Anda di halaman 1dari 20

GIGITAN SERANGGA, GIGITAN ULAR, DAN

RABIES

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1. ANJELA NOVEREN
2. ATIKA SUR
3. DWIRA JANUAR
4. LARASATI AKJULIMA
5. NUSRAT AHMATUL ISRA
6. RAUKA HILLIAH
7. TIKA YULASNI

S1 KEPERAWATAN III A

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2019/2020
APA ITU GIGITAN SERANGGA?

Insect Bite atau gigitan serangga adalah kelainan akibat gigitan


atau tusukan serangga yang disebabkan reaksi terhadap toksin atau
alergen yang dikeluarkan artropoda penyerang. Kebanyakan gigitan
dan sengatan digunakan untuk pertahanan. Gigitan serangga biasanya
untuk melindungi sarang mereka. Sebuah gigitan atau sengatan dapat
menyuntikkan bisa (racun) yang tersusun dari protein dan substansi
lain yang mungkin memicu reaksi alergi kepada penderita. Gigitan
serangga juga mengakibatkan kemerahan dan bengkak di lokasi yang
tersengat.
SIAPA-SIAPA SAJA YANG BERESIKO TERKENA
GIGITAN SERANGGA?

Gigitan dan sengatan serangga mempunyai resiko yang sama di


seluruh dunia. Dapat terjadi pada
iklim tertentu dan hal ini juga
merupakan fenomena musiman,
meskipun tidak menutup
kemungkinan kejadian ini dapat
terjadi disekitar kita. resiko nya
sama antara pria dan wanita. Bayi
dan anak-anak labih rentan terkena gigitan serangga dibanding orang
dewasa. Salah satu faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit ini
yaitu terjadi pada tempat-tempat yang banyak serangga, seperti di
perkebunan, persawahan, dan lain-lain.
APA SAJA JENIS-JENIS GIGITAN SERANGGA?

Secara sederhana gigitan dan sengatan lebah dibagi menjadi 2 grup


yaitu :
 Venomous (beracun) :
Menyerang dengan cara
menyengat, misalnya
tawon atau lebah, ini
merupakan suatu
mekanisme pertahanan
diri yakni dengan cara
menyuntikan racun atau
bisa melalui alat
penyengatnya.
 Non Venomous (tidak beracun) :Serangga yang tidak beracun
menggigit dan menembus kulit dan masuk mengisap darah, ini
biasanya yang menimbulkan rasa gatal.

Ada 30 lebih jenis serangga tapi hanya beberapa saja yang bisa
menimbulkan kelainan kulit yang signifikan. Kelas Arthropoda yang
melakukan gigitan dan sengatan pada manusia terbagi atas :
 Kelas Arachnida • Acarina • Araneae (Laba-Laba) • Scorpionidae
(Kalajengking)
 Kelas Chilopoda dan Diplopoda
 Kelas Insecta • Anoplura (Phtirus Pubis, Pediculus humanus,
capitis et corporis) • Coleoptera (Kumbang) • Diptera (Nyamuk,
lalat) • Hemiptera ( Kutu busuk, cimex) • Hymenoptera (Semut,
Lebah, tawon) • Lepidoptera ( Kupu-kupu) • Siphonaptera (
Xenopsylla, Ctenocephalides, Pulex)
APA REAKSI YANG DITIMBULKAN OLEH GIGITAN
SERANGGA?

Banyak jenis spesies serangga


yang menggigit dan menyengat
manusia, yang memberikan respon
yang berbeda pada masing-masing
individu, reaksi yang timbul dapat
berupa yaitu:
 Gatal-gatal dan bentol di
area gigitan atau seluruh tubuh
 Memerah nampak seperti berkelompok maupun menyebar pada
kulit.
 Dapat muncul yang dapat menyerupai lepuhan
 Folikulitis (seperti jerawat yang muncul di rambut)
 Pembengkakan yang memerah di area gigitan dan terasa lunak
 Peradangan di kulit.
 Pada beberapa orang yang sensitif timbul terjadinya suatu
reaksi alergi yang dikenal dengan reaksi anafilaktik
(pembengkakan pada muka, kesulitan bernapas, dan munculnya
bercak-bercak yang terasa gatal pada hampir seluruh
permukaan badan)
BAGAIMANA CARA PENANGANAN GIGITAN
SERANGGA?

