Anda di halaman 1dari 20

STATUS PASIEN GINJAL-HIPERTENSI

INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

Oleh :
Nur Aulia Syam (C111 13 055)

Dibawakan dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik


Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Makassar | 2017
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. R
Tanggal lahir : 05 Agustus 1983
Alamat : Makassar
No. RM : 080940
Tgl pemeriksaan: 12 Juni 2017
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Demam
Anamnesis Terpimpin :
Seorang wanita berumur 34 tahun dengan pekerjaan wiraswasta. Keluhan
utama masuk Rumah Sakit yaitu demam. Demam dirasakan sejak kurang lebih 4
hari, dirasakan secara terus-menerus, dan pasien hanya membiarkan demamnya
tanpa meminum obat-obat anti demam. Sakit kepala ada, dirasakan secara terus-
menerus dan berdenyut. Pasien mengeluhkan nyeri pinggang atas sampai belakang.
Batuk tidak ada, riwayat batuk sebulan tidak ada. Sesak tidak ada,
riwayat sesak sebelumnya tidak ada. Nyeri dada tidak ada, riwayat nyeri dada
sebelumnya tidak ada, mual ada, muntah ada frekuensi 10x isi makanan, tidak
menyemprot. Nyeri ulu hati tidak ada.
BAB terakhir 3 hari yang lalu, warna kuning kecoklatan, konsistensi
padat lunak. BAK lancar, warna kuning, jernih, volume kesan cukup. Nyeri pada
saat BAK tidak ada. Saat ini diketahui pasien sedang hamil anak kedua dengan
umur kehamilan 9 minggu.
ANAMNESIS
Riwayat penyakit dahulu:
• Riwayat Hipertensi disangkal
• Riwayat DM disangkal
• Riwayat TB disangkal
• Riwayat penyakit ginjal disangkal
• Riwayat penyakit jantung disangkal
• Riwayat alergi disangkal
• Riwayat sakit kuning disangkal
• Riwayat bepergian keluar daerah disangkal

Riwayat penyakit keluarga:


• Riwayat penyakit Hipertensi oleh ayah pasien

Riwayat sosial:
• Tidak ada riwayat konsumsi alkohol
• Riwayat konsumsi obat-obatan tidak ada
• Riwayat meminum jamu-jamuan tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS PASIEN
• Keadaan Umum : Sakit sedang/gizi baik/composmentis
• BB : 65 kg
• TB : 160 cm
• IMT : 25,39 kg/m2

TANDA VITAL
• Tekanan darah : 110/80 mmHg, reguler, kuat angkat
• Nadi : 110 x /menit
• Pernapasan : 20 x/menit, tipe thorakoabdominal
• Suhu : 38,5 oC
PEMERIKSAAN FISIK

Kepala
Ekspresi : Biasa
Simetris muka : Simetris kiri dan kanan
Deformitas : Tidak ada
Rambut : rambut hitam, sukar dicabut, alopesia (-)

Mata
Eksoptalmus/Enoptalmus : (-)
Gerakan : Dalam batas normal
Tekanan bola mata : Tidak dilakukan pemeriksaan
Kelopak mata : Edema palpebral (-)
Konjungtiva : Anemis (-/-)
Sklera : Ikterus (-/-)
Kornea : Jernih
Pupil : Bulat, isokor 2,5mm/2,5mm
PEMERIKSAAN FISIK

Telinga
• Tophi : (-)
• Pendengaran: Dalam batas normal
• Nyeri tekan di prosesus mastoideus: (-)
Leher
Hidung Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
• Perdarahan : (-) Kelenjar gondok : Tidak ada
• Sekret : (-) pembesaran
DVS : R+1 cm H2O
Mulut Pembuluh darah : Tidak ada pulsasi
• Bibir : Pucat (-), Kering (-) Kaku kuduk : (-)
• Gigi geligi : Caries (-) Tumor : Tidak ada (-)
• Gusi : Perdarahan gusi (-)
• Tonsil : T1 – T1, hiperemis (-)
• Faring : Hiperemis (-)
• Lidah : Kotor (-), tremor (-),
hiperemis (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Thoraks
Inspeksi :
• Bentuk : Normochest, simetris kiri = kanan
• Pembuluh darah : Tidak ditemukan kelainan
• Buah dada : Simetris kiri = kanan
• Sela iga : Dalam batas normal, tidak melebar Auskultasi
• Lain-lain : (-) • Bunyi pernapasan :
Palpasi Vesikuler
• Fremitus raba : Simetris kiri dan kanan. • Bunyi tambahan : Ronchi
• Nyeri tekan : Tidak ada -/- ,
Perkusi Wheezing -/-
• Paru kiri : Sonor
• Paru kanan : Sonor
• Batas paru-hepar : ICS VI dekstra anterior
• Batas paru belakang kanan: setinggi columna vertebra thorakal IX dekstra
• Batas paru belakang kiri: setinggi columna vertebra thorakal X sinistra
PEMERIKSAAN FISIK

