Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEHAMILAN RISIKO TINGGI

Topik : Kehamilan
Sub Topik : Kehamilan risiko tinggi
1. Pengertian dari kehamilan risiko tinggi
2. Yang termasuk dalam risiko kehamilan tinggi
3. Tanda bahaya kehamilan
4. Akibat dari kehamilan risiko tinggi
5. Hal yang harus dilakukan untuk mencegah atau menghindari
kehamilan risiko tinggi
Hari/Tanggal : Maret 2018
Waktu : ± 15 menit
Tempat : Ruangan AR. Fachrudin lantai 1 ruang kuliah 1 UMBjm
Pembicara : Sumarni
Peserta/sasaran : Ibu hamil
Tujuan umum : Agar ibu hamil dapat mengetahui risiko tinggi dari kehamilan
Tujuan khusus : Agar ibu hamil dapat memahami :
1. Pengertian dari kehamilan risiko tinggi
2. Yang termasuk dalam risiko kehamilan tinggi
3. Tanda bahaya kehamilan
4. Akibat dari kehamilan risiko tinggi
5. Hal yang harus dilakukan untuk mencegah atau menghindari
kehamilan risiko tinggi
Metode : Ceramah
media : 1. Leaflet

KEGIATAN
No. Materi Kegiatan waktu
1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1 menit
2. Memperkenalkan diri
3. Menyebutkan topik yang akan disampai
2 Inti 1. Menyampaikan materi 12 menit
2. Tanya jawab (diskusi)
3 Penutup 1. Mempersilahkan fasilitator atau pembimbing 2 menit
untuk menambahkan ataupun menjelaskan
kembali jawaban pertanyaan peserta yang belum
terjawab
2. Mengucapkan terimakasih atas perhatiannya
3. Salam penutup

MATERI
1. Pengertian
kehamilan dengan berbagai faktor risiko yang akan menyebabkan terjadinya bahaya dan
komplikasi yang lebih besar dan dapat mengganggu proses kehamilan hingga bersalin /
mengancam jiwa ibu dan janin
Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu maupun
janin pada kehamilan yang dihadapi. (Manuaba, 2010: 241). MenurutRustam (1998)
kehamilan risiko tinggi adalah beberapa situasi dan kondisi serta keadaanumum
seorang selama masa kehamilan, persalinan, nifas akan memberikan ancaman
padakesehatan jiwa ibu maupun janin yang dikandungnya.
Faktor RisikoYang dimaksud faktor risiko tinggi adalah keadaan pada ibu, baik
berupa faktor biologismaupun non-biologis, yang biasanya sudah dimiliki ibu sejak
sebelum hamil dan dalamkehamilan mungkin memudahkan timbulnya gangguan lain
(Depkes RI, 1999).
2. Yang termasuk dalam risiko kehamilan tinggi adalah
a. Usia ibu saat hamil terlalu terlalu tua (>35 tahun)
b. Anak lebih dari empat (terlalu banyak anak/ terlalu sering melahirkan)
c. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari dua tahun
(terlalu dekat jarak kehamilan) atau lebih dari 10 tahun (terlalu lama)
d. Tinggi badan kurang dari 145 cm
e. Ibu yang terlalu kurus (berat badan kurang dari 33 kg/lingkar lengan atas
kurang dari 23, 5 cm) ataupun terlalu gemuk (obesitas)
f. Bentuk panggul ibu yang tidak normal (terlalui sempit)
g. Sering terjadi keguguran sebelumnya
h. Ada kesulitan pada kehamilan / persalinan yang lalu
i. Ibu hamil dengan penyakit penyerta (misalnya:kencing manis,darah tinggi,
asma, dll)
j. Kebiasaan ibu (merokok, alkohol,dan obat-obatan)
k. Infeksi virus sebelum/selama kehamilan
3. Tanda bahaya kehamilan
a. Perdarahan
Pada hamil muda menyebabkan keguguran, Pada hamil tua membahayakan keselamatan
ibu dan bayi
b. Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan atau kejang
Bengkak/sakit kepala pada ibu hamil bisa membahayakan keselamatan ibu dan bayi
dalam kandungan.
c. Demam / panas tinggi
Meruapakan tanda/gejala adanya infeksi selama kehamilan
d. Keluar air ketuban sebelum waktunya.
Merupakan tanda adanya gangguan pada kehamilan dan dapat membahayakan bayi dalam
kandungan.
e. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak.
Keadaan ini merupakan tanda bahaya pada janin.
f. Ibu muntah terus dan tidak mau makan.
Keadaan ini akan menyebabkan ibu dan janin kekurangan asupan nutrisi
4. Akibat dari kehamilan risiko tinggi

a. Bayi lahir belum cukup bulan (prematur)


b. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR).
c. Keguguran (abortus).
d. Persalinan tidak lancar / macet.
e. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
f. Janin mati di dalam kandungan.
g. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
h. Keracunan kehamilan/kejang-kejang
5. Hal yang harus dilakukan untuk mencegah atau menghindari kehamilan risiko tinggi
a. Pemeriksaan kehamilan secara teratur
b. Mendapatkan imunisasi
c. Bila ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif di
petugas kesehatan.
d. Makan makanan yang bergizi
e. Menunda kehamilan pertama agar tidak kurang dari 20 tahun atau menghindari
terjadinya kehamilan lagi jika usia ibu sudah lebih dari 35 tahun.
f. Merencanakan jumlah anak, agar tidak terlalu banyak
g. Menghindari jarak kehamilan terlalu dekat dengan menggunakan alat kontrasepsi

Anda mungkin juga menyukai