Disusun oleh:
Supervisor
Riwayat Penyakit
Nyeri pada siku kiri dirasakan sejak dua bulan yang lalu, dengan sensasi nyeri tajam
dan intermiten serta tidak menjalar sampai ke lengan bawah. Nyeri dirasakan ketika
mengangkat beban terutama saat melakukan aktivitas sehari-hari menggendong cucu,
pasien juga sering menggendong cucu dalam waktu yang lama umur 1 tahun (20kg)
dan nyeri berkurang saat istirahat. VAS 4/10.
Tidak ada kelemahan (-), dan rasa tebal (-)
Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga dan sering melakukan aktivitas sehari-hari
seperti cuci piring. Pasien juga mengatakan bahwa beliau sering menggendong
cucunya dalam waktu yang lama.
Riwayat trauma (+) pasien pernah jatuh dilantai wc dan mengalami nyeri di punggung
bawah dan mendapat terapi fisioterapi teratur di RSK Tadjuddin Chalid.
DM : (-)
HT : (-)
Pemeriksaan Fisis
STATUS UMUM
ROM MMT
Cervical
Flexion Full (0-450) 5
Extension Full 0-450) 5
Lateral Flexion Full/Full (0-450) 5/5
Rotation Full/Full (0-600) 5/5
Trunk
Flexion Full (0-800) 5
Extension Full (0-300) 5
Lateral Flexion Full/Full (0-350) 5/5
Rotation Full/Full (0-450) 5/5
Shoulder
Flexion Full/Full (0-1800) 5/5
Extension Full/Full (0-600) 5/5
Abduction Full/Full (0-1800) 5/5
Adduction Full/Full (0-450) 5/5
Ext. Rotation Full/Full (0-700) 5/5
Int. Rotation Full/Full (0-900) 5/5
Elbow
Flexion Full/Full (0-1350) 5/5
Extention Full/Full (135-00) 5/5
Forearm Supination Full/Full (0-900) 5/5
Forearm Pronation Full/Full (0-900) 5/5
Wrist
Flexion Full/Full (0-800) 5/5
Extension Full/Full (0-700) 5/4 (Pain)
Radial Deviation Full/Full (0-200) 5/5
Ulnar Deviation Full/Full (0-350) 5/5
Fingers
Flexion
MCP Full/Full (0-900) 5/5
PIP Full/Full (0-1000) 5/5
DIP Full/Full (0-900) 5/5
Extension Full/Full (0-300) 5/5
Abduction Full/Full (0-200) 5/5
Adduction Full/Full (200-00) 5/5
Thumbs
Flexion
MCP Full/Full (0-900) 5/5
IP Full/Full (0-800) 5/5
Extension Full/Full (0-300) 5/5
Abduction Full/Full (0-700) 5/5
Adduction Full/Full (50-00) 5/5
Opposition Full 5/5
Hip
Flexion Full/Full (0-1200) 5/5
Extension Full/Full (0-300) 5/5
Abduction Full/Full (0-450) 5/5
Adduction Full/Full (0-200) 5/5
Ext. Rotation Full/Full (0-450) 5/5
Int. Rotation Full/Full (0-450) 5/5
Knee
Flexion Full/Full (0-1350) 5/5
Extension Full/Full (135-00) 5/5
Ankle
Plantar Flexion Full/Full (0-200) 5/5
Dorsi Flexion Full/Full (0-500) 5/5
Inversion Full/Full (0-1500) 5/5
Eversion Full/Full (0-350) 5/5
Toes
Flexion
MTP Full/Full (0-300) 5/5
IP Full/Full (0-500) 5/5
Extension Full/Full (0-800) 5/5
Big Toe
Flexion
MTP Full/Full (0-250) 5/5
IP Full/Full (0-250) 5/5
Extension Full/Full (0-800) 5/5
Pemeriksaan Neurologis
Diagnosis Fungsional :
Impairment : Inflamasi pada insertion tendon grup extensor carpi radialis region
epicondilus lateral sinistra, nyeri extensi wrist.
