Anda di halaman 1dari 2

Makanan Pendamping Asi (MP-ASI), Faktor

Penentu Tumbuh & Kembang Anak


Di jaman modern ini, segala hal kian menjadi praktis dan dibuat sedemikian rupa sehingga
memudahkan konsumen mendapat semakin banyak manfaat dalam produk yang semakin
simple. Tak terkecuali makanan pendamping asi atau yang biasa disebut MP-ASI. Banyak
pertanyaan muncul berkaitan dengan makanan pendamping asi, entah makanan
pendamping asi apa yang dibutuhkan oleh anaknya, atau bagaimana cara memilih makanan
pendamping asi yang tepat dan sesuai dengan usia buah hatinya, dan beberapa pertanyaan
lain yang membingungkan namun seringkali tidak diperhatikan karena keterbatasan bahan
bacaan, dukungan sosial yang tidak mencukupi, ataupun terjebak promosi susu formula
sebagai bentuk pembodohan publik.

Sesuai dengan pengertian dari Depkes, makanan pendamping asi (MP-ASI) adalah makanan
atau minuman yang mengandung gizi diberikan pada bayi atau anak yang berumur 6-24
bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Jadi ASI eksklusif wajib diberikan pada bayi sejak
lahir hingga 6 bulan pertama, setelah itu disamping pemberian asi yang terus berlanjut
hingga bulan ke-24 juga diharapkan untuk memberikan asupan makanan tambahan guna
menyeimbangkan kebutuhan gizi yang semakin bertambah dikarenakan proses tumbuh
kembang anak. Makanan pendamping asi diberikan dan dikenalkan kepada anak secara
bertahap baik dari segi bentuk/konsistensi maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan
pencernaan sang anak. Pemberian makanan pendamping asi sebelum usia 6 bulan
menunjukkan efek negatif yang lebih sering muncul dibandingkan yang hanya diberikan asi
eksklusif, contohnya seperti diare, sembelit, batuk, pilek, dan panas. Pemberian MP-ASI
yang tepat akan membantu mengoptimalkan pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak yang
sangat berkembang pada periode tersebut.

Pada tahap awal pemberian MP-ASI disarankan agar dimulai dengan golongan beras dan
sereal yang dibuat halus karena memiliki resiko alergi rendah, kemudian tahap selanjutnya
dengan menambah sayur atau buah matang yang dihaluskan seperti wortel dan bayam, lalu
setelah bayi dapat menyesuaikan dengan baik bisa ditambahkan sumber protein seperti
tahu, tempe, kacang merah, ikan, daging ayam, hati ayam, dsb yang dikukus dan dihaluskan.
Penting perlu diperhatikan untuk pemberian makanan pendamping asi dari pabrik adalah
tanggal kadaluarsa, batasan umur, serta tahap-tahap penyajiannya. Dengan mengurangi
frekuensi pemberian asi secara perlahan dan didukung oleh pemberian MP-ASI yang sesuai
maka setelah 2 tahun diharapkan anak dapat menyesuaikan dengan makanan keluarga
sehari-hari.

Jumlah dan frekuensi pemberian MP-ASI juga perlu diperhatikan sesuai dengan tahap
perkembangan dan pertumbuhan bayi usia 6-24 bulan. Untuk bayi usia 6-8 bulan kebutuhan
energi dari makanan adalah sekitar 200 kkal per hari, lalu untuk bayi usia 9-11 bulan
kebutuhan energi sekitar 300 kkal per hari, sedangkan untuk anak usia 12-24 bulan
membutuhkan sekitar 550 kkal per hari.

Sampai saat ini kecukupan gizi terbaik masih diperankan oleh ASI dan makanan
pendampingnya yang sesuai, tidak disarankan sama sekali untuk mengganti asi dengan susu
formula, sebaik apapun kandungannya dan semahal apapun harganya. Banyak sekali susu
formula ditawarkan dengan promosinya masing-masing, alhasil banyak juga ibu yang
tertarik dan bahkan ada yang mengganti ASInya dengan susu formula. Memang kandungan
susu formula pada dasarnya baik, namun ASI masih jauh lebih baik karena kandungan yang
ada pada asi sesuai dengan kebutuhan bayi saat itu. Perbedaan yang paling mudah terlihat
adalah asi lebih mudah tercerna oleh sang bayi, akibatnya bayi akan lebih sering haus ketika
diberi asi, dibandingkan dengan susu formula yang agaknya lebih lama dicerna karna
perbedaan kandungannya.

Untuk itu anda lah yang menentukan makanan pendamping asi yang akan anda berikan
untuk buah hati tercinta, demi pertumbuhan dan perkembangan si kecil tentunya harus
diberikan yang terbaik. Tapi ingat! Asi tetap yang utama.

Anda mungkin juga menyukai