Campuran aspal panas adalah suatu campuran perkerasan jalan lentur yang terdiri dari
agregat kasar, agregat halus, filler, dan bahan pengikat aspal dengan perbandingan-perbandingan
tertentu dan dicampurkan dalam kondisi panas. Di Indonesia jenis campuran aspal panas yang
lazim digunakan antara lain : Aspal Beton, Hot RoIIed Sheet (HRS), dan Split Mastic Asphalt
(SMA). Banyak dilakukan percobaan-percobaan dengan menambahkan bahan tambahan untuk
meningkatkan mutu perkerasan. Studi kepustakaan tentang penambahan bahan tambahan
memberikan pengaruh terhadap karakteristik masing-masing jenis campuran aspal panas.
Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa setiap bahan tambahan memberikan hasil yang
berbeda-beda terhadap nilai stabilitas Marshall, flow, Void In Mix, Void Filled Bitumen dan
Marshall Ouotient. Untuk campuran aspal beton bahan tambahan polyetilene dan lateks KKK 20
kadar 2% memberikan hasil yang memenuhi spesifikasi aspal beton (kecuali parameter Marshall
Quotient), pada Hot Rolled Sheet bahan tambahan lateks KKK 20, gilsonite dan bahan yang
mengandung bahan dasar semen memberikan hasil yang memenuhi seluruh syarat spesifikasi
HRS B, dan pada campuran Split Mastic Asphalt aditif Viatop dan Vestoplast memberikan hasil
yang memenuhi syarat spesifikasi Split Mastic Asphalt.
Aspal Beton (Hotmix) secara luas digunakan sebagai lapisan permukaan konstruksi jalan
dengan lalu lintas berat, sedang, ringan, dan lapangan terbang, dalam kondisi segala macam
cuaca.
Jenis Aspal Beton
Berdasarkan bahan yang digunakan dan kebutuhan desain konstruksi jalan aspal Beton
mempunyai beberapa jenis Antara Lain :
1. Asphalt Traeted Base ( ATB ) dengan tebal minimum 5 cm digunakan sebagai lapis pondasi
atas konstruksi jalan dengan lalu lintas berat / Tinggi.
2. Binder Course ( BC ) dengan tebal minimum 4 cm biasanya digunakan sebagai lapis kedua
sebelum wearing course.
3. Wearing Course ( AC ) / Laston dengan tebal penggelaran minimum 4 Cm digunakan sebagai
lapis permukaan jalan dengan lalu lintas berat.
4. Hot Roller Sheet ( HRS ) / Lataston / laston 3 dengan tebal penggelaran minimum 3 s/d 4 cm
digunakan sebagai lapis permukaan konstruksi jalan dengan lalu lintas sedang.
5. Fine Grade ( FG ) dengan tebal minimum 2,8 cm maks 3 cm bisanya digunakan untuk jalan
perumahan dengan beban rendah.
6. Sand Sheet dengan tebal Maximum 2,8 cm biasanya digunakan untuk jalan perumahan dan
perparkiran.