Anda di halaman 1dari 76

ANATOMI SISTEM RESPIRASI

1. 1. ANATOMI SISTEM RESPIRASI By Mahdalena S Kep Ns

2. 2. ALVEOLUSALVEOLI BRONCHIOLUS BRONCHUS TRAKHEA LARING FARING


HIDUNG SISTEM RESPIRASI
3. 3. Menghangatkan udara pernafasan oleh mocusa Penyaring udara pernafasan oleh bulu hidung 
sebagai saluran udara pernafasan  Fungsi : 1.  Internal : selaput lendir / konka nasalis (inferior,
medial, superior)  bagian eksternal : kulit disangga kartilago dan tulang hidung. Hidung/ Nasal
4. 4.  Menghubungkan faring dan trachea.  Melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing
dan memudahkan batuk  Fungsi utama memungkinkan Vokalisasi /pembentuk suara  Ke atas dg
rongga hidung, ke depanh dg rongga mulut, ke bawah depan ke laring, bawah belakang dg esofagus.
3. Laring/ pangkal tenggorok 2. Faring / tekak / tenggorok Merupakan tempat persimpangan antara
jalan pernafasan dan jalan makanan
5. 5. Yg memisahkan trachea menjadi brunkus kiri dan kanan di sebut KARINA.Selaput lendir berbulu
getar di bag dalam disebut Sel bersilia berfungsi mengeluarkan benda asing. Panjang trachea 9-11cm
Terdiri dari 16-20 cincin cartilago berbentuk cincin ( hurup C ) 4. Trachea/ Batang Tenggorok
6. 6. Bronkus kiri lebih panjang dan ramping, terdiri 9-12 cincin,mempunyai 2 cabang. 2. Bronkiolus
1. Bronkus kanan lebih pendek dan lebar, terdiri 6-8 cincin, mempunyai 3 cabang.  Terletak di
ketinggian vertebra torakalis ke IV dan V SISTEM PERNAFASAN BAWAH/ PARU-PARU
Bronkus
7. 7. 4. Alveoli Fungsi pertukaran O2 dan CO2 Terdiri dari sekitar 700jt gelembung paru, bila di
bentangkan sekitar 90m 2 Terdiri 3 sel aveolar ( Tipe 1 membentuk dinding alveolar, Tipe 2 aktif
secara metabolik, mensekresi surfactan, Tipe 3 sbg Magrofag ) Alveolus  3.
8. 8. Paru Kiri: 2 lobus, 10 segment ( Superior 5 segment, Inferior 5 segment)Paru kanan: 3 lobus, 10
segment ( superior 5 segment, medial 3 segment, inferior 2 segment) Terbagi 2 yaitu: Terletak di
dalam rongga dada, menghadap rongga mediastinum, di depan jantung. PARU -PARU
9. 9. Mediastinum adalah dinding yg membagi rongga thorak menjadi 2 bagian.Pleura Parietalis (
melapisi rongga dada sebelah dalam) Pleura viseralis ( langsung membungkus paru2) Di bungkus 2
Pleura: 
10. 10. Rongga dan dinding dada terbentuk oleh: Otot –otot interkostalis - Otot – otot pektoralis
mayor dan minor - Otot – otot trapezius - Otot –otot seratus anterior/posterior - Kosta-
kosta dan kolumna vertebralis - Kedua hemi diafragma -
11. 11. Oksigen yang masuk dan keluar melalui alat-alat pernapasan disebut udara pernapasanFUNGSI
SISTEM PERNAPASAN
12. 12. Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O²) yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel
dan karbondioksida (CO²) yang dihasilkan dari metabolisme tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui
paru.Pengertian Respirasi
13. 13. Peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2 ke dalam tubuh serta menghembuskan
udara yang banyak mengandung CO2 sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh.Proses Respirasi
14. 14. Bernapas meliputi proses inspirasi (memasukkan udara) dan ekspirasi (mengeluarkanBernafas
berkaitan dengan keluar masuknya udara melalui alat-alat pernapasan. Bernafas
15. 15. Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit. Pada
umumnya intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 – 20 kali.Frekuensi pernapasan
16. 16. Faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah: 1. Usia Balita memiliki
frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakin bertambah usia, intensitas
pernapasan akan semakin menurun 2. Jenis kelamin Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih
cepat dibandingkan perempuan
