Anda di halaman 1dari 7

Matrik identifikasi dampak Kegiatan Pembangunan Kereta Api Ganda Rangkasbitung - Merak

Komponen
Kegiatan / TAHAPAN KEGIATAN
Komponen
Lingkungan
PRA-KONSTRUKSI KONSTRUKSI OPERASI

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Fisik-kimia
a. Iklim mikro X X
b. Air permukaan X X X
c. Air tanah X X X
d. Udara ambien X X X
e. Pola aliran air X X X
f. Tanah X X X
g. Subsidensi tanah X X X
2. Biologi
a. Vegetasi darat X X X X
b. Habitat satwa bebas X X X X X
c. Biota perairan X X X X
(benthos & nekton)
3. Sosekbud
a. Kesempatan kerja & X X X X X X X X X X
berusaha
b. Pendapatan X X X X X X X X X X X X
masyarakat
c. Keamanan X X X X X X X X X X X X
d. Persepsi masyarakat X X X X X X X X X X X X X X X X X
4. Kesehatan masyrkt
a. Prevalensi penyakit X X X X X X X
IV. Tahap pra-konstruksi III. Tahap konstruksi II. Tahap operasi
1. Tata Guna Lahan 1. Pemindahan penduduk 1. Kebisingan
2. Pencemaran udara
2. Pembebasan lahan 2. Kebisingan
3. Pencemaran air
3. Erosi tanah dan kerusakan saluran 4. Sosial ekonomi
3. Perizinan
drainase alam 5. Estetika
4. Ketidakpastian 4. Pencemaran air 6. Pola pengembangan wilayah
kegiatan ekonomi 5. Pencemaran udara (debu, asap) 7. Permintaan fasilitas umum
6. Kerusakan pada habitat satwa liar 8. Dampak pemanfaatan ruang sekitar
5. Perencanaan sektor 7. Kerusakan pada taman rekreasi dan permukiman
lain obyek wisata 9. Dampak perbaikan/penambahan sarana
Transportasi
8. Estetika
10.Dampak pada gaya hidup

Keterangan: X Adalah terdapat interaksi (dampak)


Dampak potensial dari Kegiatan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit & Pabrik Kelapa Sawit

(Daftar dampak potensial)


