TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Klien
Pasien bernama Tn. M (21 tahun) alamat Batang, pendidikan terakhir SMA,
Maret 2011 dengan nomor RM 201145 dan Diagnosa medis Post ORIF
Penanggungjawab klien adalah ayah klien yang bernama Tn. S (45 tahun),
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : nyeri diluka post operasi, yaitu pada tangan kiri 1/3 distal,
bertambah nyeri jika digerakkan dan berkurang saat istirahat, skala nyeri 5 (nyeri
Klien mengalami patah tulang karena kecelakaan motor 2 hari yang lalu (hari
29
Soewondo Kendal dan dilakukan ORIF (operasi reduksi dengan fiksasi
Sebelum sakit klien mengatakan kondisi sakit adalah keadaan yang tidak
mengenakkan dan harus segera diatasi agar bisa beraktivitas kembali. Saat
sakit biasanya pasien membeli obat diwarung jika tidak bisa sembuh dengan
Sebelum sakit : klien mengatakan tidur ± 8 jam sehari, antara jam 10 malam
sampai jam 6 pagi. Klien tidak pernah mengalami gangguan pola tidur, klien
kelontong.
karena luka post operasi terasa sakit atau nyeri, klien mengatakan bangun
30
3) Pola nutrisi dan metabolik
Sebelum sakit : klien mengatakan makan 3x sehari jenis makanan nasi, lauk,
sayur. Makanan habis satu porsi, klien tidak mempunyai alergi pada
Selama sakit : klien mengatakan makan 3x sehari, jenis makanan sesuai yang
disediakan oleh rumah sakit minum 4–6 gelas sehari dan terpasang infus RL.
4) Pola eliminasi
konsistensi lembek berbentuk, warna kuning, bau khas, dan tidak ada nyeri.
warna kuning, jernih, bau khas, dan tidak ada nyeri. Selama dirawat di rumah
sakit klien mengatakan tidak ada perubahan pola eliminasi BAB maupun
BAK.
mendiri, tanpa bantuan orang lain. Selama dirawat di rumah sakit, klien
berpakaian dengan bantuan orang lain, ke kamar mandi juga dibantu orang
31
7) Gambaran dan konsep diri
Klien merasa cemas dan takut dirawat di rumah sakit karena menghabiskan
banyak uang di rumah sakit. Klien mengatakan takut tidak segera sembuh dan
8) Pola seksual
f. Pemeriksaan Fisik
kepala bersih, tidak ada ketombe, tidak ada massa dan lessi.
tidak ada sekret, tidak ada edema dan tidak ada nyeri.
32
f) Kulit : Kulit klien berwarna cokelat, turgor baik, tidak ada lesi,
terdapat balutan di tangan kiri 1/3 distal bekas operasi pada daerah yang
mengalami fraktur.
kanan dan kiri simetris. Perkusi paru-paru sonor, jantung pekak, dan
ada nyeri tekan, tidak ada hepatomegali. Perkusi suara tymphani dan
normal, akral hangat, Capillary Refill Time (CRT) kurang dari 3 detik,
bengkak.
j) Ekstremitas bawah: tidak terdapat lessi, tidak ada edema, kedua kaki
g. Data Penunjang
1) Hasil Rontgent menunjukkan adanya patahan pada tulang radius 1/3 distal
kiri, transversal.
33
2) Hasil laboratorium
h. Terapi
B. Analisa Data
34
Data obyektif:
Tangan kiri klien diistirahatkan dengan diberi
spalk, jari-jarinya tampak bengkak
Klien tampak turun dari tempat tidur dengan
bantuan
Klien kesakitan saat tangannya banyak
digerakkan
Klien mandi dang anti baju dibantu keluarga
dan perawat
3 Data subyektif: Dampak Cemas
Klien mengatakan cemas dengan keadaannya hospitalisasi
saat ini, klien ingin cepat sembuh, merasa takut (perawatan di
menghabiskan banyak biaya selama di rumah rumah sakit)
sakit dan tidak dapat bekerja.
Data obyektif:
Klien tampak gelisah, tidak tenang ingin
segera pulang.
C. Diagnosa Keperawatan
yang patah.