Disability : kesulitan saat mengangkat barang berat
Handicap : pasien adalah ibu rumah tangga dan terganggu saat melakukan
aktivitas cuci piring dan tidak bisa mengangkat beban berat terutama
menggendong cucu.
Daftar Masalah
Surgical : -
Medical : - Epincondilitis lateral sinistra (Tennis Elbow)
Perencanaan
Perencanaan diagnostik : -
Perencanaan terapi :
Latihan : Range Of Motion (ROM) 15 detik 2-3 kali dengan frekuensi 5 kali sehari
penguluran otot ekstensor dengan memplantarpleksikan pergelangan
tangan
penguluran otot fleksor dengan mendorsofleksikan pergelangan tangan
Stretching
penguatan otot ekstensor, fleksor, ulnar dan radial, serta pronator dan
supinator pergelangan tangan dengan beban
Modalitas dengan terapi 3 kali seminggu
USD (Ultrasound Diathermy) regio epicondilus lateral sinistra
TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) region
epicondilus lateral sinistra
Perencanaan pengawasan : VAS, ADL
Perencanaan edukasi : penjelasan kondisi pasien
Home exercise program
Tinjauan Pustaka
Tennis Elbow
Definisi
Tennis elbow merupakan salah satu jenis overuse syndrome dan kondisi ini timbul sebagai
akibat dari ekstensi pergelangan tangan yang berlebihan. Hal ini sering ditemukan pada
orang-orang yang terbiasa melakukan repetisi supinasi dan pronasi lengan bawah ketika sendi
siku sedang dalam keadaan ekstensi (seperti gerakan pemain tenis yang melakukan pukulan
backhand)
Manifestasi klinis
Dari anamnesis, dapat diketahui bahwa pasien tennis elbow datang dengan keluhan
utama nyeri di daerah lateral elbow, yang menjalar ke regio ekstensor. Pada umumnya
berusia antara 20-50 tahun. Pasien sering kali melaporkan bahwa onset timbulnya nyeri sulit
diketahui, namun hal itu berhubungan erat dengan riwayat penggunaan tangan secara
berlebihan (pada tangan dominan) tanpa adanya trauma spesifik.
Onset gejala biasanya timbul dalam 24-72 jam setelah melakukan aktivitas ekstensi
pergelangan tangan secara berulang-ulang. Manifestasi gejala terlambat timbul karena adanya
robekan mikroskopik pada tendon.
Pasien mengeluhkan nyeri pada lateral elbow yang akan semakin memburuk ketika
pasien beraktivitas dan membaik setelah pasien beristirahat. Nyeri biasanya bersifat tajam,
intermiten, dan menjalar ke bawah melalui aspek posterior lengan bawah. Nyeri yang dialami
oleh pasien bervariasi, mulai dari yang paling ringan (seperti rasa mengganggu ketika
melakukan aktivitas berat seperti bermain tennis atau menggunakan alat tangan secara
berulang-ulang), atau nyeri berat yang terpicu oleh aktivitas sederhana seperti hendak
mengambil dan memegang gelas kopi. Secara umum, pasien tennis elbow akan mengeluhkan
penurunan kekuatan ketika melakukan gerakan menggenggam, supinasi, dan ekstensi
pergelangan tangan.
Pemeriksaan Penunjang
Ada beberapa pemeriksaan atau tes yang dilakukan untuk mendiagnosis tennis elbow
diantaranya :
1. Penekanan pada lateral elbow.
Nyeri maksimal dapat timbul ketika dilakukan penekanan pada daerah sekitar 1-2 cm
dari distal origo ECRB di epikondilus lateral. Apabila tanda ini tidak ditemukan, maka
kita dapat menyingkirkan diagnosis tennis elbow.
