Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KELOMPOK

MAKALAH TENTANG INFEKSI

PROGRAM STUDI
S1 KEPERAWATAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2017
PENYUSUN

1. DWIRA JANUAR 161211167 : Ketua


2. DINI RAHMADANI 161211166 : Sekretaris
3. ADELA NOFITA 161211149 : Anggota
4. ALFINA NORA 161211150 : Anggota
5. ARENA IRAWAN 161211158 : Anggota
6. ASTRI PUTRI UTAMI 161211159 : Anggota
7. FINNY NAFA RISKUIN 161211174 : Anggota
8. LAMRIANI TOBING 161211182 : Anggota
9. LARASATI AKJULIMA 161211183 : Anggota
10. PEGGY RIVIEA AMASKTA 161211190 : Anggota
11. SHAFIRA HASANAH 161211198 : Anggota
12. QORII SURYA VERANTIKA 161211191 : Anggota
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Contoh Kasus

Kasus 1 :

Seorang perempuan umur 26 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan batuk pilek,
sulit mengeluarkan dahak, mengatakan sudah 2 hari demam. Melaporkan
mengkonsumsi obat demam yang dibeli di toko obat. Nafsu makan menurun. Hasil
pemeriksaan dikatakan ia mengidap Infeksi Saluran Nafas Atas Persisten.

1.2 Daftar Kata Sulit

1. Batuk
2. Pilek
3. Dahak
4. Demam
5. Infeksi
6. Infeksi Saluran Nafas atas Persisten

1.3 Daftar Pertanyaan

1. Bagaiman cara kita sebagai seorang perawat dapat mengkaji permasalahan klien
?
2. Bagaimana kita sebagai perawat dapat mengatakan bahwa pasien tersebut
mengalami infeksi saluran pernafasan atas persisten ?
3. Jelaskan faktor yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran nafas atas
persisten ?
4. Bagaimana perawat-perawat di rumah sakit dalam mengontrol pasien yang
terjangkit infeksi ?
5. Upaya apa saja yang dapat dilakukan dalam proses penyembuhan pada
penyakit tersebut ?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jawaban Kata Sulit

1. Batuk : Mekanisme pelindung misalnya untuk mengeluarkan benda asing,


kendati gejala ini juga menyertaii sejumlah penyakit respiratorius.
2. Pilek : Penyakit akut yag disebabkan oleh sekelompok myxovirus yang memiliki
beberapa strain. Influenza menyebabkan pireksia, nyeri ekstremitas, sakit kepala,
batuk, anoreksia dan kadang – kadang mual. Influenza dapat terjadi dalam
bentuk epodemi dan kadang – kadang pandemi.
3. Dahak : Yaitu bahan yang dibatukan keluar dari saluran napas. Ada beberapa
tipe yang mencangkup : mukoid, mukopurulen, rusty s
4. Demam : Kenaikan suhu tubuh diatas nilai yang normal.
5. Infeksi : Invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu
menyebabkan sakit.Jika mikroorganisme gagal menyebabkan cidera yang serius
terhadap sel atau jaringan, infeksi disebut asimptomatik
6. Infeksi Saluran Pernafasan Atas Persisten : yaitu infeksi yang terjadi pada saluran
pernafasan yang disebabkan oleh bakteri. Salurn nafas atas adalah saluran nafas
yang paling sering terpapar polusi luar sehingga sering kali terkena infeksi
pertama kali. (www.doktersehat.com/ispa-infeksi-saluran-pernafasan-akut/ )

