Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara di dunia ini khususnya di Indonesia, faktor makanan, lingkungan,

serta pola hidup yang tidak sehat merupakan pemicu yang dapat mempengaruhi

kesehatan selain faktor yang ada dalam tubuh setiap individu. Faktor dari dalam

tubuh masih bisa dikendalikan, tetapi dalam hal makanan, lingkungan, serta pola

hidup pada manusia yang tidaklah mudah. Bahaya lingkungan yang berasal dari

radiasi, polusi, asap rokok, makanan dan minuman serta pola hidup yang tidak

sehat akan sangat memicu terbentuknya radikal bebas (Rohmat 2009).

Radikal bebas adalah senyawa yang memiliki satu atau lebih elektron tidak

berpasangan di kulit terluar sehingga sangat reaktif dan mampu bereaksi dengan

lipid, protein, karbohidrat atau DNA. Senyawa radikal bebas meliputi hidroksil,

anion superoksida, hidrogen peroksida, asam hipoklorat, oksigen singlet, dan

peroksil (Hernani & Rahardjo 2006). Pengaruh negatif radikal bebas ini dapat

dihambat oleh adanya antioksidan. Kondisi ini berimplikasi pada inisiasi dan

progresi berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes, kanker, inflamasi jaringan,

kelamin imunitas, infark miokard dan penuaan dini (Jacob & Burri 1996;

Middleton et al 2000).

Radikal bebas yang merusak dalam tubuh ini dapat dinetralisir oleh

senyawa antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat

oksigen reaktif dan radikal bebas dalam tubuh. Senyawa antioksidan ini akan

1
2

menyerahkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas sehingga menjadi

bentuk molekul yang normal kembali dan menghentikan berbagai kerusakan yang

ditimbulkan (Dalimartha & Soedibyo 1999). Antioksidan dapat bersumber dari

zat-zat sintesis atau zat-zat alami hasil isolasi.

Konsumsi antioksidan dalam jumlah memadai dapat juga menurunkan

kejadian penyakit degeneratif, seperti kardiovaskuler, kanker, aterosklerosis, dan

osteoporosis. Konsumsi makanan yang mengandung antioksidan juga dapat

meningkatkan status immunologis dan menghambat timbulnya penyakit

degeneratif akibat penuaan, sehingga kecukupan asupan antioksidan secara

optimal diperlukan pada semua kelompok umur. Antioksidan juga merupakan

senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan mengikat radikal bebas

dan molekul yang reaktif yang dapat menghambat kerusakan sel (Winarsi 2007).

Sejak jaman dahulu masyarakat Indonesia mengenal dan memakai

tanaman berkhasiat obat menjadi salah satu upaya dalam penanggulangan masalah

kesehatan yang dihadapi. Pengetahuan tentang tanaman obat ini merupakan

warisan budaya bangsa berdasarkan pengalaman yang secara turun temurun telah

diwariskan oleh generasi terdahulu kepada generasi berikutnya sampai saat ini

(Wijayakusuma 1996).

Salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai obat tradisonal adalah daun

kedondong (Spondias dulcis Soland. Ex Park) yang berasal dari famili

Anacardiaceae. Tanaman ini diyakini oleh masyarakat memiliki banyak khasiat

pada bagian buah juga daunnya. Khasiat dari kedondong, diantaranya mengobati

borok, kulit perih, luka bakar, disentri, batuk dan juga sebagai antioksidan dalam
3

tubuh. Hal tersebut dikarenakan tanaman kedondong mengandung senyawa-

senyawa flavonoid, saponin, dan tanin yang berkhasiat untuk antihistamin,

antioksidan, antivirus, antibakteri, anti inflamasi, sampai anti kanker (Harmanto

2002).

Salah satu metode yang digunakan untuk uji aktivitas antioksidan adalah

metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH). Interaksi antioksidan dengan DPPH

baik secara transfer elektron atau radikal hidrogen pada DPPH, akan menetralkan

karakter radikal bebas dari elektron pada radikal bebas DPPH menjadi

berpasangan, maka warna larutan berubah dari ungu tua menjadi kuning terang

dan absorbansi pada panjang gelombang 517 nm akan hilang (Rohman et al

2010).

Pemanfaatan obat tradisonal dari ekstrak daun kedondong di atas, dapat

dibuat suatu bentuk sediaan yang praktis dan mudah digunakan oleh semua

kalangan masyarakat yang dibuat dalam berbagai formulasi sediaan tablet hisap.

Penggunaan daun kedondong sebagai sediaan tablet hisap merupakan salah satu

usaha dalam mengeksplorasi manfaat daun kedondong. Menurut Utomo dan

Prabakusuma (2009), tablet hisap merupakan bentuk sediaan yang lebih disukai

rasanya karena tablet hisap umumnya berbahan dasar yang memiliki aroma manis

dan melarut dalam mulut, selain itu tablet hisap dapat mengatasi kekurangan yang

dimiliki tablet konvensional pada umumnya, seperti kesukaran menelan pada anak

kecil, dan orang-orang tertentu, dan penggunaan tablet hisap lebih praktis karena

tidak perlu ditelan, cukup dihisap dalam mulut.


4

Tablet hisap (troches) merupakan bentuk dari tablet yang dimaksudkan

untuk pemakaian pada dalam rongga mulut yang dirancang agar tidak mengalami

kehancuran dalam mulut, tetapi larut atau terkikis secara perlahan-lahan dalam

jangka waktu kurang dari 30 menit (Lachman et al 1994). Hal tersebut

menyebabkan dibutuhkannya variasi ekstrak daun kedondong dengan bahan-

bahan tambahan sintesis lainnya yang tepat agar menghasilkan sediaan tablet

hisap yang baik dan stabil.

B. Perumusan Masalah

1. Apakah ekstrak daun kedondong (Spondias dulcis Soland. Ex Park) dapat

dibuat menjadi sediaan tablet hisap sebagai suplemen antioksidan dengan

mutu fisik yang baik?

2. Pada formula berapakah sediaan tablet hisap ekstrak daun kedondong

(Spondias dulcis Soland. Ex Park) yang mempunyai mutu fisik sesuai dengan

persyaratan dalam Farmakope Indonesia dan literatur lainnya ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui ekstrak daun kedondong (Spondias dulcis Soland. Ex Park)

yang dapat dibuat menjadi sediaan tablet hisap sebagai suplemen antioksidan

dengan mutu fisik yang baik.


5

2. Untuk mengetahui formulasi sediaan tablet hisap dari ekstrak daun kedondong

(Spondias dulcis Soland. Ex Park) yang memenuhi persyaratan uji mutu fisik

tablet hisap sesuai dengan Farmakope Indonesia dan literatur lainnya.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam bidang

farmasi bagi masyarakat khususnya bagi mahasiswa farmasi tentang formulasi

tablet hisap dari ekstrak etanol daun kedondong (Spondias dulcis Soland. Ex Park)

sebagai suplemen antioksidan dengan mutu fisik yang baik.

Anda mungkin juga menyukai