No Rekam Medis :
Data Administrasi
Tanggal : 06/06/2017 diisi oleh Nama : Nik Mohd Fauzan bin Yahaya NPM/NIP : C111 12 870
Nama Mdm.Masita
Alamat Jalan Rajawali Lr1 No.48, Makassar
Umur 34 Tahun Tempat/tanggal lahir : 25/10/1983
Kedudukan dalam
Isteri
keluarga
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan S3
Pekerjaan PNS
Status perkawinan Berkahwin
Kedatangan yang ke 1
Telah diobati Tidak Pernah
sebelumnya
Alergi obat Tidak Ada
Sistem pembayaran -
Data Pelayanan
I. ANAMNESIS (subyektif)
dilakukan secara: autoanamnesis dengan pasien sendiri
1. Tuliskan jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali, serta lama kerja di tiap pekerjaan
tersebut
Meja
Staff Kursi
Puskesmas 5 tahun
Komputer
Rappokalling
2. Uraian tugas/pekerjaan
Pasien adalah seorang staff di Puskesmas Rappokalling. Pasien bekerja 6 hari dalam seminggu dari senin-
sabtu, bekerja dari jam 08.00-14.00 atau sekitar 5 -6 jam dalam sehari dengan waktu istirahat sekitar 30
menit – 1 jam. Pasien telah bekerja di tempat tersebut selama 5 tahun. Pasien menggunakan komputer
ditempat kerja 3-4 jam sehari lalu melakukan pengawasan pada petugas lain. Pasien juga kerja berlebih saat
pembuatan laporan akhir bulan. Selama bekerja pasien tidak menggunakan alat pelindung diri, misalnya
kacamata, terutama saat di depan monitor komputer.
Istirahat
Jam Berangkat kerja
Jam 06:40
Aktivitas mandiri
Pulang dari tempat kerja Istirahat Kegiatan di tempat kerja
Jam 14:30- 22:00
Jam 14:00 Jam 12:00-12:30 Jam 08:00 -12:00
3. Bahaya Potensial (potential hazard) dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada lingkungan
kerja
4. Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami (gejala / keluhan yang ada)
Pasien mengeluh mata perih, keluhan ini terjadi akibat paparan radiasi monitor dalam waktu lama,
ditambah jarak monitor dengan mata yang kurang dari standar ukur normal
Keterangan :
Low risk pada :
Bahu kanan-kiri (skor = 2)
Medium risk pada :
Tangan kanan-kiri (skor = 2)
Leher (skor = 2)
Punggung (skor = 2)
1. Tanda Vital
a. Nadi : 80 kali/menit c. Tekanan Darah (duduk) : 110/70 mmHg
b. Pernafasan : 22 kali/menit d. Suhu Badan : 36.5
2. Status Gizi
a. Tinggi Badan : 160cm Berat Badan : 55 Kg c IMT = 21.4 kg/m2
b. Lingkar perut : - cm d. Bentuk badan : Astenikus Atletikus
Piknikus
i. Visus mata :
koreksi :
Dengan koreksi:
7. Hidung
Kanan ; Normal
Kiri : Normal
f. Ginjal Tidak
Tidak Normal
Normal
Kanan ; Normal
Kiri : Normal
Tidak
g. Ballotement Tidak Normal
Normal
Kanan ; Normal
Kiri : Normal
h. Nyeri costo vertebrae Tidak
Tidak Normal
Normal
14. Genitourinaria
a. Kandung Kemih Normal Tidak Normal
b. Anus/Rektum/Perianal Normal Tidak Normal
Kanan Kiri
15a.Tulang / sendi
Ekstremitas atas
- Gerakan Normal tidak Normal tidak
normal normal
- Tulang Normal Normal tidak
tidak normal normal
- Sensibilitas baik tidak baik tidak
baik baik
- Oedema tidak ada ada tidak ada ada
- Varises tidak ada ada tidak ada ada
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5
- vaskularisasi baik tidak baik tidak
baik baik
- kelainan Kuku tidak ada ada
