Anda di halaman 1dari 19

Berkas Okupasi

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Puskesmas Rappokalling


No Berkas :

No Rekam Medis :

Data Administrasi
Tanggal : 06/06/2017 diisi oleh Nama : Nik Mohd Fauzan bin Yahaya NPM/NIP : C111 12 870

Nama Mdm.Masita
Alamat Jalan Rajawali Lr1 No.48, Makassar
Umur 34 Tahun Tempat/tanggal lahir : 25/10/1983
Kedudukan dalam
Isteri
keluarga
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan S3
Pekerjaan PNS
Status perkawinan Berkahwin
Kedatangan yang ke 1
Telah diobati Tidak Pernah
sebelumnya
Alergi obat Tidak Ada
Sistem pembayaran -

Data Pelayanan

I. ANAMNESIS (subyektif)
dilakukan secara: autoanamnesis dengan pasien sendiri

A. Alasan kedatangan/keluhan utama


Perih pada kedua mata disertai mata merah

B. Keluhan lain /tambahan


Tidak ada
C.Riwayat perjalanan penyakit sekarang:
Dialami sejak 5 bulan yang lalu, memberat sejak 1 bulan terakhir disertai dengan rasa kering pada mata
dan kadang pasien merasa sakit kepala. Keluhan ini dirasakan hilang timbul dan tidak menjalar, terutama
ketika berlebih di depan monitor/layer computer. Mata perih berkurang saat pasien beristirahat. Hingga saat
ini pasien belum pernah memeriksakan diri ke dokter. RIwayat deman tidak ada. Riwayat trauma tidak ada.

D. Riwayat penyakit keluarga:


Riwayat penyakit yang sama sebelumnya tidak ada. Ada riwayat penyakit sistemik dalam keluarga, yaitu
hipertensi pada bapanya.

E. Riwayat penyakit dahulu:


Riwayat memakai kaca tidak ada. Riwyat alergi tidak ada

F. Riwayat Sosioekonomi dan kebiasaan


Dalam kesehariannya, pasien adalah staf administrasi di Puskesmas Rappokalling yang berkerja
dari pukul 08.00-14.00 WITA dan memiliki waktu istirahat sebanyak 30 menit setiap harinya pada pukul
12.00-12.30 WITA. Pasien telah bekerja selama 5 tahun di Puskesmas Rappokalling. Setelah pulang
bekerja terkadang pasien menjemput anaknya di sekolah, lalu pulang ke rumah. Di rumah pasien
melakukan kegiatan sehari-hari seperti membersihkan rumah, dan memasak. Pasien tidak merokok
ataupun konsumsi alkohol. Pasien jarang melakukan olahraga.

Anamnesis Okupasi (khusus untuk pasien yang bekerja)

1. Tuliskan jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali, serta lama kerja di tiap pekerjaan
tersebut

Jenis pekerjaan bahan/material tempat kerja (perusahaan) Masa kerja


yang digunakan (dalam bulan / tahun)

Meja
Staff Kursi
Puskesmas 5 tahun
Komputer
Rappokalling
2. Uraian tugas/pekerjaan

Pasien adalah seorang staff di Puskesmas Rappokalling. Pasien bekerja 6 hari dalam seminggu dari senin-
sabtu, bekerja dari jam 08.00-14.00 atau sekitar 5 -6 jam dalam sehari dengan waktu istirahat sekitar 30
menit – 1 jam. Pasien telah bekerja di tempat tersebut selama 5 tahun. Pasien menggunakan komputer
ditempat kerja 3-4 jam sehari lalu melakukan pengawasan pada petugas lain. Pasien juga kerja berlebih saat
pembuatan laporan akhir bulan. Selama bekerja pasien tidak menggunakan alat pelindung diri, misalnya
kacamata, terutama saat di depan monitor komputer.

