Anda di halaman 1dari 3

1. Batik Motif Ceplok.

Jenis motif ceplok ini memiliki berbagai macam desain geometris. Biasanya
motif ini didasarkan pada gambar mawar melingkar, bintang, atau bentuk kecil
lainnya yang membentuk pola simetris keseluruhan pada kain.

Batik Motif Ceplok

2. Batik Motif Kawung.


Batik kawung dipercaya merupakan motif batik yang tertua. Batik kawung
pada jaman dahulu khusus disediakan untuk keluarga kerajaan. Motif kawung ini
merupakan penampang buah aren kelapa. Ada beberapa kalangan yang
mengatakan salib di antara empat oval mengacu pada sumber energi universal.

Batik Motif Kawung


3. Batik Motif Parang Rusak
Motif parang rusak memiliki arti pertarungan antara manusia yang melawan
kejahatan dengan cara mengendalikan sifat-sifat dan keinginan mereka sehingga
mereka menjadi mulia, bijaksana, dan akan menang dengan bisa mengendalikan diri
dari segala hal yang buruk.

Batik Motif Parang Rusak

Berdasarkan motif dan komposisi pewarnaan, batik dikelompokkan menjadi


dua jenis yaitu batik keraton dan batik pesisiran, berikut adalah perbedaannya:

a. Batik Keraton

Batik kraton adalah jenis batik yang dikembangkan dan digunakan di


lingkungan keraton. Motif dan penggunaannya diatur dengan norma-norma kraton.
Karena setiap corak menunjukkan status pemakainya, corak motif batik keraton
disebut motif larangan. Hal ini disebabkan pada awalnya motif-motif tertentu dilarang
dikenakan oleh masyarakat umum, kecuali oleh kerabat kraton. Dalam masyarakat
kraton jawa, membatik dianggap sebagai kegiatan pengabdian kepada raja.

Berikut adalah ciri batik keraton :

- Berkembang di daerah keraton, baik Yogyakarta atau Solo.

- Dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-Jawa

- Memiliki motif dengan bentuk geometris


- Motifnya bersifat simbolik

- Komposisi warna yang digunakan terdiri dari sogan (cokelat kemerahan),


indigo (biru), hitam dan putih.

b. Batik Pesisir

Batik pesisir yaitu batik yang berkembang diluar keraton. Pertumbuhan pesisir
jawa bagian timur dimulai sejak masa pra islam abad ke 15 M dan 16 M. Orientasi
pengembangan seni batik pesisiran juga dipengaruhi oleh budaya keraton yang saat
itu menjadi pusat pemerintahan.

Dalam sejarah batik pesisir, seperti batik pekalongan, batik tegal, batik
indramayu, dan batik ceribon penyebarannya ke selatan, seperti kerawang, ciamis,
tasikmalaya dan garut. Hampir secara keseluruhan, pola batiknya mengambil pola
hias pada keraton ceribon.

Pilihan warna yang mencolok pada batik pesisiran tampaknya dipengaruhi


warna keramik pada masa dinasti Ming yang hanya diproduksi pada abad ke – 17 M
sampai abad ke-18. Warna yang dominan selain warna biru dan putih juga berbagai
warna.

Berikut adalah ciri batik pesisir :

- Berkembang di daerah selain Keraton (Cirebon, Pekalongan, Lasem, dll)

- Dipengaruhi oleh kebudayaan Islam dan China

- Memiliki motif dengan bentuk non geometris

- Motifnya bersifat natural

- Komposisi warna yang digunakan beragam.

Anda mungkin juga menyukai