Bab 1 Prinsip Dasar PDF
Bab 1 Prinsip Dasar PDF
I
PRINSIP DASAR
PENDAHULUAN
Bumi adalah planet yang sangat dinamis. Beberapa bukti diantaranya adalah
peristiwa terjadinya gempa bumi dan kegiatan gunung berapi yang terjadi di
berbagai tempat di penjuru dunia. Bukti geologi dalam batuan menunjukan
bahwa kegiatan ini terjadi terus menerus dalam sejarah bumi. Aktifitas ini
telah berlangsung beratus-ratus juta-juta tahun dan memperlihatkan bukti
kedinamisan bumi yang konstan.
Geologi struktur telah berkembang mulai dari ilmu yang sangat diskriptif
menjadi yang lebih kuantitatif dengan memakai prinsip continuum mechanics
untuk mempelajari proses deformasi dan pembentukan struktur geologi
(Twiss dan Moore, 1992). Dalam mempelajari semua ilmu yang ada di dalam
geologi struktur akan sangat tergantung pada observasi batuan yang
terdeformasi di lapangan. Observasi ini dapat dilakukan pada berbagai
skala, mulai dari skala singkapan yang besar kilometer, meter, centimeter,
hingga millimeter, dan bahkan sampai mikroskopik. Pengertian akan
struktur geologi akan lebih meningkat apabila dalam penelitiannya dapat
mengintegrasikan di semua skala yang ada dibumi kita ini. Tetapi hal
tersebut tidak mungkin dilakukan. Untuk lebih mempertajam arti dan
interpretasi, struktur geologi moderen banyak melakukan percobaan
laboratorium maupun simulasi matematika (Davis dan Reynolds, 1996;
Twiss dan Moore, 1992 dan Suppe,1985).
banyak menjelaskan aktivitas tektonik dibumi saat ini maupun yang tercatat
dalam batuan di cekungan-cekungan laut. Kebanyakan bukti-bukti proses
tektonik dan pergerakan didapatkan di kerak samudra dimana pematang
tengah samudra didalam proses peregangannya menghasilkan materi baru
untuk menambah komposisi lithosfir. Namun demikian umur kerak
samudra yang paling tua yang didapatkan adalah 180 juta tahun yang lalu,
sehingga lebih dari 96% sejarah tektonik bumi harus didapatkan dari kerak
benua. Penelitian geologi memperlihatkan bahwa kebanyakan deformasi di
kerak benua terjadi pada arah yang linear yang berasosiasi dengan batas-
batas lempeng saat ini (Gambar 1). Dengan pola-pola struktur di kerak
benua yang tua kita dapat mengerti proses tektonik saat ini. Hal ini juga
menyatakan bahwa dalam mempelajari geologi struktur tidak dapat
dipisahkan dengan pemahaman tentang tektonik lempeng.
Secara umum dalam geologi ada tiga jenis struktur geologi yang terobservasi
dari lapangan yaitu: bidang kontak, stuktur primer dan struktur sekunder.
Bidang Kontak adalah batas antar jenis batuan, yang mencerminkan suatu
proses geologi. Bidang kontak (Gambar 2) ini dapat berupa; kontak
sedimentasi (normal), ketidakselarasan, kontak intrusi, kontak tektonik
berupa bidang sesar atau zona sesar atau shear zone.
Struktur Primer adalah struktur dalam batuan yang berkembang pada saat
atau bersamaan dengan proses pembentukannya (Gambar 3). Pada
umumnya struktur ini merefleksikan kondisi lokal dari lingkungan
pengendapan batuan tersebut. Contohnya bidang perlapisan pada batuan
sedimen struktur sedimen seperti gradded-bedding, cross-bedding, riple marks
dan curent riples pada batupasir. Struktur kekar kolom, ropy dan vesicular (gas
vesicle) pada lava (Gambar 2). Catatan : Struktur primer dalam batuan
sedimen akan mengikuti hukum-hukum dasar sedimentologi, misalnya
superposisi dan kesinambungan lateral.
Struktur sekunder terdiri dari: fractures antara lain joint, shear fractures
(kekar gerus), Slickenlines (gores-garis), vein, fault (sesar), fold (perlipatan),
cleavage, foliasi, dan lineasi (Gambar 4). Struktur-struktur ini dibedakan
berdasarkan geometri, cara terbentuknya, bahan dasar (rheology) serta
kondisi deformasinya. Pembahasan dan pemerian lebih detail untuk setiap
jenis struktur sekunder akan diberikan pada bab-bab selanjutnya. Joint dan
shear fractures (kekar gerus) dicirikan dengen bidang yang planar dan licin
yang memotong batuan. Joint terbentuk oleh gaya regangan diakibatkan
oleh stress tektonik dan temperatur. Pada umumnya dialam joint ditemukan
berkelompok dengan spasi (jarak antar joint) yang teratur dan konsisten
(Gamber 4).
Sesar adalah suatu bidang yang diskrit atau merupakan suatu zona dimana
batuan bergerak (Gambar 4E-F). Pergerakan sesar menghasilkan berbagai
produk termasuk gouge, cermin sesar dan gores-garis. Dewasa ini banyak
study sesar dilakukan terutama dikonsentrasikan pada sesar aktif untuk
mencoba memprediksi bencana gempa bumi.
Bidang belah (cleavage), foliasi dan lineasi adalah struktur produk dari
deformation tempature dan atau tekanan tinggi. Foliasi adalah bidang-
bidang planar yang rapat yang terdiri dari mineral-mineral seperti mika,
bidang geser dan pengarahan fragmen kwarsa. Kelompok khusus dari foliasi
adalah bidang belah atau cleavage yang mempunyai karakter khusus yaitu
kalau pecah akan mengikuti bidang belahnya. Bidang belah terbentuk
sebagai respon terhadap deformasi (flattening dan shortening) yang biasanya
berasosiasi dengan perlipatan. Lineasi adalah pengarahan umum dari
mineral-mineral pipih seperti hornblenda, agregat mineral, lipatan-lipatan
micro dan gores-garis.
Gambar 2. Bidang kontak antar berbagai jenis batuan beku (yang berwarna
putih, abu-abu dan kemerahan) yang saling potong-memotong (A, B, C).
Rekonstruksi balik bidang-bidang kontak tersebut dapat menggambarkan
sejarah proses deformasinya. Foto singkapan granit Lasi, Sumatera Barat.
B
A
C D
E F
A B
20 Cm
C D
100 m
E F
10 Cm