2. Tes Maudsley
Pasien diminta untuk melakukan ekstensi jari ketiga (jari tengah) tangan lalu pemeriksa
menahan ekstensi tersebut sambil mempalpasi epikondilus lateral. Hal itu akan
menimbulkan ketegangan pada otot extensor digitorum dan tendon. Hasil positif terjadi
apabila pasien merasakan nyeri pada epikondilus lateral. Bila positif, berarti pasien
menderita tennis elbow.
3. Tes Mill
Pemeriksa meminta pasien agar memfleksikan elbow dan pergelangan tangan, sambil
memperhatikan tiap nyeri yang timbul pada epikondilus lateral. Hasil positif bila pasien
merasakan nyeri pada epikondilus lateral.
4. Tes Cozen
Pemeriksa menstabilisasi elbow dengan cara meletakkan ibu jari pada epikondilus
lateral. Lalu pasien diminta untuk mengepalkan tangan sambil mempronasikan lengan
bawah secara radial lalu pasien mengekstensikan pergelangan tangan sambil melawan
tahanan yang diberikan oleh pemeriksa. Atau pemeriksa dapat memfleksikan dan
mengekstensikan lengan bawah pasien secara pasif. Semua tindakan itu akan
menimbulkan nyeri apabila pasien menderita tennis elbow.
Pemeriksaan Radiologis
1. X-Ray
Pemeriksaan X-ray biasanya dilakukan dengan tujuan untuk mengeksklusi abnormalitas lain.
Gambaran yang dapat ditemukan dari pemeriksaan X-ray pada tennis elbow adalah deposisi
kalsium (kalsifikasi) pada daerah yang berdekatan dengan epikondilus lateral.
2. USG
Sensitivitas USG untuk mendiagnosis tennis elbow adalah 72-88%, sedangkan spesifisitasnya
adalah 36-62,5%, namun ada juga penelitian yang melaporkan bahwa spesifisitasnya
mencapai 67-100%, terutama untuk pasien-pasien yang simptomatik. Dari pemeriksaan USG,
diagnosis tennis elbow dapat ditegakkan apabila pada tendon extensor communis ditemukan
salah satu gambaran berikut ini:
3. MRI
Posis pasien dan pemelihan sekuensi yang tepat merupakan hal yang esensial untuk
menegakkan diagnosis tennis elbow dengan menggunakan MRI. Apabila digunakan dengan
tepat, maka MRI memiliki sensitivitas sekitar 90-100% dalam mendiagnosis tennis elbow.
Pasien yang akan menjalani pemeriksaan MRI sebaiknya berbaring dengan tangan
terabduksi, elbow di-ekstensi, dan pergelangan tangan di-supinasi. Abnormalitas tendon dan
ligamen sebaiknya diperiksa dengan menggunakan densitas proton –weighted dan T2-
weighted fast SE image (dengan atau tanpa saturasi lemak). Dengan pemeriksaan MRI, kita
dapat melihat penebalan serta robekan fokal pada tendon.
4.Elektromiografi
Eletromiografi dapat membantu kita dalam membedakan sindrom radial tunnel dengan
epikondiliitis lateral. Pada sindrom radial tunnel, terjadi penurunan implus elektromiografi.
Diagnosis Banding
Untuk tennis elbow fase akut, maka kita harus memberlakukan regimen R.I.C.E seperti
halnya cedera jaringan lunak lainnya.
Rest (istirahat)
Ice (es)
Compression (kompres)
Elevation (elevasi)
Terapi Konservatif
Terapi konservatif yang dapat diberikan pada pasien tennis elbow antara lain:
NSAID dapat digunakan sebagai analgesia untuk pasien tennis elbow. Ada banyak pilihan
NSAID yang dapat digunakan yakni diclofenac, naproxen, ibuprofen, dan inhibitor
siklooksigenase. Obat-obatan tersebut dapat digunakan secara topikal maupun sistemik.
NSAID dapat menghambat inflamasi dengan cara menghambat sintesis prostaglandin.
