PENDAHULUAN
1.4 . SistematikaPenulisan
BAB I terdiri dari latar belakang, Tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan
BAB II terdiri dari Tinjauan teoritis tentang luka kronis
BAB III terdiri dari Askep Keperawatan dengan luka kronis. Terdiri dari
pengajian, diagnose keperawatan, intervensi keperawatan,implementasi
keperawatan, dan evaluasi
BAB IV terdiri dari kesimpulan dan saran.
DaftarPustaka
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
2.2 Etiologi
a) Infeksi Invasi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma, selama
pembedahan atau setelah pembedahan. Gejala dari infeksi sering muncul
dalam 2-7 hari setelah pembedahan. Gejalanya berupa infeksi termasuk
adanya purulen, peningkatan drainase, nyeri, kemerahan, bengkak disekeliling
luka, peningkatan suhu, dan peningkatan jumlah sel darah putih.
b) Dehisen Dehisen adalah terpisahnya lapisan luka secara parsial atau total.
Dehisen sering terjadi pada luka pembedahan abdomen dan terjadi setelah
regangan mendadak, misalnya batuk, muntah atau duduk tegak di tempat
tidur. Universitas Sumatera Utara
c) Eviserasi Terpisahnya lapisan luka secara total dapat menimbulkan eviserasi
(keluarnya organ viseral melalui luka yang terbuka). Bila terjadi evisersasi,
perawat meletakkan handuk steril yang dibasahi dengan salin normal steril di
atas jaringan yang keluar untuk mencegah masuknya bakteri dan kekeringan
pada jaringan tersebut.
d) Fistul Fistul adalah saluran abnormal yang berada diantara dua buah organ
atau diantara organ dan bagian luar tubuh
Brown DL. Wound. In: In: Brown DL, Borschel GH, editors. Michigan Manual of
Plastic Surgery. 1st ed. Philadelphia, USA: Lippincott Williams &
Wilkins;2004.p.1-9
Pusponegoro AD, Bisono. Luka, trauma, syok dan bencana alam. In: Sjamsuhidajat
R, De Jong W, editor. Buku ajar Ilmu bedah. edisi revisi. Jakarta:
EGC:Penerbit buku kedokteran; 1997.