1. Perubahan iklim mikro akibat pembukaan lahan
2. Perubahan iklim mikro akibat penanaman kembali (replanting)
3. Penurunan kualitas air permukaan akibat pembukaan lahan
4. Penurunan kualitas air permukaan akibat pembibitan
5. Penurunan kualitas air permukaan akibat pemeliharaan tanaman
6. Penurunan kualitas air permukaan akibat pengolahan & proses sawit
7. Penurunan kualitas air permukaan akibat pemanfaatan limbah cair dengan aplikasi lahan (land
application)
8. Penurunan kualitas air permukaan akibat penanaman kembali (replanting)
9. Penurunan kualitas air tanah akibat pembukaan lahan akibat pembukaan lahan
10. Penurunan kualitas air tanah akibat pemeliharaan tanaman
11. Penurunan kualitas air tanah akibat pengolahan & proses sawit
12. Penurunan kualitas air tanah akibat pemanfaatan limbah cair dengan aplikasi lahan (land
application)
13. Penurunan kualitas udara ambien (debu) akibat mobilisasi peralatan & material
14. Penurunan kualitas udara ambien (debu) akibat pembukaan lahan
15. Penurunan kualitas udara ambien (debu) akibat pemanenan & pengangkutan
16. Penurunan kualitas udara ambien (debu, COx, NOx, SOx) akibat pengolahan & proses sawit (emisi dari
cerobong pabrik sawit)
17. Perbaikan kualitas udara ambien akibat penanaman kembali (replanting)
18. Perubahan pola aliran air yang dapat menyebabkan banjir pada beberapa lokasi akibat pembukaan
lahan 29
19. Perbaikan pola aliran air akibat konservasi air & tanah
20. Perubahan pola aliran air yang dapat menyebabkan banjir pada beberapa lokasi akibat penanaman
21. Perbaikan pola aliran air akibat penanaman kembali (replanting)
22. Peningkatan laju erosi akibat pembukaan lahan
23. Penurunan fertilitas tanah akibat pembukaan lahan
24. Penurunan laju erosi akibat konservasi air & tanah
25. Peningkatan fertilitas tanah akibat konservasi air & tanah
26. Penurunan fertilitas tanah akibat penanaman
27. Penurunan kualitas tanah akibat pemeliharaan tanaman (pemakaian pestisida)
28. Peningkatan fertilitas tanah akibat pemeliharaan tanaman (pemupukan)
29. Penurunan fertilitas tanah akibat pengolahan & proses sawit
30. Penurunan fertilitas tanah akibat pemanfaatan limbah cair dengan aplikasi lahan (land application)
31. Perubahan sifat fisik tanah (penjerapan air, bulk density, KTK) akibat pemanfaatan limbah cair dengan
aplikasi lahan (land application)
32. Penurunan fertilitas tanah akibat penanaman kembali (replanting)
33. Peningkatan subsidensi tanah akibat mobilisasi perlatan & material
34. Peningkatan subsidensi tanah akibat pembukaan lahan
35. Peningkatan subsidensi tanah akibat pembangunan sarana & prasarana kebun
36. Perbaikan subsidensi tanah akibat konservasi tanah & air
37. Peningkatan subsidensi tanah akibat pemeliharaan tanaman
38. Peningkatan subsidensi tanah akibat pengolahan & proses sawit
39. Peningkatan subsidensi tanah akibat penanaman kembali (replanting)
40. Hilangnya vegetasi darat asli akibat pembukaan lahan
41. Terpelihatanya vegetasi darat asli pada beberapa lokasi akibat konservasi tanah & air
42. Hilangnya vegetasi darat asli akibat penanaman kembali (replanting)
43. Hilangnya habitat asli satwa bebas akibat pembukaan lahan
44. Terpelihatanya habitat asli satwa bebas pada beberapa lokasi akibat konservasi tanah & air
45. Hilangnya habitat asli satwa bebas akibat penanaman kembali (replanting)
46. Gangguan jumlah dan keragaman biota perairan (benthos & nekton) akibat pembukaan lahan
47. Gangguan jumlah dan keragaman biota perairan (benthos & nekton) akibat pembibitan
48. Gangguan jumlah dan keragaman biota perairan (benthos & nekton) akibat penanaman
49. Gangguan jumlah dan keragaman biota perairan (benthos & nekton) akibat pengolahan & proses
sawit
50. Gangguan jumlah dan keragaman biota perairan (benthos & nekton) akibat pemanfaatan limbah cair
dengan aplikasi lahan (land application)
51. Gangguan jumlah dan keragaman biota perairan (benthos & nekton) akibat penanaman kembali
(replanting)
52. Gangguan keamanan (konflik sosial) akibat sosialisasi
53. Gangguan keamanan (konflik sosial) akibat rekruitmen tenaga kerja
54. Gangguan keamanan (konflik sosial) akibat pembukaan lahan
55. Gangguan keamanan (konflik sosial) akibat rekruitmen tenaga kerja tahap operasi
56. Gangguan keamanan (konflik sosial) akibat penanaman kembali (replanting)
57. dst

Dampak penting hipotetis dari Kegiatan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit & Pabrik Kelapa Sawit

(Daftar dampak penting hipotetis) --- Evaluasi


1. Perubahan iklim mikro akibat pembukaan lahan (-TP)

30 2. Perubahan iklim mikro akibat penanaman kembali (replanting)(TP)