Meskipun tennis elbow bukanlah suatu proses inflamasi, namun berbagai penelitian telah
membuktikan bahwa penggunaan NSAID dapat mengurangi gejala tennis elbow. Namun
penggunaan NSAID dalam jangka panjang tidak dianjurkan karena adanya efek samping
pada traktus gastrointestinal dan ginjal.
2. Kortikosteroid
Jenis kortikosteroid yang digunakan untuk terapi tennis elbow sebaiknya yang memiliki efek
anti-inflamasi yang kuat seperti triamcinolone dan betamethasone. Dan pemberiannya harus
dilakukan secara intra-artrikuler untuk mengurangi efek sistemik. Triamcinolone dan
betametahsone dapat menurunkan inflamasi dengan cara menekan migrasi leukosit
polimorfonuklear dan memperbaiki permeabilitas kapiler.
Terapi Fisik dan Latihan
Latihan untuk tennis elbow membantu menghilangkan nyeri siku dalam 4 sampai 6 minggu,
setiap latihan penguluran dilakukan selama 15 detik dan diulangi 2 sampai 3 kali. Pola ini
diulang-ulang 5 kali perhari.
Penguatan otot ekstensor pergelangan tangan: pegang beban dengan telapak tangan
menghadap ke bawah. Angkat pergelangan tangan ke atas. Tahan pada posisi ini
selama 2 detik kemudian turunkan perlahan-lahan.
Penguatan otot fleksor pergelangan tangan: pegang beban dengan telapak tangan
menghadap ke atas. Angkat pergelangan tangan keatas, tahan selama 2 detik
kemudian turunkan perlahan-lahan.
Penguatan otot ulnar dan radial deviator pergelangan tangan: pegang beban dengan
ibu jari menunjuk ke atas. Gerakan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah, seperti
gerakan memukul paku. Semua gerakan harus dilakukan oleh pergelangan tangan.
Penguatan otot pronator dan supinator pergelangan tangan: pegang beban dengan ibu
jari menunjuk ke atas. Putar pergelangan tangan ke dalam secara maksimal dan
kemudian putar ke luar secara maksimal. Tahan selama 2 detik dan ulangi sebanyak
mungkin, lebih dari 50 pengulangan.
Terapi Modalitas
Indikasi USD adalah antara lain kontraktur otot, nyeri dan spasme, adhesi jaringan lunak,
stiffness sendi, fibrosis, scar tissue pada kulit pasca operasi atau luka bakar, kalsifikasi
bursitis dan tendonitis.
Ortosis atau Bebat Counterforce (Counterforce bracing)
Penggunaan bebat counterforce dilakukan untuk mengurangi gaya tension (tegangan) pada
tendon ekstensor pergelangan tangan. Bebat ini harus diletakan kira-kira 10 cm di arah distal
sendi elbow. Penggunaan bebat counterforce selama tiga minggu pada epikondilitis lateral,
dapat menurunkan nyeri dan meningkatkan kekuatan genggaman.
Daftar Pustaka
Hening Laswati, Andriati, Alit Pawana, Lydia Afriani. 2014. Buku Ajar Ilmu Kedokteran
Fisik dan Rehabilitasi Edisi ke-3. Surabaya: Sagung Seto
Suharto. Fisioterapi pada Tennis Elbow tipe II. CDK. 2000; 129.
Walz DM, Newman JS, Konin GP, Ross G. Epicondylitis: Patho-genesis, Imaging, and
Treatment. RSNA. 2010 February; 30(1): p. 167-184.
Johnson GW, Cadwallader K, Scheffel SB, Epperly TD. Treatment of Lateral Epicondylitis.
American Academy of Family Physicians. 2007 September; 15(76).
Walrod BJ. Medscape. [Online].; 2012 [cited 2012 July 29. Available
from: http://emedicine.medscape.com/article/96969-overview .
Geoffroy P, Yaffe MJ, Rohan I. Diagnosis and treating lateral epicondylitis. Canadian
Family Physician. 1994 January; 46.