Anda di halaman 1dari 4

3.

3 Intervensi

DIAGNOSA
No NOC NIC
KEPERAWATAN
1 Gangguan citra Citra tubuh Peningkatan mekanika tubuh
tubuh b.d perubahan  Gambaran internal  Kaji kotmitmen pasien untuk
fungsi tubuh diri (3-5) belajar dan menggunaka postur
 Kesesuaian antara tubuh yang benar
realitas tubuh dan  Kolaborasi dengan fisioterapi
ideal tubuh dengan dalam mengembangkan
penampilan tubuh peningkatan mekanika tubuh,
(3-5) sesuai indikasi
 Sikap terhadao  Kaji pemahaman pasien
penggunaan strategi mengenai mekanika tubuh dan
untuk meningkatkan latihan
penampilan (3-5)  Edukasi pasien tentang
 Kepuasan dengan pentingnya postur tubuh yang
penampilan tubuh benar untuk mencegah
(3-5) kelelahan, ketegangan atau
 Sikp terhadap injuri
pengguaan strategi  Edukasi pasien mengenai
untuk meningkatkan bagaimana menggunaka postur
fungsi tubuh (3-5) tubuh dan mekanika tubuh
 Kepuasandengan untuk mencegah injuri saat
fungsi tubuh (3-5) melakukan berbagai aktivitas
 Kaji kesadaran pasien tentan
abnormalitas
muskuloskeletalnya dan efek
yang mungkin timbul pada
jaringan otot dan postur
 Edukasi penggunaan
matras/tempat duduk atau
bantal yanng lembut, jika
diindikasikan
 Instruksikan untuk menghindari
tidur dengan posisi terlungkup
 Edukasi pasien/keluarga
tentang frekuensi dan jumlah
pengulangan dari setiap latihan
2 Gangguan Pergerakan Terapi latihan: ambulasi
 Beri pasien pakaian yang tidak
mobilitas fisik b.d  Keseimbangan (3-5)
mengekang
gangguan  Koordinasi (3-5)  Bantu pasien untuk
menggunakan alas kaki yang
muskuloskeletal  Cara berjalan (3-5) menfasilitasi pasien untuk
 Getakan otot (3-5) berjalan dan mencegah cedera
 Sediakan tempat tidur yang
 Gerakan sendi (3-5) ketinggiannya rendah, yang
 Kinerja pengaturan sesuai
 Tempatkan sekelar posisi
tubuh (3-5) tempat tidur yang mudah
 Kinerja transfer dijangkau
 Dorong untuk dudk di tempat
berlari (2-3) tidur, disamping tempat tidur,
 sebagaimana yang dapat
ditoleransi (pasien)
 Melompat (2-3)  Konsultasi pada ahli terapi fisik
 Merangkak (2-3) mengenai rencana ambulasi,
sesuai kebutuhan
 Berjalan (2-3)  Instruksikan ketersediaan
 Bergerak dengan perangkat pendukung, jika
sesuai
mudah (2-3)  Instruksikan pasien untuk
memposisikan diri sepanjang
proses pemindahan
 Bantu pasien untuk
perpindahan, sesuai kebutuhan
 Terapkan/sediakan alat bantu
 Bantu pasien untuk ambulasi
awal, jika diperlukan
 Monitor penggunakan kruk
pasien atau alat bantu berjalan
lainnya
3. Defisit perawatan Perawatan diri : Bantuan perawatan diri
 Perimbngkan usia pasien ketika
diri b.dganggan kebersihan
meningkatkan aktivitas
Muskuloskeletal  Mencuci tangan perawatan diri
 Monitor kemampuan perawatan
 Membersihkan area
diri secara mandiri
perineum  Monitor kebutuhan pasien
terkait dengan alat-alat
 Menggunaka
kebersihan diri, alat bantu
pembalut untuk berpakaian, berdandan,
eliminasi dan makan
 Membersihkan
 Berikan lingkungan yang
telinga terapeutik dengan memastikan
lingkungan yang hangat, santai,
 Menjaga hidung tertutup, dan berdasarkan
untuk kemudahan pengalaman individu
 Berikan peralatan kebersihan
bernafas dan bersih
pribadi
 Mempertahankan  Berikan bantuan sampai pasien
melakukan perawatan mandiri
kebersihan mulut
 Bantu pasien menerima
 Mengeramas rambut kebutuhan pasien terkait
dengan kondisi
 Menyisir rambut ketergantungannya
 Memperhatikan  Lakukan pengulangan yang
konssten terhadap rutinitas
kuku jari tangan kesehatan yang dimaksudkan
 Memperhatikan untuk membangun perawatan
diri
kuku jari kaki  Dorong pasien untuk
 Mempertahankan melakukan aktivitas normal
sehari-hari sampai batas
kebersihan tubuh kemampuan pasien
 Ajarkan orang tua/keluarga
untuk mendukung kemandirian
dengan membentu hanya ketika
pasien tak mampu melakukan
perawatan diri
 Ciptakan rutinitas aktivitas
perawatan diri
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Agenesis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kegagalan sebagian atau
seluruh organ berkembang saat masih dalam tahap embrio. Agenesis sering terjadi
karena jaringan tubuh embrio yang membangun organ tertentu tidak ada. Sebagian besar jenis
agenesis menimbulkan gangguan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, namun ada juga
yang bersifat mematikan.

Agenesis disebabkan oleh tidak adanya jaringan yang akan membangun organ tertentu
sejak masa embrio. Dalam beberapa kasus, agenesis dapat terjadi saat ada obat-obatan yang
mempengaruhi rahim seperti thalidomide.

4.2 Saran

Biasanya penderita agenesis diprediksi para dokter tidak berumur panjang. Di


Indonesia belum banyak diketahui penderita agenesis yang keseluruhan. Karena kebanyakan
tidak berumur panjang, jika ada yang bisa sampai berumur panjang, sebagian dari mereka
masih bisa beraktivitas.

Anda mungkin juga menyukai