3. Penurunan kualitas air permukaan akibat pembukaan lahan (-P)
4. Penurunan kualitas air permukaan akibat pembibitan (-TP)
5. Penurunan kualitas air permukaan akibat pemeliharaan tanaman (-
6. P)
7. Penurunan kualitas air permukaan akibat pengolahan & proses sawit (-P)
Penurunan kualitas air permukaan akibat pemanfaatan limbah cair dengan aplikasi lahan (land
8. application)(-P)
9. Penurunan kualitas air tanah akibat pembukaan lahan akibat pembukaan lahan (-P)
Penurunan kualitas air tanah akibat pemeliharaan tanaman (-P)
10. Penurunan kualitas air tanah akibat pengolahan & proses sawit (-P)
11. Penurunan kualitas air tanah akibat pemanfaatan limbah cair dengan aplikasi lahan (land application)
(-P)
12. Penurunan kualitas air permukaan akibat penanaman kembali (replanting) (-TP)
13. Penurunan kualitas udara ambien (debu) akibat mobilisasi peralatan & material (-P)
14. Penurunan kualitas udara ambien (debu) akibat pembukaan lahan (-P)
15. Penurunan kualitas udara ambien (debu) akibat pemanenan & pengangkutan (-TP)
16. Penurunan kualitas udara ambien (debu, COx, NOx, SOx) akibat pengolahan & proses sawit (emisi dari
cerobong pabrik sawit) (-P)
17. Perbaikan kualitas udara ambien akibat penanaman kembali (replanting)(TP)
18. Perubahan pola aliran air yang dapat menyebabkan banjir pada beberapa lokasi akibat pembukaan
lahan (-P)
19. Perbaikan pola aliran air akibat konservasi air & tanah (TP)
20. Perubahan pola aliran air yang dapat menyebabkan banjir pada beberapa lokasi akibat penanaman
(-P)
21. Perbaikan pola aliran air akibat penanaman kembali (replanting) (TP)
22. 22. Peningkatan laju erosi akibat pembukaan lahan (-P)
23. Penurunan fertilitas tanah akibat pembukaan lahan (-P)
24. Penurunan laju erosi akibat konservasi air & tanah (TP)
25. Peningkatan fertilitas tanah akibat konservasi air & tanah (TP)
26. Penurunan fertilitas tanah akibat penanaman (-P)
27. Penurunan kualitas tanah akibat pemeliharaan tanaman (pemakaian pestisida) (-P)
28. Peningkatan fertilitas tanah akibat pemeliharaan tanaman (pemupukan) (TP)
29. Penurunan fertilitas tanah akibat pengolahan & proses sawit (-P)
30. Penurunan fertilitas tanah akibat pemanfaatan limbah cair dengan aplikasi lahan (land application)
(-P)
31. Perubahan sifat fisik tanah (penjerapan air, bulk density, KTK) akibat pemanfaatan limbah cair dengan
aplikasi lahan (land application) (-P)
32. Penurunan fertilitas tanah akibat penanaman kembali (replanting) (TP)
33. Peningkatan subsidensi tanah akibat mobilisasi peralatan & material (-TP)
34. Peningkatan subsidensi tanah akibat pembukaan lahan (-P)
35. Peningkatan subsidensi tanah akibat pembangunan sarana & prasarana kebun (-TP)
36. Perbaikan subsidensi tanah akibat konservasi tanah & air (TP)
37. Peningkatan subsidensi tanah akibat pemeliharaan tanaman (–P)
38. Peningkatan subsidensi tanah akibat pengolahan & proses sawit (-TP)
39. Peningkatan subsidensi tanah akibat penanaman kembali (replanting) (-TP)
40. Hilangnya vegetasi darat asli akibat pembukaan lahan (-P)
41. Terpelihatanya vegetasi darat asli pada beberapa lokasi akibat konservasi tanah & air (TP)
42. Hilangnya vegetasi darat asli akibat penanaman kembali (replanting) (TP)
43. Hilangnya habitat asli satwa bebas akibat pembukaan lahan (-P)
44. Terpelihatanya habitat asli satwa bebas pada beberapa lokasi akibat konservasi tanah & air (TP) 31
45. Hilangnya habitat asli satwa bebas akibat penanaman kembali (replanting) (-TP)
46. Gangguan jumlah dan keragaman biota perairan (benthos & nekton) akibat pembukaan lahan (-P)
47. Gangguan jumlah dan keragaman biota perairan (benthos & nekton) akibat pembibitan (-TP)
48. Gangguan jumlah dan keragaman biota perairan (benthos & nekton) akibat penanaman (-P)
49. Gangguan jumlah dan keragaman biota perairan (benthos & nekton) akibat pengolahan & proses
sawit (-P)
50. Gangguan jumlah dan keragaman biota perairan (benthos & nekton) akibat pemanfaatan limbah cair
dengan aplikasi lahan (land application) (-P)
51. Gangguan jumlah dan keragaman biota perairan (benthos & nekton) akibat penanaman kembali
(replanting) (-TP)
52. Gangguan keamanan (konflik sosial) akibat sosialisasi (-TP)
53. Gangguan keamanan (konflik sosial) akibat rekruitmen tenaga kerja (+P)
54. Gangguan keamanan (konflik sosial) akibat pembukaan lahan (-P)
55. Gangguan keamanan (konflik sosial) akibat rekruitmen tenaga kerja tahap operasi (+P)
56. Gangguan keamanan (konflik sosial) akibat penanaman kembali (replanting) (+P)
57. dst

