPT, pertumbuhan janin
500mg/dL. terhambat, dan sindrom HELLP.4,6
Pasien didiagnosisG1P0A0 hamil 29 Sindrom HELLP Parsial yaitu bila
minggu dengan Preeklamsia berat (PEB) + dijumpainya satu atau duadari ketiga
parsial HELLP sindrom janin tunggal hidup parameter sindrom HELLP. Lebih jauh lagi
presentasi kepala. Tatalaksana yang dipilh sindrom HELLP Parsial dapat dibagi beberapa
adalah tetap mempertahankan kehamilan dan sub grup lagi yaitu Hemolysis (H), Low
monitoring hasil laboratorium.Tatalaksana Trombosit counts (LP), Hemolysis + low
farmakologis yang diberikan berupa injeksi trombosit counts (H+LP), hemolysis + elevated
MgSO4 40% 4 gram, lanjut drip MgSO4 40% 6 liver enzymes (H+EL).Berdasarkan jumlah
gram dalam RL 500 cc gtt XXV/menit, trombosit penderita sindrom HELLP dibagi
diberikan injeksi Dexametason 1x12mg dalam 3 kelas, yaitu:kelas I jumlah trombosit
(2hari) lalu diberikan juga nifedipine 3x10 mg ≤50.000/mm3,kelas II jumlah trombosit
dan pemasangan kateter foley. >50.000-100.000/mm3, kelas III jumlah
trombosit >100.000- 150.000/mm3.6
Pembahasan Pada pasien ini didapatkan faktor resiko
Penegakan diagnosis dapat dilakukan obesitas dimana dari hasil pemeriksaan fisik
dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan berat badan sebelum hamil 75 kg, tinggi
pemeriksaan penunjang. Hasil tersebut sudah badan 157 cm sehingga didapatkan IMT 30,42
menunjukkan diagnosis yang tepat yaitu kg/m2. Terapi yang diberikan pada pasien ini
G1P0A0 hamil 29 minggu dengan PEB + parsial berupa pemberian MgSO4 40% 4 gram bolus
HELLP sindrom janin tunggal hidup presentasi IV, dilanjutkan drip MgSO4 40% 6 gram dalam
kepala.Pada anamnesis didapatkan keluhan RL 500 cc gtt XX/menit, diberikan injeksi
pusing sejak tiga jam sebelum masuk rumah Dexametason 1x12mg (2hari) dan nifedipin
sakit dan pada pemeriksaan fisik ditemukan 3x10 mg, serta pemasangan kateter
peningkatan tekanan darah yaitu foley.Pada pasien direncanankan untuk
160/110mmHg dan adanya edema pretibia. mempertahankan kehamilan dan monitoring
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil laboratorium.
pada pada hasil pemeriksaan darah

J Medula Unila|Volume 6|Nomor 1|Desember 2016|162


Sarah dan Rika| Preeklamsia Berat dengan Parsial HELLP Sindrom

Terdapat banyak faktor resiko dari tubuh karena ditakutkan terjadioliguria


untukterjadinya preeklampsiaseperti (produksi urin <30 cc/jam dalam 2-3jam atau
primigravida,primipaternitas, mola hidatidosa, <500 cc/24jam).2, 9
kehamilanmultiple, diabetes melitus, umur Ditinjau dari umur kehamilan dan
yang ekstrim,riwayat preeklampsia, penyakit perkembangan gejala preeklampsia berat
ginjal danriwayat hipertensi sebelum hamil selama perawatan, maka sikap terhadap
ataukehamilan sebelumnya, dan obesitas. kehamilan dibagi menjadi 2, yaitu mengakhiri
Pada penderita obesitas terjadi kehamilan atau diterminasi bersamaan
ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dengan pemberian pengobatan
dengan kebutuhan energi yang disimpan medikamentosa (aktif) atau dengan
dalam bentuk lemak. Penimbunan lemak di mempertahankan kehamilan bersamaan
sepanjang pembuluh darah mengakibatkan dengan pemberian medikamentosa
aliran darah menjadi kurang lancar sehingga (konservatif).Pada kaus ini usia kehamilan <37
berpotensi mengalami penyumbatan darah minggu dengan keadaan janin baik dan parsial
dan mengakibatkan suplai oksigen serta zat HELLP sindrom serta tidak ada tanda-tanda
makanan kedalam tubuh terganggu. impending eklamsia sehingga diambil tindakan
Penyempitan dan sumbatan oleh lemak ini konservatif. 9
memacu jantung untuk memompa darah lebih Indikasi perawatan konservatif adalah
kuat lagi agar dapat memasok kebutuhan bila kehamilan pretrem <37minggu tanpa
darah ke jaringan. Akibatnya, tekanan darah disertai tanda-tanda impending eklamsia
meningkat.6-8 dengan keadaan janin baik.Diberikan
Pemberian MgSO4 40% 4 gram bolus IV pengobatan yang sama dengan pengobatan
dilanjutkan drip MgSO4 40% 6 gram dalam RL medikamentosa pada pengelolaan secara
500 cc gtt XX/menit bertujuan untuk aktif. Selama perawatan konservatif, sikap
mencegah kejang dengan cara kerja terhadap kehamilannya ialah hanya observasi
menghambat atau menurunkan kadar dan evaluasi sama seperti perawatan aktif,
asetilkolin pada rangsangan serat saraf kehamilan tidak diakhiri. Magnesium sulfat
dengan menghambat transmisi dihentikan bila ibu sudah mencapai tanda-
neuromuskular sehingga terjadi kompetitif tanda preeklamsia ringan, selambat-
inhibitionantara ion kalsium dan ion lambatnya dalam waktu 24jam. Bila dalam 24
magnesium. Pemberian MgSO4 juga dapat jam tidak ada perbaikan, keadaan ini dianggap
menurunkan resiko kematian ibu dan sebagai kegagalan pengobatan
didapatkan 50% dari pemberiannya medikamentosa dan harus diterminasi. 14
menimbulkan efek flushes(rasa panas).9-12 Walaupun kemajuan pengobatan
Pada pasien ini diberikan dexamethason padakasus preeklampsia berat sangat pesat,
12mg dengan 2x pemberian selama 2 hari dan direkomendasikan kepada ibu hamil untuk
diikuti dengan tapering off bertujuan mencegah terjadinya penyakit ini. Terdapat
untukpematangan paru janin, untuk sindrom beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
HELLP sendiri dapat mempercepat perbaikan mencegah terjadinya preeklampsia, yaitu:
gejala klinik dan laboratorik. Perbaikan gejala istirahat 4 jam/hari selama melakukan
klinik dapat dilihat dari meningkatnya aktivitasrutin terbukti dapat menurunkan
produksi urin, menurunnya tekanan darah.13 risiko preeklampsia dibandingkan tanpa
Pada pasien ini juga diberikan pembatasanaktivitas, pembatasan konsumsi
nifedipin3x10 mg. Obat ini bekerja garam dalam diet makanan sehari-hari,
menghambat influxkalsium ke dalam sel otot pemberian aspirin dosis 75 mg atau kurang
polos arteri.Nifedipin bersifat lebih selektif cukup aman diberikan pada kelompok risiko
sebagaivasodilator dan mempunyai efek tinggi untuk menurunkan risiko preeklampsia,
depresijantung yang lemah jika dibandingkan dan pemberian kalsium elemental 1,5–2
denganobat golongan CCB lainnya. Dosis gr/hari.6,10
maksimumnifedipin 120 mg perhari dan tidak
bolehdiberikan sublingual karena efek Simpulan
vasodilatasiyang sangat cepat.10,12 Pasien didiagnosis G1P0A0 hamil 29
Pemasangan kateter foleypada pasienini minggu dengan PEB + Parsial HELLP sindrom
bertujuan untuk memantau cairan yangkeluar janin tunggal hidup presentasi kepala.Dipilih

