A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
pernah lepas dari kebutuhan dasar dan setiap kebutuhan tersebut harus
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
c. Manfaat Penulisan
para pembaca.
B. TINJAUAN TEORI
a. Kebutuhan Fisiologis
meliputi:
lain.
2) Kompoten
3) Tidak emosional
4) Kreatif.
2. Konsep Kebutuhan Nutrisi
sederhana seperti ini zat-zat gizi dapat diserap menembus usus dan
Nutrisi adalah Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat lain yang
TB2(cm)
1. Pengetahuan
2. Prasangka
mereka.
3. Kebiasaan
4. Kesukaan
5. Ekonomi
1. Kekurangan nutrisi
o Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
laktosa
2. Kelebihan nutrisi
o Lipatan kulit trisep lebih dari 15cm pada pria dan 25 mm pada
wanita
Kemungkinan penyebab
- Esofagus/Tenggorokan
- Gaster/Lambung
menjelang defekasi.
Usus besar tidak ikut serta dalam pencernaan/ absorpsi makanan bila
isi usus halus mencapai sektum, maka semua zat makanan telah diabsorpsi
dan isinya cair (disebut chime). Selama perjalanan di dalam kolon (16-20 jam)
isinya menjadi makin padat karena air diabsorpsi dan sampai di rectum faeces
katup ileosekal berbentuk chime. Ada 1500 chyme melalui usus besar setiap
hari.
- Protektif, oleh sekresi musin (ion karbonat) yang pengeluarannya
dirangsang oleh nervus parasimpatis, seperti pada saat emosi sekresi mucus
akan meningkat.
- Eliminasi fekal (defekasi dan flatus). Falatus adalah udara besar yang
dari anus dan rectum. Frekuensi defekasi tergantung individu, bervariasi dan
beberapa kali per hari sampai dengan 2-3 kali per minggu. Defekasi biasanya
Sususnan Faeces:
- Sisa zat makanan yang tidak dicerna dan air (100 ml)
b. Konsep Kebutuhan Eliminasi/Pertukaran
Eliminasi bowel/ Buang Air Basar (BAB) atau disebut juga defekasi
bayi s/d 2-3 tahun: lambung kecil, enzim kurang, peristaltic usus
2. Diet
fekal. Diet yang tidak teratur akan menggangu pola defekasi. Contoh
6. Kebiasaan: sulit BAB di tempat orang lain atau tempat yang baru
mempermudah defekasi.
menjadi konstipasi.
Konstipasi
Infeksi
Hemoroid
Usia
Diet
Cairan
Latihan Fisik
Stres psikologis
Temperatur
Nyeri
Obat-obatan
menekan pusat otak tertinggi untuk mengontrol tidur dan terjaga. Sebuah
auditori, nyeri dan taktil. Aktivasi korteks serebral (mis. Proses emosi
dalam system tidur raphe pada pons dan otak depan bagian tengah. Daerah
BSR ). Ketika seseorang mencoba tertidur, mereka akan menutup mata dan
berada dalam posisi relaks. Stimulus ke SAR menurun. Jika ruangan gelap
1). Istirahat
setelah melakukan aktivitas, serta melepaskan diri dari apa pun yang
lain;
memerlukannya.
B. Tidur
periode tidur yang cukup, mereka merasa tenaganya telah pulih, hal ini
system tubuh untuk periode keterjagaan yang berikutnya (Potter & Perry,
2005). Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar di mana persepsi dan
Siklus tidur
Secara normal pada orang dewasa, pola tidur rutin dimulai dengan
periode sebelum tidur, selama orang terjaga hanya pada rasa kantuk yang
bertahap berkembang secara teratur. Periode ini secara normal berakhir 10-30
menit, tetapi untuk seseorang yang memiliki kesulitan untuk tidur, akan
berlangsung satu jam atau lebih. Berikut ini adalah gambar siklus tidur:
Tahapan tidur
1. Tahap I NREM
suara
2. Tahap II NREM
4. Tahap IV NREM
c. Jika terjadi kurang tidur, maka orang tidur akan menghabiskan porsi
terjaga
a. Mimpi yang penuh warna dan tampak hidup dapat terjadi pada REM.
Mimpi yang kurang hidup dapat terjadi pada tahap yang lain.
tekanan darah
g. Durasi dari tidur REM meningkat pada tiap siklus rata-rata 20 menit
Ada yang kebutuhannya terpenuhi dengan baik. Ada pula yang mengalami
a. Status kesehatan
dengan nyenyak. Tetapi pada orang yang sakit dan rasa nyeri, maka
kebutuhan istirahat dan tidurnya tidak dapat dipenuhi dengan baik sehingga ia
tidak dapat tidur dengan nyenyak. Misalnya, pada klien yang menderita
gangguan pada sistem pernapasan. Dalam kondisinya yang sesak napas, maka
b. Lingkungan
c. Stres psikologis
nonepinefrin darah melalui sistem saraf simpatis. Zat ini akan mengurangi
bagi anak saat dirawat di rumah sakit, sehingga anak akan mengalami stres
pada anak. Apabila masalah tidak teratasi, maka hal ini akan menghambat
proses perawatan anak dan kesembuhan anak itu sendiri. Dalam penelitin
tersebut terbukti 85% anak mengalami stres hospitalisasi sedang pada anak di
Ruang Anak Rumah Sakit Baptis Kediri dan 62% anak mengalami gangguan
d. Diet
daging, dan ikan tuna dapat menyebabkan seseorang mudah tidur. Sebaliknya,
pendek.
f. Obat-obatan
Proses nyeri Dimulai dari impuls saraf yang dihasilkan oleh stimulus
nyeri menyebar di sepanjang serabut saraf perifer aferen. Ketika serabut C dan
serabut A-delta mentransmisikan impuls dari serabut saraf perifer, maka akan
dengan cepat ke pusat yang lebih tinggi di otak seiring dengan transmisi
bawah kornu dorsalis di medulla spinalis. respons reflek protektif juga terjadi
menyebabkan individu menarik diri dari sumber nyeri sebagai usaha untuk
melindungi diri.
b. Teori Konsep Kebutuhan Kenyamanan dan nyeri
Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal
yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subjektif dan sangan
bersifat individual. Stimulus nyeri dapat berupa stimulus yang bersifat fisik
atau mental. Sedangkan kerusakan dapat terjadi pada jaringan actual atau pada
Ø Usia
Khususnya pada anak-anak dan lansia. Anak yang masih kecil mampunyai
mengenai bagian tubuh yang sama. Klien lansia tidak melaporkan nyeri untuk
alasan-alasan berikut :
harus terima.
5. Banyak klien lansia yakin bahwa merupakan hal yang tidak dapat
Ø Jenis kelamin
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam
faktor biokimia dan merupakan hal yang unik pada setiap individu tanpa
mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang diterima oleh kebudayaan
Ø Makna nyeri
pengalaman nyeri dan cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri. Hal ini juga
Derajat dan kualitas nyeri yang dipersepsikan klien yang berhubungan dengan
makna nyeri.
Ø Perhatian
Ø Ansietas
emosional, biasanya lebih mampu mentoleransi nyeri sedang hingga berat dari
Ø Pengalaman sebelumnya
tersebut akan menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan
nyeri tanpa pernah sembuh atau menderita nyeri berat. Klien tidak pernah
terhadap nyeri.
Ø Gaya koping
lingkungan mereka dan hasil akhir suatu peristiwa seperti nyeri, sebaliknya
atau perlindungan.`
SKALA NYERI
0 Tidak nyeri
1 Seperti gatal, tersetrum / nyut-nyut
2 Seperti melilit atau terpukul
3 Seperti perih
4 Seperti keram
5 Seperti tertekan atau tergesek
6 Seperti terbakar atau ditusuk-tusuk
7–9 Sangat nyeri tetapi dapat dikontrol oleh klien dengan
aktivitas yang biasa dilakukan.
10 Sangat nyeri dan tidak dapat dikontrol oleh klien.
Keterangan : 1 – 3 (Nyeri ringan)
4 – 6 (Nyeri sedang)
7 – 9 (Nyeri berat)
10 (Sangat nyeri)