Uraian Tugas Rutin


Jam 05.30 : Bangun dan sholat
Jam 05.45 : Membersihkan kamar, memasak, dan mandi
Jam 06.15 : Berpakaian dan sarapan
Jam 06.40 : Berangkat menuju ke tempat kerja
Jam 08.00 - 12.00 : Kegiatan di tempat kerja
Jam 12.00 – 13.00 : Istirahat, sholat dan makan
Jam 13.00 - 14.00 : Kegiatan di tempat kerja
Jam 14.00 : Pulang dari tempat kerja
Jam 14.30-22.00 : Melakukan aktivitas mandiri
Jam 22.00 : Istirahat/tidur

Bangun/Jam Bangun dan Sholat Membersihkan


Berpakaian
Jam 22:00 Jam 05:30 kamar, masak
Jam 06:15
Jam 05:45

Istirahat
Jam Berangkat kerja
Jam 06:40

Aktivitas mandiri
Pulang dari tempat kerja Istirahat Kegiatan di tempat kerja
Jam 14:30- 22:00
Jam 14:00 Jam 12:00-12:30 Jam 08:00 -12:00
3. Bahaya Potensial (potential hazard) dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada lingkungan
kerja

Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelakaan
Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psiko yang kerja
mungkin

Paparan Tidak Tidak -Jarak monitor Pekerjaa Astenopia


Mengetik radiasi ada ada dengan mata n yang LBP
monitor yang kurang dari banyak Tension type
standar ukur atau headache
normal menump Muscle Tidak ada
-Posis duduk uk spasme
yang tidak tepat
dan dalam
waktu yang
lama

4. Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami (gejala / keluhan yang ada)
Pasien mengeluh mata perih, keluhan ini terjadi akibat paparan radiasi monitor dalam waktu lama,
ditambah jarak monitor dengan mata yang kurang dari standar ukur normal

5.Body Discomfort Map:


Keterangan :
1. Tanyakan kepada pekerja atau pekerja
dapat mengisi sendiri
2. Isilah : keluhan yang sering dirasakan oleh
pekerja dengan memberti tanda/mengarsir
bagian- bagian sesuai dengan gangguan
muskulo skeletal yang dirasakan
pekerja
Tanda pada gambar area yang dirasakan :
Kesemutan = x x x Pegal-pegal = / / / / /
Baal = v v v Nyeri = ////////

Keterangan :
Low risk pada :
 Bahu kanan-kiri (skor = 2)
Medium risk pada :
 Tangan kanan-kiri (skor = 2)
 Leher (skor = 2)
 Punggung (skor = 2)

II. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda Vital
a. Nadi : 80 kali/menit c. Tekanan Darah (duduk) : 110/70 mmHg
b. Pernafasan : 22 kali/menit d. Suhu Badan : 36.5

2. Status Gizi
a. Tinggi Badan : 160cm Berat Badan : 55 Kg c IMT = 21.4 kg/m2
b. Lingkar perut : - cm d. Bentuk badan : Astenikus Atletikus
 Piknikus

3. Tingkat Kesadaran dan keadaan umum Keterangan


a.Kesadaran Compos Kesadaran menurun
Mentis
b. Tampak kesakitan Tidak Ya
c.Gangguan saat  tidak Ya
berjalan

4. Kelenjar Getah Bening jumlah, Ukuran, Perlekatan, Konsistensi


a. Leher : Normal Tidak Normal
b. Submandibula Normal Tidak Normal
c. Ketiak : Normal Tidak Normal
d. Inguinal Normal Tidak Normal

5. Mata mata kanan mata-kiri Ket

a. Persepsi Warna Normal Buta Warna Normal Buta Warna Parsial


Parsial Buta Warna Total
Buta Warna
Total
b. Kelopak Mata  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal
c. Konjungtiva  Normal Hiperemis  Normal Hiperemis Sekret
Sekret Pucat Pterigium
Pucat
Pterigium
d. Kesegarisan / gerak  Normal Strabismus  Normal Strabismus
bola mata
e. Sklera  Normal Ikterik  Normal Ikterik
f. Lensa mata tidak Keruh tidak Keruh
keruh keruh
g. B ulu Mata  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal

h. Penglihatan 3  Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal


dimensi

i. Visus mata :
koreksi :
Dengan koreksi:

6.Telinga Telinga kanan Telinga kiri


a. Daun Telinga  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal
b. Liang Telinga Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal
- Serumen  tidak ada serumen  tidak ada serumen
ada Menyumbat ada Menyumbat
(prop) (prop)
c. Membrana  Intak Tidak intak  Intak Tidak intak
Timpani lainnya…… lainnya sulit
dinilai
d. Test berbisik  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal
e. Test Garpu tala  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal
Rinne
f. Weber
g. Swabach
h. Lain – lain ……….

7. Hidung

a. Meatus Nasi Normal Tidak Normal


b. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........
c. Konka Nasal Normal Udem warna merah lubang hidung normal
d. Nyeri Ketok Sinus Normal Nyeri tekan positif di
maksilar ……..
e. Penciuman : normal

8. Gigi dan Gusi


9. Tenggorokan
a. Pharynx Normal Granulasi
Hiperemis
b. Tonsil : Kanan : To T1 T2 Kiri : To T1 T2 T3
Ukuran T3 Normal Normal
Hiperemis □Hiperemi

c. Palatum  Normal Tidak


Normal
d. Lain- lain

10. Leher Keterangan


a. Gerakan leher  Normal Terbatas
b. Kelenjar Thyroid  Normal Tidak Normal
c. Pulsasi Carotis Normal Bruit
d. Tekanan Vena Jugularis  Normal Tidak Normal
e. Trachea  Normal Deviasi
f. Lain-lain : …..
Spurling test : tidak ada kelainan

11. Dada Keterangan


a. Bentuk  Simetris Asimetris
b. Mammae  Normal Tidak Normal Tumor : Ukuran
Letak
Konsistensi
c. Lain – lain

12. Paru- Paru dan Jantung Keterangan


a. Palpasi  Normal Tidak Normal
Kanan Kiri
b. Perkusi  Sonor Redup  Sonor Redup
Hipersonor Hipersonor

Iktus Kordis : Tidak Normal , sebutkan


 Normal .............
Batas Jantung :  Tidak Normal ,
Normal sebutkan ………
c. Auskultasi : - bunyi  Vesikular  Vesikular
napas Bronchovesikular Bronchovesikular
-Bunyi Napas tambahan tak ada Ronkhi tak ada Ronkhi memanjang
Wheezing Wheezing

-Bunyi Jantung  Normal Tidak Sebutkan ....


Normal

13. Abdomen Keterangan


a. Inspeksi  Normal Tidak Normal
b. Perkusi  Timpani Redup
c. Auskultasi: Bising
 Normal Tidak Normal
Usus
Teraba…….jbpx
d. Hati  Normal
……jbac
e. Limpa  Normal- Teraba shoeffne …..

Kanan ; Normal
Kiri : Normal
f. Ginjal Tidak
Tidak Normal
Normal

Kanan ; Normal
Kiri : Normal
Tidak
g. Ballotement Tidak Normal
Normal

Kanan ; Normal
Kiri :  Normal
h. Nyeri costo vertebrae Tidak
Tidak Normal
Normal

14. Genitourinaria
a. Kandung Kemih  Normal Tidak Normal
b. Anus/Rektum/Perianal  Normal Tidak Normal

 Normal Tidak Normal


c Genitalia Eksternal
d. Prostat (khusus Pria) Normal Tidak Normal

Kanan Kiri
15a.Tulang / sendi
Ekstremitas atas
- Gerakan  Normal tidak  Normal tidak
normal normal
- Tulang  Normal  Normal tidak
tidak normal normal
- Sensibilitas  baik tidak  baik tidak
baik baik
- Oedema  tidak ada ada tidak ada ada
- Varises  tidak ada ada  tidak ada ada
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5
- vaskularisasi  baik tidak  baik tidak
baik baik
- kelainan Kuku  tidak ada ada
 tidak ada ada
jari
Pemeriksaan Khusus :
Tes Range of Motion : (+)

