Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ''PEGAWAI NEGERI SIPIL''

LATAR BELAKANG

Kata etika sering disebut pula dengan istilah etik yang mengandung banyak
pengertian dari segi etimologi istilah etika berasal dari kata latin ‘’ethicus’’ dan dalam
bahasa yunani disebut dengan ‘’ethicos’’ yang berarti kebiasaan dengan demikian
menurut pengertian yang asli , yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan
kebiasaan masyarakat . namun lambat laun pengertian etika ini berubah, bahwa etika
adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia,
mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai burukatau tidak baik.
Etika juga disebut sebagai nilai normative karena berisi tentang ketentuan-ketentuan
dan norma-norma yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan
cabang filsafat yang mempelajari pandangan dan persoalan yang berhubungan dengan
masalah kesusilaan dengan demikian dapat dikatakan bahwa etika ialah penyelidikan
folosofis mengenai kewajiban-kewajiban manusia, dalam hal yang baik dan buruk. Etika
tidak membahas keadaan manusia, tetapi membahas bagaimana manusia itu
seharusnya bertingkah laku.
Kode etik merupakan aturan-aturan susila atau sikap akhlak yang ditetapkan bersama
dan ditaati bersama oleh para anggota, yang tergabung dalam suatu organisasi , oleh
karena itu kode etik merupakan suatu bentuk persetujuan bersama yang timbul secra
murni dan diri pribadi dari para anggota guna mengatur tingkah laku para anggota
organisasi sehingga mampu memberikan sumbangan yang berguna dalam
pengabdiannya di masyarakat.
Adapun yang dimaksud dengan etika jabatan adalah norma-norma. Nilai-nilai, norma-
norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah , ukuran-ukuran yang diterima dan ditaati oleh para
pegawai atau peraturan yang sudah merupakan kebiasaan yang baik, dan semua
pegawai dianggap sudah mengetahui dan melaksanakannya.
Manfaat ataupun guna etika ialah pertama, kita hidup dalam masyrakat yang semakin
pluralistic dalam bidang moralitas , setiap hari kita beremu dengan orang dengan suku
yang berbeda , daerah dan agama yang berbeda , kita berhadapan dengan sekian
banyak pandangan moral yang sering saling bertentangan. Kedua, kita hidup dalam
masa transormasi masyarakat yang tanpa tanding dimana perubahan tersebut terjadi
dibawah hantaman kekuatan yang mengenai semua segi kehidupan kita yaitu
gelombang modernisasi. Ketiga, tidak mengherankan apabila proses perubahan social
dan budaya dan moral yang kita alami ini dipergunakan untuk memancing dalam air
keruh, etika dapat membuat kita sanggup untuk menghadapi ideology-ieologi itu
dengan kritis dan objektif. Keempat, etika juga diperlukan oleh kaum agama yang disatu
pihak menemukan dasar kemantapan mreka dalam iman kepercyaan mereka, dilain
pihak sekaligus mau berpartisipasi tanpa takut dengan tidak menutup diri dalam semua
dimensi kehidupan masyarakat yang sedang berubah.

A. MORAL DAN ETIKA PEGAWAI NEGERI SIPIL


Sebagai unsur aparatur Negara dan abdi masyarakat pegawai negeri sipil memiliki
akhlak dan budi pekerti yang tidak tercela , yang berkemampuan melaksanakan tugas
secara professional dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas
pemerintahan dan pembangunan, serta bersih dari korupsi , kolusi dan nepotisme .
Setiap pegawai negeri sipil wajib bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa , wajib
memberikan pelayan secara adil dan merata kepada masyarakat dengan dilandasi
kesetiaan dan ketaatan kepada pancasila, undnag-undnag dasar 1945 , Negara dan
pemerintah , untuk menjamin agar setiap pegawai negeri sipil berupaya terus
meningkatkan kestiaan ketaatan dan pengabdiannya tersebut . ditetapkan ketentuan
perundang-undangan yang mengatur sikap, tingkah laku dan perbuatan pegawai negeri
sipil , baik didalam maupun diluar dinas.

Nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil , yaitu :

a. Ketakwaan kepada tuhan yang Esa


b. Kestiaan dan ketaatan kepada pancasila dan undang-undnag dasar
c. Semangat nasionalisme
d. Mengutamakn kepentingan Negara diatas kepentingan pribadi atau golongan
e. Penghormatan kepada hak asasi manusia
f. Tidak diskriminatif
g. Profesionalisme, netralitas dan bermoral tinggi
h. Semangat jiwa korps
Kode etik pegawai negeri sipil dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan keidupan
sehari-hari setiap pegawai negeri siil wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam
bernegara, etika bernegara meliputi :
a. Melaksanakan sepenuhnya pancasila dan UUD 1945
b. Mengangkat harka dan martabat bangsa dan Negara
c. Menjadi perekat dan pemersatu bangsa
d. Menaati semua peraturan UUD
e. Akuntabel dalam melaksanakan tugas
f. Tanggap, terbuka, jujur , akurat serta tepat waktu dalam melaksanakan tugas
g. Memanfaatkan sumber daya Negara dengan efisien dan efektif
h. Tidak memberikan kesaksian palsu

Etika dalam berorganisasi , yaitu :

a. Melaksanakan tugas dan wewenang sesuai dnegan ketentuan yang berlaku


b. Menjaga informs yang bersifat rahasia
c. Melaksanakan setiap kebijakan
d. Membangun etos kerja
e. Menjalin kerjasama secara kooperatif
f. Memiliki kompetensi
g. Patut dan taat terhadap tata kerja
h. Membangun pemikiran kreatif
i. Meningkatkan kualitas kerja

Etika dalam bermasyarakat , yaitu :

a. Mewujudkan pola hidup sedehana


b. Memeberikan pelayanan dengan empati, hormat dan santun
c. Memeberikan pelayan dengan cepat, tepat dan tebuka
d. Tidak deskriminatif
e. Tanggap terhadap lingkungan masyarakat
f. Meningkatkan kesejahteraan dalam bermasyarakat

Etika terhadap sesame pegawai negeri sipil :

a. Saling menghormati sesama warga Negara dan sesama pegawai


b. Memelihara rasa oersatuan dan kesatuan sesama pegawai
c. Menghargai perbedaan pendapat
d. Menjunjung tinggi harkat dan martabat sesama pegawai
e. Menjaga dan memelihara kerjasama yang saling menguntungkan
f. Berhimpun salam satu wilayah korps untuk menjaga solidaritas.
Penegakan kode etik egawai negeri sipil yang melakukan pelangaran kode etik akan
dikenakan sanksi moral yang dibuat secara tertulis dan dinyatakan secara tetutup atau
secara terbuka oleh pejabat Pembina pegawai.
Pengertian dalam ruang tertutup yaitu bahwa penyampaian pernyataan tersebut hanya
diketahui oleh pegawai negeri sipil yang bersangkutan dan pejabat yang
menyampaikan pernyataan tersebut, sedangkan pengertian dalam ruang terbuka yaitu
melalui forum-forum pertemuan resmi pegawai negeri sipil, upcara bendera , media
massa dan forum lainnya yang dipandang sesuai dengan penyataan tersebut

B. SUMPAH DAN JANJI PEGAWAI NEGERI SIPIL


Sumpah dan janji pegawai negeri sipil adalah pernyataan kesanggupan untuk
melakukan suatu keharusan atau tidak melakukan suatu larangan.
Seorang pegawai negeri sipil yang mengangkat sumpah dan janji sebagai pegawai
negeri sipil berdasarkan keyakinan agama atau keprcayaan terhadap Tuhannya (tuhan
yang maha Esa) dan diucapkan dihadapan atasan yang berwenang yang akan ditaati
oleh pegawai tersebut.
Seorang pegawai negeri sipil , ketika mulai diangkat untuk bertugas dalam jabataannya
perlu mengucapkan suatu sumoah atau janji yangb harus diucapkan dan dilakukan
sesuai prosedur tertentu dan dengan tata cara yang ada.
1. Arti dan tujuan sumpah atau janji pegawai negeri sipil (PNS)
Pengambilan sumpah tersebut merupakan salah satu upaya pembinaan sebagai
aparatur Negara dan abdi masyarakat agar, aparatur ngara ini mempunyai kestiaan dan
ketaatan terhadap pancasila, UUD 1945, Negara dan pemerintah serta bermental
nbaik, bersih, jujur, berdaya guna dan penuh tanggung jawab terhadap tugasnya