tidak ada ada
jari
Pemeriksaan Khusus :
Tes Range of Motion : (+)
Kanan Kiri
15b.Tulang / Sendi
Ekstremitas bawah
- Gerakan Normal tidak Normal tidak
normal normal
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5
- Tulang Normal tidak Normal tidak
normal normal
- Sensibilitas baik tidak baik tidak
baik baik
- Oedema tidak ada ada tidak ada ada
- Varises tidak ada ada tidak ada ada
- vaskularisasi baik tidak baik tidak
baik baik
- kelainan Kuku
tidak ada ada tidak ada ada
jari
Pemeriksaan khusus :
Tes Range of Motion: (+)
Tes Strength: a. Heel walking: (+) b. Toe walking: (+) c. Resistes great toe
dorsoflexion: (+)
Tes Patrick: (+)
Tes Kontra patrick : (+)
lainnya ………
V. DIAGNOSIS KERJA :
Astenopia
Muscle spasm
2. Pajanan di tempat
kerja
Fisik Paparan radiasi komputer
Kimia Tidak ada
Biologi Tidak ada
Ergonomi Jarak monitor dengan mata yang kurang dari standar ukur normal, dan
Psikososial Pekerjaan yang banyak atau menumpuk
3 . Evidence Based Abstrak : Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan
(sebutkan secara teoritis) komputer terhadap timbulnya gejala komputer vision syndrome dalam
pajanan di tempat kerja hal astenopia, visus dan gangguan permukaan okuler pada Pegawai
yang menyebabkan Pengguna Komputer di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
diagnosis klinis di langkah Makassar. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional terhadap
1. 150 subjek dilakukan di BNI Makassar selama periode Agustus-Oktober
Dasar teorinya apa? 2012. Pengambilan data berupa pengisian kuisioner McMonnies untuk
mengetahui adanya astenopia, pemeriksaan visus menggunakan Log
MAR, pemeriksaan kondisi permukaan dengan tes Schirmer dan tes
BUT yang dilakukan sebelum dan sesudah bekerja menggunakan
komputer. Lama penggunaan komputer dibedakan atas 1, 2 dan 3 jam.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi perubahan yang bermakna
(p=0,000) terhadap keluhan astenopia, visus, hasil tes Schirmer dan BUT
sesudah penggunaan komputer. Rerata keluhan astenopia sesudah
menggunakan komputer meningkat menjadi 3,27 (+1,24) dibandingkan
dengan sebelum menggunakan komputer 0,99 (+0,81), Rerata tajam
penglihatan sebelum menggunakan komputer 0,87 (+0.18) menurun
menjadi 0,82 (+0,19) sesudah menggunakan komputer. Rerata tes
Schirmer sebelum menggunakan komputer 22,04 (+8,95) menjadi lebih
singkat sesudah menggunakan komputer 18,11 (+8,90). Rerata tes BUT
sebelum menggunakan komputer 9,39 (+ 2,77) menjadi lebih singkat
sesudah menggunakan komputer 7,38 (+1,99). Lama penggunaan
komputer memiliki hubungan bermakna dengan astenopia (p=0,001),
penurunan tajam penglihatan (p=0,000) dan tes BUT (p=0,011) namun
tidak memiliki hubungan bermakna dengan tes Schirmer (p=0,102).
Makin lama penggunaan komputer maka makin berat gejala CVS yang
terjadi. Disimpulkan bahwa secara keseluruhan gejala astenopia menjadi
lebih berat, visus mengalami penurunan dan gangguan permukaan
okuler menjadi lebih berat setelah bekerja menggunakan komputer.
Makin lama penggunaan komputer maka makin berat gejala CVS yang
terjadi.