Kanan Kiri
15b.Tulang / Sendi
Ekstremitas bawah
- Gerakan  Normal tidak  Normal tidak
normal normal
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5
- Tulang  Normal tidak  Normal tidak
normal normal
- Sensibilitas  baik tidak  baik tidak
baik baik
- Oedema  tidak ada ada  tidak ada ada
- Varises  tidak ada ada  tidak ada ada
- vaskularisasi  baik tidak  baik tidak
baik baik
- kelainan Kuku
 tidak ada ada  tidak ada ada
jari

Pemeriksaan khusus :
Tes Range of Motion: (+)
Tes Strength: a. Heel walking: (+) b. Toe walking: (+) c. Resistes great toe
dorsoflexion: (+)
Tes Patrick: (+)
Tes Kontra patrick : (+)

15c. Otot motoric


1. Trofi  Tidak  Tidak
Normal Normal Normal Normal
2. Tonus  Tidak  Tidak
Normal Normal Normal Normal
3. Kekuatan 5/5/5/5 5/5/5/5 Gerakan abnormal :
(Fs motorik)  tidak ada
tic ataxia
lainya ..

16. Refleks kanan kiri


a. Refleks Fisiologis patella,  Tidak  Tidak
Normal Normal Normal Normal
lainnya .........
b Refleks Patologis: Babinsky  negatif Positif  negatif Positif

lainnya ………

d. Knee jerk/ankle jerk: (+)


e. Straight leg raise: (+)
17. Kulit Efloresensi dan Lokasi nya

a. Kulit  Normal Tidak


Normal
b. Selaput Lendir  Normal Tidak
Normal
c. Kuku  Normal Tidak Normal
d. Lain – lain ………
18. Status Lokalis:

III. RESUME KELAINAN YANG DIDAPAT:


Seorang perempuan berusia 34 tahun mengeluh perih pada kedua mata yang dirasakan sejak 5 bulan
yang lalu dan memberat 2 bulan terakhir disertai terasa kering pada mata dan mata merah. Keluhan ini
dirasakan hilang timbul dan tidak menjalar, terutama ketika kerja berlebihan di depan monitor/layer
komputer. Mata perih berkurang saat pasien istirahat sehingga pada saaat ini pasien belum pergi
memeriksakan diri ke dokter. Riwayat demam tidak ada. Riwayat trauma tidak ada. Riwayat keluhan yang
sama dalam keluarga tidak ada. Riwayat keluarga hipertensi ada, yaitu ayah pasien. Riwayat penyakit
terdahulu, hipertensi dan diabetes melitus tidak ada. Riwayat alergi tidak ada.
Tekanan darah : 110/70 mmHg, Nadi : 80 kali/menit, Pernapasan : 20 kali/menit, Suhu : 36.5.
Pemeriksaan pada kedua mata didapatkan konjungtiva dalam batas normal. Pada pemeriksaan leher, thoraks,
abdomen dan ekstremitas dalam batas normal. Pemeriksaan range of motion dalam batas normal, kekuatan
otot normal, reflek fisiologis normal, reflex patologis negatif, laseque test negatif

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Tidak dilakukan

Hasil Body Map :


Mata perih, konjungitva dalam batas normal

Hasil Brief Survey ;


 Low risk pada :
 Bahu kanan-kiri (skor = 2)
 Medium risk pada :
 Tangan kanan-kiri (skor = 2)
 Leher (skor = 2)
 Punggung (skor = 2)