17. 17. Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat Pertukaran Oksigen dan
CarbondioksidaFrekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi
diam.frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan
posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap. 5. Aktivitas 3. Suhu . tubuh Semakin
tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat 4. Posisi tubuh
18. 18. Perubahan diafragma pada saat ekspirasi dan inspirasi
19. 19. Pernafasan internal : proses transfer O2 dan CO2 antara kapiler-kapiler dan sel tubuh •Difusi O2
dan CO2 melalui membran kapiler alveolus Pernafasan eksternal Fisiologi Pernafasan Bernafas :
perpindahan oksigen (O2) dari udara menuju ke sel-sel tubuh dan keluarnya karbondioksida (CO2)
dari sel-sel menuju udara bebas
20. 20. DUA TEMPAT PERTUKARAN GAS D I PARU-PARU •Oksigen memiliki tekanan yang tinggi
di dalam paruparu dan mengalir ke dalam darah • CO2 memiliki tekanan yang tinggi di dalam darah
dan akan mengalir ke luar DI JARINGAN Oksigen pindah menuju ke jaringan • CO2 berpindah ke
dalam darah •
21. 21. Sel darah merah mengubah CO2 menjadi HCO3- 20% mengikat hemoglobin, 70% dlm bentuk
bicarbonate dalam darah  Hemoglobin menangkap O2 di dalam kondisi hangat dan pH rendah
Karbon dioksida  Mengikat hemoglobin di dalam sel darah merah Pergerakan udara Oxygen
22. 22. Pusat Pernafasan
23. 23. Persarafan pada saluran pernafasan sistem saraf parasimpatik: reseptor muskarinik respon
bronkokonstriksi, vasodilatasi pulmonar, dan sistem saraf nonkolinergik non adrenergik (NANC)
pada bronkiolus : melibatkan berbagai mediator seperti ATP, oksida nitrat, substance P, dan VIP
(vasoactive intestinal peptide) respon penghambatan, meliputi bronkodilatasi, dan diduga berfungsi
sebagai penyeimbang terhadap fungsi pemicuan oleh sistem kolinergik. • sistem saraf simpatik:
reseptor adrenergik a dan b (epitelium bronkus, paru-paru, otot dan sel mast) bronkodilatasi,
vasokonstriksi pulmonar, dan berkurangnya sekresi kelenjar mukus. sekresi kelenjar mukus.
24. 24. Serabut C (reseptor jukstakapiler), yaitu serabut tidak bermielin yang berujung di parenkim paru
dan dinding bronkus 􀃆 berespon terhadap stimulus mekanis maupun kimiawi 􀃆 pola nafas shallow
yang cepat, sekresi mukus, batuk, dan melambatnya denyut jantung. •reseptor iritan, di bagian atas
saluran nafas 􀃆 batuk, bronkokonstriksi, dan sekresi mukus. serabut saraf aferen: reseptor
peregangan(strech), di trakea dan bronkus bagian atas 􀃆 bronkodilatasi dan peningkatan denyut
jantung
25. 25. Dinding dada merupakan suatu kompartemen tertutup melingkupi paru. Dalam keadaan normal
paru seakan melekat pada dinding dada, hal ini disebabkan karena ada perbedaan tekanan atau selisih
tekanan atmosfir ( 760 mmHg) dan tekanan intra pleural (755 mmHg). Sewaktu inspirasi diafrgama
berkontraksi, volume rongga dada meningkat, tekanan intar pleural dan intar alveolar turun dibawah
tekanan atmosfir sehingga udara masuk Sedangkan waktu ekspirasi volum rongga dada mengecil
mengakibatkan tekanan intra pleural dan tekanan intra alveolar meningkat diatas atmosfir sehingga
udara mengalir keluar.Mekanisme Pernafasan 1. Tekanan intar-pleural
26. 26. . 2. Compliance Hubungan antara perubahan tekanan dengan perubahan volume dan aliran
dikenal sebagai copliance. Ada dua bentuk compliance: - Static compliance, perubahan volum
paru persatuan perubahan tekanan saluran nafas ( airway pressure) sewaktu paru tidak bergerak. Pada
orang dewasa muda normal : 100 ml/cm H2O - Effective Compliance : (tidal volume/peak
pressure) selama fase pernafasan. Normal: ±50 ml/cm H2O
27. 27. Rasio dari perubahan tekanan jalan nafas Penurunan compliance akan mengakibatkan
meningkatnya usaha/kerja nafas. 3. Airway resistance (tahanan saluran nafas)  Compliance dapat
