Anda di halaman 1dari 148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.)


TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL
TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:
Merry Cristi Supriosa
NIM: 131434043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.)


TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL
TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:
Merry Cristi Supriosa
NIM: 131434043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”


(1 Petrus 5:7)

Dengan penuh rasa syukur kupersembahkan karya sederhana ini untuk:

Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan membimbingku dengan kasih-Nya
Papa, Mama yang selalu mendoakan, momotivasi dan mencurahkan
kasih sayang mereka untukku
Tambi, Mina dan Om yang selalu memberi nasehat dan semangat
Ibu Retno sebagai dosen yang senantiasa membimbing dalam penelitian
Almamaterku Universitas Sanata Dharma

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.)


TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL
TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN

Merry Cristi Supriosa


Universitas Sanata Dharma
2017
Indonesia memiliki banyak tumbuhan herbal, salah satunya jambu biji.
Menurut Latief (2009) pada daun jambu biji terdapat kandungan flavonoid dan pektin
yang mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Oleh karena itu dilakukan
penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun jambu biji terhadap
penurunan kadar kolesterol total tikus putih jantan, serta mengetahui dosis mana yang
paling baik dan dapat menurunkan kadar kolesterol total tikus putih jantan.
Penelitian bersifat eksperimental laboratorium. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah daun jambu biji yang berwarna hijau dan diambil secara
acak. Pengujian sampel dilakukan dengan memberikan ekstrak etanol daun jambu
biji selama dua minggu pada tikus hiperkolesterolmia. Tikus dibagi dalam 5
kelompok dengan masing-masing 3 ulangan. Kelompok I diberi ekstrak 400
mg/kgBB, kelompok II 600 mg/kgBB, kelompok III 800 mg/kgBB, kontrol positif
diberi simvastatin 0,1 mg/kgBB dan kontrol negatif diberi air RO 0,1 ml/kgBB.
Darah tikus diambil menggunakan microhaematocrit pada sinus orbitalis mata.
Pengukuran kadar kolesterol total tikus menggunakan Easy Touch ® GCU Blood
Cholesterol Monitoring System. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji
statistik Repeated Measured Anova dan uji statistik Kruskal-Walis.
Ekstrak etanol daun jambu biji berpengaruh terhadap penurunan kadar
kolesterol total tikus, namun secara statistik penurunan kadar kolesterol total belum
bermakna dengan hasil p>0,05. Pada hari ke-21 hasil uji statistik adalah p
0,561>0,05, hari ke-28 adalah p 0,190>0,05, hari ke 35 adalah p 0,836>0,05.
Pemberian ekstrak etanol daun jambu biji dengan dosis 600 mg/BB selama 2 minggu
dapat menurunkan kadar kolesterol total tikus namun secara statistik belum
bermakna karena p>0,05.

Kata kunci: hiperkolesterolemia, kolesterol, ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium
guajava L.)

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

EFFECT OF GUAVA (Psidium guajava L.) LEAF ETHANOLIC EXTRACT


TO DECREASE TOTAL CHOLESTEROL LEVEL OF MALE WHITE RAT
(Rattus norvegicus)

Merry Cristi Supriosa


Universitas Sanata Dharma
2017
Indonesia is a tropical area that is overgrown by many kinds of herbs, one of
them is guava plants. According to Latief (2009) in guava leaves contain flavonoid
and pectin that can be able to reduce cholesterol levels in blood. Because of that, the
research to know for determine the effect of guava leaf ethanolic extract to decrease
total cholesterol level of male white rat, and know which dose is the best and can
reduce total cholesterol level of male white rat.
The study is an experimental laboratory. The sample used in this research
was guava leaf wich was randomly picked both old and young. Tests were conducted
by giving guava leaf ethanolic extract for two weaks in mice that are has been
hypercholesterolemia. Mice were divided into 5 groups with 3 replicates each, they
are treatment group I, II, III, positive control and negative control. Each was given
an ethanolic extract of 400 mg/kgBW, 600 mg/kgBW, 800 mg/kgBW, simvastatin 0,1
mg/kgBW and 0,1 ml/kgBW RO water. Rat blood is taken using micohaematocrit
from the eye orbital sinus. Measurements of total cholesterol of mice using Easy
Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System. Data were analyzed using
statistical test of Repeaded Measured Anova and Kruskal-Walis Statistic test.
Guava leaf ethanolic extract had an effect on decreasing total cholesterol
level of mice, but statistically total cholesterol decrease was not significant with
p>0,05. On the 21st day the result of statistical test is p 0,561>0,05, day 28 is p
0,190>0,05, day 35 is p 0,836>0,05. Giving of guava leaf ethanolic extract at a dose
of 600 mg/BB for 2 weeks can reduce total cholesterol levels of mice but not
statistically significant because of p>0.05.

Keywords: hypercholesterolemia, cholesterol, guava leaf ethanolic extract (Psidium


guujava L.)

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat dan rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Ekstrak

Etanol Daun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) Terhadap Penurunan Kadar

Kolesterol Total Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan”. Naskah skripsi ini

disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik untuk menyelesaikan

Program Sarjana Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penyusunan naskah skripsi ini terdapat banyak kendala yang

penulis hadapi, namun berkat dukungan, masukan, motivasi, serta bantuan baik

waktu maupun tenaga sehingga penulisan naskah skripsi ini dapat diselesaikan

sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini dengan sepenuh hati

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ibu Retno Herrani Setyati, M.Biotech. selaku dosen pembimbing yang telah

sabar mendampingi dalam penulisan naskah skripsi ini, memotivasi, serta

meluangkan tenaga, waktu, dan pikiran selama proses bimbingan

penyusunan naskah skripsi.

2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah menyetujui dan

mengesahkan naskah skripsi ini.

3. Bapak Drs. Antonius Priantoro, M.For.,Sc. selaku Kepala Program Studi

Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Bapak Ignatius Yulius Kristio Budiasmoro, S.Si., M.Si. selaku Dosen

Pembimbing Akademik yang telah memberikan motivasi dan masukkan

kepada penulis pada saat penelitian skripsi.

5. Ibu Yoanni Maria Lauda Feroniasanti, M.Si selaku Kepala Laboratorium

Pendidikan Biologi yang telah memberikan izin dan menyetujui

peminjaman sarana dan prasarana sehingga penulis dapat melakukan

penelitian.

6. Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi yang

telah memberikan izin menggunakan alat dan Laboratorium Hayati Imono.

7. Ibu Puspita Ratna Susilawati, M.Sc. selaku dosen yang memberikan

pengetahuan dan semangat kepada penulis.

8. Bapak Parjiman dan Bapak Heru selaku laboran di Laboratorium Hayati

Imono Fakultas Farmasi yang turut membantu selama proses penelitian dan

memberikan wawasan mengenai cara pengambilan sampel darah tikus,

kebersihan kandang, dan perawatan tikus.

9. Bapak Agus Handoyo dan Bapak Marsono selaku laboran biologi yang turut

membantu mempersiapkan alat selama penelitian berlangsung.

10. Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Biologi yang selalu memberikan

motivasi, semangat dan ilmu pengetahuan yang tak terhingga kepada

penulis.

11. Papaku terkasih Tri Supriadi dan mamaku tercinta Kristha Efriosa yang

selalu mendoakan, mendukung, memberikan semangat dan kasih sayang

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

ini.

12. Tambiku Timpung, semua mina dan omku yang selalu mendoakan dan

memberikan semangat kepada penulis hingga saat ini.

13. Saudara-saudariku tersayang Monic, Puput, Aldi, Dela, Kiki, Deli, Josef,

Denis, Jeni, Yeri, Kevin, Dani, Adel, Muel.

14. Kefas Cahyaningrat yang selalu memberi semangat, motivasi dan cinta

kasihnya kepada penulis sehingga penyusunan naskah skripsi ini dapat

berjalan dengan lancar.

15. Teman-teman seperjuanganku Christi, Nelly, Wida, Ester, Yosephin, Ani,

Ine, Maria, Ana, Ananta, Yogi, Hendri, Br.Dieng, Ale, Dewi, Liza, Widi,

Adininta yang telah memberikan motivasi, dukungan, dan bantuan selama

kegiatan penelitian berlangsung.

16. Seluruh rekan Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma angkatan

2013 atas kerjasamanya.

17. Adik-adik tingkat yaitu Astiti, Dista, Tata, Tri, Dwi yang telah membantu

penulis selama penelitian.

18. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu. Semua dukungan, motivasi, semangat, dan bantuan yang telah

diberikan begitu berharga bagi penulis. Tuhan Yesus memberkati.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, besar harapan penulis kepada pembaca agar

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memberikan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 14 Juli 2017

Penulis

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………... ii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ……………….. vi

ABSTRAK ……………………………………………………………….... vii

ABSTRACT ……………………………………………………………….... viii

KATA PENGANTAR …………………………………………………….. ix

DAFTAR ISI ………………………………………………………………. xiii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………… xvi

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xvii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… xviii

BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………... 1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………... 1


B. Rumusan Masalah ……………………………………………….... 4
C. Batasan Masalah …………………………………………………... 4
D. Tujuan Penelitian …………………………………………………. 4
E. Manfaat Penelitian ………………………………………………… 6
1. Bagi Peneliti ……………………………………………............ 6
2. Bagi Masyarakat ……………………………………………... 6
3. Bagi Pengembangan Pengetahuan …………………………….. 6

BAB II. DASAR TEORI ………………………………………………….. 7

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. Darah ………………………………………………………………. 7
B. Kolesterol ………………………………………………………….. 8
1. Sifat-sifat Kolesterol …………………………………………... 8
2. Jenis-jenis Kolesterol ………………………………………….. 10
3. Nilai Normal Dari Kolesterol Darah …………………………... 11
C. Obat Tradisional …………………………………………………... 13
D. Tumbuhan Jambu Biji (Psidium guajava L.) ……………………… 14
1. Klasifikasi ……………………………………………………... 15
2. Variasi Jambu Biji ………………………...................................15
3. Kandungan Kimiawi …………………………………………... 15
4. Riwayat Penggunaan Tanaman Jambu Biji……...…………….. 16
5. Tanaman Jambu Biji Terkait Farmakologi……………….......... 17
E. Hewan Coba Dalam Farmakologi…………………………………. 17
1. Tikus Putih (Rattus norvegicus) ………………………………. 19
F. Simplisia …………………………………………………………... 19
G. Ekstrak dan Ekstraksi ……………………………………………… 20
1. Ekstrak…………………………………………………………. 20
2. Ekstraksi……………………………………………………….. 20
H. Penelitian Terkait ………………………………………………….. 22
I. Kerangka Berpikir …………………………………………………. 23
J. Hipotesis…………………………………………………………… 26

BAB III. METODE PENELITIAN ……………………………………….. 27

A. Jenis Rancangan Penelitian dan Variabel Penelitian …………….... 27


1. Jenis Penelitian ……………………………………………....... 27
2. Variabel Penelitian …………………………………………….. 27
B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………... 31
C. Populasi dan Sampel Penelitian …………………………………… 31
1. Populasi ……………………………………………………….. 31
2. Sampel ………………………………………………………….31
D. Alat dan Bahan Penelitian …………………………………………. 31

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Alat …………………………………………………………….. 31
2. Bahan ………………………………………………………….. 32
E. Prosedur Kerja …………………………………………………….. 32
1. Persiapan Hewan Uji …………………………………………...33
2. Tahap Aklimatisasi, Perlakuan Khusus, Pengambilan Data
Pada Tikus Putih Jantan………………………………………... 33
3. Pembuatan Pakan Tinggi Kolesterol ………………………....... 34
4. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (P.guajava L.)….. 35
5. Penentuan Dosis Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (P.guajava L.)
Pada Tikus……………………………………………………... 36
6. Penentuan Dosis Obat Simvastatin pada Tikus ……………….. 36
7. Cara Penanganan ………………………………………………. 37
8. Penggunaan Alat Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol
Monitoring System dan Cara Cek Darah Pada Tikus………….. 37
9. Tahap Pengambilan Data ……………………………………… 39
F. Teknik Analisis Data dan Uji Statistik yang digunakan …………... 39
1. Pengecekkan Darah ……………………………………………. 39
2. Analisis Deskripstif ……………………………………………. 39
3. Analisis Statistik ………………………………………………. 40

