Anda di halaman 1dari 21

40

BAB IV

BATUAN SEDIMEN

4.1. Tujuan Percobaan


1. Untuk mengetahui jenis-jenis batuan sedimen yang ada di permukaan
bumi dengan cara mengidentifikasi batuan tersebut.
2. Agar bisa membedakan mana yang batuan sedimen klastik dan mana
yang batuan sedimen non klastik.
3. Agar dapat menentukan nama batuan sedimen,genesa terbentuknya
dan menetukan tekstur,komposisi,struktur dan nama batuannya.
4. Mengetahui dan mengerti sortasi dari tiap-tiap batuan sedimen
5. Membedakan kemas pada setiap batuan sedimen

4.2. Dasar Teori


4.2.1 Proses Terbentuknya Batuan Sedimen

Batuan seminen terbentuk, berawal dari perubahan sedimen yang


mengalami proses litifikasi. Proses awalnya berasal pelapukan batuan lain
yang kemudian hancur menjadi material-material yang lebih kecil
(butiran sedimen). Setelah itu, butiran sedimen ini mengalami
Transportation (perpindahan) yang di sebabkan oleh erosi. Butiran
sedimen ini tidak selamanya berpindah-pindah, butiran sedimen ini akan
mengalami Deposition, yaitu proses pengendapan.

Gambar 4.1. Proses Terbentuknya Batuan Sedimen


41

Kemudian setelah proses deposition, maka masuk ke dalam proses


Lithification. Pada saat butiran sedimen terendapkan, maka akan
terbentuk perlapisan pada batuan. Akibatnya pada saat perlapisan
batuan sedimen terbentuk, tekanan yang ada di perlapisan paling bawah
akan bertambah akibat pertambahan beban. Sehingga butiran sedimen
akan semakin rapat dan rongga antara butiran akan semakin kecil.
Proses ini disebut sebagai proses Kompaksi (pemadatan).
Setelah proses kompaksi, maka butiran sedimen yang telah
memadat akan mengalami proses Sementasi. Material yang menjadi
semen diangkut sebagai larutan oleh air yang meresap melalui rongga
antar butiran kemudian larutan akan mengalami presipitasi di dalam
rongga antar butir dan mengikat butiran-butiran sedimen.
4.2.2. Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses litifikasi
hancuran batuan lain atau litifikasi hasil reaksi kimia atau biokimia.
Warna pada batuan sedimen pada umumnya berwarna terang, seperti
putih, kuning atau abu-abu terang. Namun ada pula yang berwarna
gelap seperti abu-abu gelap sampai hitam, merah dan cokelat. Warna
pada batuan sedimen ini sangat bergantung pada komposisi bahan
penyusunnya.

4.2.3. Jenis Batuan Sedimen


Jenis Batuan sedimen ada 2 macam, yaitu :

a. Batuan Sedimen Klastik.


Batuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk
dari pecahan fragmen batuan lain. Komposisi utama dari batuan ini
adalah kuarsa dan mineral lempung. Selain itu, mineral lain yang
umum pada batuan sedimen jenis ini adalah feldspar dan mika.

b. Batuan Sedimen Non Klastik.


42

Batuan sedimen non klastik adalah batuan sedimen yang


terbentuk dari proses kimia, baik itu anorganik maupun biokimia.
Batuan ini biasanya terbentuk akibat dari material yang terangkut
oleh pelarutan.
Berdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan), batuan
sedimen dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
a. Sedimen Laut, diendapkan di laut. Contohnya batugamping,
dolomite, napal.
b. Sedimen Darat, prosesnya terjadi di darat, misalnya endapan
sungai, endapan danau, talus, kolovium, endapan gurun.
c. Sedimen Transisi, lokasi pembentukannya terletak antara darat
dan laut, misalnya endapan delta dan rawa-rawa.

4.2.4. Tekstur Batuan Sedimen


Tekstur adalah suatu kenampakan yang berhubungan dengan
ukuran dan bentuk butir serta susunannya. Pembahasan dari tekstur
meliputi :

a. Ukuran Butir
Untuk membedakan berbagai macam sedimen klastik diperlukan
pengertian mengenai perbedaan ukuran butir.
Dalam geologi biasa digunakan Skala Besar Butir Wentworth,
seperti yang tercantum pada tabel berikut ini :

Tabel 1.3. Skala Besar Butir Wenrworth


43

Nama butir Besar butir(mm)