2. Sumpah dan janji PNS (pasal 26 UU No.8 Tahun 1974)


Isi dari sumpah dan janji PNS sesuai dengan undnag-undang , yaitu :
Demi Allah , saya bersumpah / berjanji ‘’ bahwa saya, untuk diangkat menjadi pegawai
negeri sipil, akan setia dan taat sepenuhnya kepada pancasila, undang-undang dasar
1945 negara dan pemerintah’’
‘’bahwa saya, akan menaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya dengan penuh
pengabdian, kesdaran dan tanggung jawab’’
‘’bahwa saya akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara, pemerintah dan
martabat pegawai negeri’’

3. Ketentuan tambahan mengenai sumpah/janji pegawai


a. Apabila seorang PNS keberatan dengan sumpah yang diambil karena alasan
keagamaan atau tidak memiliki agama, berarti ia akan mengucapkan JANJI
b. Kalimat Demi Allah dapat diganti dengan kalimat Tuhan yang maha Esa
c. Bagi mereka yang beragama Kristen maka akan ditambahkan dengan kalimat yang
berbunyi ‘’kiranya tuhan menolong saya’’
d. Bagi mereka yang beragama hindu maka demi Allah akan diganti dengan OM Atah
Paramawisesa
e. Bagi mereka yang beragama Buddha maka kata demi Allah diganti dengan Dei sang
Hyang Adi Budha
f. Selain dari agama-agama tersebut maka kalimat demi allah akan diganti dengan kata
yang sesuai dengan kepercayaannya.
4. Pengambilan sumpah atau janji pegawai
Sumpah dan janji pegawai tersebut sesuai dengan ketentuan yang diambil oleh
menteri, jaksa agung, pimpinan lembaga pemerintah non department, pimpinan
kesekretariatan lembaga tertinggi/tinggi Negara, dan pejabat lain yang ditentukan oleh
presiden dalam lingkungan kekuasaannya masing-masing.

C. SUMPAH DAN JANJI JABATAN


Pengangkatan seorang pegawai negeri sipil untuk memangku jabatan terutama jabatan
yang penting dan mempunyai ruang lingkup yang luas dan merupakan kepercayaan
yang besar dari suatu Negara. Dalam pelaksanaan jabatan tersebut diperlukan
pengabdian, kejujuran , keikhlasan, dan tanggung jawab yang besar berdasarkan
sumpah jabatan negara menurut peraturan presiden republik Indonesia nomor 11 tahun
1959 tentang sumpah jabatan pegawai negeri sipil.

SUMPAH JABATAN :
Demi Allah ! sya bersumpah …
‘’bahwa saya , untuk diangkat dalam jabatan ini, baik langsung maupun tidak langsung
dengan rupa atau dalih apapun juga, tidak memberi atau menyanggupi akan memberi
kepada siapapun juga’’
‘’bahwa saya, akan setia dan taat kepada Negara republic indonesia’’
‘’bahwa saya, akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus saya rahasiakan’’
‘’ bahwa saya, tidak akan menerima hadiah atau suatu pemberian berupa apa saja dan
dari siapapun juga , yang saya tahu atau patut dapat mengira, bahwa iya mempunyai
hal yang bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan
saya’’
‘’bahwa saya, dalam menjalankan jabatan atau pekerjaan saya, dan saya senantiasa
akan lebih mementingkan kepentingan Negara daripada kepentingan saya sendiri atau
golongan’’
‘’ bahwa saya senantiasa akan menjunjung tinggi kehormatan Negara, pemerintah, dan
pegawai negeri’’
‘’bahwa saya akan bekerja dengan jujur , tertib, cermatdan bersemangat untuk
kepentingan negara’’
Itulah kata-kata sumpah yang wajib diucapkan seorang PNS ketika menduduki suatu
jabatan atau sumpah tersebut diucapkan di depan atasan yang berwenang untuk
mengambil sumpahnya dilakukan dengan cara di damping oleh seorang rohaniawan
dan sisaksikan dengan sekurang-kurangnya 2 orang saksi.

D. PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL


Untuk memperoleh pegawai negeri sipil yang kuat, kompak dan bersatu padu , memiliki
kepekaan, tanggap dan memiliki kesetiakawanan yang tinggi , berdsiplin , serta sadar
akan tanggung jawabnya sebagai unsure aparatur Negara dan abdi masyarakat
diperlukan pembinaan jiwa korps dan kode etik untuk semua pegawai negeri sipil tanpa
terkecuali dengan maksud untuk meningkatkan semangat juang , pengabdian,
kesetiaan yang tinggi, dan ketaatan kepada Negara esatuan republik Indonesia yang
berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945.

Tujuan pembinaan jiwa KORPS dan KODE ETIK :


1. Membina karakter atau watak, memelihara rasa persatuan dan kesatuan secara
kekeluargaan guna mewujudkan kerjasama dan semangat pengabdian kepada
masyarakat serta meningktkan kemampuan, dan teladan pegawai negeri sipil.
2. Mendorong etos kerjasama antara pegawai negeri sipil untuk mewujudkan PNS yang
bermutu tinggi dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsure aparatur Negara
dan abdi masyarakat.
3. Menumbuhkan dan meningkatkan semangat , kesadaran dan wawasan kebangsaan
pegawai negeri sipil sehingga dapat menjaga kesatuan dan kesatuan bangsa dalam
Negara kesatuan republic Indonesia.

Ruang lingkup pembinaan jiwa korps PNS mencakup :


1. Peningkatan etos kerja dalam rangka mendukung produktivitas kerja dan profesionalitas
PNS
2. Partisipasi dalam penyusunan kebijakan pemerinth terkit dengan PNS
3. Peningkatan kerjasama antara PNS untuk memlihara dan memupuk kesetiakawanan
dalam rangka meningkatkan jiwa korps PNS
4. Perlindungan terhadap hak-hak sipil atau kepentingan PNS sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku

E. SANKSI-SANKSI UNTUK PEGAWAI NEGERI SIPIL


Pejabat yang berwenang menghukum memiliki kewajiban memeriksa tersangka yang
telah melanggar ketentuan, tujuannya adalah untuk mengetahui apakah yang
bersangkutan benar telah melakukan pelanggaran serta untuk mengetahui faktor-faktor
yang mendorong dilakukannya pelanggaran tersebut.
Hukuman yang dapat dijatuhkan sebagai sanksi terhadap pelanggaran disiplin Pegawai
Negeri Sipil adalah :

a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Pernyataan tidak puas
d. Penundaan kenaikan gaji berkala
e. Penundaan kenaikan pangkat
f. Pemindahan sebagai hukuman
g. Pembebasan tugas dan
h. Pemberhentian.
Selain daripada keharusan , larangan, sanksi dalam peraturan disiplin pegawai negeri
sipil juga diatur tentang pejabat yang berwenang menjatuhkan hukuman disiplin dan
tata cara mengajukan keberatan atau pembelaan, apabila seorang pegawai negeri sipil
tidak menerima disiplin yang dijatuhkan kepadanya.