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………. 41

A. Hasil Penelitian ……………………………………………………. 41


1. Hasil Pengamatan Pre dan Post Pemberian Pakan
Tinggi Kolesterol Pada Hari Ke 7, 14, 21 …………………….. 41
2. Hasil Pengamatan Pre dan Post Pemberian Perlakuan
Pada Hari Ke 21, 28, 35 …………………................................. 43
B. Pembahasan ……………………………………………………….. 46
1. Pengaruh Pakan Tinggi Kolesterol Pada Peningkatan
Kadar Kolesterol Total Tikus Putih Jantan……………………. 46
2. Uji Normalitas ………………………….................................... 47
3. Uji Anova Satu Faktor ……………………………………….. 47

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Uji Statistik Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (P.guajva L.)
Pada Penurunan Kadar Kolesterol Total Tikus Putih Jantan….. 50
5. Faktor-faktor Penyebab Meningkatnya Kadar Kolesterol Total
Tikus Putih Jantan…………………………………………….. 51

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………….. 55

A. Kesimpulan ………………………………………………………... 55
B. Saran ………………………………………………………………. 55

BAB VI. IMPLEMENTASI PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN.. 57

A. Implementasi Penelitian…………………………………………… 57
B. Bentuk Kegiatan…………………………………………………… 57
C. Rancangan Perencanaan Proses Pembelajaran…………………….. 58

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 59

LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 62

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Resiko Penyakit Jantung Koroner dan Kadar Kolesterol ……… 2

Tabel 2.1. Kadar Kolesterol Total, Kolesterol LDL, Kolesterol HDL,

Trigliserida……………………………………………………… 12

Tabel 2.2. Resiko Penyakit Jantung Koroner dan Kadar Kolesterol………. 12

Tabel 3.1. Jumlah Kolesterol pada Makanan (%) …………………………. 28

Tabel 4.1. Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus dan Rerata Berat Badan Tikus

pada Hari ke 7, 14, 21…………………………………………... 41

Tabel 4.2. Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus dan Rerata Berat Badan Tikus

pada Hari ke 21, 28, 35…………………………………………. 43

Tabel 4.3. Selisih Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus Pada

Pre dan Post Penelitian…………………………………………. 45

Tabel 4.4. Selisih Rerata Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus

Selama Pemberian Perlakuan…………………………………… 45

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Morfologi Jambu Biji………………………………………... 14

Gambar 2.2 Morfologi Daun Jambu Biji………………………………….. 14

Gambar 2.3. Tikus Putih Jantan…………………………………………… 19

Gambar 2.4. Diagram Alir Kerangka Berpikir……………………………. 25

Gambar 4.1. Grafik Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus Perlakuan I, II, II,

K+, dan K-…………………………………………………… 42

Gambar 4.2. Grafik Rerata Berat Badan Tikus Perlakuan I, II, II,

K+, dan K-…………………………………………………… 42

Gambar 4.3. Grafik Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus Perlakuan I, II, II,

K+, dan K-…………………………………………………… 45

Gambar 4.4. Grafik Rerata Berat Badan Tikus Perlakuan I, II, II,

K+, dan K-…………………………………………………… 45

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto Kegiatan Penelitian…………………………………….. 62


Lampiran 2. Penghitungan Dosis Obat Simvastatin
dan Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (P.guajava L.)………. 71
Lampiran 3.a. Berat Badan (g) dan Kadar Kolesterol Total (mg/dL)
Tikus Putih Jantan pada Perlakuan I……………………….. 72
Lampiran 3.b. Berat Badan (g) dan Kadar Kolesterol Total (mg/dL)
Tikus Putih Jantan pada Perlakuan II………………………. 73
Lampiran 3.c. Berat Badan (g) dan Kadar Kolesterol Total (mg/dL)
Tikus Putih Jantan pada Perlakuan III…………………….... 74
Lampiran 3.d. Berat Badan (g) dan Kadar Kolesterol Total (mg/dL)
Tikus Putih Jantan pada Kontrol Positif (+)………………... 75
Lampiran 3.e. Berat Badan (g) dan Kadar Kolesterol Total (mg/dL)
Tikus Putih Jantan pada Kontrol Negatif (-)………………... 76
Lampiran 3.f. Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus Perlakuan I, II, II,
K+, dan K-………………………………………………….. 77
Lampiran 4. Hasil Uji Statistik…………………………………………...... 78
Lampiran 5. Data Biologi Normal Tikus Putih………………………......... 89
Lampiran 6. Silabus Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam
Mata Pelajaran Biologi SMA………………………………... 90
Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)………………….. 96
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa…………………………………………. 108
Lampiran 9. Penilaian Kognitif……………………………….................... 112
Lampiran 10. Penilaian Afektif……………………………………………. 120
Lampiran 11. Penilaian Psikomotor……………………………………….. 123
Lampiran 12. Penilaian Portofolio Siswa………………………………….. 126

xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia.

Semua orang dapat hidup dengan nyaman jika memiliki tubuh yang sehat.

Kesehatan memungkinkan setiap orang untuk dapat hidup produktif secara

sosial dan ekonomis. Kondisi tubuh yang sehat merupakan sumber daya

bagi kehidupan sehari-hari agar manusia dapat melakukan aktivitas sehari-

hari dengan baik. Seseorang berupaya agar tidak terserang penyakit tetapi

mereka tidak memikirkan apa penyebab dari munculnya penyakit tersebut.

Pada era globalisasi saat ini, warga Indonesia sudah banyak terpengaruh

oleh budaya-budaya asing dalam hal gaya hidup, salah satunya menu

makanan. Pada jaman dahulu orang hanya makan ubi dan sayuran yang

diolah secara sederhana. Namun pada saat ini, kebanyakan orang

menginginkan semua hal yang praktis, salah satunya adalah makanan cepat

saji.

Pada umumnya masyarakat hanya memikirkan bahwa mereka ingin

mendapatkan makanan dengan cara cepat tanpa peduli dampak dari

makanan yang mereka konsumsi. Saat ini, terdapat banyak jenis makanan

cepat saji yang lezat dan digemari masyarakat. Jenis makanan cepat saji

yang sering kita jumpai dan digemari oleh masyarakat antara lain lemak,

telur, produk-produk susu, dan makanan daging. Mengkonsumsi jenis-jenis

makanan tersebut perlu dikurangi dan dihindari karena dapat menyebabkan

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

berbagai macam penyakit dalam tubuh. Hiperlipidemia adalah salah satu

penyakit yang dapat muncul akibat yang banyak mengandung minyak dan

lemak jenuh. Hal ini terjadi karena jenis makanan tersebut akan

meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Selain jenis makanan di atas,

makanan yang berasal dari produk hewani seperti mentega, gajih hewan

seperti sapi dan kambing, kuning telur, jeroan, hati ayam, minuman seperti

susu sapi, susu sapi full cream merupakan beberapa jenis makanan dan

minuman yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh manusia

(Diehl, 2009).

Menurut Diehl (2009) kolesterol adalah jenis lemak yang terkandung

dalam tubuh, kolesterol berfungsi untuk menghasilkan hormon dan vitamin

D yang dibutuhkan tubuh. Kadar kolesterol yang ideal adalah 100 ditambah

umur dengan tidak melebihi 160 mg/kgBB. Jika kadar kolesterol melebihi

160 mg % maka memiliki resiko yang berdampak buruk bagi kesehatan.

Tabel 1.1. Resiko Penyakit Jantung Koroner dan Kadar Kolesterol


Resiko Rata-rata
Darah (mg/kgBB) bagi
Kolesterol LDL kolesterol
Ideal 100 + usia Kurang dari 90
Menanjak /naik tinggi 161 – 180 90 - 110
Sangat tinggi 181 – 220 111 - 150
Bahaya Di atas 260 Di atas 190
Sumber: Wright (1976)

Salah satu penyakit yang dapat menyerang tubuh adalah

hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi dimana

kolesterol dalam darah meningkat melebihi ambang normal yang ditandai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan meningkatnya kadar kolesterol total terutama Low Density

Lipoprotein (LDL) dan diikuti dengan penurunan kadar High Density

Lipoprotein (HDL) darah (Bhatnagar et al, 2008). Kadar kolesterol yang

melebihi batas optimal akan menyebabkan plak pada pembuluh darah dan

semakin lama akan menjadi timbunan yang menutupi saluran darah

sehingga pembuluh darah akan menyempit. Hiperkolesterolemia

merupakan salah satu penyakit degeneratif yang dapat menyerang siapa saja

dan kapan saja, gaya hidup dan pola makan sehari-hari sangat

mempengaruhi kesehatan tubuh dan penyakit yang dialami tiap-tiap orang.

Penggunaan tumbuhan berkhasiat obat secara umum lebih aman dari

pada penggunaan obat sintetik karena memiliki efek samping yang relatif

sedikit jika digunakan secara tepat, yang meliputi ketepatan bahan,

ketepatan dosis, ketepatan waktu penggunaan, ketepatan cara penggunaan,

ketepatan mencari informasi dan ketepatan pemilihan untuk indikasi

tertentu. Di Indonesia terdapat banyak tumbuhan herbal yang diyakini

masyarakat secara turun-temurun mampu menyembuhkan penyakit, salah

satunya adalah tumbuhan jambu biji (Psidium guajava L.). Bunga jambu

biji berkhasiat untuk obat sakit kulit. Buah jambu biji biasanya digunakan

untuk mengobati kencing manis. Ranting muda jambu biji biasanya

digunakan untuk mengobati keputihan pada wanita. Akar jambu biji

digunakan untuk pengobatan disentri. Daun jambu biji digunakan secara

tradisional sebagai obat diare, sariawan, luka, haid tidak lancar, sembelit,

maag, masuk angin, kanker, batuk, flu dan demam berdarah. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Parimin (2005) daun jambu biji memiliki kandungan pektin yang dapat

menurunkan kolesterol dengan cara mengikat kolesterol dan asam empedu

dalam tubuh serta membantu mengluarkannya. Berdasarkan penelitian

Sutioso (2012) terbukti bahwa pektin yang diisolasi dari daun jambu biji

mampu menurunkan kadar kolesterol secara signifikan pada hari ke-28.

Berdasarkan data di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: “Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji

(Psidium guajava L.) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total

Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.)

berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol total tikus putih

(Rattus norvegicus) jantan?

2. Dosis berapakah yang paling baik dan dapat menurunkan kadar

kolesterol total putih (Rattus norvegicus) jantan?

C. Batasan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini, penulis memberikan batasan masalah

agar dalam penjelasannya nanti akan lebih mudah, terarah dan sesuai

dengan yang diharapkan. Pembuatan skripsi ini dibatasi pada masalah

sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah tikus putih jantan

dengan umur 1,5 bulan yang didapatkan dari Unit Pelayanan Hewan

Percobaan (UPHP) Universitas Gadjah Mada.

2. Sampel darah diambil menggunakan microhaematocrit (capillary

tubes) pada sinus orbitalis mata.

3. Kadar total kolesterol pada sampel darah diuji menggunakan alat

khusus cek darah yaitu Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol

Monitoring System.

4. Bahan pembuatan ekstrak adalah daun jambu biji baik tua maupun

muda yang diambil secara acak dari ranting pohon jambu biji di Jalan

Kantil, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.

5. Simplisia daun jambu biji diekstraksi menggunakan metode maserasi

kinetik selama 14 hari.

6. Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi adalah etanol 96%.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium

guajava L.) terhadap penurunan kadar kolesterol total tikus putih

(Rattus norvegicus) jantan.

2. Untuk mengetahui dosis mana yang paling baik dan dapat menurunkan

kadar kolesterol total tikus putih(Rattus norvegicus) jantan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat penelitian ini antara lain :

1. Bagi Peneliti

a. Melatih kemampuan penulis untuk memecahkan masalah dan

menuangkan ke dalam karya tulis ilmiah.

b. Melatih mengembangkan potensi dan keterampilan proses ilmiah

serta membantu siswa mengenal dan mendekatkan diri pada objek

atau persoalan biologi.