Bongkah (boulder) >256


Brangkal (couble) 256 - 64
Kerakal (pebble) 64 – 4
Kerikil (granule) 4–2
Pasir sangat kasar (very 2–1
Pasir coarse ))sand)sand)
kasar (coarse 1 - 1/2
Pasir sedang (medium sand) 1/2 – 1/4
Pasir halus (fine sand) 1/4 - 1/8
Pasir sangat halus (very fine sand) 1/8 - 1/16
Lanau (silt) 1/16 - 1/256

Lempung(clay) < 1/256

b. Bentuk Butir
Untuk menentukan bentuk butir dapat dipakai perbandingan

Gambar 4.2. Bentuk Butir

c. Sortasi
Sortasi adalah tingkat keseragaman ukuran butir pada
batuan sedimen semakin seragam ukuran butirnya akan semakin
baik sortasinya. Namun, apabila terdapat ukuran yang tidak
44

seragam, dari yang halus, sedang, besar dan sangat besar. Berarti
sortasinya semakin buruk. Dapat di lihat pada gambar

Gambar 4.3.Tingkat Pemilahan (Sortasi) Butir

d. Kemas
Kemas pada batuan sedimen terbagi menjadi 2 macam, yaitu kemas
tertutup dan kemas terbuka :
 Kemas Tertutup, bila fragmen saling bersentuhan (grain
supported).
 Kemas Terbuka, fragmen tidak saling bersentuhan karena
adanya material yang lebih halus disebut mastriks (matrix
supported).
Pada gambar di bawah ini, menunjukkan kemas di dalam
batuan sedimen meliputi bentuk packing, hubungan antar fragmen,
orientasi butir dan hubungan antar fragmen dan matriks.

Gambar 4.4. Kemas pada Batuan Sedimen

4.2.5. Struktur Batuan Sedimen


45

Struktur pada batuan sedimen terbagi menjadi 2, yaitu :


a. Struktur Berlapis, yaitu struktur yang terbentuk akibat perbedaan
komposisi mineral yang dikandung batuan, warna, tekstur,
porositas dan struktur.
b. Struktur Berfosil, yaitu struktur yang terbentuk akibat banyaknya
fosil sebagai penyusun utama batuan.
c. Laminasi, yaitu suatu perlapisan yang sangat tipis dari beberapa
mili sampai 1 cm. Ini biasa terbentuk karena adanya suplai sedimen
yang sangat sedikit, contohnya endapan silica didasar laut.

Gambar 4.5 .Laminasi


d. Convolute Lamination adalah laminasi yang tampak terlipat.
Struktur ini muncul akibat adanya arus yang mengalir disekitarnya
atau akibat proses dewatering / liquefaksi (sedimen kehilangan
kandungan air secara tiba – tiba akibat gangguan). Gangguan tadi
berupa stress (tekanan) yang disebabkan oleh berbagai macam hal,
salah satunya yang sering terjadi adalah gempabumi.

Gambar 4.6 .Convolute Lamination

e. Silang Siur / Croos Bedding terbentuk jika agen transportasi


sedimen berupa arus / current (bisa arus sungai, arus laut, angin
dll.). Struktur ini berguna untuk menentukan paleocurrent atau arus
purba.
46

Gambar 4.7. Silang Siur

f. Mud Cracks yaitu permukaan lumpur yang mongering sampai retak


– retak karena disinari matahari. Jika tidak terjadi pembalikan
lapisan, biasanya tampak samping mud cracks berbentuk trapezium
dengansisi atas lebih pendek dari sisi bawahnya. Karena itu lapisan
bawah dan atasnya dapat diketahui.

Gambar 4.8. Mud Cracks

g. Ripple Marks sama dengan croos bedding, disebabkan oleh arus.


Bedanya, ripple marks hanya bentukan yang ada di permukaan
lapisan sedimen. Struktur ini juga menandakan arus purba.

Gambar 4.9. Ripple Marks


47

h. Channel, struktur yang terbentuk sepanjang jalur transportasi


sedimen dan air yang mengalir dalam waktu yang lama, dengan
kata lain channel ini adalah sungai purba.
i. Flute Cast, struktur sedimen yang terjadi akibat material – material
yang dibawa arus menggerus bagian dasar sungai. Karena struktur
ini hanya ada dibagian dasar suatu tubuh arus dan bagian yang
menggembung selalu dibawah, maka flute cast mampu
dalamenentukan bagian atas dan bawah perlapisan sedimen.

Gambar 4.10. Flute Cast

j. Flame Structure / Check, struktur ini dinamai flame strcture karena


kenampakannya menyerupai lidah api yang menjilat – jilat keatas.
Flame structure terbentuk saat suatu lapisan mudstone berada
dibawah lapisan batupasir dan membebani mudstone yang lemah,
sehingga sedikit massa mudstone dibawah memancar ke atas dan
membentuk lidah.

Gambar 4.11. Flame Structure

k. Gradasi, struktur ini dicirikan oleh perubahan tekstur batuan secara


perlahan – lahan dari atas kebawah. Gradasi normal mempunyai
kenampakan makin ke bawah ukuran butir makin
48

besar. Biasanya, proses sedimentasi normal akan menempatkan


butir - butir paling kasar di bagian terbawah lapisan yang kemudian
lapisan halus ke atas.

Gambar 4.12. Gradasi

l. Lenticular Bedding, struktur yang perlapisanya berbentuk


“melensa” yaitu semakin ke tepian, lapisan semakin tipis.
Lenticular bedding menandakan lingkungan yang didominasi
gelombang pasang surut (tidal).

Gambar 4.13. Lenticular Bedding

m. Ball and Pillow Structure, struktur ini biasanya terjadi jika ada
selapis sedimen pasir berada diantara sedimen lumpur. Disebabkan
oleh peristiwa gempa atau tingginya tingkat sedimentasi sehingga
mengganggu stabilitas perlapisan.
49

Gambar 4.14 .Ball and Pillow Structure

4.2.6. Klasifikasi Batuan Sedimen


Pada gambar di bawah ini menunjukkan klasifikasi batuan sedimen
berdasarka tekstur, ukuran butir dan komposisi.
Tabel 1.4.
Klasifikasi Batuan Sedimen
50

4.3. Peralatan dan Bahan


4.3.1. Peralatan
a. Lembar format data klasifikasi batuan sedimen (3 lembar)
b. Tabel kalasifikasi batuan
c. Loop (kaca pembesar)
d. Tabel klasifikasi mineral
4.3.2. Bahan
3 buah batuan sedimen yang telah disediakan (Bereksi,Shale,Gamping)

4.4. Waktu Praktikum


Tanggal : 28 Desember 2015
Pukul : 09.00 – 10.30 WITA
Tempat: Lab.geologi fisik. Kampus STT Migas Km 8

4.5. Prosedur Kerja


1. Pertama, ambil batu sedimen yang telah disediakan.
2. Tentukan jenis batuan sedimen yang telah diambil dan tentukan pula
warna segar dan warna lapuk batuan.
3. Setelah itu, menentukan tekstur batuan sedimen meliputi ukuran butir,
bentuk butir, sortasi, dan kemas.
4. Berikutnya menentukan komposisi batuan sedimen yang meliputi
fragmen, matriks, aksesoris dan semen.
5. Setelah itu menentukan struktur batuan sedimen, struktur batuan
berlapis atau struktur batuan berfosil.
6. Langkah berikutnya menentukan ciri khusus batuan sedimen yang
telah di identifikasi.
7. Kemudian menentukan nama batuan sedimen berdasarkan data
identifikasi yang ada.
8. Terakhir, menentukan genesa batuan sedimen yang telah di
identifikasi.
51

4.6 Hasil Pengamatan

LEMBAR IDENTIFIKASI PERAGA BATUAN SEDIMEN


PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
JURUSAN S1 TEKNIK PERMINYAKAN STT MIGAS BALIKPAPAN

IDENTIFIKASI MEGASKOPIK BATUAN SEDIMEN

Nama : Maria Reny Ratu Renggi


NIM : 1501228
Kelompok : 7 ( REGULER C)

No. Urut :1
No. Peraga :-
Deskripsi Batuan Sedimen
1. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik
2. Warna : Segar : Putih abu-abu
Lapuk : Kuning kecoklatan
3. Tekstur
a. Ukuran Butir : Kerikil(2-4mm)
b. Bentuk Butir : Subangular
c. Sortasi : Well Sorted
d. Kemas : Terbuka
4. Komposisi
a. Fragmen : Plagioklas
b. Matriks :-
c. Mineral Aksesoris :-
d. Semen : Silika (SiO2)
5. Struktur : Berlapis-laminasi
6. Ciri Khusus : Tidak berbuih setelah ditetesi HCl
7. Nama Batuan : Bereksi
8. Genesa : Akibat proses sendimentasi
Sketsa Peraga
GAMBAR KETERANGAN GAMBAR NILAI

 Jenis batuan: klastik


 Warna segar: putih abu-
abu PARAF ASPRAK
 Sortasi: well sorted
 Kemas: terbuka
52

LEMBAR IDENTIFIKASI PERAGA BATUAN SEDIMEN


PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
JURUSAN S1 TEKNIK PERMINYAKAN STT MIGAS BALIKPAPAN

IDENTIFIKASI MINERAL PADA BATUAN SEDIMEN

No. Urut :1

No. Peraga :-

Deskripsi Mineral

1. Mineral sebagai Fragmen


a. Warna : Putih susu
b. Ukuran : Kerikil(2-4mm)
c. Bentuk : Subangular
d. Kelimpahan : Melimpah
e. Nama Mineral : Plagioklas

2. Mineral sebagai Matriks


a. Warna :-
b. Ukuran :-
c. Bentuk :-
d. Kelimpahan : -
e. Nama Mineral :-

3. Mineral sebagai Aksesoris


a. Warna :-
b. Ukuran :-
c. Bentuk :-
d. Kelimpahan : -
e. Nama Mineral :-
53

LEMBAR IDENTIFIKASI PERAGA BATUAN SEDIMEN


PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
JURUSAN S1 TEKNIK PERMINYAKAN STT MIGAS BALIKPAPAN

IDENTIFIKASI MEGASKOPIK BATUAN SEDIMEN

Nama : Marya Reny Ratu Renggi


NIM : 1501228
Kelompok : 7 ( REGULER C )

No. Urut :2
No. Peraga :-
Deskripsi Batuan Sedimen
1. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Non Klastik
2. Warna : Segar : Coklat kehitaman
Lapuk : Cream
3. Tekstur
a. Ukuran Butir : Lempung (<256mm)
b. Bentuk Butir : Well rounded
c. Sortasi : Very well Sorted
d. Kemas : Tertutup
4. Komposisi Mineral
a. Fragmen :-
b. Matriks :-
c. Mineral Aksesoris :-
d. Semen : Oksidasi besi (FeO2)
5. Struktur : Berlapis-pelapisan (>1mm)
6. Ciri Khusus : Bersemen gelap
7. Nama Batuan : Shale
8. Genesa : Akibat proses sedimentasi
Sketsa Peraga
GAMBAR KETERANGAN GAMBAR NILAI

 Nama: shale

 Jenis: non klastik


PARAF ASPRAK
 Ukuran butir: lempung

 Kemas: tertutup
54

LEMBAR IDENTIFIKASI PERAGA BATUAN SEDIMEN


PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
JURUSAN S1 TEKNIK PERMINYAKAN STT MIGAS BALIKPAPAN

IDENTIFIKASI MINERAL PADA BATUAN SEDIMEN

No. Urut :2

No. Peraga :

Deskripsi Mineral

1. Mineral sebagai Fragmen


a. Warna :-
b. Ukuran :-
c. Bentuk :-
d. Kelimpahan : -
e. Nama Mineral :-

2. Mineral sebagai Matriks


a. Warna :-
b. Ukuran :-
c. Bentuk :-
d. Kelimpahan : -
e. Nama Mineral :-

3. Mineral sebagai Aksesoris


a. Warna :-
b. Ukuran :-
c. Bentuk :-
d. Kelimpahan : -
e. Nama Mineral :-
55

LEMBAR IDENTIFIKASI PERAGA BATUAN SEDIMEN


PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
JURUSAN S1 TEKNIK PERMINYAKAN STT MIGAS BALIKPAPAN

IDENTIFIKASI MEGASKOPIK BATUAN SEDIMEN

Nama : Marya Reny Ratu Renggi


NIM : 1501228
Kelompok : 7 ( REGULER C)

No. Urut :3
No. Peraga :-
Deskripsi Batuan Sedimen
1. Jenis Batuan : Batuan Sedimen Non Klastik
2. Warna : Segar : Putih kecoklatan
Lapuk : Coklat kekuningan
3. Tekstur
a. Ukuran Butir : Lanau (1/256-1/16 mm)
b. Bentuk Butir : Rounded
c. Sortasi : Moderately sorted
d. Kemas : Tertbuka
4. Komposisi
a. Mineral sebagai Fragmen : Kuarsa
b. Mineral sebagai Matriks :-
c. Mineral sebagai Aksesoris :-
d. Semen : Semen karbonat (CaCo3)
5. Struktur : Berlapis-laminasi
6. Ciri Khusus : Berbuih ketika ditetesi HCl
7. Nama Batuan : Gamping
8. Genesa : Akibat proses sedimentasi
9. Sketsa Peraga
GAMBAR KETERANGAN GAMBAR NILAI

 Jenis batuan: nonklastik

 Ukuran butir: lanau


PARAF ASPRAK
 Bentuk butir: rounded

 Kemas: terbuka
56

LEMBAR IDENTIFIKASI PERAGA BATUAN SEDIMEN


PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
JURUSAN S1 TEKNIK PERMINYAKAN STT MIGAS BALIKPAPAN

IDENTIFIKASI MINERAL PADA BATUAN SEDIMEN

No. Urut :3

No. Peraga :-

Deskripsi Mineral

1. Mineral sebagai Fragmen


a. Warna : Putih bening
b. Ukuran : Lanau (1/256-1/16 mm)
c. Bentuk : Rounded
d. Kelimpahan : Melimpah
e. Nama Mineral : Kuarsa

