Anda di halaman 1dari 6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori
1. Sistem Pencernaan Ikan

Gambar 1. Sistem pencernaan ikan Gambar 2. Saluran Pncernaan

Pencernaan adalah suatu proses penyederhanaan makanan melalui


mekanisme fisik dan kimiawi sehingga menjadi bahan yang mudah
diserap dan disebarkan ke seluruh tubuh melalui sistem perdaran darah.
Sistem pencernaan meliputi organ yang berhubungan dengan
pengambilan makanan, mekanismenya, dan penyediaan bahan-bahan
kimia, serta pengeluaran sisa-sisa makanan yang tidak tercernakan
keluar dari tubuh. Dilihat dari fungsinya, organ pencernaan ikan dapat
dibedakan atas dua bagian, yaitu saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan adalah organ organ yang bekerja
langsung dalam proses pencernaan dan penyerapan makanan,
sedangkan kelenjar pencernaan adalah organ-organ yang berperan
dalam menghasilkan cairan digestif yang digunakan dalam proses
pencernaan, yakni hati dan pankreas.
2. Saluran Pencernaan
Bila diurut secara berurutan dari awal makanan masuk ke mulut
sampai ke proses pencernaan dan selanjutnya sisa makanan yang tidak
dicerna dibuang dalam bentuk feses melalui anus, maka organ yang
termasuk saluran pencernaan terdiri atas mulut, rongga mulut, tekak,
kerongkongan, lambung, pylorus, usus, dan anus.
a. Mulut
Organ yang paling pertama dan berada dibagian depan dalam
sistem pencernaan adalah mulut, berfungsi untuk mengambil
makanan yang biasanya ditelan bulat-bulat tanpa ada perubahan.
Lendir yang dihasilkan oleh sel-sel kelenjar dari epithel rongga
mulut akan bercampur dengan makanan, memperlancar proses
penelanan makanan yang dibantu oleh kontraksi otot dinding
mulut. Ikan memiliki beberapa macam bentuk mulut beberapa
diantaranya memiliki tipe mulut yang terletak dibagian ujung
depan kepala yang disebut terminal, ada juga yang terletak
dibagian atas yang disebut tipe superior dan ada yang terletak
dibagian bawah kepala tipe inferior, dan terletak dekat ujung
bagian kepala disebut tipe subterminal.
b. Tekak
Tekak terletak antara mulut bagian belakang dan insang
bagian belakang. Pada sisi kanan dan kiri tekak terdapat insang.
Pada dinding atas dan bawah tekak, biasanya terdapat gigi tekak.
c. Insang
Terletak pada bagian di belakang rongga mulut di dalam
faring. Tapis insang melindungi filamen insang yang lembut dari
kikisan material makanan yang dimakan keluar melalui insang.
Ikan-ikan yang memakan mangsa besar, mempunyai tapis insang
yang berukuran besar dan jumlahnya sedikit. Pada ikan-ikan
pemakan plankton, tapis insangnya ramping, memanjang, dan
jumlahnya banyak. Jari-jari tapis insang yang pendek dan besar
didapatkan pada ikan omnivora. Tampak adanya kaitan yang erat
antara jenis makanan dengan bentuk dan jumlah jari-jari tipis
insang.
d. Kerongkongan
Kerongkongan atau esophagus pada ikan berbentuk pendek
dan mempunyai kemampuan untuk menggelembung. Terdapat
dibagian belakang daerah insang. Memiliki kemampuan untuk
menggelembung. Adanya kemampuan menggelembung inilah,
maka jarang terjadi seekor ikan sampai mati bila makan suatu
makanan yang melalui mulutnya tetapi tidak dapat ditelan.
Pinggiran esophagus terdiri dari epithelium yang berlapis-lapis dan
columnar, dengan sejumlah sel atau kelenjar lendir. Dinding
esophageal delengkapi secara khusus dengan lapisan otot yang
berhubungan dengan esophagus. Kantung esophageal berfungsi
sebagai penghasil lendir, gudang makanan, dan penggilingan
makanan.
e. Lambung