2. Bagi Masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai potensi

dan pemanfaatan ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.)

sebagai obat herbal penurun kadar total kolesterol.

3. Bagi Pengembangan Pengetahuan

Memperluas dan mengembangkan ilmu pengetahuan,

khususnya di bidang pemanfaatan sumber daya alam.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

DASAR TEORI

A. Darah

Menurut Latief (2009) jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi

akan mempengaruhi kualitas darah di dalam tubuh, sehingga kita perlu

mengontrol jenis makanan dan minuman yang akan dikonsumsi. Darah adalah

jaringan tubuh yang berbeda dengan jaringan tubuh lain, berada dalam

konsentrasi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup yang dinamakan sebagai

pembuluh darah dan menjalankan fungsi transport dan homeostasis dalam tubuh

(Sadikin, 2001).

Darah adalah suatu cairan tubuh yang kental dan berwarna merah.

Kekentalan pada darah disebabkan oleh banyaknya senyawa dengan berbagai

macam berat molekul, seperti protein. Warna merah pada darah disebabkan oleh

adanya hemoglobin di dalam sel-sel darah merah yang merupakan tempat

terikatnya molekul-molekul oksigen. Menurut Sadikin (2001) adanya senyawa

dengan berbagai macam ukuran molekul yang terlarut, ditambah dengan

suspensi sel darah merah maupun sel-sel darah yang lain menyebabkan darah

memiliki massa jenis dan kekentalan (viskositas) yang lebih besar daripada air.

Viskositas darah kira-kira 4,5 kali viskositas air. Derajat keasaman atau pH

darah adalah 7,40 dan bersifat stabil (pH tidak mudah berubah). Hal ini

disebabkan oleh karena adanya berbagai senyawa terlarut, yang sebagian di

antaranya bersifat buffer.

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Semua parameter fisikokimia darah, seperti massa jenis, kekentalan, pH,

maupun intensitas warna mempunyai nilai baku tertentu dalam keadaan sehat.

Namun, salah satu atau beberapa di antaranya dapat berubah dalam keadaan

sakit. Massa jenis darah dapat meningkat. Kekentalan darah dapat berubah

dengan meningkatnya kadar protein tertentu dalam cairan darah. Keasaman

darah dapat bertambah atau berkurang yang disebabkan oleh berbagai macam

penyakit.

B. Kolesterol

Kolesterol adalah komponen struktural penting yang membentuk

membran sel dan lapisan eksterna lipoprotein plasma. Kolesterol dapat

berbentuk kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak rantai panjang

sebagai kolesterol ester. Kolesterol ester merupakan bentuk penyimpanan

kolesterol yang ditemukan pada sebagian besar jaringan tubuh (Murray dkk,

2009). Menurut Diehl (2009) kolesterol hanya terdapat pada makanan yang

berasal dari hewan, hal ini disebabkan karena hewan menghasilkan kolesterol

sendiri dalam tubuh, bahan makanan yang banyak mengandung kolesterol

adalah susu, keju, mentega, telur, daging sapi, daging babi, ayam dan ikan

menghasilkan kolesterol sebanyak 35% dalam tubuh.

1. Sifat-Sifat Kolesterol

Kolesterol diklasifikasikan ke dalam golongan lipida (lemak),

berkomponen alkohol steroid, sebagian besar berfungsi sebagai sumber kalori

serta memberikan nilai tambah terhadap cita rasa makanan. Di dalam tubuh,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kolesterol disintesis di hati dan dinding usus. Pada manusia, kolesterol

dipergunakan sebagai bahan pembentukan hormon kelamin, vitamin D,

jaringan tubuh, terlebih pada jaringan otak. Sedangkan pada hewan terdapat

pada kuning telur, air susu, daging, dan hasil-hasil perikanan.

Kolesterol merupakan jenis lemak yang tidak larut dalam air atau cairan

darah. Kolesterol diangkut ke semua jaringan melalui peredaran darah.

Kolesterol berbentuk butir-butir kecil yang diselubungi oleh protein tertentu

(lipoprotein) untuk mencegah penggumpalan. Lipoprotein berfungsi sebagai zat

pengemulsi butir-butir kolesterol dan lemak lainnya (trigliserida) sehingga tiap

komponen dapat tetap stabil meskipun tercampur dengan komponen lain.

Dalam keadaan normal, kolesterol disintesis dalam tubuh sejumlah dua kali dari

kadar kolesterol di dalam makanan yang dimakan. Kolesterol yang disintesis

diubah menjadi jaringan, hormon, dan vitamin yang kemudian beredar ke dalam

tubuh melalui darah. Tetapi ada juga kolesterol yang kembali ke dalam hati

untuk diubah menjadi asam empedu dan garam (Tan dan Rahardja, 2010).

Organ yang banyak mengandung kolesterol adalah otak yang

mengandung ±10% dari berat total. Kolesterol dibentuk di semua sel tubuh,

terutama di hati, yaitu sebesar ±1000 mg sehari. Sumber lain dari kolesterol

adalah asupan melalui makanan sebesar ±500 mg kolesterol sehari. Kolesterol

yang berlebihan diubah menjadi asam empedu dan dikeluarkan dari tubuh,

terutama dalam bentuk empedu (Tan dan Rahardja, 2010).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

2. Jenis-jenis Kolesterol

a. Kolesterol-HDL (High Density Lipoprotein) memiliki ukuran sangat kecil,

besarnya ±0.01 mm, dengan berat jenis tinggi dan terdiri dari 25% kolesterol,

50 % lipoprotein, 20% fospolipida, dan 5% lemak. Biasa disebut kolesterol

“baik” karena sifatnya yang mampu melarutkan kolesterol yang mengendap di

dinding pembuluh darah dan diangkut ke hati agar diubah menjadi asam

empedu.

b. Kolesterol-LDL (Low Density Lipoprotein) memiliki berat jenis lebih rendah

dari HDL, ukuran 3-4 kali lebih besar dan mengandung 70% kolesterol, 13%

lipoprotein, 12% fospolipida, serta 5% lemak. LDL biasa disebut kolesterol

“jahat”. Butir-butir ini berperan dalam tranpor kolesterol ke seluruh sel tubuh.

Jika suatu saat terdapat banyak LDL dalam darah, maka sel-sel tidak dapat

menyerapnya lagi dan kolesterol mengendap pada dinding pembuluh nadi.

Akibatnya dinding pembuluh akan menebal, terjadi pengendapan kolesterol

yang membuat lemak dan kapur semakin lama akan mengeras dalam pembuluh

darah.

Penyakit kolesterol adalah awal/pemicu stroke dan jantung koroner.

Orang-orang dengan kadar kolesterol-LDL tinggi, harus mewaspadai setiap

makanan yang dikonsumsi. Buah-buahan dan sayur-sayuran yang mengandung

asam sangat bermanfaat untuk memelihara reaksi alkali, demi keperluan badan

kita (Latief, 2009). Apabila melampaui ambang batas normal dikategorikan

sebagai hiperkolesteremia. Hiperkolesteremia terjadi apabila eliminasi

kolesterol dalam tubuh mengalami gangguan. Sebagian besar dari kelebihan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

kolesterol akan diolah oleh hati, dan untuk sementara waktu disimpan di

kantung empedu, kemudian disalurkan melalui usus dan dibuang bersama

kotoran (Diehl, 2009). Bila eliminasi berkurang, akan meningkatkan kolesterol

di dalam darah. Hiperkolesteremia dapat pula terjadi apabila konsumsi

kolesterol bertambah maupun dari sumber pangan lainnya yaitu lemak jenuh

yang banyak dipergunakan sebagai bahan makanan (Sitepoe, 1992). Menurut

Diehl (2009) umumnya lemak jenuh terdapat pada daging, susu, dan produk

bahan susu. Lemak jenuh ini akan meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah

secara mencolok.

Munurut Wahyuni dalam CNN Indonesia (2015) kadar kolesterol dan

kematian orang Indonesia dengan orang Amerika berada dalam kisaran yang

sama. Hal ini disinyalir akibat gaya hidup dan konsumsi makan yang hampir

serupa di kedua negara tersebut. Salah satu penyebab terjadinya peningkatan

kolesterol pada orang Amerika dan orang Indonesia adalah konsumsi makanan

yang kandungan kolesterolnya tinggi seperti daging merah. Seperti yang

diketahui daging merah adalah salah satu sumber makanan yang bisa

meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.

3. Nilai Normal Dari Kolesterol Darah

Kadar kolesterol normal dalam darah, yaitu 200 mg/dL, kadar

trigliserida tidak boleh melebihi 150 mg/dL, kadar LDL tidak boleh melebihi

100 mg/dL dan kadar HDL tidak boleh kurang dari 50 mg/dL (Tabel 2.1).

Menurut Diehl (2009) kolesterol adalah jenis lemak yang terkandung dalam

tubuh, kolesterol berfungsi untuk menghasilkan hormon dan vitamin D yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

dibutuhkan tubuh. Kadar kolesterol yang ideal adalah 100 ditambah umur

dengan tidak melebihi 160 mg %. Jika kadar kolesterol melebihi 160 mg %

maka memiliki resiko dan berdampak buruk bagi kesehatan.

Tabel 2.1. Kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, Trigliserida
Kolesterol Total
< 200 Yang diinginkan
200 – 239 Batas tinggi
≥ 240 Tinggi
Kolesterol LDL
< 100 Optimal
100 – 129 Mendekati optimal
130 – 159 Batas tinggi
160 – 189 Tinggi
≥ 60 Sangat tinggi
Kolesterol HDL
< 40 Buruk
≥ 60 Baik
Trigliserida
< 150 Normal
150 – 199 Batas tinggi
200 – 499 Tinggi
≥ 500 Sangat tinggi
Sumber: Tan dan Rahardja (2010)

Tabel 2.2. Resiko Penyakit Jantung Koroner dan Kadar Kolesterol


Resiko Rata-rata
Darah (% mg) bagi
Kolesterol LDL kolesterol
Ideal 100 + usia Kurang dari 90
Menanjak /naik tinggi 161 - 180 90 - 110
Sangat tinggi 181 - 220 111 - 150
Bahaya Di atas 260 Di atas 190
Sumber: Wright (1976)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

C. Obat Tradisional

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berasal dari

tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan

tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat

diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat (Permenkes RI No.

007, 2012).

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan

Republik Indonesia, Nomor: HK.00.05.4.2411 tentang Ketentuan Pokok

Pengelompokkan dan Penandaan Obat Bahan Alam, obat tradisional yang ada

di Indonesia dikelompokkan menjadi jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT), dan

fitofarmaka. Obat Herbal Terstandar (OHT) merupakan sediaan bahan obat

yang telah dibuktikan khasiat dan keamanannya secara ilmiah dengan uji

praklinis. Uji praklinis meliputi in vivo dan in vitro (Kementerian Perdagangan

RI, 2014).

Indonesia dikenal secara luas sebagai pusat keanekaragaman hayati

terbesar ke-2 di dunia setelah Brazil, terdiri dari tumbuhan tropis dan biota laut.

Di wilayah Indonesia terdapat sekitar 30.000 jenis tumbuhan dan 7.000 di

antaranya diperkirakan memiliki khasiat obat. Sebanyak 2.500 jenis di

antaranya merupakan tanaman obat (Kementerian Perdagangan RI, 2014).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

D. Jambu Biji (Psidium guajava L.)

Tanaman obat tradisonal yang terdapat di Indonesia sangat beragam,

salah satunya adalah tumbuhan jambu biji. Tanaman perdu dengan tinggi 3-10

meter ini memiliki banyak cabang dan ranting. Batang keras dengan permukaan

kulit batang halus dan licin, berwarna kekuningan dengan bagian dalam

kehijauan. Bunga kecil, berwarna putih, dan terdiri dari dua mahkota masing-

masing terdiri atas 4-5 daun berkelopak dengan jumlah mahkota yang sama.