Gigtan serangga yang


menimbulkan reaksi ringan
biasanya di oleskan dengan
balsem, minyak kayu putih,
minyak telon, dan lotion
untuk gigitan serangga.
Tetapi, jika gigitan
serangga menimbulkan
reaksi yang berat, maka
dianjurkan untuk penanganan medis, seperti:
 Diberikan antihistamin oral seperti diphenyhidramin 25-50 mg
untuk mengurangi rasa gatal.
 Steroid topikal dapat digunakan untuk mengatasi reaksi
hipersensitifitas dari sengatan atau gigitan. Infeksi
 Dapat juga dikompres dengan larutan kalium permanganat.
 Epinefrin dapat juga diberikan intramuskuler jika syok lebih
berat.
 Untuk gatal dapat diberikan injeksi antihistamin seperti
klorfeniramin 10 mg atau difenhidramin 50 mg.
 Pasien dengan reaksi berat danjurkan untuk beristirahat dan
dapat diberikan kortikosteroid sistemik
APA ITU GIGITAN ULAR?

Gigitan ular adalah suatu keadan yang disebabkan oleh gigitan


ular berbisa. Racun ular adalah racun hewani yang terdapat pada ular
berbisa. Racun binatang adalah merupakan campuran dari berbagai
macam zat yang berbeda yang dapat menimbulkan beberapa reaksi
toksik yang berbeda pada manusia. Sebagian kecil racun bersifat
spesifik terhadap suatu organ, beberapa mempunyai efek pada
hampir setiap organ.
APA SAJA JENIS-JENIS BISA ULAR?

Daya toksik bisa ular yang telah diketahui ada beberapa macam :

a. Bisa ular yang bersifat racun dengan jalan melumpuhkan susunan


terhadap darah (hematoxic) saraf pusat, seperti saraf
Bisa ular yang bersifat racun pernafasan dan jantung. Penyebaran
terhadap darah, yaitu bisa ular yang bisa ular keseluruh tubuh, ialah
menyerang dan merusak melalui pembuluh limfe.
(menghancurkan) sel-sel darah c. Bisa ular yang bersifat Myotoksin
merah dengan jalan menghancurkan Mengakibatkan rabdomiolisis
stroma lecethine (dinding sel darah yang sering berhubungan dengan
merah), sehingga sel darah menjadi maemotoksin. Myoglobulinuria yang
hancur dan larut (hemolysin) dan menyebabkan kerusakan ginjal dan
keluar menembus pembuluh- hiperkalemia akibat kerusakan sel-
pembuluh darah, mengakibatkan sel otot.
timbulnya perdarahan pada selaput d. Bisa ular yang bersifat kardiotoksin
tipis (lender) pada mulut, hidung, Merusak serat-serat otot
tenggorokan, dan lain-lain. jantung yang menimbulkan kerusakan
b. Bisa ular yang bersifat saraf otot jantung.
(Neurotoxic) e. Bisa ular yang bersifat cytotoksin
Yaitu bisa ular yang merusak dan Dengan melepaskan histamin dan
melumpuhkan jaringan-jaringan sel zat vasoaktifamin lainnya berakibat
saraf sekitar luka gigitan yang terganggunya kardiovaskuler.
menyebabkan jaringan-jaringan sel f. Bisa ular yang bersifat cytolitik
saraf tersebut mati dengan tanda- Zat ini yang aktif menyebabkan
tanda kulit sekitar luka gigitan peradangan dan nekrose di jaringan
tampak kebiru-biruan dan hitam pada tempat gigitan.
(nekrotis). Penyebaran dan g. Enzim-enzim
peracunan selanjutnya Termasuk hyaluronidase sebagai zat
mempengaruhi susunan saraf pusat aktif pada penyebaran bisa
BAGAIMANA CARA KERJA BISA ULAR DALAM TUBUH
MANUSIA?

Bisa ular yang masuk ke dalam tubuh, menimbulkan daya toksin


(racun). Toksik tersebut menyebar melalui peredaran darah yang
dapat mengganggu berbagai system.
Seperti, sistem neurogist, sistem
kardiovaskuler, sistem pernapasan.
Pada gangguan sistem neurologis,
toksik tersebut dapat mengenai saraf
yang berhubungan dengan sistem
pernapasan yang dapat mengakibatkan
oedem pada saluran pernapasan, sehingga
menimbulkan kesulitan untuk bernapas.
Pada sistem kardiovaskuler, toksik
mengganggu kerja pembuluh darah yang
dapat mengakibatkan hipotensi.
Sedangkan pada sistem pernapasan dapat
mengakibatkan syok hipovolemik dan terjadi koagulopati hebat yang
dapat mengakibatkan gagal napas.
APA SAJA TANDA DAN GEJALA GIGITAN ULAR?

Tanda dan gejala khusus pada 1) Gejala lokal timbul dalam 15


gigitan family ular : menit, atau setelah beberapa
a. Gigitan Elapidae jam berupa bengkak di dekat
Misal: ular kobra, ular weling, gigitan yang menyebar ke
ular welang, ular sendok, ular seluruh anggota badan.
anang, ular cabai, coral snakes, 2) Gejala sistemik muncul
mambas, kraits), cirinya: setelah 50 menit atau setelah
1) Semburan kobra pada mata beberapa jam.
dapat menimbulkan rasa sakit 3) Keracunan berat ditandai
yang berdenyut, kaku pada dengan pembengkakan di atas
kelopak mata, bengkak di siku dan lutut dalam waktu 2
sekitar mulut. jam atau ditandai dengan
2) Gambaran sakit yang berat, perdarahan hebat.
melepuh, dan kulit yang rusak. c. Gigitan Hydropiidae
3) 15 menit setelah digigit Misalnya, ular laut, cirinya:
ular muncul gejala sistemik. 1) Segera timbul sakit kepala,
10 jam muncul paralisis urat- lidah terasa tebal,
urat di wajah, bibir, lidah, berkeringat, dan muntah.
tenggorokan, sehingga sukar 2) Setelah 30 menit sampai
bicara, susah menelan, otot beberapa jam biasanya timbul
lemas, kelopak mata menurun, kaku dan nyeri menyeluruh,
sakit kepala, kulit dingin, dilatasi pupil, spasme otot
muntah, pandangan kabur, rahang, paralisis otot,
mati rasa di sekitar mulut dan mioglobulinuria yang ditandai
kematian dapat terjadi dalam dengan urin warna coklat
24 jam. gelap (ini penting untuk
b. Gigitan Viperidae/Crotalidae diagnosis), ginjal rusak, henti
Misal pada ular tanah, ular hijau, jantung.
ular bandotan puspo, cirinya: d. Gigitan Crotalidae
Misalnya ular tanah, ular hijau, ular Perdarahan yang tak terkontrol
bandotan puspo, cirinya: dapat menyebabkan syok atau
bahkan kematian.
Gejala lokal ditemukan tanda c. Efek sistem saraf, bisa ular
gigitan taring, pembengkakan, elapid dan ular laut dapat
ekimosis, nyeri di daerah gigitan, berefek langsung pada sistem
semua ini indikasi perlunya saraf. Bisa ular kobra dan
pemberian polivalen crotalidae mamba dapat beraksi terutama
antivenin. Anemia, hipotensi, secara cepat menghentikan
trombositopeni. otot-otot pernafasan,
Tanda dan gejala lain gigitan ular berakibat kematian sebelum
berbisa dapat dibagi ke dalam mendapat perawatan. Awalnya,
beberapa kategori: korban dapat menderita
a. Efek lokal, digigit oleh masalah visual, kesulitan bicara
beberapa ular viper atau dan bernafas, dan kesemutan.
beberapa kobra menimbulkan d. Kematian otot, bisa dari
rasa sakit dan perlunakan di russell’s viper (Daboia russelli),
daerah gigitan. Luka dapat ular laut, dan beberapa elapid
membengkak hebat dan dapat Australia dapat secara
berdarah dan melepuh. langsung menyebabkan
Beberapa bisa ular kobra juga kematian otot di beberapa area
dapat mematikan jaringan tubuh. Debris dari sel otot
sekitar sisi gigitan luka. yang mati dapat menyumbat
b. Perdarahan, gigitan oleh ginjal, yang mencoba menyaring
famili viperidae atau beberapa protein. Hal ini dapat
elapid Australia dapat menyebabkan gagal ginjal.
menyebabkan perdarahan organ e. Mata, semburan bisa ular kobra
internal, seperti otak atau dan ringhal dapat secara tepat
organ-organ abdomen. Korban mengenai mata korban,
dapat berdarah dari luka menghasilkan sakit dan
gigitan atau berdarah spontan kerusakan, bahkan kebutaan
dari mulut atau luka yang lama. sementara pada mata.
BAGAIMANA PENANGANAN UNTUK GIGITAN
ULAR?

a. Prinsip penanganan pada pasien pertolongan medis tidak


gigitan ular: datang, lakukan tehnik balut
 Menghalangi penyerapan dan tekan (pressure-
penyebaran bisa ular. immoblisation) pada daerah
 Menetralkan bisa. sekitar gigitan (tangan atau
 Mengobati komplikasi. kaki) lihat prosedur pressure
b. Pertolongan pertama : immobilization (balut tekan).
Pertolongan pertama, pastikan  G: Get: Bawa korban ke
daerah sekitar aman dan ular telah rumah sakit sesegera dan
pergi segera cari pertolongan seaman mungkin.
medis jangan tinggalkan korban.  T: Tell the Doctor:
Selanjutnya lakukan prinsip RIGT, Informasikan ke dokter tanda
yaitu: dan gejala yang muncul ada
 R: Reassure: Yakinkan kondisi korban.
korban, tenangkan dan c. Prosedur Pressure Immobilization
istirahatkan korban, (balut tekan):
kepanikan akan menaikan Balut tekan pada kaki:
tekanan darah dan nadi  Istirahatkan (immobilisasikan)
sehingga racun akan lebih Korban.
cepat menyebar ke tubuh.  Keringkan sekitar luka gigitan.
Terkadang pasien  Gunakan pembalut elastis.
pingsan/panik karena kaget.  Jaga luka lebih rendah dari
 I: Immobilisation: Jangan jantung.
menggerakan korban,  Sesegera mungkin, lakukan
perintahkan korban untuk pembalutan dari bawah
tidak berjalan atau lari. Jika pangkal jari kaki naik ke atas.
dalam waktu 30 menit
 Biarkan jari kaki jangan  Balut tekan pada tangan:
dibalut.  Balut dari telapak tangan naik
 Jangan melepas celana atau keatas. ( jari tangan tidak
baju korban. dibalut).
 Balut dengan cara melingkar  Balut siku & lengan dengan
cukup kencang namun jangan posisi ditekuk 90 derajat.
sampai menghambat aliran  Lanjutkan balutan ke lengan
darah (dapat dilihat dengan sampai pangkal lengan.
warna jari kaki yang tetap  Pasang papan sebagai fiksasi.
pink).  Gunakan mitela untuk
 Beri papan/pengalas keras menggendong tangan.
sepanjang kaki.
APA ITU RABIES?

Rabies atau lebih sering dikenal dengan nama anjing gila


merupakan suatu penyakit infeksi akut yang menyerang susunan saraf
pusat yang disebabkan oleh virus rabies dan ditularkan dari gigitan
hewan penular rabies. Hewan yang rentan dengan virus rabies ini
adalah hewan berdarah panas. Penyakit rabies secara almi terdapat
pada bangsa kucing, anjing, kelelawar, kera dan karnivora liar lainnya.
APA PENYEBAB RABIES?

Adapun penyebab dari rabies adalah :


a. Virus rabies.
b. Gigitan hewan atau manusia yang terkena rabies.
Penyakit rabies terutama ditularkan melalui gigitan binatang.
Kuman yang terdapat dalam air liur binatang ini akan masuk ke
aliran darah dan menginfeksi tubuh manusia
c. Air liur hewan atau manusia yang terkena rabies.
Walaupun jarang ditemukan, virus rabies ini dapat ditularkan
ketika air liur hewan yang terinfeksi mengenai selaput lendir
seseorang seperti kelopak mata atau mulut atau kontak melalui
kulit yang terbuka.
APA SAJA TANDA DAN GEJALA RABIES?

