Anda di halaman 1dari 12

MANUSIA

DAN BUDAYA

OLEH
KELOMPOK 1
ANGGOTA KELOMPOK :
AFANNY SEPTI LEGY
ALFINA NORA
ELFIRA YUNITA
DWIRA JANUAR
LARASATI AKJULIMA
RESSY RAHMADANI
INTAN PERMATA SARI
Pengertian Manusia
 Secara bahasa manusia berasal dari kata
“Manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk
yang berakal budi (mampu menguasai
makhluk lain).
 Secara istilah manusia dapat diartikan
sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah
gagasan atau realitas, sebuah kelompok
(genus) atau seorang individu.
Pengertian kebudayaan
 Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
sansekerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi
atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
 Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut
culture, yang berasal dari kata Latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan.
Ada lima penyebab terjadinya perubahan kebudayaan, yaitu :

 Perubahan lingkungan alam


 Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan
kelompok lain
 Perubahan karena adanya penemuan (discovery)
 Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau
bangsa mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material
yang telah dikembangkan oleh bangsa lain.
 Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi
cara hidupnya dengan mengadopsi suatu pengetahuan atau
kepercayaan baru
Hubungan antara Manusia dan
Kebudayaan
 Kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan
manusia tidak bisa hidup tanpa budaya yang diciptakannya.
 Tuhan Yang Maha Esa menciptakan manusia dengan akal dan
pikiran agar mereka dapat menciptakan dan melestarikan
budaya mereka secara turun temurun.
 Dari sisi lain hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat
dipandang setara dengan hubungan manusia dan masyarakat
yang dinyatakan sebagai dialegtis

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara manusia


dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,
dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan
sehari-hari oleh manusia.
Bentuk-bentuk Hubungan Antara
Manusia dengan Kebudayaan
 Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor
kedaerahan
 Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
 Kebudayaan khusus atas dasar agama
 Kebudayaan berdasarkan profesi
Kedudukan Manusia dalam
Kebudayaan
 Sebagai penganut kebudayaan
 Pembawa kebudayaan
 Manipulator kebudayaan
 Pencipta kebudayaan
Contoh Kasus
VIVAnews
Masyarakat di Nagari (Desa) Sungai Duo, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera
Barat, masih banyak yang berobat ke dukun. Budaya dan tradisi masyarakat
di wilayah ini masih kental. Bahkan, dalam kampung itu ada yang
dinobatkan sebagai "dukun kampung".
"Masyarakat kita masih percaya dengan dukun. Memang tidak semua, tapi
bisa dikatakan mayoritas. Karena memang dukun bisa mengobati beberapa
jenis penyakit," kata Dirsal Datuak Paduko Bosau, pemimpin tertinggi secara
adat masyarakat Sungai Duo, akhir pekan.
Menurutnya, kemampuan para dukun untuk mengobati dengan
memanfaatkan dedaunan dan hasil alam lainnya membuat masyarakat
memilih berobat ke dukun. Selain tidak memakan biaya, juga tidak melewati
birokrasi yang rumit.
"Kita bisa lihat, masyarakat yang sakit pasti berobat ke dukun dulu. Apalagi
sakitnya hanya demam dan sakit perut dan sakit kepala," ujar Dirsal.
Sebenarnya, penyakit apapun bisa diobati dukun. Soal
kesembuhan, itu urusan belakangan. "Kita kan hanya bisa
berusaha. Kita mengobati semua penyakit dengan alam disertai
doa kepada Tuhan. Soal kesembuhan, itu urusan Tuhan. Tapi
kuncinya doa," kata Ilyas, salah sorang yang dikenal dukun oleh
masyarakat setempat.
Namun, penamaan penyakit berbeda dengan dunia kesehatan.
Dukun biasanya menamai penyakit dengan istilah-istilah mitos
di kampung tersebut. Misalnya, tasapo, kalintasan, tumbuah,
dan lainnya.
Jamalis, 52 tahun, misalnya, perempuan yang sering berobat ke
dukun. Dia paling sering berobat dengan ritual Batimbang
Salah. Batimbang Salah adalah pengobatan untuk penyakit
yang tak kunjung sembuh setelah menjalani ritual-ritual
lainnya.
"Saya sering sakit. Saya sering berobat ke dukun. Bukannya
tidak pernah berobat ke rumah sakit, pernah juga, tapi lebih
sering berobat ke dukun," katanya.
Penyelesaian
Kita memang harus hati-hati memberikan penilaian (syirik atau bukan)
dan tidak cepat berburuk sangka. Sikap yang paling bijaksana adalah
kehati-hatian. Kesembuhan sumbernya tetap dari Tuhan Yang Maha
Kuasa.Tuhan yang menciptakan penyakit, dan juga yang menyediakan
obatnya. Kedokteran atau pengobatan alternatif hanyalah perantara
kesembuhan saja. Pengobatan dukun menjad jalan alternatif dalam
tindakan pengobatan dimana pengobatan dukun alternatif memberikan
jalan alterntif bagi masyarakat yang ingin mendapatkan kesembuhan
dengan biaya yang murah.
Pengobaan medis tidak selalu dapat memberi jalan keluar bagi
masyarakat dalam mendapatkan kesembuhan, maka pengobatan yang
dilakukan oleh dukun pengbatan alternatif juga dapat menjadi solusi
masyarakat untuk mendapatkan penyembuhan. Pengobatan dukun juga
memberikan kontribusi tersendiri meskipun ada juga pengobatan
pengobatan dukun yang tidak memberikan penyembuhan, tetapi banyak
juga pengobatan dukun yang banyak memberikan penyembuhan dari
bebagai penyakit yang menjadikan kesehatan masyarakat lebih terjamin
,dan kualitas hidup masyarakat dapat berubah lebih baik.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai