PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian sosiologi hukum dan sifat hakikatnya ?
2. Bagaimana obyek dan metode sosiologi hukum ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sosiologi dan sifat hakikatnya ?
2. Untuk mengetahui bagaimana obyek dan metode sosiologi hukum ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
5. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi menyatakan bahwa sosiologi
atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur social dan
proses-proses social, temasuk perubahan-perubahan social.
Apabila sosiologi ditelaah dari sudut sifat hakikatnya, maka akan dijumpai
beberapa petunjuk yang akan dapat membantu untuk menetapkan ilmu
pengetahuan macam apakah sosiologi itu. Sifat-sifat hakikatnya adalah sebagai
berikut:
4
untuk mempertinggi mutunya, tanpa mengguanakannya dalam masyarakat.
Ilmu pengetahuan terapan adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk
mempergunakan dan menerapkan ilmu pengetahuan terseut dalam
masyarakat dengan maksud membantu kehidupan masyarakat. Tujuan
sosiologi adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang sedalam-dalamnya
tentang masyarakat, dan bukan untuk mempergunakan pengetahuan
tersebut terhadap masyarakat.
4. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan
merupakan ilmu pengetahuan yang kongret. Artinya, bahwa yang
diperhatikannya adalah bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat,
tetapi bukan wujudnya yang kongret.
5. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-
pola umum. Sosiologi meneliti dan mencari apa apa yang menjadi prinsip
atau hokum-hukum umum dari interaksi antar manusia dan juga perihal
sifat hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Ciri
tersebut menyangkut soal metode yang dipergunakannya yang selanjutnya
akan diterangkan pada bab mengenai metode-metode sosiologi.
7. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan
ilmu pengetahuan yang khusus. Artinya, sosiologi mempelajari gejala
yang ada pada setiap interaksi antar manusia. Didalam semua bidang atau
gejala kehidupan, apakah bidang ekonomi, politik, agama dan lain-lainnya,
unsur-unsur a,b,c, ada. Unsur-unsur tersebut merupakan factor-faktor yang
dipunyai bidang-bidang kehidupan tadi secara umum. Factor-faktor social
tadi itu yang diselidiki oleh sosiologi. Hal ini bukan berarti bahwa
sosiologi merupakan dasar ilmu social atau bahwa sosiologi merupakan
ilmu social yang umum, tetapi sosiologi menyelidiki factor-faktor social
dalam bidang kehidupan apa pun juga. Pusat perhatian sosiologi mungkin
bersifat khusus, sebagaimana halnya setiap ilmu pengetahuan, tetapi
lapangan penyelidikannya bersifat umum yakni kehidupan bersama
manusia
5
Sebagai kesimpulan, sosiologi adalah ilmu social yang kategoris, murni, abstrak,
berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional dan empiris, serta
bersifat umum.
Sebagai bagian dari ilmu sosial, objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat
dari hubungan antarmanusiadan proses yang timbul akibat dari hubungan tersebut.
Fokus utama sosiologi dari objek masyarakat tersebut adalah gejala, proses
pembentukan, serta mempertahankan kehidupan masyarakat, juga proses
runtuhnya sistem hubungan antarmanusia.
1. Objek Material
Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala dan proses
hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu
sendiri.
2. Objek Formal
Objek formal sosiologi adalah hubungan manusia dengan manusia
lain serta proses yang timbul dari hubungan manusia didalam
masyarakat karena lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk
sosial atau masyarakat. Objek formal sosiologi meliputi:
a. Pengertian tentang sikap dan tindakan manusia terhadap
lingkungan hidup manusia dan kehidupan sosial melalui
penjelasan ilmiah.
b. Meningkatkan keharmonisan dalam hidup bermasyrakat.
c. Meningkatkan kerja sama antarmanusia.
6
Untuk lebih jelasnya mengenai definisi masyarakat, pahamilah beberapa pendapat
tokoh berikut:
1) Selo Soemardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan
kebudayaan.
2) Ralp Linton
Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan
bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri dan
menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas
yang dirumuskan dengan jelas.
3) Mac Iver dan Page
Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari
wewenang kerja samaantara berbagai kelompok dan penggolongan, dan
pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia.
4) Gillin dan Gillin
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut
suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinudan yang terkait
oleh suatu rasa identitas bersama.
5) Koentjaraningrat
Masyarakat adalah kesatuan keseluruhan hidup manusia yang berinteraksi
menurut suatu sistem, adat istiadat yang bersifat kontinu, dan terikat oleh
suatu rasa identitas tertentu.
6) Paul B. Horton
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang
hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu,
memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan
dalam kelompok itu.
7) Emile Durkheim
Masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif individu-individu yang
merupakan anggota-anggotanya.
7
Dari beberapa pendapat para ahli, dapat diketahui bahwa masyarakat memiliki 5
unsur, antaranya yaitu ada sejumlah orang yang berkumpul di suatu tempat
tertentu. Meyer F. Nimkoff menyebutkan bahwa lapangan studi sosiologi ada 7
objek besar.
a. Metode Kualitatif
Metode kualitatif mengutamakan bahan atau hasil pengamatan yang
sukar diukur dengan angka atau ukuran yang matematis meskipun
kejadian itu nyata dalam masyarakat. Ada beberapa metode kualitatif,
yaitu:
b. Metode historis, yaitu metode pengamatan yang menganalisis
peristiwa-peristiwa masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip
umum.
c. Metode komparatif, yaitu metode pengamatan dengan membandingkan
bermacam-macam masyarakat serta bidang-bidangnya untuk
memperoleh perbedaan dan persamaan sebagai petunjuk tentang
perilaku suatu masyarakat pada masa lalu dan masa mendatang.
8
d. Metode studi kasus, yaitu suatu metode tentang suatu keadaan,
kelompok, masyarakat setempat, lembaga-lembaga ataupun individu-
individu.
e. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif adalah metode statistik yang bertujuan untuk
menggambarkan dan meneliti hubungan antarmanusia dalam
masyarakat secara kuantitatif.
Metode kuantitatif mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan
angka atau gejala-gejala yang diteliti dan dapat diukur dengan skala,
indeks, tabel dan formula. Termasuk dalam metode ini adalah metode
statistik dimana gejala-gejala dalam masyarakat sebelum dianalisis
harus dikuantifitasi terlebih dahulu.
f. Metode Lain
Disamping metode-metode tersebut, masih ada metode-metode lain, yaitu:
1) Metode deduktif, yaitu metode yang dimulai dari kaidah-kaidahyang
berlaku umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan yang khusus.
2) Metode induktif, yaitu metode yang mempelajari suatu gejala khusus
untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih luas atau bersifat umum.
3) Metode empiris, yaitu suatu metode yang mengutamakan keadaan-keadaan
nyata di dalam masyarakat.
4) Metode rasional, yaitu suatu metode yang mengutamakan penalaran dan
logika akal sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah
kemasyarakatan.
5) Metode fungsional, yaitu metode yang digunakan untuk menilai kegunaan
lembaga-lembaga sosial masyarakat masyarakat.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
http://bloghukums.blogspot.com/2014/05/teori-dan-metode-dalam-sosiologi-
hukum_31.html
http://cacaha.blogspot.com/2013/10/makalah-sosiologi-tentang-obyek-obyek.html
http://cacaha.blogspot.com/2013/10/makalah-sosiologi-tentang-obyek-obyek.html
http://indahandblog.blogspot.com/2014/03/makalah-hakikat-objek-dan-metode-
metode.html
http://nandoxodnan.blogspot.com/2013/09/makalah-sosiologi-hukum-
pendahuluan.html
12