Buah berbentuk bulat atau bulat telur. Daging buah mengandung banyak biji,

jika sudah masak buah berwarna hijau kekuningan. Di Amazon, buah jambu biji

dapat mencapai sebesar buah tenis dan tinggi pohon mencapai 20 meter.

Batangnya kecil tetapi dapat juga sampai besar, berbuah sepanjang tahun,

Gambar 2.2. Morfologi Daun Jambu Biji


Sumber: google image
Gambar 2.1. Morfologi Jambu
disebarkan ke Indonesia melalui Thailand
Biji
Sumber: google image
(Latief, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

1. Klasifikasi

Menurut Hapsoh dan Hasanah (2011) jambu biji (P.guajava L.) dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Class : Dicotyledoneae

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae

Genus : Psidium

Spesies : Psidium guajava L.

2. Variasi Jambu Biji

Tanaman jambu biji memiliki dua varian, yaitu jambu biji berdaging

buah putih dan merah. Jambu yang berdaging putih dikenal sebagai jambu ‘susu

putih’, lebih digemari karena rasanya manis, daging buahnya lebih tebal, dan

teksturnya lebih lembut (Agoes, 2010).

3. Kandungan Kimiawi

Tanaman jambu biji kaya dengan tanin, fenol, triterpen, flavonoid,

minyak essensial, saponin, karotenoid, lektin, vitamin, serat, dan asam lemak.

Buah jambu ini lebih banyak mengandung vitamin C (80 mg vitamin C dalam

100 g buah) dibanding jeruk dan mengandung juga sejumlah vitamin A. Jambu

biji kaya akan pektin yaitu serat yang diperlukan dalam makanan. Daun jambu

biji kaya dengan flavonoid. Flavonoid inilah yang berperan dalam pengobatan.

Flavonoid dapat memberikan efek antidiare, merilekskan otot polos usus


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

(menghambat kontraksi). Daun jambu biji juga bersifat antioksidan karena

kandungan polifenol (Agoes, 2010).

Menurut Latief (2009) kandungan pektin pada tumbuhan jambu biji

dapat menurunkan kolesterol. Begitu pula menurut Parimin (2005) jambu biji

kaya akan serat, khususnya pektin (serat larut air) yang dapat menurunkan

kolesterol dengan cara mengikat kolesterol dan asam empedu dalam tubuh serta

membantu pengeluarannya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Sutioso (2012) terbukti bahwa pektin yang diisolasi dari daun jambu biji mampu

menurunkan kadar kolesterol secara signifikan pada hari ke-28 yang dibuktikan

dengan Analysis of Variance (ANOVA) dengan taraf signifikansi 99% satu

arah.

4. Riwayat Penggunaan Tanaman Jambu Biji

Tanaman jambu biji telah digunakan suku asli Peru sejak ribuan tahun

lalu. Sisa-sisa tanaman jambu biji telah dijumpai pada situs-situs arkeologi

bersama dengan sisa-sisa kacang, jagung, dan jenis tumbuhan lain. Sampai

sekarang suku Indian Amazon menggunakan rebusan daun dan kulit batang

jambu biji dalam campuran pengobatan tradisional (diare, disentri, radang

tenggorokan, mual, pusing, dan gangguan menstruasi). Daun segar dikunyah-

kunyah untuk obat gusi berdarah, mengatasi bau mulut, dan rendamannya juga

dapat digunakan sebagai pembilas alat intim wanita (menghilangkan lender

pasca persalinan). Bunga ditumbuk dan dijadikan kompres radang/luka pada

mata. Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk batuk dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

diare. Jus jambu biji Bangkok juga dianggap berkhasiat untuk membantu

penyebuhan penderita demam berdarah dengue (Agoes, 2010).

5. Tanaman Jambu Biji Terkait Farmakologi

Studi dari Brazil membuktikan ekstrak daun jambu biji juga dapat

memberi pengaruh dalam pengaturan irama jantung, bersifat antioksidan yang

memengaruhi perbaikan fungsi miokardium. Ekstrak daun jambu biji dapat

menghilangkan nyeri, penenang saraf, dan penekan batuk. Uji klinis konsumsi

buah jambu biji selama 12 minggu dapat menurunkan tekanan darah 8 mm,

kolesterol total 9%, trigeserida hampir 8% dan meningkatkan kolesterol “baik”

(HDL) sebesar 8%. Efek ini diakibatkan tingginya kadar kalium dan serat dari

buah (namun harus konsumsi 2 pon buah per hari).

E. Hewan Coba dalam Farmakologi

Untuk penelitian eksperimental dapat dilakukan secara in vitro maupun

in vivo. Pada uji in vivo eksperimen banyak menggunakan hewan percobaan

oleh karena itu penting untuk mengetahui tentang hewan percobaan yang

digunakan dan bagaimana cara penanganannya. Hewan coba atau sering disebut

dengan hewan laboratorium adalah hewan yang khusus diternakkan untuk

keperluan penelitian farmakologi. Hewan laboratorium tersebut digunakan

sebagai model untuk penelitian pengaruh bahan kimia atau obat pada manusia

(Darmono, 2011).

Syarat hewan yang digunakan untuk penelitian farmakologi adalah:

harus jelas fisologinya, bebas dari penyakit, didapat dari Breeding Centre yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

baik atau dibiakkan sendiri. Sebelum digunakan hewan harus melalui tahap

aklimatisasi terlebih dahulu. Kandang hewan harus memenuhi syarat: suhu,

kelembapan, cahaya, bunyi, nutrisi dan kebersihan. Pemilihan strain, jenis

kelamin, berat badan dan umur harus tepat. Beberapa jenis hewan yang

ukurannya terkecil dan sederhana sampai ukuran yang lebih besar dan lebih

kompleks digunakan untuk keperluan penelitian yaitu mencit, tikus, kelinci, dan

kera (Darmono, 2011).

Alasan menggunakan tikus sebagai hewan percobaan dalam penelitian

ini karena menurut Deklarasi Helsinki oleh World Medical Association (1975)

dan Proposed International Guidelines for Biomedical Research Involving

Human Subjects (1982) suatu zat atau alat baru tidak boleh digunakan untuk

pertama kali pada manusia, kecuali bila sebelumnya telah diuji pada hewan dan

memperoleh kesan yang cukup mengenai keamanannya (Darmono, 2011).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

1. Tikus Putih (Rattus norvegicus)

a. Klasifikasi

Menurut Krinke (2000) klasifikasi Tikus putih (Rattus norvegicus) adalah sebagai

berikut:

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Mammalia

Order : Rodontia

Family : Muridae
Gambar 2.3. Tikus Putih
Genus : Rattus
Jantan
Sumber: dokumen pribadi
Species : Rattus norvegicus

b. Sifat-sifat

Ukurannya lebih besar dari mencit, lebih cerdas, tenang, mudah diberi

perlakuan, kurang suka berkumpul (Darmono, 2011).

c. Data biologi normal menurut Darmono (2011)

Konsumsi pakan per hari yaitu 5 g/100 g bb, konsumsi air minum per hari

berkisar antara 8-11 ml/100 g bb, sedangkan untuk pengambilan darah

maksimum 5,5 ml/kg.

F. Simplisia

Simplisia merupakan bahan alami yang digunakan sebagai obat dan

belum mengalami perubahan proses apapun, dan kecuali dinyatakan lain


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan (Depkes RI, 1979). Pada

umumnya pembuatan simplisia melalui tahapan: pengumpulan bahan baku,

sortasi basah, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering, pengepakan,

peyimpanan, dan pemeriksaan mutu (Gunawan dan Mulyani, 2004). Menurut

Depkes RI (2000) Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:

1. Simplisia nabati merupakan simplisia yang dapat berupa tanaman utuh,

bagian tanaman, eksudat tanaman atau gabungan antara ketiganya.

2. Simplisia hewani merupakan simplisia yang berupa hewan atau zat-zat

berguna yang dihasilkan oleh hewan.

3. Simplisia pelican atau simplisia mineral yang sudah diolah dengan proses

sederhana.

G. Ekstrak dan Ekstraksi

1. Ekstrak

Ekstrak adalah sediaan yang dapat kering, kental, dan cair, dibuat

dengan proses ekstraksi simplisia nabati atau hewani dengan cara yang sesuai.

Kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa serbuk yang

tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi syarat baku yang telah

ditetapkan (Depkes, RI, 2000).

2. Ekstraksi

Menurut Hanani (2014) ekstraksi atau penyarian merupakan proses

pemisahan senyawa dari matriks atau simplisia dengan menggunakan pelarut


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

yang sesuai. Cairan pelarut dalam pembuatan ekstrak adalah pelarut yang

optimal untuk senyawa kandungan yang berkhasiat atau yang aktif, dengan

demikian senyawa tersebut dapat terpisahkan dari bahan, serta ekstrak hanya

mengandung sebagian besar senyawa kandungan yang diinginkan (Depkes, RI,

2000). Pelarut akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang

mengandung zat aktif sehingga zat aktif akan larut (Lathifa, 2008). Pelarut yang

digunakan tergantung pada polaritas senyawa yang akan disari, mulai dari yang

bersifat nonpolar hingga polar, sering disebut sebagai ekstraksi bertingkat.

Pelarut yang digunakan dimulai dari heksana, petroleum eter,

kloroform/diklometana, alkohol, methanol, dan air (Hanani, 2014).

Tujuan ekstraksi adalah menarik atau memisahkan senyawa dari

campurannya atau simplisia (Hanani, 2014). Salah satu metode yang dapat

digunakan dalam ekstraksi simplisia adalah metode maserasi. Maserasi adalah

cara ekstraksi simplisia dengan merendam dalam pelarut pada suhu kamar

sehingga kerusakan dan degradasi metabolit dapat diminimalisasi. Cairan

pelarut akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang

mengandung zat aktif. Karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan

diluar dan di dalam sel menyebabkan zat aktif akan larut dan keluar dari sel.

Peristiwa tersebut terus berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi

antara larutan yang berada di luar dan di dalam sel (Dirjen Pengawasan Obat

dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1986). Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan metode maserasi dengan cara mengaduk

campuran larutan penarik dengan serbuk simplisia daun jambu biji (P.guajava
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

L.). Maserasi yang dilakukan dengan pengadukan secara terus menerus disebut

dengan maserasi kinetik (Depkes, RI, 2000). Waktu maserasi berbeda-beda,

tergantung dari sifat campuran obat dan ekstraktan (cairan penarik), lama

maserasi harus cukup agar dapat menyari semua zat yang mudah disari yaitu

sekitar 2-14 hari (Ansel, 1989).

H. Penelitan Terkait

1. Hasil penelitian Hardiningsih (2006) menunjukkan bahwa pemberian pakan

hiperkolesterolemia berpengaruh meningkatkan perkembangan bobot

badan tikus putih wistar. Berdasarkan penelitian ini peneliti gunakan

sebagai dasar penentuan bobot pakan hewan percobaan.

2. Hasil penelitian Pidrayanti (2008) menunjukkan bahwa pemberian ekstrak

Eugenia polyantha 0,18 gr, 0,36 gr, dan 0,72 gr/hari selama 15 hari dapat

menurunkan kadar LDL kolesterol tikus hiperlipidemia secara bermakna.

Berdasarkan penelitian ini peneliti gunakan sebagai acuan dalam penentuan

tahap alur penelitian dan uji statistik yang digunakan.

3. Penelitian Marta, Sisca dan Jenifer (2011) menunjukkan hasil yaitu kadar

kolesterol berbeda bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok

tempe jumlah sedang (p=0,003), maupun kelompok tempe jumlah tinggi

(p=0,000) namun hasil penelitian tidak menunjukkan adanya perbedaan

bermakna kadar kolesterol antar kelompok tempe jumlah sedang dengan

jumlah tinggi (p=0,007). Berdasarkan penelitian ini peneliti gunakan alat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System sebagai dasar

dalam penggunaan alat cek kolesterol pada hewan percobaan.