Lambung (ventriculus) atau perut besar adalah lanjutan dari
esophagus. Dalam lambung juga ada beberapa adaptasi yang
ditunjukan dengan bentuk lambung yang berbeda – beda pada
beberapa ikan. Pada ikan pemakan ikan lambung berbentuk
memanjang, Pada ikan omnivora berbentuk seperti kantung, pada
ikan belanak lambung dimodifikasi sebagai alat penggiling.
Adanya lambung dapat dicirikan oleh rendahnya pH dan adanya
pepsine di antara getah pencernaan. Pada beberapa ikan seringkali
bagian depan ususnya membesar menyerupai lambung sehingga
bagian ini dinamakan lambung palsu, misalnya pada ikan mas
(Cyprinus carpio).
f. Pilorik
Di antara lambung dan usus terdapat pilorik yang merupakan
penyempitan saluran pencernaan. Pada bagian ini terdapat
penebalan otot licin melingkar. Pilorik berfungsi mengatur
pengeluaran makanan dari lambung dan masuk ke usus.
g. Usus
Berada diantara pilorik dan rektum. Usus terdiri dari lapisan
mukosa, submukosa, muskulus, dan serosa. Fungsi usus sebagai
organ untuk mencerna makanan, juga sebagai tempat penyerapan
makanan. Semakin luas usus atau area penyerapan maka efektifitas
penyerapan juga akan meningkat. Umunya berbentuk seperti pipa
panjang berkelok – kelok dan sama besarnya, berakhir dan
bermuara pada lubang anus.
h. Rektum dan Anus
Rektum terletak antara katup rektum dan anus. Katup rektum
yang merupakan penyempitan saluran pencernaan akibat
penebalan otot licin melingkar, mengatur pengeluaran makanan
yang tidak tercerna dari bagian usus ke bagian rektum. Fungsi
utama rektum adalah menyerap air dan mineral, dan memproduksi
lendir untuk mempermudah pengeluaran makanan tak tercerna.
Bagian terakhir dari saluran pencernaan adalah anus, yang
berfungsi untuk mengeluarkan tinja. Bagian ini terletak di belakang
sirip ventral dan tepat di depan sirip anal.
3. Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pencernaan berguna untuk menghasilkan enzim
pencernaan yang nantinya akan bertugas membantu proses
penghancuran makanan. Kelenjar pencernaan terdiri dari hati, pankreas,
dan kantung empedu.
a. Hati
Terletak di depan lambung di bawah kerongkongan
memanjang sampai di belakang usus. Hati atau hepar besar,
berwarna merah kecoklatan. Fungsi hati yaitu sekresi empedu.
Selain itu, hati juga berfungsi sebagai gudang penyimpanan lemak
dan glikogen. Fungsi selanjutnya adalah dalam perusakan sel darah
merah dan kimiawi darah seperti pembentukan urea dan senyawa
yang berhubungan dengan ekskresi nitrogen dan menetralkan
racun serta menghasilkan panas.
b. Penkreas
Pankreas mensekresikan beberapa enzim yang berfungsi
dalam proses pencernaan makanan yakni protease (tripsin) dan
karbohidrase (amilase dan lipase). Sebenarnya pankreas
merupakan organ yang memiliki fungsi ganda, sebagai organ
eksokrin dan organ endokrin. Sebagai organ eksokrin, pankreas
mengeluarkan enzim pencernaan; dan sebagai organ endokrin,
pankreas memiliki kelompok sel (pulau-pulau Langerhans) yang
mensekresikan hormon insulin.
c. Kantung empedu
Kantung empedu atau vesica velea bila penuh bentuknya
membulat dengan warna kehijau-hijauan. Fungsi dari kantong
empedu ini untuk menampung atau menyimpan empedu (bilus) dan
mencurahkannya ke dalam usus, bila diperlukan. Empedu yang
berasal dari kantung empedu mengandung pigmen empedu
(bilirubin dan biliverdin) yang berasal dari perombakan sel
hemoglobin. Selain itu, empedu juga berisikan garam empedu
pengemulsi lemak yang membantu dalam pengubahan keasaman
lambung menjadi netral dalam usus.
4. Sistem Pernapasan Ikan