J Medula Unila|Volume 6|Nomor 1|Desember 2016|163


Sarah, Zulkarnaen, Rika dan Trestyawaty | Preeklamsia Berat dengan Parsial HELLP Sindrom

tatalaksana konservatif karena pada pasien DAFTAR PUSTAKA


kehamilan pretrem kurang dari 37minggu 1. World Health Organization. Making
tanpa disertai tanda-tanda impending pregnancy safer. Geneva Switzerland:
eklamsia dengan keadaan janin baik. Family and Community Health; 2005.

2. Cunningham GF, Kenneth JL, Steve pregnancy: what


Bloom, dkk. Obstetri williams.Jilid 1. Edisi obstetrician/gynecologists should know.
ke-23. Jakarta: EGC; 2010. Curr Opin Obstet Gynecol. 2010;
3. Warden M. Preeclampsia (toxemia of 21(6):521-6.
pregnancy) [internet].Department of 9. Jeyabalan Arun. Epidemiology of
Emergency Medicine. Metrowest preeclampsia: Impact of obesity. Nutr
Physicians; 2005 [disitasi tanggal 10 Rev. 2013; 71(1):10-11.
Agustus 2016]. Tersedia dari: 10. Prawirhardjo S. Ilmu kebidanan. Jakarta:
http://www.emedicine.com. Yayasan Bina Pustaka
4. Delahaije D, Sander MJ, Carmen DD, SarwonoPrawirohardjo; 2010.
dkk.Cost-effectiveness of recurrence risk 11. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi
guided care versus careas usual in Indonesia. Konsensus pre-eklampsia.
women who suffered from early-onset Indonesia: Perkumpulan Obstetri dan
preeclampsia includingHELLP syndrome Ginekologi; 2010.
in their previous pregnancy (the PreCare 12. Uzan J, Carbonnel M, Piconne O, Asmar
study). BMC Pregnancy and childbirth. R, Ayoubi JM. Pre-eclampsia:
2010; 10(10):60-71. pathophysiology, diagnosis, and
5. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera management. Vascular Health and Risk
Utara. Karakteristik preeklamsia dan Managemen. Dove pres.2011;
eklamsia tahun. Medan; 2011. 7(1):467−74.
6. Perveen S, Altaf W, Vohra N, et al. Effect 13. Johnson AC, Tremble SM, Chan SL, et al.
of gestational age on cord blood plasma Magnesium sulfate treatment reverses
copper, zinc, magnesium and albumin. seizure susceptibility and decreases
Ear hum dev. 2012;69(1):15-23. neuroinflammation in a rat model of
7. Bilano VL, Ota E, Ganchimeg T, et al. Risk severe preeclampsia. PloS one.
factors of preeclampsia/eclampsia and its 2014;9(11):1-11.
adverse outcomes in low and middle- 14. Turner JA. Diagnosis and management of
income countries: a WHO secondary pre-eclampsia: an update. Int J Women’s
analysis. PLos one. 2014; 9(3):1-9. Health. Dov Pres. 2011; 2(1):327-37.
8. Rasmussen KM, Catalano PM, Yaktine AL.
New guidelines for weight gain during

J Medula Unila|Volume 6|Nomor 1|Desember 2016|164

Anda mungkin juga menyukai