menurun karena: - Pulmonary stiffes : atelektasis, pneumonia, edema paru, fibrosis paru -
Space occupying prosess: effuse pleura, pneumothorak - Chestwall undistensibility: kifoskoliosis,
obesitas, distensi abdomen .
28. 28. PERTUKARAN JARINGAN GAS DALAMTRANSPORTASI DIFUSI VENTILASI
FISIOLOGI PERNAPASAN
29. 29. Paru dikelilingi lapisan tipis cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas bagi pergerakan paru
dalam rongga thorax. Dibentuk dlm jumlah ygPrinsif Fisika : udara mengalir dari tempat tekanan ke
tempat tekanan yang rendah. ( Paru adalah struktur elastis dapat mengembang dan mengempis seperti
balon, sesuai perubahan volume rongga dada. VENTILASI PULMUNAL: Masuk keluarnya udara
antara atmosfir dg alveoli paru. VENTILASI
30. 30. Bila volume thorak menurun, volume paru juda menurun, dan tekanannya meningkat sehingga
udara keluar dari paru-paru(EKSPIRASI).Bila rongga dada mengembang Volume paru akan
meningkat dan tekanan udara paru akan turun maka udara luar akan masuk ke dalam paru
(INSPIRASI) Hukum Boyle : “Tekanan pada ruangan tertutup berbanding terbalik dengan volume
nya” Hukum Boyle
31. 31. Saat latihan atau secara sadar melakukan ekspirasi secara kuat, terdapat tambahan aktifitas
kontraksi otot.Pada pernafasan normal ( Eupnea/quiet Breathing) inspirasi berlangsung aktif oleh
kontraksi otot, pada ekspirasi berlangsung pasif oleh daya elastisitas (elastic recoil) jaringan. 
32. 32. Musculus Scalenus. M Sternocleido Mastoideus Saat INSPIRASI DALAM selain kontraksi
kedua otot di atas, di tambah dengan otot:  M Intercostalis Externa, meregangkan costa dan sternum
ke depan.  Musculus Diafragma, berkontraksi menjadi datar. Otot yang bekerja saat inspirasi normal
untuk mengembangkan cavum thorax : .
33. 33. M Obligus EksternaM Tranversus Abdominalis M Rectus Abdominalis M Intercostalis
Interna Sedang Pada EKSPIRASI Kuat (dalam) terjadi Kontraksi:  Intercostalis eksterna sehingga
sternum kembali ke posisi istirahat.  Diafragma sehingga melengkung ke atas (superior) Otot.
Yang Bekerja Saat EKSPIRASI Normal ( Quiet Ekspirasi) berlangsung pasif, terjadi relaksasi
musculus; 
34. 34. Tekanan pleura (intra pleura)H2O, naik saat ekspirasi (0-(+1)cm H2O)) Tekanan alveolus (
turun saat inspirasi (0-(-1) cm Volume paru . Selama berlangsung nya Ventilasi Paru (Pernafasan)
yang berupa Inspirasi dan Ekspirasi terjadi perubahan:
35. 35. Beda tekanan alveolus dan pleura. Merupakan beda tekanan alveoli dan tekanan permukaan luar
paru. Merupakan nilai elastisitas dalam paru yang cenderung mengempiskan paru pada tiap titik
pengembangan disebut tekanan daya lenting paru.Tekanan transpulmoner
36. 36. Rangsang ventilasi terjadi atas : PaCo2, pH darah,Pusat inspirasi dan ekspirasi : posterior
medulla oblongata, pusat kemo reseptor : anterior medulla oblongata, pusat apneu dan pneumothoraks
: pons. -Amplitudo impuls Tidal volume -Rate impuls Respirasi rate
Pusat respirasi di medulla oblongata mengatur: Kontrol dari pengaturan ventilasi dilakukan oleh
sistem syaraf dan kadar/konsentrasi gas-gas yang ada di dalam darah REGULASI VENTILASI
37. 37. Difusi oksigen dari alveoli ke pembuluh darah paru dan difusi karbondioksida dalam arah
sebaliknya melalui membran pernafasan.Gerakan pertukaran O2 dan CO2 didalam alveoli dan darah
didalam kapiler sekitarnya. DIFUSI
38. 38. Difusi Netto Gas Satu Arah – Efek Gradien Konsentrasi : Difusi mengalir dari tempat dengan
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.Difusi Gas berdasarkan Molekul: makin tinggi tekanan gas
makin rapat molekul gas, makin besar energi unuk saling berbenturan. Prinsip-prinsip Fisis
Pertukaran Gas ; Difusi O2 dan CO2 melaluiMembran pernafasan
39. 39. Udara alveolus mempunyai komposisi konsentrasi gas yang tidak sama dengan udara
atmosfer.Difusi gas melalui jaringan membran pernafasan, hampir sama dengan difusi gas melalui
air. Pembatas utama kecepatan difusi gas adalah melalui air jaringan (tissue water), misalnya melalui
membran sel. Daya larutnya yang tinggi dalam lipid Difusi Gas melalui Jaringan
40. 40. Membran ini dikenal sbg membran pernafasan atau membran paru.Gas alveolus berada sangat
dekat dengan darah alveolus. Alveolus sangat tipis di dalamnya terdapat jaringan kapiler yg hampir
padat dan saling berhubungan sebagai suatu lembaran aliran darah. Difusi gas Melalui Membran
Pernafasan
41. 41. Ketebalan Membran( edema, fibrosis, ketebalanFaktor2 yg mempengaruhi kecepatan difusi Gas
melalui Membran Pernafasan. >>Perbedaan tekanan antara kedua sisi membran (perbedaan tekanan
parsial gas dalam alveoli dg tekanan dalam darah).Koefisien difusi gas dalam substansi membran (
berbanding lurus dg kelarutan gas dan berbanding terbalik dg akar pangkat 2 molekul) Luas
permukaan membran (lobektomi, emfisema) )
42. 42. Transport karbondioksida: ⦁ Larut dlm plasma ⦁ Berikatan Hb (Carbaminohemoglobine
30% ⦁ Sebagai HCO3 Trasportasi gas oksigen: ⦁ Berikatan dgn Hb (Oxyhemoglobin 97%) ⦁
Larut dlm plasma (3%) Transportasi gas (perfusi) Adalah: Proses perpindahan gas dr paru ke
jaringan dan dr jaringan ke peru dgn bantuan aliran darah. oksigen kapiler jaringan tubuh
karbondioksida jar. Tbh kapiler
43. 43. TRANSPORTASI DALAM DARAH PENGANGKUTAN O2 & CO2 OLEH DARAH
44. 44. 2% langsung dari aorta lewat sirkulasi bronkhial menyuplai jaringan Paru dg PO2 hampir sama dg
Vena 40mmHg (ALIRAN PINTAS).98% darah paru teroksigenasi sampai PO 2 104 mmHg
Transport Oksigen dalam Arteri
45. 45. Bila seseorang menghirup O2 pada PO2s alveoli sangat tinggi, jumlah yg di transport dlm bentuk
terlarut menjadi berlebihan, sehingga terjadi kelebihan yg serius dalam jaringan dan mengakibatkan
keracunan O2.3% jumlah total, bandingkan 97% yang di transport Hb. Transport Oksigen dalam
keadaan terlarut
46. 46. Bentuk2 Kimia CO2 saat di transport: Untuk memulai proses transport CO2, maka CO2 dalam
bentuk gas berdifusi keluar dari sel jaringan dalam bentuk molekul CO2 yang terlarut. Waktu
memasuki kapiler CO2 segera bereaksi secara kimia dan fisika.Transport CO2 lebih mudah di
banding O2 pada orang normal dlm keadaan istirahat. Transport Karbondioksida dalam darah
47. 47. Enzim karbonik anhidrase pd eritrosit mengkatalis reaksi ini memungkinkan sejumlah besar CO2
beraksi dg cairan eritrosit bahkan sebelum darah tersebut meninggalkan jaringan.Transport CO2
dalam bentuk ion bikarbonat. CO2 yg terlarut dalam darah bereaksi dg air membentuk asam karbonat,
Hanya sebagian kecil CO2 di transport dalam bentuk terlarut ke paru (7%) Transport
Karbondioksida dalam darah
48. 48. Selanjutnya Asam Karbonat berdisosiasi jadi ion H. & Dibawah pengaruh Karbonat Anhidrase,
gabungan CO2 dg air dlm eritrosit bersifat reversible dan dua arah, meliputi sekitar 70%ion
Bikarbonat. Sebagian besar ion H bercampur dg Hb dlm Eritrosit sebabprotein Hb merupakan dapar
asam-basa kuat. Sebaliknya banyak ion HCO3 berdifusi dari eritrosit ke dalam plasma. Sementara ion
Clorida berdifusi ke dlm eritrosit dan menggantikannya (chlorid Shift). sehingga kadar Cl vena lebih
dari kadar Cl arteri.
49. 49. FUNGSI RESPIRASI DAN NON RESPIRASI DARI PARU 1. Respirasi : pertukaran gas O² dan
CO² 2. Keseimbangan asam basa 3. Keseimbangan cairan 4. Keseimbangan suhu tubuh
5. Membantu venous return darah ke atrium kanan selama fase inspirasi 6. Endokrin :
keseimbangan bahan vaso aktif, histamine, serotonin, ECF dan angiotensin 7. Perlindungan
terhadap infeksi: makrofag yang akan membunuh bakteri