Era globalisasi seperti saat ini penggunaan komputer sangat
menunjang aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. keberadaan komputer
memberikan dampak positif berupa peningkatan kualitas, produktivitas
dan efisiensi dalam pekerjaan. Namun, masih banyak orang yang belum
menyadari bahwa penggunaan komputer dapat menyebabkan berbagai
penyakit akibat kerja. Layar komputer/ monitor dapat menimbulkan
radiasi dan gelombang-gelombang tertentu.1 Radiasi yang keluar dari
monitor sangat rendah yaitu sekitar 0,01739 mW/mm 2. Radiasi monitor
ini bersifat non ionisasi yang tidak akan menimbulkan efek bahaya bagi
manusia, tetapi perlu diperhatikan bahwa lamanya radiasi yang
menyinari tubuh khususnya mengenai mata dapat menimbulkan
gangguan fisiologis, misalnya gangguan kelelahan mata atau
astenopia.1,2
Astenopia adalah keluhan subjektif penglihatan berupa gejala
yang diakibatkan oleh upaya berlebih dari sistem penglihatan yang
berada dalam kondisi yang kurang sempurna untuk memperoleh
ketajaman penglihatan. Astenopia ditandai dengan keluhan pandangan
kabur, mata panas atau pedih, kelopak mata berat, mata merah, dan sakit
kepala disekitar leher.1,2
World Helath Organization (WHO) mencatat angka kejadian
astenopia di dunia rata-rata 75% per tahun. Kelompok pekerja kantor
dengan penggunaan teknologi komputer merupakan bagian dari kategori
risiko tertinggi terjadinya astenopia, beberapa studi mengindikasikan
bahwa 35-48% dari pekerja kantor menderita astenopia.2
American Optometrist Association (AOA) menyatakan bahwa
astenopia atau Computer Vision Syndrome (CVS) dikeluhkan oleh
orang-orang yang menggunakan komputer dalam waktu yang cukup
lama. Berat-ringannya keluhan yang dilaporkan sebanding dengan
banyaknya waktu yang digunakan di depan komputer. Seseorang yang
menggunakan komputer lebih dari dua jam setiap harinya akan lebih
mudah untuk menderita astenopia.3 Seseorang pengguna komputer harus
terus-menerus berusaha memfokuskan matanya untuk menjaga
ketajaman gambar/objek yang dilihatnya pada layar monitor. Proses
tersebut mengakibatkan timbulnya stres yang berulang-ulang pada otot
mata. Hal tersebut semakin diperberat dengan berkurangnya frekuensi
berkedip sehingga mata menjadi kering dan terasa perih. Akibatnya mata
untuk memfokuskan objek menjadi berkurang dan penglihatan akan
menjadi kabur.2,3
Dari penelitian yang dilakukan Manuel dkk bahwa kejadian
astenopia berhubungan signifikan dan merupakan penyakit akibat kerja
yang umumnya terjadi pada pekerja pengguna komputer. 1 Berdasarkan
penelitian Santy dkk didapatkan bahwa astenopia terjadi pada 28,6%
subjek sebelum bekerja menggunakan kompter dan meningkat menjadi
90,6% subjek sesudah bekerja menggunakan komputer. Penelitian ini
juga memperlihatkan bahwa terjadi penurunan visus yang bermakna
secara statistik pada subjek sesudah bekerja menggunakan komputer (p
value=0,000).3 Maka dari berbagai data di atas, pajanan di tempat kerja
berupa fisik (paparan radiasi monitor/ layar komputer dalam waktu yang
lama dengan durasi kerja selama ≥6 jam) dan ergonomi (Jarak monitor
dengan mata yang kurang dari standar ukur normal dengan durasi kerja
selama ≥6 jam) ini memungkinkan pasien untuk mengalami gangguan
kelelahan mata atau astenopia.
IX. PROGNOSIS
1. klinik : ad vitam : dubia ad bonam
ad sanasionam : dubia ad bonam
ad fungsionam : dubia ad bonam
2.Okupasi (bila ada d/ okupasi) : dubia ad bonam
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing : dr.Sultan Buraena,MS, SP.OK
Tanda Tangan: