Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

Sebagai negara agraris, tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia sangat

kaya akan hasil botani. Hasil botani ini sering oleh masyarakat dimanfaatkan

sebagai bahan baku pembuatan minuman – minuman tradisional. Dari sabang

sampai merauke, Negara Indonesia memang memiliki minuman-minuman

tradisional. Baik yang berkhasiat atau tidak. Di antaranya, yaitu wedang jahe,

wedang ronde, jamu - jamuan, wedang uwuh. Di antara semua itu, tentu saja ada

salah satu minuman yang sangat familiar dan asli khas dari kota Imogiri,

Yogyakarta, itulah wedang uwuh.

Banyaknya bermunculan minuman – minuman baru seperti ocean blue,

milkshake, lemon squash, koktail, es krim serta minuman – minuman dalam

kemasan seperti coca – cola, sprite, big cola di dunia, benar – benar mengurangi

ketertarikan masyarakat untuk mengkonsumsi minuman tradisional karena

dianggap lebih praktis dan mudah untuk didapatkan. Namun begitu, bagi

segelintir orang, keberadaan dari minuman – minuman tradisional ini masih

mendapat tempat dan tidak ditinggalkan. Justru minuman ini sendiri dijadikan

oleh masyarakat Indonesia sebagai obat – obatan tradisional dengan harga yang
terjangkau. Hal ini terjadi karena adanya segelintir kepercayaan masyarakat

terhadap adanya khasiat yang dapat ditimbulkan oleh minuman tradisional

tersebut, di antaranya dapat menghangatkan tubuh serta menyembuhkan berbagai

penyakit.

Wedang uwuh sebenarnya tidak begitu asing di kalangan masyarakat

umum. Minuman ini sering kita jumpai sebagai welcome drink di berbagai hotel

berbintang, terutama di kota Jogjakarta sendiri, kota yang terkenal dengan dengan

kebudayaannya yang kental.

Namun masih ada juga orang yang belum atau tidak percaya bahwa

wedang uwuh memiliki khasiat dan manfaat. Hal inilah yang mendorong penulis

untuk meneliti secara lebih lanjut akan khasiat dari wedang uwuh dalam konteks

zat-zat yang terkandung di dalam bahan pembuatnya sehingga pada akhirnya kita

dapat mengetahui kebenaran hal tersebut dan mencoba untuk menganalisis khasiat

minuman itu sendiri.

Beberapa waktu yang lalu penulis mengambil 10 sampel para

penikmat/penyuka Wedang Uwuh untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

Wedang Uwuh bagi mereka. Dari 10 sampel yang penulis dapatkan, para

penikmat/penyuka Wedang Uwuh merasakan pengaruh yang nyata pada tubuh

mereka. Dari 10 sampel yang ada, kesepuluhnya merasakan hangat pada tubuh

setelah meminum Wedang Uwuh. Rasa hangat itu timbul karrena adanya zat

zingeron, oleoresin (Shogaol), eugenol dan minyak atsiri seperti yang telah

dipaparkan di atas.
Selain merasakan hangat dalam tubuh, 4 dari 10 sampel merasakan badan

lebih segar dan berstamina. Hal tersebut dikarenakan kandungan vitamin B1 yang

bersinergi dengan karbohidrat. Pernafasan lebih lancar juga dialami oleh 3 dari 10

sampel yang ada, aroma dari minyak atsiri yang menyebabkan hal tersebut,

terutama pada bagian hidung dan tenggorokan.

Khasiat Wedang Uwuh merupakan khasiat jangka pendek, karena

frekuensi meminumnya tidak berpengaruh pada pengaruh yang dirasakan. Dari 10

sampel, para penikmat Wedang Uwuh secara rutin merasakan khasiat yang sama

dengan penikmat Wedang Uwuh tidak rutin.

1.2.Rumusan Masalah

1) Apakah khasiat yang diberikan wedang uwuh berdasarkan dari zat –

zat yang terkandung di dalam bahan – bahan pembuatnya ?

1.3.Tujuan Penulisan

1) Memaparkan khasiat yang diberikan wedang uwuh berdasarkan dari

zat – zat yang terkandung di dalam bahan – bahan pembuatnya.

1.4.Manfaat Penelitian

Manfaat penulisan karangan ilmiah ini diantaranya adalah :

1. Bagi penulis, menambah pengetahuan serta pengalaman setelah

melakukan analisis tentang khasiat wedang uwuh berdasarkan

dari kandungan zat –zat yang terkandung dalam bahan – bahan

pembuatnya.
2. Bagi ilmu pengetahuan Biologi, menambah referensi dan

melengkapi ilmu pengetahuan yang telah ada mengenai khasiat

dari wedang uwuh.

3. Bagi pembaca, menambah pengetahuan secara lebih dalam

tentang khasiat minuman tradhisional wedang uwuh sebagai

minuman tradisional yang menyehatkan.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penulisan karangan ilmiah ini, penulis hanya akan

membahas tentang khasiat wedang uwuh berdasarkan dari zat-

zat yang terkandung dalam bahan-bahan pembuat wedang

uwuh. Hal-hal yang tidak berkaitan dengan itu tidak akan

dibahas oleh penulis dalam karangan ilmiah ini.

1.6.Sistematika Penyajian

Penulisan karangan ilmiah ini dibagi menjadi 5 bab, yaitu :

1. Bab I : Pendahuluan

Bab 1 merupakan pendahuluan yang berisi segala hal yang

melatarbelakangi mengapa suatu topik perlu ditulis / diteliti /

dibicarakan. Rumusan masalah berisi butir-butir persoalan

yang akan dicari pemecahannya/dibicarakan dalam karangan

ilmiah ini. Tujuan panulisan adalah hal yang akan dicapai lewat

tulisan/penelitian yang akan dilakukan. Manfaat penelitian


adalah hal yang dapat diperoleh dari penulisan/penelitian yang

dilakukan bagi penulis, orang yang membaca, dan pihak-pihak

lain yang berkaitan dengan penulisan/penelitian itu. Ruang

lingkup penelitian berisi pembatasan permasalahn yang akan

dibicarakan/diteliti, agar tidak terlalu luas. Sistematika

penyajian berisi pembatasan permasalahn yang akan

dibicarakan/diteliti, agar tidak terlalu luas.

2. Bab II : Landasan Teori

Bab ini berisi tentang berbagai teori – teori tentang zat – zat

yang terkandung dalam bahan – bahan pembuat wedang uwuh.

3. Bab III : Metode Penelitian

Bab ini berisi mengenai Objek Penelitian (populasi penelitian),

waktu dan tempat penelitian, teknik pengumpulan data, teknik

analisis data yang akan dilakukan oleh penulis dalam

melakukan penelitian.

4. Bab IV : Data Penelitian dan Pembahasan

Bab ini berisi mengenai pembahasan dan analisis dari hasil

penelitian berupa khasiat zat –zat yang terkandung dalam

bahan – bahan pembuat wedang uwuh setelah dilakukannya

pengambilan data oleh penulis.

5. Bab V : Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan yang

telah penulis lakukan dalam penulisan karangan ilmiah ini.

Anda mungkin juga menyukai