Pasal 6 peraturan pemerintah nomor 30 tahun 1980 yang mnyatakan bahwa :


1. Tingkat dan jenis hukuman disiplin, yaitu ;
a. Hukuman disiplin ringan
b. Hukuman disiplin sedang dan
c. Hukuman disiplin berat

2. Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari ;


a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis dan
c. Teguran berupa pernyataan tidak puas secara tertulis
3. Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari ;
a. Penundaan gaji berkala untuk paling lama selama 1 tahun
b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala selama 1 tahun
c. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun
4. Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari ;
a. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah selama 1 tahun
b. Pembebasan dari jabatan
c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai pegawai negeri
sipil
d. Pemberhentian secara tidak hormat sebagai pegawai negeri sipil.
Macam-macam pelanggaran disiplin etika dan moral oleh pegawai negeri sipil baik
secara lisan , tulisan atau perbuatannya yang melanggar ketentuan peraturan disiplin
yang menjadi kewajiban dan menjadi larangan seorang pegawai negeri sipil, yaitu :
1. UCAPAN
Ucapan adalah setiap kata-kata yang diucapkan oleh pegawai negeri sipil yang
dihadapkan atau dapat didengar oleh orang lain seperti dalam suatu ceramah,
pemberitahuan, dalam rapat, ceramah , diskusi, melalui telepon , radio, televise,
rekaman atau alat komunikasi lainnya.
2. TULISAN
Tulisan adalah pernyataan fikiran atau perasaan secara tertulis baik dalam bentuk
tulisan maupun dalam bentuk gambar, karikatur , coretan dan lainya
3. PERUBAHAN
Perubahan yang dimaksud adalah setiap tingkah laku atau tindakan dengan tidak
mengurangi ketentuan dalam peraturan perundang-undangan pidana, pegawai negeri
sipil yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman oleh pejabat yang
berwenang menghukum.

Pemberhentian pegawai negeri sipil karena beberapa hal, yaitu :


1. Pegawai negeri sipil diberhentikan karena meninggal dunia
2. Pegawai negeri sipil diberhentikan dengan hormat karena beberapa hal , yaitu :
a. Atas permintaan sendiri
b. Mencapai batas usia pensiun
c. Perampingan organisasi pemerintah atau
d. Tidak cakap jasmani dan rohani sehingga tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai
pegawai negeri sipil
Seorang pegawai negeri sipil bukan saja harus memenuhi tugas dan kewajibannya
akan tetapi bilamana hal tersebut dilanggar , pegawai negeri sipil tersebut dapat
diberhentikan dengan hormat karena beberapa hal , yaitu :
1. Melanggar sumpah atau janji pegawai negeri sipil dan sumpah atau janji jabatan selain
pelanggaran sumpah atau janji pegawai negeri sipil dan sumpah atas jabatannya
karena tidsk setia dengan pancasila , undang-undang dasar 1945, Negara dan
pemerintahan

2. Karena pelanggaran etika dan moral oleh pegawai negeri sipil maka pegawai tersebut
akan dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hokum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan
yang ancaman hukumannya kurang dari 4 tahun.
Pegawai negeri sipil dapat diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
atau tidak dengan hormat karena :
1. Dihukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hokum yang telah melakukan tindak pidana kejahatan dengan ancaman hukumannya
selama 4 tahun atau lebih
2. Melakukan pelanggaran disiplin pegawai negeri sipil tingkat berat
Pegawai negeri sipil yang dikenakan penahan oleh pejabat yang berwenang karena
telah disangka telah melakukan kejahatan tindak pidana sampai dengan mendapat
putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap maka akan
dikenakan pemberitahuan sementara, ada beberapa pemberitahuan karena
meninggalkan tugas , yaitu ;
1. Pegawai negeri sipil meninggalkan tugasnya secara tidak sah dalam waktu 2 bulan
secara terus-menerus maka akan diberhentikan gajinya mulai dari bulan ketiga .
2. Pegawai negeri sipil yang telah meninggalkan tugasnya secara tidak sah dalam waktu 6
bulan secara terus-menerus maka pegawai negeri sipil tersebut akan diberhentikan
dengan tidak hormat
3. Pegawai negeri sipil yang tidak melaporkan dirinya kembali ke instansi induknya setelah
menjalani cuti diluar tanggungan Negara maka pegawai tersebut akan diberhentikan
dengan hormat sebagai pegawai negeri sipil
Pemerintah sebagai organisasi adalah salah satu alat yang saling berhubungan dengan
satuan-satuan kerja yang ada serta memberikan suatu jabata atau amanat kepada
orang-orang yang ditempatkan dalam struktur organisasi tersebut untuk melaksanakan
dan menjalankan kewenangan masing-masing menurut tugas dan pekerjaan
berdasarkan peraturan perundang-undangan .