Abdomen
• Inspeksi : cembung, ikut gerak napas, kolateralisasi vena
(-)
• Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal
Jantung • Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+), massa tumor (-),
• Inspeksi : Ictus cordis tidak hepar tidak teraba, lien tidak teraba
tampak • Perkusi : Timpani, undulasi (-), asites (-)
Punggung
• Palpasi : Ictus cordis tidak
Palpasi : NT(+), MT (-)
teraba
Nyeri ketok : (+)
• Perkusi : Pekak, batas jantung Auskultasi : dalam batas normal
kesan normal Gerakan : dalam batas normal
• Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni Alat Kelamin, Anus dan Rektum
regular, bunyi tambahan (-) Tidak dilakukan pemeriksaan
Extremitas
Pitting edema : -/-
Perdarahan (-), palmar eritam (-), akral hangat, petechie (-), rumple
leed (-)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Jenis Pemerikaan Hasil Nilai Rujukan
WBC 12.530/uL 4 - 11 x 103/uL
DARAH RUTIN RBC 4,17x106/uL 4,5 – 5,5 x 106/uL
(20/02/2017) HGB 10,9 g/dl 13 - 16 g/dl
HCT 33,5 % 40 - 50 %
MCV 80,3 fl 80 – 100 fl
MCH 26,1 pg 27 – 34 pg
MCHC 32,5 g/dl 31 - 36 g/dl
PLT 183 x 103/uL 150 - 450 x 103/uL
NEUT 81,90 % 50.0 - 70,0
LYMPH 4,9 % 20,0 - 40,0
MONO 13,1 % 2,00 - 8,00
EOS 0,0 % 1,00 - 3,00
BASO 0,1 % 0,00 - 0,10
LED Jam I = - / Jam II = - <22 mm
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Warna Kuning Tua Keruh Kuning jernih
pH 6,0 4,5 – 8,0
BJ 1,025 1,005 – 1,035
Protein ++ (100 mg/dl) Negatif
Urobilinogen + (1,0 mg/dl) Normal
Urinalisis Bilirubin Negatif Negatif
(10/06/2017) Blood + (10 RBC/ul) Negatif
Keton +++ (100 mg/dl) Negatif
Nitrat Negatif Negatif
RBC 4-6 0-2/LPB
WBC 15-20 0-5/LPB
Bakteri Positif Negatif
Leukosit +++ (500 WBC/ul) Negatif
Vit C + (10 mg/dl) Negatif
ASSESSMENT & PLANNING

INFEKSI SALURAN KEMIH


ASSESSMENT
Ditegakkan berdasarkan
Anamnesis : pasien datang dengan keluhan utama demam 38,5 oC terus menerus sejak 4 hari. Pasien
mengeluh sakit kepala. Pasien sedang hamil anak kedua, umur kehamilan 9 minggu.
Pemfis : nyeri tekan (+) pada epigastrium
Pemlab :
HGB : 10,9 g/dl Keton : +++ (100 mg/dl)
HCT : 33,5 % RBC : 4-6/ LPB
NEUT : 81,90 % WBC : 15-20
LYMPH : 4,9 % Bakteri : Positif
MONO : 13,1 % Leukosit: +++ (500 WBC/ul)
Warna : Kuning Tua Keruh Vit. C : + (10 mg/dl)
Protein : ++ (100 mg/dl) Blood : + (10 RBC/ul)
DIAGNOSIS

Pada Ny. R dari Anamnesis didapatkan demam, dan nyeri epigastrium.

Demam disebabkan adanya proses peradangan atau inflamasi. Jika bakteri berkoloni
dalam jumlah yang banyak ditambah dari kebersihan sekitar alat kelamin kurang
maka dapat menyebabkan peradangan yang merupakan respon imun dari tubuh.