a. Gejala penyakit pada hewan disekitarnya dan


dikenal dalam 3 bentuk : memakan barang,
1) Bentuk ganas (Furious benda-benda asing
Rabies) seperti batu, kayu dsb.
Masa eksitasi panjang,  Menyerang dan
kebanyakan akan mati menggigit barabg
dalam 2-5 hari setelah bergerak apa saja yang
tanda-tanda terlihat. dijumpai
Tanda-tanda yang sering  Kejang-kejang disusul
terlihat : dengan kelumpuhan
 Hewan menjadi penakut  Ekor diantara 2
atau menjadi galak (dua)paha
 Senang bersembunyi di 2) Bentuk diam (Dumb
tempat-tempat yang Rabies)
dingin, gelap dan Masa eksitasi pendek,
menyendiri tetapi paralisa cepat terjadi.
dapat menjadi agresif Tanda-tanda yang sering
 Tidak menurut perintah terlihat :
majikannya  Bersembunyi di tempat
 Nafsu makan hilang yang gelap dan sejuk
 Air liur meleleh tak  Kejang-kejang
terkendali berlangsung sangat
 Hewan akan menyerang singkat, bahkan sering
benda yang ada tidak terlihat
 Lumpuh, tidak dapat pada daerah sekitar
menelan, mulut terbuka gigitan (rasa panas, nyeri
 Air liur keluar terus berdenyut)
menerus (berlebihan) 2) Rasa takut yang sangat
 Mati pada air, dan peka
3) Bentuk Asystomatis terhadap cahaya, udara,
 Hewan tidak dan suara
menunjukan gejala sakit 3) Air liur dan air mata
 Hewan tiba-tiba mati keluar berlebihan
4) Pupil mata membesar
b. Gejala Rabies Pada Manusia: 5) Bicara tidak karuan, selalu
1) Diawali dengan demam ingin bergerak dan nampak
ringan atau sedang, sakit kesakitan
kepala, nafsu makan 6) Selanjutnya ditandai
menurun, badan terasa dengan kejang-kejang lalu
lemah, mual, muntah dan lumpuh dan akhirnya
perasaan yang abnormal meninggal dunia.
APA PENANGANAN UNTUK TERKENA GIGITAN HEWAN
YANG RABIES?

Penanganan terhadap orang yang Kemudian pencegahan berikutnya


digigit hewan: Yang pertama dan adalah proteksi imunologi dengan
paling penting adalah penanganan luka pemberian vaksin anti rabies (VAR)
gigitan untuk mengurangi atau terutama pada kasus yang memiliki
mematikan virus rabies yang masuk resiko untuk tertular rabies. Vaksin
lewat luka gigitan. Cara yang efektif diberikan sebanyak 4 kali yaitu hari
adalah dengan membersihkan luka ke-0 (2 kali pemberian sekaligus), lalu
dengan sabun atau detergen selama hari ke-7 dan hari ke-21. Dosisnya 0,5
10-15 menit kemudian cuci luka ml baik pada anak-anak maupun
dengan air (sebaiknya air mengalir). dewasa. Pada luka yang lebih berat
Lalu keringkan dengan kain dan beri dimana terdapat lebih dari satu
gigitan dan dalam sebaiknya
dikombinasi dengan pemberian serum
anti rabies (SAR) yang disuntikkan di
sekitar luka sebanyak mungkin dan
sisanya disuntikkan intra muskuler.
Selain itu harus dipertimbangkan
pemberian vaksin anti tetanus,
antibiotika untuk pencegahan infeksi
dan pemberian analgetik untuk
mengurangi nyeri.
Anjing dan kucing yang menggigit
antiseptik seperti betadine atau manusia atau hewan lainnya harus
alkohol 70%. Segera bawa ke pusat dicurigai menderita rabies. Terhadap
pelayanan kesehatan. Di pusat hewan tersebut harus diambil
pelayanan kesehatan, pencucian luka tindakan sebagai berikut :
akan kembali dilakukan. Biasanya a. Bila hewan tersebut adalah
memakai larutan perhidrol 3% hewan peliharaan atau ada
(H2O2) yang dicampur dengan pemiliknya, maka hewan
betadine kemudian dibilas dengan tersebut harus ditangkap dan
larutan fisiologis macam NaCl 0,9%. diserahkan ke Dinas Peternakan
Luka gigitan sebaiknya tidak dijahit. setempat untuk diobservasi
Bila diperlukan jahitan, dilakukan selama 14 hari. Bila hasil
setelah pemberian infiltrasi lokal observasi negatif rabies maka
antiserum, jahitan tidak boleh terlalu hewan tersebut harus mendapat
erat (longgar) dan tidak menghalangi vaksinasi rabies sebelum
pendarahan dan drainase.
diserahkan kembali kepada terlebih dahulu diberi vaksinasi
pemiliknya. rabies.
b. Bila hewan yang menggigit c. Bila hewan yang menggigit sulit
adalah hewan liar (tidak ada ditangkap dan terpaksa harus
pemiliknya) maka hewan dibunuh, maka kepala hewan
tersebut harus diusahakan tersebut harus diambil dan
ditangkap hidup dan diserahkan segera diserahkan ke Dinas
kepada Dinas Peternakan Peternakan setempat untuk
setempat untuk diobservasi dan dilakukan pemeriksaan
setelah masa observasi selesai laboratorium. Jika seseorang
hewan tersebut dapat digigit hewan, maka hewan yang
dimusnahkan atau dipelihara oleh menggigit harus diawasi.
orang yang berkenan, setelah

Anda mungkin juga menyukai