PROGRAM STUDI
S1 KEPERAWATAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2017
PENYUSUN
PENDAHULUAN
Kasus 1 :
Seorang perempuan umur 26 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan batuk pilek,
sulit mengeluarkan dahak, mengatakan sudah 2 hari demam. Melaporkan
mengkonsumsi obat demam yang dibeli di toko obat. Nafsu makan menurun. Hasil
pemeriksaan dikatakan ia mengidap Infeksi Saluran Nafas Atas Persisten.
1. Batuk
2. Pilek
3. Dahak
4. Demam
5. Infeksi
6. Infeksi Saluran Nafas atas Persisten
1. Bagaiman cara kita sebagai seorang perawat dapat mengkaji permasalahan klien
?
2. Bagaimana kita sebagai perawat dapat mengatakan bahwa pasien tersebut
mengalami infeksi saluran pernafasan atas persisten ?
3. Jelaskan faktor yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran nafas atas
persisten ?
4. Bagaimana perawat-perawat di rumah sakit dalam mengontrol pasien yang
terjangkit infeksi ?
5. Upaya apa saja yang dapat dilakukan dalam proses penyembuhan pada
penyakit tersebut ?
BAB II
PEMBAHASAN
Apabila infeksi yang terjadi disebabkan oleh bakteri, serangkaian tes akan
dilakukan untuk mengetahui jenis bakteri. Setelah itu, dokter bisa menetukan
antibiotik yang paling tepat untuk membasmi bakteri penyebab infeksi. Agar
tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya, antibiotik harus sesuai dengan
resep dokter.
Jika dibiarkan tanpa penanganan, komplikasi yang terjadi akibat Infeksi Saluran
Nafas Atas Persisten adalah gagal nafas dan gagal jantung kongestif.
(www.alodokter.com/ispa?gclid)
BAB III
Penyakit infeksi adalah invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang
mampu menyebabkan sakit. Jika mikroorganisme gagal menyebabkan cidera yang serius
terhadap sel atau jaringan, infeksi disebut asimptomatik.Penyakit timbul jika patogen
berbiak dan menyebabkan perubahan pada jaringan normal. Jika penyakit infeksi dapat
ditularkan langsung dari satu orang ke orang lain, penyakit ini merupakan penyakit
menular atau contagious. (Potter, Patricia A, Perry, Anne Griffin. 2005. Fudamental
Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran ECG : Jakarta)
Tubuh memiliki sistem untuk mempertahankan diri dari serangan benda atau makhluk
hidup asing yang masuk kedalamnya. Sistem pertahanan tubuh ini dapat dikelompokan
menjadi sistem pertahanan tubuh non-spesifik dansistem pertahanan tubuh spesifik.
Merupakan sistem pertahanan tubuh untuk melindungi diri dari serangan patogen dan
memastikan pertahanan tubuh tidak berbalik melawan jaringan tubuh itu sendiri.
Respon imun spesifik berhubungan dengan dua komponen yaitu imunitas humoral
dan imunitas selular.
1) Imunitas Humoral
Diperantarai oleh anti bodi yang dihasilkan oleh se limfosit B (sel B). Imunitas ini
dapat di bagi menjadi dua jenis, yaitu imunitas aktif dan imunitas pasif
2) Imunitas Selular
Adalah imunitas yang melibatkan sel limfosit T (sel T). Pada saat terdapat anti gen
didalam tubuh, jaringan limfoit melepaskan sejumlah besar sel T – teraktivasi
kedalam sistem limfatik yang kemudian akan dilepaskan ke sirkulasi umum.
(Saputra, Lyndon. 2013. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Binapura Aksara
Publisher : Tanggerang Selatan)
DAFTAR PUSTAKA
https://senymperawat.com/2015/06/empat-teknik-dasar-pemeriksaan-fisik.html
Potter, Patricia A, Perry, Anne Griffin. 2005. Fudamental Keperawatan. Penerbit Buku
Kedokteran ECG : Jakarta
Saputra, Lyndon. 2013. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Binapura Aksara Publisher :
Tanggerang Selatan
www.alodokter.com
www.alodokter.com/ispa?gclid
www.doktersehat.com/ispa-infeksi-saluran-pernafasan-akut/