Daftar dampak penting hipotetis setelah dilakukan evaluasi:


1. Penurunan kualitas air permukaan akibat pembukaan lahan (-P)
2. Penurunan kualitas air permukaan akibat pemeliharaan tanaman (-P)
3. Penurunan kualitas air permukaan akibat pengolahan & proses sawit (-P)
4. Penurunan kualitas air permukaan akibat pemanfaatan limbah cair dengan aplikasi lahan (land
application)(-P)
5. Penurunan kualitas air tanah akibat pembukaan lahan akibat pembukaan lahan (-P)
6. Penurunan kualitas air tanah akibat pemeliharaan tanaman (-P)
7. Penurunan kualitas air tanah akibat pengolahan & proses sawit (-P)
8. Penurunan kualitas air tanah akibat pemanfaatan limbah cair dengan aplikasi lahan (land application)
(-P)
9. Penurunan kualitas udara ambien (debu) akibat mobilisasi peralatan & material (-P)
10. Penurunan kualitas udara ambien (debu) akibat pembukaan lahan (-P)
11. Penurunan kualitas udara ambien (debu, COx, NOx, SOx) akibat pengolahan & proses sawit (emisi dari
cerobong pabrik sawit) (-P)
12. Perubahan pola aliran air yang dapat menyebabkan banjir pada beberapa lokasi akibat pembukaan
lahan (-P)
13. Perubahan pola aliran air yang dapat menyebabkan banjir pada beberapa lokasi akibat penanaman
(-P)
14. Peningkatan laju erosi akibat pembukaan lahan (-P)
15. Penurunan fertilitas tanah akibat pembukaan lahan (-P)
16. Penurunan fertilitas tanah akibat penanaman (-P)
17. Penurunan kualitas tanah akibat pemeliharaan tanaman (pemakaian pestisida) (-P)
18. Penurunan fertilitas tanah akibat pengolahan & proses sawit (-P)
19. Penurunan fertilitas tanah akibat pemanfaatan limbah cair dengan aplikasi lahan (land application)
(-P)
20. Perubahan sifat fisik tanah (penjerapan air, bulk density, KTK) akibat pemanfaatan limbah cair dengan
aplikasi lahan (land application) (-P)
21. Peningkatan subsidensi tanah akibat pembukaan lahan (-P)
22. Peningkatan subsidensi tanah akibat pemeliharaan tanaman (–P)
23. Hilangnya vegetasi darat asli akibat pembukaan lahan (-P)
24. Hilangnya habitat asli satwa bebas akibat pembukaan lahan (-P)
32 25. Gangguan jumlah dan keragaman biota perairan (benthos & nekton) akibat pembukaan lahan (-P)
26. Gangguan jumlah dan keragaman biota perairan (benthos & nekton) akibat penanaman (-P)
27. Gangguan jumlah dan keragaman biota perairan (benthos & nekton) akibat pengolahan & proses
sawit (-P)
28. Gangguan jumlah dan keragaman biota perairan (benthos & nekton) akibat pemanfaatan limbah cair
dengan aplikasi lahan (land application) (-P)
29. Gangguan keamanan (konflik sosial) akibat rekruitmen tenaga kerja (+P)
30. Gangguan keamanan (konflik sosial) akibat pembukaan lahan (-P)
31. Gangguan keamanan (konflik sosial) akibat rekruitmen tenaga kerja tahap operasi (+P)
32. Gangguan keamanan (konflik sosial) akibat penanaman kembali (replanting) (+P)
33. dst
33

Anda mungkin juga menyukai