F. SANKSI YANG TEPAT UNTUK PEGAWAI NEGERI SIPIL


Dari penjelasan-penjelasan tersebut berdasarkan janji atau sumpah pegawai negeri
sipil, janji atau sumpah jabatan dan sanksi-sanksi bagi pegawai negeri sipil yang
melakukan pelanggaran , maka sanksi yang paling tepat untuk diberikan kepada
pegawai negeri sipil tersebut adalah ‘’melakukan penurunan gaji sebesar satu kali
kenaikan gaji berkala paling lama 1 (satu) tahun. Ada beberapa alasan mengapa dari
kelompok kami memilih sanksi tersebut yaitu :
a. pertama, tidak lain adalah untuk memberikan efek jera kepada pegawai negeri sipil
yang telah melakukan pelanggaran atas etika dan moral , bukankah selain kecerdasan
dan kemampuan yang dimiliki oleh seorang pegawai negeri sipil mereka juga sebagai
pegawai harus memiliki kode etik atau etika dan moral yang baik untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari-harinya untuk menjadi panutan bagi keluarganya terutama
panutan bagi kaum-kaum awam dan masyarakat sekitar karena etika dan moral yang
dimiliki oleh pegawai tersebut akan sangat mudah terlihat dan menjadi sorotan bagi
orang lain dengan logika bagaimana etika dan moral masyarakat akan baik apabila
seorang pegawai atau atau seseorang pejabat Negara itu sendiri tidak memiliki etika
dan moral yang baik dan tidak bias menjadi panutan .
b. alasan kedua, sanksi tersebut tidak terlalu memberatkan bagi pegawai negeri sipil ,
berlandaskan asas kemanusiaan dengan kata lain pegawai tersebut tidak langsung
diberhentikan sebagai pegawai negeri dan kehilangan jabatannya dan dapat dikatakan
apabila pegawai tersebut diberhentikan maka sama halnya bahwa ia telah kehilangan
pekerjaannya. Sanksi tersebut hanya sebagai sanksi kesadaran dengan tidak
mengulangi kesalahan dan pelanggaran yang dilakukannya , tetapi apabila pelanggaran
tersebut dilakukan berulang kali maka sanksi yang tepat adalah memberhentikan
pegawai negeri sipil tersebut bagaimanapun caranya baik secara terhormat maupun
tidak terhormat

G. KESIMPULAN DAN SARAN


Setiap pegawai negeri sipil sebagai unsure aparatur Negara dan sebagai abdi
masyarakat harusnya lebih semangat dan menunjukkan kemampuannya dalam
menjalankan tugasnya secara professional dan selalu bertanggung jawab dalam setiap
tugas dan amanah yang diembannya, selalu mengingat setiap janji dan sumpah yang
diucapkannya pada saat terangkat menjadi seorang pegawai negeri sipil . selalu
beritikad baik , mempunyai kode etik dan perilaku moral yang baik untuk menjadi
panutan bagi masyarakat-masyarakatnya, selalu memelihara rasa persatuan dan rasa
kekeluargaan disetiap masalah yang dihadapinya dalam menjalankan tugasnya

DAFTAR PUSTAKA

peraturan presiden nomor 11 tahun 1959 tentang sumpah jabatan pegawai negeri sipil
dan anggota angkatan perang

peraturan pemerintah nomor 21 tahun 1975 tentang sumpah/janji pegawai negeri sipil

peraturan pemerintah nomor 42 tahun 2004 tentang pembinaan jiwa korps dan kode
etik pegawai negeri sipil
surat edaran kepala badan kepegawaian Negara nomor 14/se/1975, tentang petunjuk
pengambilan sumpah/janji pegawai negeri sipil

http://miftahsworld.blogspot.com/2017/02/makalah-pegawai-negeri-sipil.html

Anda mungkin juga menyukai