2. Mineral sebagai Matriks


a. Warna :-
b. Ukuran :-
c. Bentuk :-
d. Kelimpahan : -
e. Nama Mineral :-

3. Mineral Sebagai Aksesoris


a. Warna :-
b. Ukuran :-
c. Bentuk :-
d. Kelimpahan : -
e. Nama Mineral :-
57

4.7 Pembahasan.

Dari pengamatan pada batuan pertama, di perkirakan bahwa jenis


batuan sedimen ini batuan sedimen klastik dengan warna segar putih abu-
abu dan warna lapuk kuning kecoklatan. Tekstur pada batuan ini, yaitu
ukuran butir kerikil(2-4 mm). Bentuk butir subangular, sortasi well sorted
dan kemasnya terbuka. Komposisi pada batuan ini terdapat fragmen, tidak
terdapat matriks dan aksesoris. Mineral sebagai fragmen, yaitu Plagioklas
yang memiliki warna putih susu, ukuran krikil(1-5 mm) dengan bentuk
subhedral, serta kelimpahannya melimpah. Semen yang terkandung adalah
silika. Untuk strukturnya batuan ini memiliki struktur berlapis-laminasi,
dengan ciri khusus tidak berbuih setelah ditetesi HCl . Nama batuan ini
adalah Bereksi, dengan genesa akibat proses sedimentasi.
58

Dari pengamatan pada batuan kedua, di perkirakan bahwa jenis batuan


sedimen ini batuan sedimen non klastik dengan warna segar coklat
kehitaman dan warna lapuk cream. Tekstur pada batuan ini, yaitu ukuran
butir Lempung. Bentuk butir well rounded, sortasi very well sorted dan
kemasnya tertutup. Tidak ada komposisi mineral yang ada pada batuan
ini .Bersemen oksidasi besi (Fe2O3). Untuk strukturnya batuan ini memiliki
struktur berlapis-perlapisan, dengan ciri khusus berwarna gelap. Nama
batuan ini adalah Shale dengan genesa akibat proses sedimentasi.
59

Dari pengamatan pada batuan ketiga, di perkirakan bahwa jenis batuan


sedimen ini batuan sedimen non klastik dengan warna segar putih
kecoklatan dan warna lapuk coklat kekuningan . Tekstur pada batuan ini,
yaitu ukuran butir lanau(1/256-1/16 mm). Bentuk butir rounded, sortasi
moderately sorted dan kemasnya terbuka. Komposisi batuan ini hanya
terdapat fragmen yaitu Kuarsa, berwarna putih bening, ukuran
lanau(1/256-1/16), bentuk rounded, dan kelimpahannya melimpah.
Semen yang terkandung adalah karbonat(CaCO3). Untuk strukturnya
batuan ini memiliki struktur berlapis-laminasi, dengan ciri khusus berbuih
ketika ditetesi HCl. Nama batuan ini adalah Gamping dengan genesa
akibat proses sedimentasi.

4.8 Kesimpulan

Dari hasil klasifikasi dan identifikasi yang telah dilakukan, serta


analisa batuan sedimen dapat disimpulkan :

1. Tidak selamanya batuan sedimen memiliki fragmen, matriks dan


aksesoris. Ada yang memiliki fragmen dan aksesoris, bahkan yang
memiliki matriks saja.
2. Semen yang dikandung batuan sedimen tidak selalu sama dari batuan
sedimen yang satu dengan batuan sedimen yang lain. Ada yang
memiliki semen Karbonat, ada yang memeiliki semen oksida besa dan
ada yang memiliki semen Silika.
3. Untuk membedakan batuan sedimen klastik dan non klastik dapat
ditentukan dari melihat struktur permukaan yang nampak pada batuan,
60

jika strukturnya berlapis maka jenis batuan sedimen ini termasuk


sedimen klastik. Sedangkan, jika strukturnya terdapat fosil atau hasil
reaksi kimia maka jenis batuan sedimen ini termasuk sedimen non
klastik.
4. Sortasi adalah tingkat keseragaman butir pada batuan sedimen.
Semakin seragam ukuran butirnya akan semakin baik sortasinya
5. Kemas terbagi menjadi dua yaitu kemas tertutup dan kemas terbuka.

Anda mungkin juga menyukai