4. Penelitian Allo (2013) menunjukkan hasil bahwa ekstrak etanol daun jambu

biji pada dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, dan 800 mg/kgBB mempunyai

efek dalam menurunkan kadar kolesterol total tikus wistar yang telah

diinduksi propiltiourasil. Berdasarkan penelitian ini peneliti gunakan

sebagai panduan dalam pembuatan ekstrak etanol daun jambu biji.

I. Kerangka Berpikir

Pada masa modern saat ini banyak orang yang menyukai makanan cepat

saji. Makan cepat saji yang mengandung lemak, telur, produk-produk susu,

daging yang berasal dari produk hewani banyak mengandung lemak jenuh dan

kolesterol yang berpotensi meningkatkan kadar kolesterol total dalam darah.

Menurut Diehl (2009) kolesterol penting bagi tubuh jika dalam kadar ideal,

karena dapat memproduksi hormon dan vitamin D. Kadar kolesterol total yang

tinggi dalam darah akan membentuk plak pada pembuluh darah yang kemudian

tertimbun dan menutup aliran darah sehingga beresiko pada kesehatan manusia.

Penyakit kolesterol dapat diobati dengan menggunakan obat sintetik

maupun obat herbal. Namun, penggunaan obat herbal jauh lebih aman dari pada

obat sintetik (modern) karena memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit

jika digunakan secara tepat. Menurut Wasito (2011) Indonesia merupakan

daerah tropis yang banyak ditumbuhi oleh berbagai macam tumbuhan herbal,

salah satunya adalah tumbuhan jambu biji. Tumbuhan jambu biji memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

banyak khasiat dimulai dari akar, batang, bunga, buah dan daun. Tanaman

jambu biji dapat menyembuhkan penyakit seperti diare, sariawan, luka, haid

tidak lancar, sembelit. maag, masuk angin, kanker, batuk, flu dan demam

berdarah.

Menurut Latief (2009) pada daun jambu biji terdapat kandungan

flavonoid dan pektin yang mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Senyawa flavonoid dan pektin dalam daun jambu biji dapat diekstrak dengan

menggunakan berbagai metode ekstraksi salah satunya metode maserasi

(Hanani, 2014). Untuk membuktikan hal tersebut maka dilakukan penelitian

laboratorium pada tikus Wistar jantan judul penelitian “Pengaruh Ekstrak

Etanol Daun Jambu Biji (P.guajava L.) Terhadap Penurunan Kadar Koelsterol

Total Tikus Putih Jantan.”


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Menurut Latief (2009) pada daun jambu biji terdapat kandungan

flavonoid dan pektin yang mampu menurunkan kadar kolesterol dalam


Makanan cepat Produk: lemak, telur, produk-
Sumber hewani
saji Untuk membuktikan hal tersebut produk
darah. susu, makanan
maka dilakukan daging
penelitian

farmakologi pada tikus Wistar jantan dengan judul penelitian “Pengaruh

Ekstrak etanol
Meningkatkan daun
kadar jambu Biji
kolesterol total(P.guajava
dalam L.) TerhadapMengandung
Penurunan Kadar
lemak
darah jenuh
Koelsterol Total Tikus Putih Jantan.”

Modern

Pengobatan
Tradisional Herbal

Pada daun jambu biji terdapat


Simplisia  Maserasi Kinetik kandungan flavonoid dan
pektin yang dapat menurunkan
kadar total kolesterol

Ekstrak etanol Diujikan pada tikus sebagai


daun jambu biji hewan percobaan

Kadar kolesterol total dicek menggunakan alat Easy


Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System

Uji statistik menggunakan


uji Annova

Gambar 2.4. Diagram Alir Kerangka Berpikir


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

J. Hipotesis

1. Ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.) berpengaruh terhadap

penurunan kadar kolesterol total tikus putih jantan.

2. Dosis ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.) sebesar 600

mg/BB selama 2 minggu dapat penurunan kadar kolesterol total tikus putih

jantan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian dan Varibel Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian ilmiah, di mana dalam

penelitian ini mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan

dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan

pembuktian ilmiah/meyakinkan. Berdasarkan teknik yang digunakan

penelitian ini termasuk dalam Experiment Research (Penelitian

Percobaan), di mana ada perlakuan khusus terhadap variabel yang

diteliti. Berdasarkan tempat penelitian, penelitian ini termasuk dalam

Laboratory Research (Penelitian Laboratorium) di mana penelitian ini

dilaksanakan pada tempat tertentu/laboratorium.

2. Variabel Penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Variabel bebas : variasi dosis ekstrak etanol daun jambu biji

(P. guajava L.)

b. Variabel terikat : kadar kolesterol total

c. Variabel kontrol : minuman tikus, makanan tikus, kandang

tikus, usia tikus, kelamin tikus.

Menurut Shah dkk (2011) piperin dengan dosis 40 mg/kgBB

terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida pada

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

tikus, sehingga dosis piperin yang diberikan pada tikus dengan berat 250

g adalah 10 mg. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

40 𝑚𝑔 𝑋
=
1000 𝑚𝑔 250 𝑔

𝑋 = 10 𝑚𝑔

Menurut Allo dkk. (2013) dosis simvastatin yang digunakan

pada orang dewasa dengan berat rata-rata 50 kg yaitu 40 mg/hari. Dosis

simvastatin yang digunakan pada tikus dengan berat rata-rata 120 g


120 𝑔
yaitu: 50000 𝑔 𝑥 40 𝑚𝑔 = 0,096 mg, dibulatkan menjadi 0,1 mg.

Dalam perlakuan ini variasi ekstrak etanol daun jambu biji

(P.guajava L.) yang digunakan adalah 400 mg/kgBB untuk perlakuan 1,

600 mg/kgBB untuk perlakuan 2, 800 mg/kgBB untuk perlakuan 3.

Sedangkan untuk kontrol positif menggunakan obat simvastatin dan

kontrol negatif menggunakan air minum tikus, yaitu jenis RO (Reverse

Osmosis). Ekstrak etanol daun jambu biji (P. guajava L.) diberikan

secara oral dengan menggunakan jarum oral dan dimasukkan melalui

mulut sampai ke lambung. Sampel tikus yang digunakan berjumlah 15

ekor, di mana masing-masing perlakuan dan kontrol terdiri dari 3

ulangan.

Untuk menaikkan kolesterol total pada tikus peneliti

menggunakan hati ayam, daging ayam, kuning telur bebek, lemak

kambing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Tabel 3.1. Jumlah Kolesterol pada Makanan (%)


Makanan Jumlah kolesterol
(%)
Daging, ayam, ikan 35
Kuning telur 35
Produk susu 16
Makanan matang yang diperdagangkan 8
Lemak sajian / masakan 6
Sumber Kolesterol (US, 1986) dalam Diehl (2009)

Menurut Diehl (2009) hati dan organ tubuh yang lain

menghasilkan 500 mg kolesterol setiap hari. Namun manusia kerap

mengkonsumsi makanan yang menghasilkan 500-800 mg kolesterol

setiap harinya. Tubuh memang memiliki kemampuan mengolah

makanan yang masuk ke dalam tubuh dan mengurangi jumlah

pemasukan lemak dengan menyimpannya di kantung empedu,

disalurkan melalui usus dan dibuang bersama kotoran. Namun,

kemampuan tubuh untuk membuang kelebihan kolesterol terbatas

sehingga kelebihan kolesterol tersebut tertimbun di dalam pembuluh

nadi dan jaringan yang lain. Hal ini digunakan peneliti sebagai acuan

dalam menaikkan kadar kolesterol total pada tikus.

Bahan pakan tinggi kolesterol dicampur dengan pakan standar

BR-2 yang berfungsi sebagai pengikat bahan pakan tinggi kolesterol

dengan air sehingga adonan dapat padat dan membuat hasil cetakan

tidak hancur saat dikeringkan di oven. Menurut Badan Standardisasi

Nasional (2006) BR-2 merupakan pakan berbentuk tepung, pelet atau


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

crumble yang diberikan kepada ayam broiler (ayam pedaging) mulai

umur 22 hari sampai panen (golongan finisher). Pakan BR-2 digunakan

untuk ayam pedaging golongan finisher karena pada pakan ini banyak

mengandung protein, lemak, serat kasar, kalsium, pospor dan

metabolyzable energy (ME) yang dibutuhkan oleh ayam pedaging.

Berkaitan dengan dasar teori tersebut peneliti menggunakan pakan BR-

2 sebagai campuran bahan pakan tinggi kolesterol pada tikus sebagai

hewan percobaan. Pakan tinggi kolesterol yang sudah diolah kemudian

diberikan kepada tikus secara ad libitum selama 2 minggu.

Setelah diberikan pakan tinggi kolesterol selama 2 minggu, tikus

kembali diberikan pakan standar BR-1 yang merupakan pakan yang

biasa diberikan pada ayam broiler mulai umur 0 – 4 minggu (golongan

starter). Pemilihan pakan jenis ini karena berdasarkan BSN (2006)

perbedaan ayam broiler starter dengan finesher terdapat pada

kandungan nutrisinya, di mana pada pakan BR-1 memiliki kandungan

lemak kasar lebih rendah yaitu 7,40% sedangkan pada pakan BR-2

memiliki kandungan lemak kasar lebih tinggi yaitu 8 %. Hal ini

mengacu pada tingkat energi metabolis (ringkasan dari tingkat energi

yang digunakan oleh hewan) dan protein yang berbeda untuk kedua

golongan starter dan finisher.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 22 Maret – 15 Mei 2017 di

Laboratorium Imono Fakultas Farmasi dan Laboratorium Biologi, Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata

Dharma.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah daun jambu biji (P.guajava

L.) tua dan muda dari pohon jambu biji di sekitar kebun Biologi Sanata

Dharma dan daerah sekitar Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.

2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah daun jambu biji (P. guajava

L.) berwarna hijau yang diambil secara acak baik tua maupun muda dari

ranting pohon jambu biji di Jalan Kantil, Maguwoharjo, Sleman,

Yogyakarta.

D. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya gelas

beker 1 l, gelas beker 500 ml, erlenmeyer 1 l, cawan petri, batang

pengaduk, gelas benda, spuit 3 ml, jarum oral, mortar, water bath,

timbangan digital, timbangan buah, timbangan gantung, termometer


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

ruangan, Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System,

microhaematocrit (capillary tubes), Memmert Universal Oven,

kandang metaboli ukuran standar (29 cm x 29 cm x 55 cm) , jas

laboratorium, kain saring, baki, sarung tangan bintik (dotting), sarung

tangan lateks, masker, panci, blender, kompor, peniris gorengan

(cetakkan pakan), loyang.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kertas

saring whatman no.1, etanol 96% (ekstraktan/pelarut), Easy Touch ®

blood cholesterol test strip, aluminum foil, tissue, tikus wistar jantan,

sampel darah tikus, pakan standar BR-1, pakan standar BR-2, pakan

tinggi kolesterol (hati ayam, daging ayam, lemak kambing, kuning telur

bebek), daun jambu biji (P.guajava L.), air RO (reverse osmosis).

E. Prosedur Kerja

Penelitian ini terbagi dalam beberapa tahap yaitu persiapan hewan

uji, tahap aklimatisasi, perlakuan khusus, pengambilan data, pembuatan

pakan tinggi kolesterol, pembuatan ekstrak etanol daun jambu biji

(P.guajava L.), penentuan dosis ekstrak etanol daun jambu biji (P.guajava

L.) pada tikus, penentuan dosis obat simvastatin pada tikus, Penggunaan

Alat Test Darah Easy Touch ® dan test darah pada tikus, tahap pengambilan

data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

1. Persiapan Hewan Uji

a. Tikus wistar jantan dibagi secara acak ke dalam 5 kelompok dan

masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor tikus yang dipelihara

dalam kandang metabolik.

b. Masing-masing tikus dipelihara pada tempat yang berbeda sehingga

makanan yang diberikan dapat diterima secara merata.

c. Kelompok 1,2,3 sebagai kelompok eksperimental yang diberi

ekstrak etanol daun jambu biji (P.guajava L.), kelompok 4 sebagai

kontrol positif yang diberikan obat simvastatin dan kelompok 5

sebagai kontrol negatif yang hanya diberikan air RO.

2. Tahap Aklimatisasi, Perlakuan Khusus, dan Pengambilan Data

Pada Tikus Putih Jantan

a. Pada hari ke 1 – 7 kelompok tikus diaklimatisasi terlebih dahulu dan

diberikan pakan standar BR-2 dengan bobot pakan 20 gram.

b. Pada hari ke 8 – 21 tikus diberikan pakan tinggi lemak dengan bobot

pakan 20 gram untuk masing-masing tikus dalam 1 hari.

c. Pada hari ke 22 – 35 kelompok tikus perlakuan I, II, III diberikan

ekstrak etanol daun jambu biji, pada kelompok kontrol positif

diberikan obat simvastatin dan pada kelompok kontrol negatif

diberi air jenis RO.

d. Pengukuran kadar kolesterol total darah dan penimbangan berat

badan tikus dilakukan sebanyak 5 kali yang dilakukan 1 x 7 hari

sejak hari pertama penelitian. Pengukuran kadar kolesterol total


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

darah dilakukan secara bersamaan yaitu, kelompok tikus pada

perlakukan I, II, III, kontrol positif dan kontrol negatif.

3. Pembuatan Pakan Tinggi Kolesterol

a. Hati ayam dibersihkan dengan air mengalir dan ditimbang dengan

berat 500 g menggunakan timbangan buah.

b. Pakan standar BR-2 ditimbang dengan berat 500 g.

c. Kemudian hati ayam dikukus ± 5 menit.

d. Pakan standar BR-2 dihaluskan menggunakan blender.

e. Hati ayam dihaluskan menggunakan blender.

f. Pakan standar BR-2 dan hati ayam yang sudah halus dicampur

dengan ditambahkan air secukupnya.

g. Aduk campuran bahan hingga terbentuk adonan.

h. Adonan yang sudah tercampur rata dicetak menggunakan peniris

gorengan atau cetakan lain yang dapat membentuk pelet dengan

cepat dan mudah.

i. Hasil cetakan kemudian diletakkan pada loyang dan dipanaskan

pada oven dengan suhu 1750C selama 8-10 menit.

j. Hasil cetakan yang sudah dipanaskan dikaluarkan dari oven dan

dibiarkan beberapa saat hingga dingin.

k. Pakan tinggi kolesterol siap digunakan.

l. Jika pakan habis, bahan pakan tinggi kolesterol diganti dengan

bahan lain seperti daging ayam, kuning telur bebek, dan lemak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

kambing dengan komposisi yang sama seperti cara kerja

sebelumnya.

m. Pakan tinggi kolesterol diberikan pada tikus sekali dalam sehari

secara ad-libitum, dengan bobot pakan 20 g/BB tikus.

4. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (P.guajava L.)

a. Daun jambu biji (P.guajava L.) diambil sebanyak 2 kg, lalu dicuci

menggunakan air bersih kemudian ditiriskan.

b. Daun jambu biji (P.guajava L.) yang sudah bersih kemudian

dikeringkan dengan dijemur selama 3-4 hari hingga kering.

c. Daun jambu biji (P.guajava L.) yang telah kering diblender hingga

menjadi serbuk.

d. Serbuk daun jambu biji (P.guajava L.) kemudian ditimbang lalu

direndam dengan etanol 96% dengan perbandingan 150 gram serbuk

dilarutkan dengan 500 ml etanol, kemudian direndam selama ±15

hari, setiap hari dilakukan pengadukan menggunakan batang

pengaduk selama 15 menit.

e. Setelah direndam, larutan yang diperoleh disaring dengan kain

penyaring sebanyak 1 kali hingga diperoleh filtrat dan debris.

f. Filtrat hasil penyaringan dikumpulkan ke dalam gelas ukur

kemudian disaring dengan kertas saring Whatman no.1 sebanyak 1

kali kemudian diletakkan dalam cawan petri untuk diuapkan dalam

water bath dengan suhu 40oC sampai didapatkan ekstrak pekat.

Menurut Hanani (2014) proses pemekatan dapat dilakukan dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

sederhana menggunakan water bath, oven dan penguap putar

(rotary evaporator) dilakukan pada suhu rendah sekitar 40-500C.

5. Penentuan Dosis Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (P.guajava L.)

pada Tikus

a. Perlakuan 1 diberi dosis 400 mg/kgBB ; perlakuan 2 diberi dosis 600

mg/kgBB; perlakuan 3 diberi dosis 800 mg/kgBB.

b. Tiap hewan uji diberi perlakuan sebanyak 1x1 hari.

c. Dosis ekstrak etanol daun jambu biji (P.guajava L.) dihitung dengan

rumus:

𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 (𝑚𝑔/𝐾𝑔𝐵𝐵)
VAO = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑚𝑔/𝑚𝑙) 𝑥 𝐵𝐵 (𝐾𝑔)

Larasaty (2013)

(1) dosis yang digunakan 400 mg/kg

(2) berat tikus 203 g = 0,203 kg

(3) 1 ml = 400 mg/kgBB x 0,203 kg = 81,2 mg/ml

6. Penentuan Dosis Obat Simvastatin pada Tikus

Dosis obat dihitung dengan rumus:

Menurut Irianto (2013) penghitungan dosis obat simvastatin adalah

sebagai berikut:

a. Dosis obat untuk orang dewasa dengan berat 50 kg adalah 40

mg/hari.

b. Dosis obat untuk tikus dengan berat 120 g adalah:

120 𝑔 (𝐵𝐵 𝑡𝑖𝑘𝑢𝑠)


50000 (𝐵𝐵 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎)
𝑥 40 𝑚𝑔 (𝑜𝑏𝑎𝑡) = 0,096 𝑚𝑔 = 0,1 mg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Pada 1 tablet obat terdapat 10 mg lalu dilarutkan dalam 100 ml

aquades, sehingga dalam 1 ml terkandung 0,1 mg simvastatin.

7. Cara Penanganan

a. Pertama ekor dipegang sampai pangkal ekor.

b. Telapak tangan menggenggam melalui bagian belakang tubuh

dengan jari telunjuk dan jempol secara perlahan diletakkan di

samping kiri dan kanan leher.

c. Tangan yang lainnya membantu dengan menyangga di bawahnya,

atau tangan lainnya dapat digunakan untuk menyuntik.

8. Penggunaan Alat Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring

System dan Cara Cek Darah Pada Tikus

a. Baterai dimasukkan dan alat dinyalakan.

b. Waktu, tanggal, dan tahun diatur pada alat.

c. Chip warna kuning diambil dan dimasukkan ke dalam alat untuk cek

alat.

d. Apabila pada layar muncul “ERROR” berarti alat rusak.

e. Apabila pada layar muncul “OK” berarti alat siap dipakai.

f. Chip kolesterol diambil untuk test kolesterol.

g. Pada layar telah muncul angka/kode sesuai pada botol strip.

h. Setelah itu akan muncul gambar tetes darah dan kedip-kedip.

i. Microhaematocrit dimasukkan ke belakang bola mata melalui

medial mata.

j. Darah dikumpulkan di atas permukaan gelas benda.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

k. Microhaematocrit ditarik.

l. Area injeksi diusap menggunakan tissue.

m. Darah disentuh pada tepi samping strip dan bukan ditetes di atas

tengah strip alat test darah Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol

Monitoring System.

n. Bagian baris yang ada tanda panah disentuh dan darah akan

langsung meresap sampai ujung strip dan bunyi beep.

o. Tunggu hingga 150 detik hasil akan keluar pada layar.

p. Strip test kolesterol dibuang.

q. Chip disimpan ke dalam botol dan botol strip ditutup rapat.

Pada umumnya pengambilan darah yang terlalu banyak pada

hewan kecil dapat menyebabkan penurunan tekanan darah dan suhu

tubuh secara drastis (Hypovolemic Shock), stress dan bahkan dapat

menyebabkan kematian. Namun dilakukan pengambilan sedikit darah

tetapi sering, juga dapat menyababkan anemia. Pada umumnya

pengambilan darah dilakukan sekitar 10% dari total volume darah dalam

tubuh dengan selang waktu 2-4 minggu atau sekitar 1% dengan interval

24 jam. Total darah yang diambil sekitar 7,5% dari bobot badan.

Diperkirakan pemberian darah tambahan (exsanguination) sekitar

setengah dari total volume darah. Contohnya: bobot 300g, total volume

darah 22,5 ml, maksimum pengambilan darah 2,25, maka pemberian

exsanguination 11,25 ml.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Pengambilan darah harus menggunakan alat yang steril dengan

cara aseptik. Untuk meningkatkan vasodilatasi, perlu diberi kehangatan

pada hewan tersebut, misalnya letakkan dalam ruangan dengan suhu

40oC selama 10-15 menit, dengan memasang lampu pemanas dalam

ruangan tersebut. Pengambilan darah dapat dilakukan pada lokasi

tertentu dari tubuh, yaitu: vena lateral dari ekor, bagian ventral arteri

ekor, sinus orbitalis mata, vena saphena kaki, anterior vena cava,

langsung dari jantung (Darmono, 2011).

9. Tahap Pengambilan Data

a. Pengukuran kadar kolesterol total darah dilakukan tiap 1 minggu

sekali dan dilakukan sebanyak 5 kali pengambilan data yaitu pada

hari ke 8, 15, 22, 29, dan 36.

b. Untuk data sekunder dan untuk penentuan dosis dilakukan

penimbangan berat badan tikus bersamaan dengan waktu

pengukuran kadar kolesterol total darah tikus.

F. Teknik Analisis Data dan Uji Statistik yang digunakan

1. Pengukuran Kadar Kolesterol Total Darah

Kadar total kolesterol pada sampel darah diukur menggunakan alat cek

kolesterol Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System.

2. Analisis Deskriptif

Data yang diambil nantinya akan diolah menggunakan Microsoft excel

berupa tabel berat badan dan kadar kolesterol total pada tiap kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

perlakuan dan gambar grafik rata-rata kadar kolesterol total pada tiap

kelompok perlakuan.

3. Analisis Statistik

Analisis statistik menggunakan uji beda dan didahului uji normalitas

dengan menggunakan Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Apabila data

distribusi normal (p>0.05) maka dilanjutkan dengan uji statistik

Repeated Measured Anova untuk one factor beetwen subject designs,

dan jika data signifikan (p>0.05) dilanjutkan dengan uji statistik Post

Hoc. Tes ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan penurunan kadar

kolesterol darah perlakuan 1, 2, 3, kontrol positif dan kontrol negatif.

Sedangkan untuk mengetahui hasil dari pengaruh pemberian ekstrak

antar kelompok, kelompok kontrol positif dan negatif dilakukan dengan

uji Kruskal-Walis, dan jika signifikan (p<0.05) maka dilanjutkan

dengan uji statistik Whitney. Menurut Suparno (2014) tes ini dilakukan

untuk menguji tiga atau lebih kelompok yang terpisah secara

independen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berikut hasil pengamatan pre dan post pemberian pakan tinggi kolesterol

(pada hari ke 7, 14, 21), hasil pengamatan pre dan post pemberian perlakuan (pada

hari ke 21, 28, 35), selisih rerata kadar kolesterol total tikus pada pre dan post

penelitian dan selisih rerata kadar kolesterol total tikus selama pemberian

perlakuan.

1. Hasil Pengamatan Pre dan Post Pemberian Pakan Tinggi Kolesterol (Pada

Hari Ke 7, 14, 21)

Berikut adalah tabel dan grafik rerata kadar kolesterol total tikus dan rerata berat

badan tikus pada hari ke 7, 14, 21 yang diukur menggunakan timbangan digital

dan alat cek darah Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System.