Nyeri pada epigastrium dan sekitarnya biasa terjadi pada penderita ISK. Pada daerah
yang mengalami peradangan akan terasa nyeri apalagi bila daerah tersebut ditekan.
Sedangkan pada pemeriksaan tidak didapatkan hasil yang bermakna, hal ini dapat
mengammbarkan bahwa ginajl tidak mengalami peradangan oleh karena batu
maupun penyebab lainnya.
DISKUSI

• Ny. R sedang hamil anak kedua, dengan umur kehamilan 9 minggu

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan istilah digunakan untuk menunjukkan


bakteriuria patogen dengan colony forming units per ml. ISK juga didefinisikan
sebagai suatu respon inflamasi tubuh terhadap invasi mikroorganisme pada
urothelium.
Manifestasi Klinis ISK :
 Acute uncomplicated cystitis in women
 Acute uncomplicated pyelonephritis in women
 Complicated UTI in both sexes
 Recurrent infections in women
 Asymptomatic bacteriuria
 Catheter associated UTI
DISKUSI
Faktor Predisposisi (Pencetus) ISK:
 Litiasis
 Obstruksi saluran kemih
 Penyakit ginjal polikistik
 Nekrosis papilar
 DM pasca transplantasi ginjal
 Nefropati analgesik
 Penyakit Sickle-cell
 Senggama
 Kehamilan dan peserta KB dengan tablet progesteron
 Kateterisasi
Berdasarkan sumber penyebabnya ISK Komplikata: ISK yang terjadi oleh karena
adanya kelainan anatomis ataupun kelainan fungsi dari saluran kemih. Pada kasus ini
berkaitan dengan kelainan drainase urin:kehamilan.
DISKUSI

Pada kasus ini dari hasil Urinalisis di dapatkan :


Keton : +++ (100 mg/dl)
RBC : 4-6/ LPB
WBC : 15-20
Bakteri : Positif
Leukosit : +++ (500 WBC/ul)
 Warna : Kuning Tua Keruh
 Protein : ++ (100 mg/dl)
 Blood : + (10 RBC/ul)
Kesan : Ketonuria, Leukosuria, Proteinuria, Hematuria.
Warna kuning tua keruh tersebut berhubungan dengan adanya bakteri pada urin. Banyaknya
bakteri pada urin menyebabkan tubuh mengaktifkan sel darah putih yang bercampur dengan
urin dan bakteri-bakteri, sehingga didapatkan urin berwarna kuning tua keruh.
ASSESSMENT & PLANNING

 PLANNING
Pemeriksaan:
• Kultur Urin
• USG Abdomen
Terapi:
• IVFD RL 28 tpm
• Ceftriaxone 2 gr/ 24jam/ IV (3 hari)
• Paracetamol 500 mg/ 8 jam/ oral bila suhu 38,5 C
• Ondansetron 4 mg/ 8 jam/ oral bila perlu
• Ranitidin 50 mg/ 12jam/ oral
• Edukasi
DISKUSI

Pada pasien Ny R mengalami ISK yang Asymptomatic

Pasien yang asymptomatis dapat di terapi pada keadaan:


 Definitive : Ibu hamil, sebelum tindakan invasif genitourinary, transplantasi ginjal
 Possible : DM, Immunocompromised, penggunaan kateter
 Not indicated: orang tua, pre-menopause, anak usia sekolah, saluran kemih
abnormal

Setiap perempuan hamil dengan basiluria asimtomatik harus mendapat terapi


antimikroba untuk mencegah presentasi klinis pielonefritis dan komplikasi
kehamilannya.
DISKUSI
Manajemen ISK meliputi intake cairan yang banyak, antibiotika yang adekuat, dan kalau perlu terapi
simtomatik untuk alkalinisasi urin.
Pada kasus diberikan:

 IVFD RL 28 tpm
Rehidrasi, dan mencegah konsekuensi sistemik dari infeksi, memberantas organisme penyerang,
mencegah reoccurence infeksi.

 Ceftriaxone
Merupakan obat golongan Cephalosporin yang mempunyai spektrum luas. Efektif terhadap
mikroorganisme gram positif maupun gram negatif . Dimana obat ini menghambat sintesis dinding
sel bakteri dengan berikatan dengan satu atau lebih ikatan protein akan menghambat tahap
transpeptidase sintesis peptidoglikan dinding sel bakteri sehingga menghambat biosintesis dinding
sel. Bakteri akan mengalami lisis karena aktivitas enzim autolitik saat dinding sel bakteri terhambat.
PROGNOSIS

Quad ad vitam : sanam

Quad ad sanationam : sanam

Quad ad functionam : sanam

Anda mungkin juga menyukai