LinkedIn Corporation © 2017


ASKEPPNEUMONIA

Definisi / Pengertian

• Pneumonia adalah suatu peradangan dimana terdapat konsolidasi yan

g disebabkan pengisianrongga alveoli oleh eksudat ( Askep Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan).

• Pneumonia adalah radang paru

-paru yang dapat disebabkan oleh bermacam-macam sebabseperti bakteri, virus, jamur dan benda asing ( Kapita Selekta
Kedokteran edisi kedua).

• Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis

yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan konsolidasi jaringan parudan gangguan pertukaran
gas setempat. ( Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 2 edisi ketiga).

2 . Epidemiologi / Insiden KasusPneumonia dapat terjadi pada berbagai usia, meskipun lebih banyak terjadi pada usia
yang lebihmuda. Masing-masing kelompok umur dapat terinfeksi oleh pathogen yang berbeda, yangmempengaruhi dalam
penetapan diagnosa dan terapi.Sekitar 80% dari seluruh kasus baru praktek umum berhubungan dengan infeksi saluran
nafasyang terjadi dimasyarakat (pneumonia komunitas / PK) atau didalam rumah sakit ( pneumonianosokomial/ PN).
Pneumonia yang merupakan bentuk infeksi saluran nafas bawah akut diparenkim paru yang serius dijumpai sekitar 15-20 %.
Pneumonia nosokomial di ICU lebih seringdaripada PN diruangan umum yaitu 42%: 13% dan sebagian besar yaitu sejumlah
47% terjadipada pasien yang menggunakan alat bantu mekanik. Kelompok pasien ini merupakan bagianterbesar dari pasien
yang meninggal di ICU akibat PN

.3. Penyebab / EtiologiVirus : virus influenza.Bakteri : Streptokokus pneumonia, Streptokokus aureus, Hemofilus influenza,
Stafilokokus,Pneumokokus.Jamur : Pseudomonas, Candida albican.Aspirasi : makanan atau benda asing

.4. PatofisiologiAdanya etiologi seperti jamur dan inhalasi mikroba ke dalam tubuh manusia melalui udara,aspirasi
organisme, hematogen dapat menyebabkan reaksi inflamasi hebat sehingga membranparu-paru meradang dan berlobang.
Dari reaksi inflamasi akan timbul panas, anoreksia, mual,muntah serta nyeri pleuritis. Selanjutnya RBC, WBC dan cairan keluar
masuk alveoli sehinggaterjadi sekresi, edema dan bronkospasme yang menimbulkan manifestasi klinis dyspnoe, sianosisdan
batuk, selain itu juga menyebabkan adanya partial oklusi yang akan membuat daerah parumenjadi padat (konsolidasi).
Konsolidasi paru menyebabkan meluasnya permukaan membranrespirasi dan penurunan rasio ventilasi perfusi, kedua hal
ini dapat menyebabkan kapasitas difusimenurun dan selanjutnya terjadi hipoksemiaDari penjelasan diatas masalah yang
muncul, yaitu : Risiko kekurangan volume cairan, Nyeri
Explore