V. DIAGNOSIS KERJA :
Astenopia
Muscle spasm

VI. DIAGNOSIS DIFERENSI :


Konjungtivitis

VII. DIAGNOSIS OKUPASI :


Langkah Diagnosis Pertama
1. Diagnosis Klinis Astenopia
Dasar diagnosis (anamnesis, Seorang perempuan berusia 34 tahun mengeluh perih pada kedua mata
pemeriksaan fisik, yang dirasakan sejak 5 bulan yang lalu dan memberat 2 bulan terakhir
pemeriksaan penunjang, disertai terasa kering pada mata dan mata merah. Keluhan ini dirasakan
body map, brief survey) hilang timbul dan tidak menjalar, terutama ketika kerja berlebihan di
depan monitor/layer komputer. Mata perih berkurang saat pasien
istirahat sehingga pada saaat ini pasien belum pergi memeriksakan diri
ke dokter. Riwayat demam tidak ada. Riwayat trauma tidak ada. Riwayat
keluhan yang sama dalam keluarga tidak ada. Riwayat keluarga
hipertensi ada, yaitu ayah pasien. Riwayat penyakit terdahulu, hipertensi
dan diabetes melitus tidak ada. Riwayat alergi tidak ada.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan :


Tekanan darah : 110/70 mmHg, Nadi : 80 kali/menit, Pernapasan : 20
kali/menit, Suhu : 36.5. P
emeriksaan pada kedua mata didapatkan konjungtiva dalam batas
normal.
Pada pemeriksaan leher, thoraks, abdomen dan ekstremitas dalam batas
normal.
Pemeriksaan range of motion dalam batas normal, kekuatan otot normal,
reflex fisiologis normal, reflex patologis negative, laseque test negatif