2.2 Jawaban Daftar Pertanyaan

1. Dalam mengkaji suatu penyakit, perawat melakukan 3 tahap, yaitu :


a. Pengumpulan data
Merupakan upaya untuk mendapatkan data sebagai informasi tentang pasien
yang berhubungan dengan masalah pasien serta data tentang faktor – faktor
yang memengaruhi masalah pasien. Pengumpulan data dapat dilakukan
dengan cara :
 Wawancara , yaitu melalui komunikasi untuk mendapatkan respons
dari pasien dengan tatap muka.
 Observasi, dengan mengadakan pengamatan secara visual atau
secara langsung kepada pasien.
 Konsultasi, dengan melakukan konsultasi kepada ahli atau
spesialisasi bagian.
 Pemeriksaan, yaitu pemeriksaan fisik dengan metode inspeksi
melalui pengamatan secara langsung pada organ yang diperiksa;
palpasi dengan cara meraba organ yang
b. Validasi Data
Validasi data merupakan upaya untuk memberikan justifikas pada data yang
telah dikumpulkan dengan melakukan perbandingan data subjektif dan data
objektif yang dikumpulkan dari berbagai sumber berdasarkan standar nilai
normal, untuk menemukan kemungkinan pengkajian ulang atau pengkajian
tambahan tentang data yang ada.
c. Identifikasi Pola / Masalah
Merupakan kegiatan terakhir dari tahap pengkajian setelah dilakukan
validasi data. Melalui identifikasi pola atau masalah dapat diketahui
gangguan/masalah keperawatan yang terdapat pada fugsi kesehatan, seperti
pada persepsi tatalaksana keperawatan, pola aktivitas latihan, pola nutrisi
metabolisme dan lain – lain.
2. Kita sebagai perawat, hal yang pertama kita lakukan dalam mendiagnosa suatu
penyakit yaitu dengan cara :
a. Mendengarkan keluhan pasien yang merujuk penyakit tersebut. Seperti; pasien
mengeluh batuk pilek, sulit mengeluarkan dahak, mengatakan sudah 2 hari
demam.
b. Selama langkah pengkajian, perawat mengumpulkan data dari pasien (atau
keluarga pasien) dan kemudian mengatur informasi yang penting.
c. Melakukan pemeriksaan fisik misalnya,
1) Palpasi : Merasakan panas badan pasien dan meraba rasa nyeri pada
bagian tertentu di tubuh klien.
2) Inspeksi : Melihat, mengamati keaadaan klien secara garis besar.
Misalnya, pasien masuk ke puskesmas dengan keadaan wajah pucat
3) Perkusi : Dengan cara mengetuk bagian tubuh yang sedang di periksa
atau bagian yang sakit. Misalnya, bagian dada klien atau tempat
lainnya untuk menemukan adanya kelainan pada fisik klien.
4) Auskultasi : Dengan cara mengdengarkan denyut jantung klien, irama
pernafasan dengan menggunakan alat yaitu stetoskop.
Jika pemeriksaan fisik tersebut belum menemukan hasio\l penyakit
maka kita sebagai perawat bisa menganjurkan klien untuk
melakukan pemeriksaan penunjang, seperti : pemeriksaan
laboratorium, USG, CT-Scan.
(https://senymperawat.com/2015/06/empat-teknik-dasar-pemeriksaan-
fisik.html)
3. Infeksi saluran pernafasan dapat di sebabkan oleh virus, bakteri, atau organisme
lain. Infeksi bakteri sekunder juga dapat terjadi pada penderita infeksi saluran
pernafasan atas maupun bawah. Infeksi saluran pernafasan dapat menyebar
melalui udara atau sentuhan. Kita dapat tertular infeksi ketika menghirup udara
yang mengandung percikan air dari seseorang penderita yang bersin atau batuk.
Infeksi juga dapat menular bila sebelumnya menyentuh hidung atau mata lalu
menyentuh permukaan suatau benda, yang mana kemudian orang lain
menyentuh benda tersebut. Selain tempat tinggal, penularan infeksi saluran
pernafasan banyak terjadi di fasilitas-fasilitas umum seperti di sekolah dan tempat
penitipan anak sehingga tingkat kebersihan di area itu prlu di jaga sebaik
mungkin. ( www.alodokter.com )
4. Hal-hal yang harus dilakukan oleh perawat dan tenaga medis lainnya di rumah
sakit yaitu meminimalkan penerimaan dan transmisi agen infeksi dengan cara :
a) Alokasikan kesesuaian luas ruang per pasien yang diindikasikan oleh
pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for
Disease Control and Prevention / CDC)
b) Bersihkan lingkungan dengan baik setelah digunakan untuk setiap pasien
c) Ganti peralatan perawatan per pasien sesuai protokl institusi
d) Isolasi orang yang terkena penyakit menular
e) Tempatkan isolasi sesuai tindakan pencegahan yang sesuai
f) Pertahankan teknik isolasi yang sesuai
g) Batasi jumlah pengunjung
h) Ajarkan cara cuci tangan bagi tenaga kesehatan
i) Anjurkan pasien mengenai teknik mencuci tangan degan tepat
j) Anjurkan pengunujung untuk mencuci tangan pada saat memasuki dan
meninggalkan ruangan pasien
k) Gunakan sabun antimikroba untuk cuci tangan yang sesuai
l) Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan pasien
m) Pakai sarung tangan yang steril dan tepat
n) Pakai pakaian ganti atau jubah saat menngani bahan-bahan yang
infeksius
5. Belum ada obat yang efektif membunuh kebanyakan virus yang menyerang
manusia. Pengobatan yang dilakukan selama ini biasanya hanya untuk
meredakan gejala yang muncul akibat infeksi virus. Istirahat yang cukup dan
mengonsumsi banyak air mineral bisa membantu meredakan gejala itu. Beberapa
jenis obat yang sering diberikan dokter untuk meredakan gejala-gejala Infeksi
Saluran Nafas Atas Persisten diantaranya :
1) Oabt anti inflamasi non-steroid (OAINS) dan asetaminofen, untuk
mengurangi efek demam dan nyeri di tubuh.
2) Obat antihistamin, dekongestan, dan ipratropium, untuk mengatasi
hidung yang berair dan tersumbat.
3) Obat batu antitusif, untuk mengurangi batuk-batuk. Madu juga bisa
digunakan untuk mengatasi masalah batuk tersebut.
4) Obat steroid, seperti deksametason dan prednison, mungkin diresepkan
pada kondisi tertentu untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan
yang terjadi di saluran pernafasan bagian atas.