Search Search

Upload Sign InJoin

ASKEP TBC PARU


Uploaded by INha Ntuu KatRiani

Rating and Stats


0Up votes0Down votes

4.9K views

Document Actions
Download

Save for Later


Other Actions

SHARE OR EMBED DOCUMENT

Embed

View More

Copyright: Attribution Non-Commercial (BY-NC)

Downloadas DOC, PDF, TXT or read online from Scribd

Flag for inappropriate content

Recommended Documents
Documents Similar To ASKEP TBC PARU

askep TBC

by teddy

Laporan Pendahuluan Tb Paru

by Yohanes Eko Saputra

Askep TB Paru

by Aiiq Nto Andri


More From INha Ntuu KatRiani

Contoh resume waham

by INha Ntuu KatRiani

Satuan Acara Penyuluhan Dbd

by INha Ntuu KatRiani

78121970-Leaflet-DHF

by INha Ntuu KatRiani


You are on page 1of 89

Screen Reader Compatibility Information


Due to the method this document is displayed on the page, screen readers may not read the
content correctly. For a better experience, please download the original document and view it in
the native application on your computer.

ASKEP TBC
PARUTINJA
UAN
TEORITIS
A.KONS
EP DAS
AR 1 . P
e n g e r t
i a n
Tuberkulosis
adalah
penyakit
infeksi
menular
yangdisebabk
an oleh
Mycobacteriu
m tubeculosis
.
2 . E t i o
l o g i
Tuberkulosis
paru adalah
penyakit
menular
yangdisebabk
an oleh basil
mikrobakteri
um
tuberkulosis
tipehumanus,
sejenis
kuman yang
yang
berbentuk
batangdenga
n ukuran
panjang 1-
4/mm dan
tebal 0,3-
0,6/mm.Seba
gian besar
kuman terdiri
atas asam
lemak (
lipid
).Lipid inilah
yang
membuat
kuman lebih
tahan
terhadapasam
dan lebih
tahan
terhadap
gangguan
kimia
dan fisik Ku
man ini tahan
hidup pada
udara kering
maupundala
m keadaan d
ingin (dapat
tahan bertah
un-
tahundalam l
emari es).
Hal ini
terjadi karena
kuman
beradadalam
sifat
dormant
. Dari sifat
dormant
ini kumanda
pat bangkit k
embali dan
menjadikan t
uberkulosisa
ktif kembali.
Sifat lain
kuman
adalah aerob.
Sifat
inimenunjukk
an bahwa
kuman lebih
menyenangi
jaringan
yang tinggi
kandungan o
ksigennya.
Dalam hal in
itekanan
bagian apikal
paru-paru
lebih tinggi
dari
pada bagian
lainnya,
sehingga
bagian apikal
ini
merupakante
mpat
predileksi
penyakit tube
rkulosis.Tube
rkulosis paru
merupakan
penyakit infe
ksi penting s
aluran perna
pasan. Basil
mikrobakteri
umtersebut
masuk
kedalam
jaringan paru
melalui
salurannapa
s (
droplet infec
tion
) sampai al
veoli, maka
terjadilah
infeksi
primer (
ghon
) selanjutnya
menyebar ke
kelenjar
getah bening
setempat dan
terbentuklah
primer kom
pleks (ranke
). keduanya
dinamakantu
berkulosis
primer, yang
dalam
perjalananny
a
sebagian besa
r akan
mengalami
penyembuha
n.
Tuberkulosis
paru primer,
peradangan
terjadi
sebelum
tubuh
mempunyaik
ekebalan
spesifik
terhadap basil
mikobakteriu
m.Tuberkulo
sis yang keb
anyakan dida
patkan padau
sia 1-3
tahun.
Sedangkan
yang disebut
tuberkulosis
post primer
(reinfection)
adalah perad
angan jaringa
n paru oleh
karena terjadi
penularan
ulang yang
mana
didalam
tubuh
terbentuk
kekebalan
spesifik
terhadap
basiltersebut.
3.Prose
s Penul
aran
Tuberkulosis
tergolong
airborne dise
ase
yakni penular
an melalui
droplet
nuclei yang
dikeluarkan
keudara oleh
individu ter
infeksi dala
m fase aktif.
Setiapkali
penderita ini
batuk dapat
mengeluarka
n
3000droplet
nuclei. Penul
aran umumn
ya terjadi di
dalamruanga
n dimana
droplet
nuclei dapat
tinggal di
udaradalam
waktu lebih
lama. Di ba
wah sinar m
ataharilangsu
ng basil
tuberkel mati
dengan cepat
tetapi
dalamruang
yang gelap l
embab dapat
bertahan sa
mpai bebera
pa jam. Dua
faktor pene
ntu keberha
silan pemap
aran Tuberk
ulosis pada i
ndividu baru
yaknikonsen
trasi droplet
nuclei dalam
udara dan pa
njangwaktu
individu be
rnapas dala
m udara ya
ngterkontam
inasi tersebut
di samping
daya tahan
tubuhyang
bersangkutan.
Di samping p
enularan mel
alui saluran p
ernapasan (p
aling sering),
M. tuberculo
sis jugadapa
t masuk ke
dalam tubu
h melalui s
aluran pence
rnaan dan
luka terbuka
pada kulit
(lebih
jarang).
4 . I n s
i d e n
Penyakit
tuberkulosis
adalah
penyakit
yang sangat
epidemik
karena kuma
n mikrobakte
rium tuberkul
osa
You're reading a preview. Unlock full access with a free trial.
Pages 5 to 23 are not shown in this preview.

Download With Free Trial

You're Reading a Preview


Unlock full access with a free trial.
Download With Free Trial

You're Reading a Preview


Unlock full access with a free trial.
Download With Free Trial

You're Reading a Preview


Unlock full access with a free trial.
Download With Free Trial

You're Reading a Preview


Unlock full access with a free trial.
Download With Free Trial

You're reading a preview. Unlock full access with a free trial.


Pages 28 to 89 are not shown in this preview.
Download With Free Trial

Recommended Documents
Documents Similar To ASKEP TBC PARU
carousel next

askep TBC

Laporan Pendahuluan Tb Paru

Askep TB Paru

Pathways TBC

askep TB Paru

ASKEP TB PARU

TUBERKULOSIS PARU

Askep Diabetes Melitus

LP tb paru


ASUHAN KEPERAWATAN TB PARU

Askep TBC Paru

LP TB PARU

113194964 Anatomi Dan Fisiologi TB

Laporan Pendahuluan Tb Paru Fix

BAB I Tb paru

Askep Keluarga Dengan TB Paru

ASKEP Tuberkulosis Paru

ASKEP TB PARU

Askep Hematemesis Melena

askep tbc


LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN TUBERKULOSIS PARU benar

Makalah Asuhan Keperawatan Tbc

Askep Gastritis,

asuhan keperawatan gastritis

Makalah Diabetes

makalah TBC

Askep Efusi Pleura

Askep Efusi Pleura

Askep Asma Bronkial

ASKEP TUBERKULOSIS PARU

More From INha Ntuu KatRiani


carousel next

Contoh resume waham


Satuan Acara Penyuluhan Dbd

78121970-Leaflet-DHF

New Microsoft Word Document

New Text Document

Konsep cemas

Footer Menu
ABOUT
 About Scribd

 Press

 Our blog

 Join our team!

 Contact Us

 Join today

 Invite Friends

 Gifts

LEGAL

 Terms

 Privacy

 Copyright

SUPPORT

 Help / FAQ

 Accessibility

 Purchase help
 AdChoices

 Publishers

Social Media
o
o
o
o
o

 Copyright © 2017 Scribd Inc.


 .
 Browse Books
 .
 Mobile Site
 .
 Site Directory
 .
 Site Language:
English

Anda mungkin juga menyukai