NIM : 16.0401.0137
BISNIS INTERNASIONAL
Sejak ratusan tahun lalu sebagian besar atau mayoritas masyarakat Indonesia hidup dari
pertanian. Hanya mereka yang hidup di daerah pantai sering terlibat dengan perdagangan
kecil-kecilan dan belum pernah memasuki tingkat perdagangan internasional dengan ukuran
skala ekonomis. Menurut mereka bahwa pada zaman dahulu para pedagang Indonesia telah
aktif berdagang rempah-rempah sampai Gujarat, Teluk Arab, dan Madagaskar. Kemudian
muncul Revolusi industri yang membawa perubahan secara drastis dan sangat penting.
Adanya mesin uap menimbulkan perubahan; pada pertanian yang tadinya menggunakan
bajak, dengan tenaga sapi, kerbau, sekarang diganti dengan traktor dan buldozer yang
bertenaga luar biasa. Akhirnya ekonomi tumbuh pesat dan memberi peluang berkembangnya
pabrik-pabrik, perdagangan besar, perdagangan eceran, dan perusahaan jasa baik perorangan
atau pun persekutuan.
Pada zaman globalisasi, dunia yang paling transparan kita lihat bagaimana hebatnya
persaingan bisnis perusahaan nasional, multinasional, perang ekonomi lewat perdagangan
antar bangsa, yang saling berebut untuk menguasai pasar dunia dalam bidang barang dan
jasa. Oleh karena itu kita harus mulai mengembangkan dan mencurahkan perhatian untuk
membina generasi muda yang akan informasi bidang bisnis ini.
Adapun sejarah bisnis secara garis besarnya meliputi beberapa hal berikut ini:
a. Era Industri
Era indusutri dengan pionirnya Henry Ford pemilik dari Ford industri mendapatkan
penghasilan sebesar 10 triliun pertamanya dalam kurun waktu karir kerja selama 25 tahun. Di
masa ini barang siapa yang tidak bekerja maka dia tidak akan mendapatkan penghasilan.
b. Era Teknologi
Era Teknologi, masa-masa di mana teknologi menjadi tolak ukur penghasilan yang tak
terbatas karena semakin bagus mutu dari suatu tekhnologi maka yang menciptakan akan
menciptakan suatu passive income yang tak terbatas dari hasil karya yang diciptakan dan
menghasilkan royalti
c. Era Infromasi
Era Informasi yang di awali pada awal tahun 1990-an dan terus berkembang pesat
sampai saat ini dan diyakini akan terus berkembang dari tahun ke tahun selanjutnya.
Sejarah perkembangan bisnis memanglah tidak pernah bisa diprediksi, oleh karena itu
kita sebagai generasi muda harus selalu memiliki kesiapan untuk menjadi pengganti dari
mereka yang telah berusaha keras sebelumnya.
C. PERJANJIAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
& Perjanjian internasional mempunyai kekuatan mengikat bukan hanya pada perjanjian yang
dibuat, melainkan juga menjadi acuan terhadap perjanjian-perjanjian lainnya di masa yang
akan datang.
Lembaga Keuangan Internasional adalah lembaga keuangan yang telah ditetapkan oleh
lebih dari satu negara, dan merupakan subyek hukum internasional. Pemiliknya atau
pemegang saham umumnya pemerintah nasional, meski lain lembaga-lembaga internasional
dan organisasi lain kadang-kadang sosok sebagai pemegang saham.
Tujuannya untuk melawan kemiskinan dengan cara memberikan bantuan kepada negara-
negara tang tergolong miskin dan sedang dalam keadaan ekonomi yang tidak stabil, dalam
hal ini yaitu, negara-negara yang sedang berkembang.
Kerugian bidang ekonomi yang ditimbulkan akibat dari pinjaman Bank Dunia dan
IMF, yakni meliputi :
Hubungan internasional tidak hanya mengkaji tentang peran negara (state) namun juga
mengkaji tentang peran non-state actors dalam ruang lingkup politik global seperti Non
Government Organization (NGO). Kemudian, perhatian masyarakat internasional tidak hanya
terfokus pada isu-isu konvensional saja, tetapi perhatian mereka merambah pada isu-isu
global nonkonvensional seperti Hak Asasi Manusia (HAM) dan bencana alam.
Untuk menjelaskan peran lembaga donor internasional terhadap pemberdayaan
masyarakat lokal pasca gempa 2006 teori pengembangan masyarakat dengan metode
community development dan partipasi masyarakat. Batik Indonesia telah ditetapkan oleh
UNESCO sebagai masterpieces of the oral and intangible heritage of humanity sejak Oktober
2009. Keunggulan batik tulis Kebon yaitu berjenis batik tulis yang dibuat secara tradisional
dan menggunakan pewarna alam yang berasal dari bahan pepohonan yang terdapat di
lingkungan sekitar seperti daun jati dan daun mauni,sehingga ramah lingkungan dan memiliki
nilai tambah secara kualitas maupun nilai seni.
Akan tetapi, pasca gempa 2006, kegiatan produksi mereka berhenti karena alat-alat
produksi hancur. Dalam relasi pembatik dengan juragan, posisi pembatik selalu subordinat
dengan juragan. Hal ini terjadi karena pembatik tidak memiliki modal dan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang baik dalam pemasaran produk. Bantuan IOM-JRF mampu
memperdayakan masyarakat dan efektif memulihkan perekonomian pengrajin batik, karena
IOM tidak memberikan bantuan dalam bentuk uang tunai (cash) melainkan dalam bentuk aset
peralatan dan perlengkapan produksi dan memberikan pendampingan melalui pelatihan
pengembangan usaha, pelatihan teknis, pelatihan akses pasar dan promosi.