35
D. Intervensi Keperawatan
36
disarankan
Cemas Setelah dilakukan Kaji tingkat kecemasan Mengidentifikasi sejauh
berhubungan tindakan serta factor penyebab mana perubahan
dengan dampak keperawatan kecemasan klien perasaan yang dialami
hospitalisasi selama 2 X 24 jam klien akibat rasa cemas
(perawatan di diharapkan klien yang dialaminya saat
rumah sakit). mampu mengatasi ini
masalah Ajak klien untuk Memberi dukungan
kecemasan dalam menyadari bahwa emosi dan membantu
dirinya ditandai kecemasannya itu tidak klien menghadapi
dengan: perlu kenyataan
Klien tampak Berikan dukungan emosi Membantu
relaks, tidak pada klien meningkatkan percaya
gelisah diri klien dan
Mampu mengurangi kecemasan
melaporkan Libatkan keluarga dalam Membantu klien sesuai
penurunan diskusi terkait dengan peran dan fungsinya
kecemasan dan kecemasan yang dialami
ketakutan klien
Mengakui rasa Berikan informasi yang Membantu klien
takut dan jelas tentang menyadari keadaannya
mendapatkan perkembangan dan menerima dengan
pengalihan kesehatannya baik kondisinya
perasaan Dorong penggunaan Membantu
dengan tepat manajemen stress seperti memfokuskan kembali
napas dalam, penggunaan perhatian dan member
imajinasi, dan teknik efek relaksasi untuk
relaksasi membantu mengurangi
kecemasan klien
37
E. Implementasi
38
banyak biaya selama
di rumah sakit dan
tidak dapat bekerja
O : Klien tampak
gelisah, tidak tenang
ingin segera pulang.
3 jam 11.30 Memberikan informasi S : klien mengatakan
bahwa tulang yang patah mengerti
akan segera kembali O : klien tampak
fungsinya sehingga klien lebih tenang dan
tidak perlu khawatir. tidak takut lagi
2 12.30 Membantu klien ke S : klien mengatakan
kamar mandi bingung jika ke
kamar mandi sendiri
O : klien melakukan
aktivitas kamar
mandi dengan
bantuan perawat dan
keluarga
2 13.00 Menganjurkan klien S : klien mengatakan
untuk tetap mengerti
mengistirahatkan tangan O : klien berlatih
yang patah tetapi tetap mengerakkan jari-
melatih dan jarinya tetapi tika
menggerakkan bagian menggerakkan
yang sehat biar tidak pergelangan dan siku
kaku yang sakit, tangan
kiri klien terpasang
bidai atau spalk dari
siku hingga
pergelangan tangan.
Selasa/
22/03/2011
1 08.30 Mengkaji status nyeri S : klien mengatakan
pasien masih nyeri di
tangan kiri, skala
nyeri 4 (agak
berkurang setetlah
diber obat), sering
muncul terutama
pada malam dan pagi
hari
O : pasien masih
tampak kurang
relaks, terutama jika
39
tangan kirinya
disentuh atau
digerakkan
1,3 09.30 Mengukur tanda-tanda S:-
vital O : TD : 130/80
mmHg, nadi : 84 x
per menit, suhu :
36,70 C, RR: 20 x
per menit
1 10.00 Memberikan obat S :-
analgesik (injeksi Asam O : obat masuk,
Mefenamat 500 mg) infuse lancer, tidak
ada alergi
2 11.00 Menganjurkan klien S : klien mengatakan
untuk latihan jarinya sudah tidak
menggerakkan jari- kaku lagi
jarinya untuk mencegah O : jari-jari kelihatan
kekakuan masih bengkak tapi
sudah dapat
digerakkan, klien
mempraktekkan
latihan gerak pada
jari-jarinya
3 13.00 Mengajak pasien dan S : pasien dan
keluarga berdiskusi keluarga mengerti
tentang lamanya masa bahwa butuh proses
penyembuhan fraktur dan waktu yang
cukup lama untuk
kembali sepertim
semula
O : klien tampak
lebih tenang
2,3 13.40 Mendiskusikan tentang S : klien dan
aktivitas yang boleh dan keluarga mengerti
tidak boleh dilakukan tentang aktivitas
oleh klien selama masa yang boleh dan tidak
penyembuhan fraktur boleh dilakukan oleh
klien selama masa
penyembuhan fraktur
O : klien lebih
berhati-hati dalam
menggerakkan
tangannya
1 13.50 Memberikan posisi yang S : klien mengatakan
nyaman untuk klien lebih nyaman,
(meninggikan tangan
40
yang patah dengan tangannya tidak
memberi ganjalan nyut-nyutan lagi
bantal) O : klien tamapak
lebih relaks dan
nyaman
3 14.00 Mengevaluasi kembali S : klien mengatakan
perasaan klien hari ini sudah menerima
dengan ikhlas
kondisinya
O : klien sudah tidak
gelisah lagi, klien
mau banyak senyum
dan bercakap-cakap
41
F. Evaluasi
42