Apabila infeksi yang terjadi disebabkan oleh bakteri, serangkaian tes akan
dilakukan untuk mengetahui jenis bakteri. Setelah itu, dokter bisa menetukan
antibiotik yang paling tepat untuk membasmi bakteri penyebab infeksi. Agar
tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya, antibiotik harus sesuai dengan
resep dokter.

Jika dibiarkan tanpa penanganan, komplikasi yang terjadi akibat Infeksi Saluran
Nafas Atas Persisten adalah gagal nafas dan gagal jantung kongestif.
(www.alodokter.com/ispa?gclid)
BAB III

KONSEP DASAR TEORI

Penyakit infeksi adalah invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang
mampu menyebabkan sakit. Jika mikroorganisme gagal menyebabkan cidera yang serius
terhadap sel atau jaringan, infeksi disebut asimptomatik.Penyakit timbul jika patogen
berbiak dan menyebabkan perubahan pada jaringan normal. Jika penyakit infeksi dapat
ditularkan langsung dari satu orang ke orang lain, penyakit ini merupakan penyakit
menular atau contagious. (Potter, Patricia A, Perry, Anne Griffin. 2005. Fudamental
Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran ECG : Jakarta)

Mekanisme Pertahanan Tubuh Terhadap Infeksi

Tubuh memiliki sistem untuk mempertahankan diri dari serangan benda atau makhluk
hidup asing yang masuk kedalamnya. Sistem pertahanan tubuh ini dapat dikelompokan
menjadi sistem pertahanan tubuh non-spesifik dansistem pertahanan tubuh spesifik.

A. Sistem pertahanan tubuh non-spesifik

1. Barier Anatomis : contohnya adalah kulit dan membran mulkosa. Keduanya


merupakan garis pertahanan pertama terhadap mikroorganisme.
2. Barier Fisiologis : contohnya adalah sekresi normal yang bersifat asam pada
kulit yang dapat mencegah perkembangan mikroorganisme lainnya.
3. Respon Inflamansi : Bersifat lokal dan dicirikan dengan lima tanda, yaitu nyeri,
bengkak, kemerahan, panas, dan kerusakan fungsi pada bagian tersebut.
Secara umum, respon inflamansi dibagi meenjadi tiga tahap, yaitu respon
vaskular dan selular, produksi eksudat, serta fase perbaikan.

B. Sistem pertahanan tubuh spesifik

Merupakan sistem pertahanan tubuh untuk melindungi diri dari serangan patogen dan
memastikan pertahanan tubuh tidak berbalik melawan jaringan tubuh itu sendiri.

Respon imun spesifik berhubungan dengan dua komponen yaitu imunitas humoral
dan imunitas selular.

1) Imunitas Humoral
Diperantarai oleh anti bodi yang dihasilkan oleh se limfosit B (sel B). Imunitas ini
dapat di bagi menjadi dua jenis, yaitu imunitas aktif dan imunitas pasif
2) Imunitas Selular
Adalah imunitas yang melibatkan sel limfosit T (sel T). Pada saat terdapat anti gen
didalam tubuh, jaringan limfoit melepaskan sejumlah besar sel T – teraktivasi
kedalam sistem limfatik yang kemudian akan dilepaskan ke sirkulasi umum.
(Saputra, Lyndon. 2013. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Binapura Aksara
Publisher : Tanggerang Selatan)
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, Gloria M, dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC). Elsevier :


Singapura

https://senymperawat.com/2015/06/empat-teknik-dasar-pemeriksaan-fisik.html

Lestari, Dewi. Kamus Keperawatan. Wancana Intelektual

McPhee, Stephen J. 2012. Patofisiologi Penyakit Pengantar Menuju Kedokteran Klinis .


Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta

Potter, Patricia A, Perry, Anne Griffin. 2005. Fudamental Keperawatan. Penerbit Buku
Kedokteran ECG : Jakarta

Saputra, Lyndon. 2013. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Binapura Aksara Publisher :
Tanggerang Selatan

www.alodokter.com

www.alodokter.com/ispa?gclid

www.doktersehat.com/ispa-infeksi-saluran-pernafasan-akut/

Anda mungkin juga menyukai