Agus Rahardjo
Kepala LKPP
Beberapa Wahana Korupsi
• Proses Penyusunan UU
Political Corruption • Proses Penentuan Anggaran
• Proses Pengangkatan Pejabat Publik
Harga markup
Diminimasi dengan pemanfaatan e-Procurement melalui e-
Lain-lain Penyedia tidak qualified Purchasing/e-Catalogue
Kesenjangan nilai hasil pengadaan untuk paket yang sejenis
Rantai distribusi penyedia terlalu panjang
Waktu pengadaan lama
Mutu pengadaan rendah
Banyak terjadi kesalahan prosedur oleh Panitia/ULP
Banyak terjadi subjektivitas dalam evaluasi lelang
8
Efisien
Akuntabel Efektif
Prinsip
pengadaan
Adil/Tidak barang/jasa
Transparan
Diskriminatif
Bersaing Terbuka
9
Tujuan e-procurement
Meningkatkan
transparansi dan
akuntabilitas
Memenuhi Meningkatkan
kebutuhan akses akses pasar dan
informasi yang persaingan usaha
real time yang sehat
Mendukung Memperbaiki
proses tingkat efisiensi
monitoring dan proses
audit pengadaan
10
Manfaat e-procurement
No Dimensi %
Ketaatan terhadap prosedur 20,32
1
Kejelasan prosedur 17,84
2
Kompetensi/pemahaman pelaksana terhadap prosedur 5,26
3
Kejelasan mekanisme pengaduan publik 1,26
4
Masalah di Integritas
8. Interpretasi
Lemahnya
Sistem
Belum
Pengendalian Masih lemahnya Belum Adanya Masih Lemahnya
Optimalnya
dan Pengawasan Manajemen Adaptasi Jabatan Pengendalian
Pemanfaatan
yang tidak SDM dalam Fungsional Ahli Konflik
Sistem
Terintegrasi Pokja ULP/PP Pengadaan Kepentingan
Elektronik PBJ
dalam Proses
Kerja Pokja/ULP
9. Rekomendasi
Mendorong LKPP untuk membangun sistem on going internal audit selama proses pengadaan
Membangun sistem perlindungan terhadap PPK/Pokja, untuk mencegah terjadinya intervensi dari berbagai
pihak.
Centre of excellence (CoE) denganmengambil salah satu wilayah untuk menjadi contoh dan pilot project.
11. Harapan Vendor
KESIMPULAN
Indeks Persepsi Kinerja Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah:
– Transparansi tinggi
– Integritas masih rendah
Kesimpulan :
– harapan & kepercayaan terhadap sistem e-Procurement
tinggi
– masih ada keraguan thd integritas SDM pengelola
SOLUSI
• Solusi atas masih rendahnya integritas:
– Meminimalisasi intervensi manusia:
• Memperbanyak otomatisasi proses oleh sistem
• Jaminan keamanan/keaslian file dan kehandalan pada
sistem & transaksi elektronik
• Pengembangan/perluasan e-purchasing (melalui e-catalog)
• Pengembangan e-Reverse auction
• Single Sign-On
• Vendor Management System (VMS)
• Meningkatkan transparansi & partisipasi publik
SOLUSI
• Solusi atas masih rendahnya integritas:
– Pembinaan dan pengembangan SDM Pengelola
– Penyempurnaan tata kelola
• SOP yang lebih ketat bagi Pengelola Pengadaan
• Standarisasi LPSE
• Probity audit
– Meningkatkan persaingan usaha:
• Akuisisi Penyedia
• Meningkatkan kapabilitas Penyedia
– National Single e-Market Place Menyatukan pasar
pengadaan nasional
Rencana Induk Pengembangan e-Procurement
1 Sistem Nasional K/L/I 2 Portal LKPP
- Kodifikasi Prov/Kab/Kota (Kemendagri) Rencana
Sistem - Kodifikasi Instansi (Kemenkeu) Penarikan
OSD-PSE - Asuransi/Bank
- Pajak E-Budgeting
Lemsaneg
- SIM Badan Hukum E-Payment
- Perijinan
5 Dikembangkan
4 SPSE (Client) 4+ SPSE (Sistem Pusat) Direktorat e-Proc:
PA/KPA PPK / ULP - Pokja - Pejabat Pengadaan PPK / PPHP Auditor
3 4 5
E-Swakelola ADP, Black-List,
Vendor Mgmt System Dikembangkan
E-Dok
E-Tendering UKE II lain di LKPP:
Pengadaan
E-Reverse Auction
E-RUP E-Kontrak E-Audit Agregasi Data Non Penyedia
2
E-Penunjukan Langsung
Apendo
E-Catalogue
Spamkodok E-Purchasing Dikembangkan
E-Pengadaan Langsung Klasifikasi B/J, TTS, K/L/D/I:
CRM, Portal LPSE, dll
Data Warehouse
2014
2008
V4
V2
V3
PERBEDAAN SPSE Ver. 3.5 dan SEPSE Ver. 4.0
No Tahapan SPSE Ver. 3.5 SPSE Ver. 4.0
• .
1. Pembuatan Paket Belum terasosiasi dengan e- Sudah Terasosiasi dengan e-RUP
RUP
Dokumen Lelang dibuat Dokumen Lelang dibuat secara
manual dan di upload pada elektronik melalui aplikasi SPSE
SPSE
Terima kasih
Pengadaan yang kredibel, menyejahterakan bangsa