PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
untuk berbagai reaksi kimia dalam sistem biologik.Hampir tiap reaksi kimia
sel dan sebagian besar enzim dapat diekstraksi dari sel tanpa merusak
Fungsi suatu enzim adalah sebagai katalis untuk proses biokimia yang
terjadi dalam sel maupun di luar sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi
108 sampai 1011 kali lebih cepat daripada apabila reaksi tersebut dilakukan
tanpa katalis. Jadi enzim dapat berfungsi sebagai katalis yang sangat efisien,
Disamping itu mempunyai derajat kekhasan yang tinggi. Seperti juga katalis
lainnya, maka enzim dapat menurunkan energi aktivitas suatu reaksi kimia.
makanan yang masuk tubuh hanya akan numpang lewat. Saat ini pemahaman
dengan penyakit maag. Dokter Ari Fahrial Syam, menerangkan bahwa enzim
penyerapan (malabsorpsi).
1
Reaksi kimia ada yang membutuhkan energi (reaksi endergonik) dan
(Poedjiadi, 1994).
dari reaksi yang sederhana seperti replikasi kromosom sampai reaksi yang
membantu masalah dari kenyataan bahwa didalam darah ada dua kelompok
enzim yaitu enzim yang secara normal ada dan berfungsi didalam darah yang
normal tidak berfungsi didalam darah tetapi terdapat didalam darah, dan
terdapat didalam sel. Dia dapat berada didalam darah diduga karena proses
difusi atau karena sel – sel tua yang mengalami regenerasi pada saat sel
tersebut dirusak isinya akan dapat tumpah dan sebagian tertuang kedalam
darah atau dengan cara lain yang belum diketahui. Dengan demikian
2
logikanya kalau enzim dalam kelompok dua ini kadarnya dalam darah
meningkat pasti ada kerusakan minimal pada dinding sel yang berisi enzim
tersebut.
B. Tujuan
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Hidrolisis Amilum
4
gandum dan tepung jagung, dan selulosa, penyusun yang bersifat serat dari
1994).
1. Pati
total amilosa terdiri dari 200 hingga 250 unit D-glukosa yang dihubungkan
Butiran pati tidak larut dalam air dingin tetapi ketika suspensinya
dipanaskan, air akan naik ke atas dan terjadi pembengkakan (Kleiner and
Orten, 1962).
5
2. Enzim
yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi
dikatalisasi oleh enzim, molekul awal reaksi disebut sebagai substrat, dan
enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat
bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia.Hal ini disebabkan
perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh,
menjadi glukosa.
enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu
dan keasaman berubah. Di luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak
6
Umumnya enzim efektifitas maksimum pada pH optimum, pada
pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah umumnya enzim menjadi non
1993).
3. Enzim α-Amilase
enzim-enzim pencemaan.
molekul yang besar (seperti pati dan protein) menjadi molekul yang kecil,
sehingga dapat diserap oleh usus. Molekul pati, sebagai contohnya, terlalu
besar untuk diserap oleh usus, namun enzim akan menghidrolisis rantai
pati menjadi molekul kecil seperti maltosa, yang akan dihidrolisis lebih
7
iodium dengan sangat cepat.Langkah kedua jauh lebih lambat dari yang
dengan cepat pada larutan pati kental yang telah mengalami gelatinisasi.
Proses ini juga dikenal dengan nama proses likuifikasi pati. Produk akhir
pada polisakarida dengan hasil degradasi secara acak di bagian tengah atau
4. Hidrolisis Pati
jenis enzim yang digunakan. Secara umum, enzim yang digunakan untuk
8
akhir hidrolisis ditegaskan dengan uji Benedict (Yazid dan Nursanti,
2006).
9
BAB III
A. Prinsip
Amilase saliva adalah enzim yang terdapat dalam air ludah. Enzim ini
bekerja pada pati dan dextrin (glikogen) dan mengubahnya menjadi maltosa,
dengan hasil antara yang larut yaitu amilo dekstrin, eritrodekstrin dan
akrodekstrin.
B. Metode
a. Alat Praktikum
b. Bahan Praktikum
Saliva
Amilum (larutan kanji)
Iodium
Buffer pH 7,0
Aquadest
10
c. Cara Kerja
itu dikeluarkan saliva sebanyak 2 menit dan tempatkan pada gelas beaker.
selama 2 menit.
9. Jika warna larutan masih biru, ulangi langkah meneteskan 2 tetes larutan
10. Ulangi cara tersebut setiap menit sampai warna biru berubah menjadi
11. Kemudian matikan stopwatch dan catat waktu yang diperlukan (dalam
menit).
11
BAB IV
A. Hasil
Probandus
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
2 2 menit Coklat
= 75 unit
12
B. Pembahasan
Pada percobaan yang dilakukan kali ini, yakni menguji aktivitas enzim
durasi waktu yang dibutuhkan oleh cairan saliva untuk mencerna karbohidrat
dilakukan, hasil yang didapat bahwa waktu yang dibutuhkan saliva untuk
mencerna amillum (cairan kanji) secara keseluruhan adalah sekitar dua menit.
Pada menit pertama, percernaan amillum oleh saliva ini masih belum
sempurna ditandai dengan masih terbentuknya warna biru pada plat tetes
yang ditetesi iodium dan menandakan bahwa masih ada kandungan amillum
dalam objek yang diamati sekaligus menanadakan kerja saliva yang belum
mempunyai ikatan a-1,4. Glukosa ini larut dalam iodium sehingga menjadi
warna biru. Hal ini disebabkan adanya daya adsorbsi iodium yang masuk ke
13
Larutan substrat yang digunakan adalah amilum, karena antara amilum
Pada praktikum ini juga digunakan larutan buffer dengan pH 6,5 untuk
menjaga agar suasana tetap stabil sesuai dengan keadaan tubuh manusia
secara fisiologis.
14
BAB V
A. Simpulan
Dari hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan, maka simpulan dari
praktikum ini sebagai berikut.
a. Waktu yang dibutuhkan saliva untuk mencerna amillum (cairan kanji)
secara keseluruhan adalah sekitar dua menit, dibuktikan dengan adanya
perubahan warna biru menjadi kuning.
b. Aktivitas amilase yang didapatkan yaitu 75 unit amilase yang dipecah
B. Saran
satu sama lain dan waktu yang ditentukan bisa tercapai tepat waktu.
15
DAFTAR PUSTAKA
Oktober 2013
Asisten Praktikan
NIM I1B110033
16
DOKUMENTASI
buffer pH 7,0.
Erlenmeyer.
MemasukanErlenmeyer ke dalam
iodium.
17
Mengambil 2 tetes larutan yang ada didalam waterbath, kemudian tempatkan pada
plat tetes yang sudah diisi dengan larutan iodium.
18