Tabel 4.1. Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus dan Rerata Berat Badan
Tikus pada Hari ke 7, 14, 21
Perlakuan Hari ke-7 Hari ke-14 Hari ke-21
(P)
BB (g) Kolesterol BB (g) Kolesterol BB (g) Kolesterol
Total Total Total
(mg/dL) (mg/dL) (mg/dL)
PI 94,33 ˂ 100 123,33 119 153,67 144
P II 83,67 ˂ 100 113,67 132 140 157
P III 97 ˂ 100 129,67 139 162,33 170,67
Kontrol + 89 ˂ 100 119 144,67 146 185,67
Kontrol - 77 ˂ 100 106 139,67 131 161

41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Perlakuan I Perlakuan II Perlakuan III


Kontrol Positif Kontrol Negatif
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
hari ke-7 hari ke-14 hari ke-21

Gambar 4.1. Grafik Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus Perlakuan I, II,
III, K+, dan K-

Perlakuan I Perlakuan II Perlakuan III


Kontrol Positif Kontrol Negatif
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
hari ke-7 hari ke-14 hari ke-21

Gambar 4.2. Grafik Rerata Berat Badan Tikus Perlakuan I, II, III, K+,
dan K-

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pada hari ke 7, 14, 21 terlihat

adanya peningkatan berat badan dan kadar kolesterol total pada tikus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

2. Hasil Pengamatan Pre dan Post Pemberian Perlakuan (Pada Hari Ke 21, 28,

35)

Berikut adalah grafik rerata kadar kolesterol total tikus dan rerata berat badan

tikus pada hari ke 21, 28, 35 yang diukur menggunakan timbangan digital dan alat

cek darah Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System.

Tabel 4.2. Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus dan Rerata Berat Badan
Tikus pada Hari ke 21, 28, 35
Perlakuan Hari ke-21 Hari ke-28 Hari ke-35
(P) BB (g) Kolesterol BB (g) Kolesterol BB (g) Kolesterol
Total Total Total
(mg/dL) (mg/dL) (mg/dL)

PI 153,67 144 198 225 201,33 193,33


P II 140 157 188,67 212 187 193,67
P III 162,33 170,67 201 153 209 188,33
Kontrol + 146 185,67 187 176 198,33 245,33
Kontrol - 131 161 167 190,67 183,67 207,67

Perlakuan I Perlakuan II Perlakuan III


Kontrol Positif Kontrol Negatif
300

250

200

150

100

50

0
hari ke-21 hari ke-28 hari ke-35

Gambar 4.3. Grafik Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus Perlakuan I, II,
III, K+, dan K-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Perlakuan I Perlakuan II Perlakuan III


Kontrol Positif Kontrol Negatif
250

200

150

100

50

0
hari ke-21 hari ke-28 hari ke-35

Gambar 4.4. Grafik Rerata Berat Badan Tikus Perlakuan I, II, III, K+, dan
K-

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pada hari ke 21 hingga hari ke

35 terlihat adanya peningkatan berat badan pada perlakuan I, III, kontrol positif,

kontrol negatif. Namun pada perlakuan II terjadi penurunan berat badan yaitu dari

188,67 gram menjadi 187 gram pada hari 28 menuju hari ke 35. Pada hari ke 21

hingga hari ke 28 terlihat adanya penurunan kadar kolesterol total pada perlakuan

III dan kontrol positif yaitu 170,67 mg/dL menjadi 153 mg/dL, pada kontrol positif

terjadi penurunan dari 185,67 mg/dL menjadi 176 mg/dL. Pada hari ke 28 hingga

hari ke 35 tidak semua perlakuan mengalami penurunan kadar kolesterol total.

Perlakuan yang mengalami penurunan kadar kolesterol total adalah perlakuan I dan

II dengan masing-masing penurunan yaitu 225 mg/dL turun menjadi 193,33 mg/dL

dan 212 mg/dL turun menjadi 193,67 mg/dL.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Tabel 4.3. Selisih Rerata Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus Pada
Pre dan Post Penelitian
Perlakuan Pra Pemberian Pos Pemberian Selisih Rerata
(P) Perlakuan Perlakuan
(Hari Ke-21) (Hari Ke-35)
PI 144 193,33 49,33
P II 157 193,67 36,67
P III 170,67 188,33 17,66
Kontrol + 185,67 245,33 59,66
Kontrol - 161 207,67 46,67

Tabel 4.4. Selisih Rerata Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus


Selama Pemberian Perlakuan
Perlakuan Minggu Pertama Minggu Kedua Selisih
(P) Pemberian Perlakuan Pemberian Perlakuan Rerata
(Hari ke-28) (Hari ke-35)
PI 225 193,33 -31,67
P II 212 193,67 -18,33
P III 153 188,33 35,33
Kontrol + 176 245,33 69,33
Kontrol - 190,67 207,67 17

Berdasarkan data pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pada masa pre

hingga post penelitian semua perlakuan tidak mengalami penurunan kadar

kolesterol total. Namun pada data tabel 4.4 terlihat bahwa pada minggu pertama

pemberian perlakuan hingga minggu kedua terdapat beberapa kelompok

perlakuan yang mengalami penurunan kadar kolesterol total, yaitu pada

kelompok perlakuan I dan perlakuan II dengan nilai rerata penurunan -31,67

mg/dL dan -18,33 mg/dL.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

B. Pembahasan

1. Pengaruh Pakan Tinggi Kolesterol Pada Peningkatan Kadar

Kolesterol Total Tikus Putih Jantan

Berdasarkan gambar 4.1 dan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa pada

hari ke 7, 14, 21 terjadi peningkatan berat badan dan kadar kolesterol

total pada kelompok tikus perlakuan I, II, III, kontrol positif dan kontrol

negatif. Hal ini disebabkan karena jenis pakan yang diberikan adalah

pakan tinggi kolesterol sehingga jika pakan diberikan secara terus

menerus pada tikus akan meningkatkan kadar kolesterol total dalam

darah. Menurut Hotimah (2003) pemberian campuran lemak kambing

dan PTU (propiltiourasil) ke dalam pakan tikus dapat meningkatkan

konsentrasi kolesterol serum tikus. Hal ini terbukti bahwa pada pakan

tinggi kolesterol yang diberikan mengandung lemak kambing dapat

meningkatkan kadar kolesterol total pada tikus putih (tabel 4.1). Diehl

(2009) menyebutkan bahwa pada 5 ons daging ayam, 3 ons hati ayam

dan 1 ons kuning telur masing-masing terdapat 135 mg kolesterol, 370

mg kolesterol dan 250 mg kolesterol. Sehingga jika pada pakan tinggi

kolesterol diberikan macam jenis makanan seperti kuning telur, hati dan

daging ayam dapat meningkatkan kadar kolesterol total pada tikus putih

(hiperkolesterolemia). Berat badan yang selalu meningkat disebabkan

karena jenis pakan standar yang diberikan adalah pakan jenis BR-2.

Pakan jenis BR-2 khusus diberikan pada kelompok ayam finisher untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

penggemukan (BSN, 2006) sehingga jika pakan diberikan secara terus

menerus akan meningkatkan bobot pada tikus (gambar 4.1).

2. Uji Normalitas

Menurut Usman dan Akbar (2006) pengujian normalitas data

digunakan untuk menguji apakah data kontinu berdistribusi normal atau

tidak. Penyajian data dapat lebih bermakna jika menggunakan distribusi

normal. Dengan adanya persyaratan normalitas data, maka pengujian

data dapat dilanjutkan. Uji normalitas data menggunakan Sample

Kolmogorov-Smirnov Test.

Berdasarkan hasil uji normalitas Sample Kolmogorov-Smirnov

Test (lampiran 10) didapatkan data yang signifikan dimana nilai p lebih

besar dari 0,05 (p=0,997 > 0,05). Hasil uji ini menunjukkan bahwa

penelitian mengenai pengaruh ekstrak etanol daun jambu biji (P.

guajava L.) terhadap penurunan kadar kolesterol total tikus putih

memiliki variansi yang sama dan data berdistribusi normal sehingga

dapat dilanjutkan dengan uji statistik Repeated Measured Anova.

3. Uji Anova Satu Faktor

Data yang terdistribusi normal (p>0.05) dapat dilanjutkan

dengan uji statistik Repeated Measured Anova untuk one factor

beetwen subject designs. Setelah data diuji dengan uji statistik

Repeated Measured Anova menunjukkan bahwa hasil penelitian tidak


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

signifikan (lampiran 10). Hasil tidak signifikan karena perhitungan data

menunjukkan bahwa nilai p lebih besar dari 0,05.

Hasil yang tidak signifikan dapat disebabkan karena pada hasil

data pada tiap minggu mengalami ketidakstabilan penurunan kadar

kolesterol total (gambar 4.2). Ketidakstabilan data ini ditunjukkan

dengan naik turunnya kadar kolesterol total pada minggu pertama dan

kedua setelah diberikan perlakuan. Dapat dilihat pada perlakuan III di

mana kadar kolesterol total pada hari ke 21 adalah 170,67 mg/dL ini

merupakan kadar kolesterol yang termasuk dalam batas tinggi

kolesterol, pada hari ke 28 adalah 153 mg/dL yang mana nilai ini

termasuk dalam batas ideal sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian

ekstrak dengan dosis 800 mg/kgBB dapat menurunkan kadar kolesterol

total, namun pada hari ke 35 kadar kolesterol total naik menjadi 188,33

mg/dL yang mana nilai ini termasuk dalam batas tinggi kolesterol (tabel

1.1). Hal inilah yang menyebabkan hasil uji statistik Repeated

Measured Anova tidak signifikan.

Ketidakstabilan penurunan kadar kolesterol total pada tikus

(gambar 4.2) dapat disebabkan oleh respon tubuh tikus terhadap

perlakuan yang diberikan, yaitu ekstrak dan obat. Hal ini dapat terjadi

karena metabolisme tubuh tikus yang terdegradasi sehingga pemberian

ekstrak etanol daun jambu biji tidak memberikan pengaruh pada

penurunan kadar total kolesterol tikus yang mengalami

hiperkolesterolemia. Hal lain yang dapat mempengaruhi juga dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

disebabkan karena jenis pakan yang diberikan hingga minggu pertama

pemberian perlakuan adalah jenis BR-2 sehingga dapat mempengaruhi

kinerja ekstrak atau obat dalam tubuh tikus. Kemudian lama pemberian

perlakuan juga dapat mempengaruhi penurunan kadar kolesterol total

pada tikus. Menurut Agoes (2010) uji klinis konsumsi buah jambu biji

(P.guajava L.) selama 12 minggu dapat menurunkan kolesterol total

9%. Sedangkan pada penelitian ini hanya dilakukan 2 minggu. Menurut

Sutioso (2012) pektin yang diisolasi dari daun jambu biji (P.guajava L.)

mampu menurunkan kadar kolesterol secara signifikan pada hari ke-28

dengan dosis 0,108 g dan 0,216 g. Berdasarkan data ini dapat

dibandingkan dengan dosis yang digunakan peneliti yaitu 400 mg/BB

(0,4 g), 600 mg/BB (0.6 g), 800 mg/BB (0,8 g) dengan masa penelitian

14 hari. Dengan demikian dapat dilihat bahwa penggunaan dosis pada

penelitian ini tidak jauh berbeda dengan dosis yang digunakan oleh

Sutioso (2012) namun terdapat perbedaan pada masa penelitian. Hal ini

dapat menjadi salah satu penyebab tidak terjadinya penurunan kadar

kolesterol total tikus secara signifikan, sehingga perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut terkait lama masa penelitian dan pemberian

dosis.

Meskipun hasil uji statistik menunjukkan data yang tidak

signifikan, ada pun data hasil pengukuran kadar kolesterol total

menunjukkan penurunan kadar kolesterol total di tiap minggu. Dapat

dilihat pada tabel 4.2 bahwa terdapat penurunan kadar kolesterol total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

pada perlakuan perlakuan III dan kontrol positif di hari ke 21 hingga

hari ke 28 dengan masing-masing nilai 170,67 mg/dL turun menjadi

153 mg/dL dan 185,67 mg/dL turun menjadi 176 mg/dL. Pada

perlakuan I dan II di hari ke 28 hingga hari ke 35 dengan masing-masing

nilai 225 mg/dL turun menjadi 193,33 mg/dL dan 212 mg/dL turun

menjadi 193,67 mg/dL. Dengan data ini dapat dikatakan bahwa terdapat

pengaruh ekstrak etanol daun jambu biji terhadap penurunan kadar

kolesterol total pada tikus begitu pula pada kontrol positif. Namun pada

perlakuan III dan kontrol positif justru terjadi peningkatan kadar

kolesterol total pada hari ke 35.