Gambar 3. Sistem Pernapasan Ikan

Sistem pernapasan ikan bergantung pada suatu organ utama yang


disebut insang. Insang pada ikan berfungsi untuk mengikat oksigen dan
mengeluarkan karbon dioksida sebagai hasil respirasi. Organ insang
juga berhubungan langsung dengan pembuluh darah sehingga
memungkinkan terjadinya pertukaran langsung antara oksigen dan
karbon dioksida. Insang pada ikan terletak di dua sisi tubuh ikan bagian
depan (Rosalia: 2016). Bagian-bagian organ pernafasan ikan terdiri
dari:

a. Lengkung insang yang tersusun dari tulang rawan. Rigi – rigi


insang yang terletak di depan lengkung insang. berfungsi
menghubungkan antara filamen satu dengan filamen yang lain.
b. Rigi insang tersusun oleh beberapa tulang dan berfungsi untuk
menyaring air dan kotoran yang masuk. Karena dapat
mengganggu sistem pernapasan pada ikan.
c. Lembaran insang biasanya berwarna merah karena mengandung
pembuluh darah. Lembar insang berbentuk menyerupai sisir.
Tiap lembaran insang memiliki filamen dan setiap filamen terdiri
dari banyak lembaran tipis atau lamella. Berfungsi menyaring
oksigen dan air yang akan masuk dalam rongga mulut, sehingga
sebagai tempat terjadinya pertukaran gas.
Beberapa ikan memiliki alat tambahan yaitu labirin. Labirin
merupakan perluasan insang yang berkelok-kelok membentuk suatu
rongga yang berfungsi sebagai penyimpan udara cadangan. Dengan
pelipatan ini, labirin dapat menyimpan udara cadangan. Ikan-ikan yang
memiliki labirin mampu bertahan hidup dengan habitat yang pH tinggi
(air kotor, air berlumpur). Ikan akan muncul ke permukaan untuk
mengambil napas dari udara kemudian disimpan dalam labirin.
(Campbell:2003)
Selain itu terdapat tepi operkulum yang terletak pada bagian sisi
kanan dan kiri kepala ikan. Organ ini berfungsi sebagai tutup insang
atau melindungi ikan baik dalam respirasi untuk memindahkan air
melewati insang dengan mengubah tekanan internal ikan. (Alfiansyah :
2011)

Gambar 4. Mekanisme pernafasan pada ikan bertulang sejati


a. Fase inspirasi ikan
Gerakan tutup insang ke samping dan selaput tutup insang tetap
menempel pada tubuh mengakibatkan rongga mulut bertambah besar,
sebaliknya celah belakang insang tertutup. Akibatnya, tekanan udara
dalam rongga mulut lebih kecil daripada tekanan udara luar. Celah
mulut membuka sehingga terjadi aliran air ke dalam rongga mulut.
Perhatikan gambar di samping.
b. Fase ekspirasi ikan
Setelah air masuk ke dalam rongga mulut, celah mulut menutup.
Insang kembali ke kedudukan semula diikuti membukanya celah
insang. Air dalam mulut mengalir melalui celah-celah insang dan
menyentuh lembaran-lembaran insang. Pada tempat ini terjadi
pertukaran udara pernapasan. Darah melepaskan CO2 ke dalam air
dan mengikat O2 dari air. (Alfiansyah:2011)

Daftar Pustaka
Alfiansyah, Muhammad. 2011. Sistem Pernapasan Ikan ( Pisces ). Online.
(http://www.sentra-edukasi.com/2011/08/sistem-pernapasan-ikan-
pisces.html, diakses tanggal 12 Maret 2018)
Campbell, N.A. dkk. 2003. Biologi Jilid II. Erlangga. Jakarta
Rif’atul, Nadiyah. 2013. Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Analisi Enzim
Pencernaan Pada Usus Ikan Mas (Cyprinus carpio). Biologi FMIPA
UNESA. (Online)
https://www.academia.edu/27353135/Analisis_Enzim_Pencernaan_Pada_U
sus_Ikan_Mas_Cyprinus_carpio_ . Diakses pada 16 Maret 2018.
Sahril, Ega, dkk. 2015. Bikomia “Sistem Pencernaan Ikan”. Makalah. Program
Studi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNPAD. (online)
https://www.academia.edu/17206125/MAKALAH_SISTEM_PENCERNA
AN_IKAN. Diakses pada tanggal 17 Maret 2018.
Tim. 2014. Panduan Praktikum Struktur, Fungsi, dan Perkembangan
Hewan. IPA FMIPA UNESA.

Anda mungkin juga menyukai