2. Pajanan di tempat
kerja
Fisik Paparan radiasi komputer
Kimia Tidak ada
Biologi Tidak ada
Ergonomi Jarak monitor dengan mata yang kurang dari standar ukur normal, dan
Psikososial Pekerjaan yang banyak atau menumpuk
3 . Evidence Based Abstrak : Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan
(sebutkan secara teoritis) komputer terhadap timbulnya gejala komputer vision syndrome dalam
pajanan di tempat kerja hal astenopia, visus dan gangguan permukaan okuler pada Pegawai
yang menyebabkan Pengguna Komputer di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
diagnosis klinis di langkah Makassar. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional terhadap
1. 150 subjek dilakukan di BNI Makassar selama periode Agustus-Oktober
Dasar teorinya apa? 2012. Pengambilan data berupa pengisian kuisioner McMonnies untuk
mengetahui adanya astenopia, pemeriksaan visus menggunakan Log
MAR, pemeriksaan kondisi permukaan dengan tes Schirmer dan tes
BUT yang dilakukan sebelum dan sesudah bekerja menggunakan
komputer. Lama penggunaan komputer dibedakan atas 1, 2 dan 3 jam.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi perubahan yang bermakna
(p=0,000) terhadap keluhan astenopia, visus, hasil tes Schirmer dan BUT
sesudah penggunaan komputer. Rerata keluhan astenopia sesudah
menggunakan komputer meningkat menjadi 3,27 (+1,24) dibandingkan
dengan sebelum menggunakan komputer 0,99 (+0,81), Rerata tajam
penglihatan sebelum menggunakan komputer 0,87 (+0.18) menurun
menjadi 0,82 (+0,19) sesudah menggunakan komputer. Rerata tes
Schirmer sebelum menggunakan komputer 22,04 (+8,95) menjadi lebih
singkat sesudah menggunakan komputer 18,11 (+8,90). Rerata tes BUT
sebelum menggunakan komputer 9,39 (+ 2,77) menjadi lebih singkat
sesudah menggunakan komputer 7,38 (+1,99). Lama penggunaan
komputer memiliki hubungan bermakna dengan astenopia (p=0,001),
penurunan tajam penglihatan (p=0,000) dan tes BUT (p=0,011) namun
tidak memiliki hubungan bermakna dengan tes Schirmer (p=0,102).
Makin lama penggunaan komputer maka makin berat gejala CVS yang
terjadi. Disimpulkan bahwa secara keseluruhan gejala astenopia menjadi
lebih berat, visus mengalami penurunan dan gangguan permukaan
okuler menjadi lebih berat setelah bekerja menggunakan komputer.
Makin lama penggunaan komputer maka makin berat gejala CVS yang
terjadi.
Era globalisasi seperti saat ini penggunaan komputer sangat
menunjang aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. keberadaan komputer
memberikan dampak positif berupa peningkatan kualitas, produktivitas
dan efisiensi dalam pekerjaan. Namun, masih banyak orang yang belum
menyadari bahwa penggunaan komputer dapat menyebabkan berbagai
penyakit akibat kerja. Layar komputer/ monitor dapat menimbulkan
radiasi dan gelombang-gelombang tertentu.1 Radiasi yang keluar dari
monitor sangat rendah yaitu sekitar 0,01739 mW/mm 2. Radiasi monitor
ini bersifat non ionisasi yang tidak akan menimbulkan efek bahaya bagi
manusia, tetapi perlu diperhatikan bahwa lamanya radiasi yang
menyinari tubuh khususnya mengenai mata dapat menimbulkan
gangguan fisiologis, misalnya gangguan kelelahan mata atau
astenopia.1,2
Astenopia adalah keluhan subjektif penglihatan berupa gejala
yang diakibatkan oleh upaya berlebih dari sistem penglihatan yang
berada dalam kondisi yang kurang sempurna untuk memperoleh
ketajaman penglihatan. Astenopia ditandai dengan keluhan pandangan
kabur, mata panas atau pedih, kelopak mata berat, mata merah, dan sakit
kepala disekitar leher.1,2
World Helath Organization (WHO) mencatat angka kejadian
astenopia di dunia rata-rata 75% per tahun. Kelompok pekerja kantor
dengan penggunaan teknologi komputer merupakan bagian dari kategori
risiko tertinggi terjadinya astenopia, beberapa studi mengindikasikan
bahwa 35-48% dari pekerja kantor menderita astenopia.2
American Optometrist Association (AOA) menyatakan bahwa
astenopia atau Computer Vision Syndrome (CVS) dikeluhkan oleh
orang-orang yang menggunakan komputer dalam waktu yang cukup
lama. Berat-ringannya keluhan yang dilaporkan sebanding dengan
banyaknya waktu yang digunakan di depan komputer. Seseorang yang
menggunakan komputer lebih dari dua jam setiap harinya akan lebih
mudah untuk menderita astenopia.3 Seseorang pengguna komputer harus
terus-menerus berusaha memfokuskan matanya untuk menjaga
ketajaman gambar/objek yang dilihatnya pada layar monitor. Proses
tersebut mengakibatkan timbulnya stres yang berulang-ulang pada otot
mata. Hal tersebut semakin diperberat dengan berkurangnya frekuensi
berkedip sehingga mata menjadi kering dan terasa perih. Akibatnya mata
untuk memfokuskan objek menjadi berkurang dan penglihatan akan
menjadi kabur.2,3
Dari penelitian yang dilakukan Manuel dkk bahwa kejadian
astenopia berhubungan signifikan dan merupakan penyakit akibat kerja
yang umumnya terjadi pada pekerja pengguna komputer. 1 Berdasarkan
penelitian Santy dkk didapatkan bahwa astenopia terjadi pada 28,6%
subjek sebelum bekerja menggunakan kompter dan meningkat menjadi
90,6% subjek sesudah bekerja menggunakan komputer. Penelitian ini
juga memperlihatkan bahwa terjadi penurunan visus yang bermakna
secara statistik pada subjek sesudah bekerja menggunakan komputer (p
value=0,000).3 Maka dari berbagai data di atas, pajanan di tempat kerja
berupa fisik (paparan radiasi monitor/ layar komputer dalam waktu yang
lama dengan durasi kerja selama ≥6 jam) dan ergonomi (Jarak monitor
dengan mata yang kurang dari standar ukur normal dengan durasi kerja
selama ≥6 jam) ini memungkinkan pasien untuk mengalami gangguan
kelelahan mata atau astenopia.

1. COMPUTER VISION SYNDROME AMONG COMPUTER USER


IN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK
MAKASSAR, Santy Kusumawaty, Siti Rukiah Syawal, Junaedi
Sirajuddin, Bagian Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran,
Universitas Hasanuddin, Makassar, 2017
2. Sya’ban AR, dan Riski IMR. Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Gejala Kelelahan Mata (Astenopia) Pada Karyawan
Pengguna Komputer PT. Grapari Telkomsel Kota Kendari. Kendari.
2014
3. Kusumawaty S, Syawal SR, dan Sirajuddin J. Computer Vision
Syndrome Pada Pegawai Pengguna Komputer di PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) TBK Makassar. Makassar. 2013
4. Kerala Journsl of Ophthalmology, Smith V.K MS, Asthenopia,
Vol.XXIV, No.1,Mar.2012
4. Apakah pajanan cukup
Masa kerja 5 Tahun
Jumlah jam terpajan/ hari 3-4 jam/hari
Pemakaian APD Tidak ada
Konsentrasi pajanan Sulit dinilai
Lainnnya...........
Kesimpulan jumlah
pajanan dan dasar
perhitungannya
5. Apa ada faktor individu
Tidak ada
yang berpengaruh thd
timbulnya diagnosis
klinis? Bila ada, sebutkan.
6 . Apa terpajan bahaya
potensial yang sama spt di
langkah 3 luar tempat Tidak ditemukan
kerja?
Bila ada, sebutkan
7 . Diagnosis Okupasi
Apa diagnosis klinis ini
termsk penyakit akibat
kerja?
Bukan penyakit akibat kerja Astenopia
(diperberat oleh pekerjaan/
bukan sama sekali PAK)_
Butuh pemeriksaan lbh
lanjut)?

VIII. KATEGORI KESEHATAN (pilih salah satu)


a. Kesehatan baik (sehat untuk bekerja = physical fitness),
b. Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan (sehat untuk bekerja dengan
catatan)
c. Kemampuan fisik terbatas
d. Tidak fit untuk sementara

IX. PROGNOSIS
1. klinik : ad vitam : dubia ad bonam
ad sanasionam : dubia ad bonam
ad fungsionam : dubia ad bonam
2.Okupasi (bila ada d/ okupasi) : dubia ad bonam

X. PERMASALAHAN PASIEN & RENCANA PENATALAKSANAAN


Jenis Rencana Tindakan (materi & metoda); Tatalaksana
No permasalahan medikamentosa; non medika mentosa(nutrisi, Target Hasil
Medis & non olahraga, konseling dan OKUPASI) waktu yang
medis dll) diharapk
an
1. Astenopia Okupasi: Keluhan
- Eliminasi : sulit dilakukan Seger Berkuran
- Subsitusi : menambahkan layar gelap pada a g
monitor PC
- Isolasi : sulit dilakukan
- Engineering control: sulit dilakukan
- Administrative control: adanya shift kerja
- APD: menggunakan kacamata anti radiasi
Terapi Medikamentosa:
- Topikal : ods Cendo lyteers 15 ml 3x1 tetes
Terapi nonmedikamentosa
- Edukasi istirahatkan mata (berkedip-kedip atau
memejamkan mata) selama 5-15 menit tiap
menggunakan komputer 45-60 menit
Edukasi memposisikan jarak minimal 50 cm dari
layar monitor terhadap mata

Persetujuan Pembimbing
Pembimbing : dr.Sultan Buraena,MS, SP.OK
Tanda Tangan:

Nama Jelas: Nik Mohd Fauzan Bin Yahaya


Tanggal: 6 Juni 2017

Anda mungkin juga menyukai