Pada hari ke 28 hingga hari ke 35 dapat dilihat pada gambar 4.2

bahwa peningkatan berat badan tikus mulai menurun dibandingkan

pada hari 7, 14, 21, 28. Hal ini disebabkan karena jenis pakan standar

yang diberikan diubah yang mulanya jenis BR-2 menjadi BR-1.

Perubahan jenis pakan ini dilakukan untuk mengontrol peningkatan

berat badan tikus yang meningkat dengan sangat cepat (gambar 4.1).

4. Uji Statistik Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (P. guajava

L.) Pada Penurunan Kadar Kolestetol Total Tikus Putih Jantan

Untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun jambu biji

(P.guajava L.) pada perlakuan I, II dan III, terhadap penurunan

kolestetol total tikus putih dilakukan uji statistik Kruskal-Walis.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Berdasarkan hasil uji statistik (lampiran 10) tidak memperlihatkan

adanya perbedaan yang bermakna di mana p>0.05.

Berdasarkan tabel 4.2 dan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa

terdapat pengaruh ekstrak etanol daun jambu biji terhadap penurunan

kadar kolesterol. Namun jika dikaitkan dengan hasil uji statistik tidak

menghasilkan data yang signifikan atau menunjukkan hasil data yang

tidak bermakna. Hal ini dapat disebabkan karena penggunaan dosis

yang terlalu kecil, sehingga kandungan pektin dalam ekstrak tidak dapat

mengikat semua kelesterol dan lemak dalam tubuh dan menyababkan

kadar kolesterol total dalam tubuh meningkat. Faktor lain yang dapat

mempengaruhi adalah kemampuan adaptasi dan makanan akan

mempengaruhi pola makan dan aktivitas fisik tikus. Adapun data pada

tabel 4.2 pada perlakuan I dan II terjadi penurunan kadar kolesterl total

pada tikus namun nilainya masih dalam batas resiko, sehingga perlu

penelitian lebih lanjut terkait hal ini baik penambahan waktu penelitian

dan dosis yang digunakan.

5. Faktor-faktor Penyebab Meningkatnya Kadar Kolesterol Total

Tikus Putih Jantan

Berdasarkan data dapat dilihat bahwa meningkatnya kadar

kolesterol total pada tikus disertai dengan berat badan tikus, seperti hal

yang disampaikan Murray, dkk (2009) bahwa semakin banyak kita

mengkonsumsi makanan berlemak, maka lemak yang disimpan dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

hati pun akan semakin banyak. Hal ini akan mengakibatkan sintesis

kolesterol juga meningkat. Jika kinerja hati dalam tubuh melambat

maka akan mempengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh.

Menurut Masurunu (2010) keadaan berupa peningkatan kadar

kolesterol total, kadar LDL dan kadar trigliserida, serta penurunan

kadar HDL dalam darah dapat disebabkan karena adanya suatu kelainan

yang terjadi pada metabolisme lipoprotein (dislipidema) di mana proses

eliminasi kolesterol berlebih dalam tubuh akan terganggu. Hal inilah

yang menyebabkan kadar kolesterol dalam darah dapat meningkat.

Menurut Anwar (2004) dislipidema dapat disebabkan karena pola

asupan makan yang diberikan atau banyaknya makanan yang

dikonsumsi. Jika semakin banyak makanan masuk ke dalam tubuh

maka akan beresiko kelainan metabolisme lipoprotein dalam tubuh.

Menurut Brown (2006) banyaknya makanan yang dikonsumsi dengan

pola diet tinggi lemak adalah salah satu faktor penyebab terjadinya

hiperlipidemia. Hal ini dapat dilihat pada data yang didapatkan bahwa

terjadi penigkatan kadar kolesterol total pada tikus. Peningkatan kadar

kolesterol total pada tikus dapat pula disebabkan karena telah berikan

pakan tinggi kolesterol dengan komposisi hati ayam, daging ayam,

lemak kambing dan kuning telur bebek, sehingga kadar kolesterol total

tikus dalam tiap minggu selalu meningkat (tabel 4.1).

Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan pengendapan

pada dinding pembuluh darah bagian dalam dan kemudian akan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

menghambat sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuh. Terjadinya

penyumbatan pada pembuluh darah akan memicu terjadinya gangguan

metabolisme sel-sel otot jantung (Braunwald dan Selwyn, 2005).

Tingginya kandungan kolesterol dalam hati dapat mempengaruhi

metabolisme sehingga kolesterol akan menumpuk di hati. Jika keadaan

seperti ini dibiarkan dalam waktu lama, makan kolesterol berlebih

tersebut akan menempel di dinding pembuluh darah dan akan

menimbulkan plak aterosklerosis (Subowo, 2009). Menurut Adam

(2009) makanan berlemak terdiri dari trigiserid dan kolesterol. Saat

dalam tubuh trigliserid dan kolesterol akan diserap oleh usus melalui

enterosit mukosa. Trigliserid diserap sebagai asam lemak bebas dan

diubah menjadi trigliserida, sedangkan kolesterol mengalami

esterifikasi menjadi kolesterol ester. Keduanya bersama fospolipid dan

apolipoprotein akan membentuk partikel besar lipoprotein, yang

disebut kilomikron. Kilomikron kemudian diedarkan di dalam aliran

darah dan terjadi penguraian oleh enzim lipoprotein lipase sehingga

terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak

bebas dan kilomikron remnan sangat dibutuhkan untuk menghasilkan

energi dan eliminasi kolesterol berlebih dalam tubuh. Jika jaringan

maupun organ dalam tubuh mengalami gangguan maka akan

mempengaruhi metabolisme lemak dalam tubuh. Saat pengamatan dan

pemberian perlakuan pada tikus, tubuh tikus nampak lesu dan tidak

aktif bergerak dibandingkan hari sebelum pemberian pakan tinggi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

kolesterol. Hal lain yang teramati adalah bulu-bulu tikus yang mulai

rontok pada hari ke 14 hingga 21. Hal ini dapat disebabkan karena

tingginya kadar kolesterol pada tikus, asupan garam yang tinggi dan

kurangnya asupan vitamin dalam tubuh tikus sehingga metabolisme

tubuh tikus terdegradasi.

Aktivitas merupakan komponen penting dalam penurunan berat

badan. Kegiatan ini tidak hanya akan membakar kalori tetapi juga dapat

memperkuat tulang dan otot. Keadaan kandang yang tidak luas dapat

menjadi salah satu faktor penghambat aktivitas tikus, sehingga ruang

gerak tikus menjadi terbatas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dapat disimpulkan

bahwa:

1. Ekstrak etanol daun jambu biji (P.guajava L.) berpengaruh terhadap

penurunan kadar kolesterol total tikus, namun secara statistik penurunan

kadar kolesterol total belum bermakna dengan hasil p>0,05. Pada hari

ke-21 hasil uji statistik adalah p 0,561 > 0,05, hari ke-28 adalah p 0,190

> 0,05, hari ke 35 adalah p 0,836 > 0,05.

2. Pemberian ekstrak etanol daun jambu biji (P.guajava L.) dengan dosis

600 mg/BB selama 2 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol total

tikus namun secara statistik belum bermakna karena p>0,05.

B. Saran

1. Untuk memperoleh penurunan kadar kolesterol total yang bermakna

perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh dari ekstrak

etanol daun jambu biji terhadap kadar kolesterol total dengan

peningkatan dosis serta waktu pemberian ekstrak yang lebih lama.

2. Sebelum ekstrak etanol daun jambu biji (P.guajava L.) diberikan pada

hewan percobaan ada baiknya dilakukan uji kandungan pektin pada

ekstrak tersebut.

55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

3. Untuk mengurangi faktor penyebab ketidakstabilan penurunan kadar

kolesterol total perlu diperhatikan jenis pakan yang diberikan, kadar

garam pada pakan dan asupan vitamin pada tikus.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI

IMPLEMENTASI PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN

A. Implementasi Penelitian

Hasil penelitian ini dapat diimplementasikan dalam pembelajaran

Biologi di Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XI semester genap, pada

materi Sistem Sirkulasi Darah Pada Manusia dan Hewan melalui kegiatan kerja

kelompok, praktikum, penyusunan laporan, dan presentasi. Materi terkait

Sistem Sirkulasi Darah Pada Manusia dan Hewan ini terdapat dalam

Kompetensi Dasar (KD) sebagai berikut:

3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada

sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan proses dan gangguan fungsi yang

dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia.

4.6 Menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah,

jantung, pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi

manusia serta kaitannya dengan teknologi melalui studi literatur.

B. Bentuk Kegiatan

Sub bab ini dapat dilakukan dengan kegiatan kerja kelompok dan praktikum.

Hasil yang diharapkan berdasarkan kompetensi dasar tersebut, siswa mampu

berpikir kritis, aktif dalam belajar, dan mampu bekerja sama dalam kelompok.

57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

C. Rancangan Perencanaan Proses Pembelajaran

Perencanaan proses pembelajaran secara sistematis dapat dilihat dalam

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada lampiran 7. Dalam RPP

tersebut telah dirancang menjadi tiga kali pertemuan dengan masing-masing

pertemuan adalah 2 jp. Tujuan dari setiap kegiatan adalah sebagai berikut.

1. Pertemuan I

Masing-masing kelompok belajar secara mandiri dengan materi diskusi

yang berbeda pada tiap kelompok yaitu struktur darah, fungsi darah, dan

proses sirkulasi darah, setelah itu hasil diskusi dipresentasikan, dan diolah

dalam bentuk laporan tertulis.

2. Pertemuan II

Siswa diminta mengaitkan materi yang sudah dipelajari sebelumnya dengan

kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi darah dan

mencari tahu secara mandiri tentang obat herbal yang dapat digunakan

untuk menyembuhkan penyakit kolesterol, hasil pengerjaan diolah dalam

bentuk peta konsep.

3. Pertemuan III

Siswa melakukan kegiatan pengecekkan kadar kolesterol total tikus

menggunakan Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System

dan mengaitkan hasil yang didapatkan dengan materi yang sudah dipelajari

pada pertemuan sebelumnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

[BSN] Badan Standardisasi Nasional SNI 01-3931-2006. Tentang Pakan Ayam Ras
Pedaging Masa Akhir (Broiler Finisher).Jakarta (ID): BSN.
Adam, J, M, F. 2009. Dislipidemia. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta: Interna Publishing.
Agoes, Azwar, Haji. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Penerbit Salemba
Medika.
Allo, I. 2013. Uji Efek Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Terhadap
Kadar Kolesterol Total Tikus Wistar (Rattus norvegicus). Manado:
Universitas Sam Ratulangi.
Anief, Moh. 1995. Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Ansel, H, C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi 4. Jakarta: UI Press.
Bonner, Michael., Wright, David. 2008. Penuntun Praktis Perhitungan Farmasi,
Edisi. 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Cahyono, B, Suharjo, B,J. 2008. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI).
Daramono, Syamsudin. 2011. Buku Ajar: Farmakologi Eksperimental. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonsia (UI-Press).
Depkes, RI. 1979. Farmokope Indonesia, Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Depkes, RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta:
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.
Didona, Nancy. 2013. Sediaan dan Dosis Obat: Panduan Penghitungan Dosis dan
Dasar-dasar Pemberian Obat. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Diehl, Hans. 1990. Waspadai: Diabetes-Kolesterol-Hipertensi. Bandung: Indonesia
Publishing House.
Direktoral Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. 1986. Sediaan Galenik, 8-10. Jakarta: Direktoral
Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Gunawan, D, Mulyani, S. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid I. Jakarta:
Penebar Swadaya.

59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Hapsoh., Hasanah, Y. 2011. Budidaya Tanaman Obat dan Rempah. Medan: USU
Press.
Hardiningsih, R. 2006. Pengaruh Pemberian Pakan Hiperkolesterolemia Terhadap
Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi Bakteri Asam Laktat. Bogor:
Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pangan Indonesia (LIPI).
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2014. Warta Ekspor: Obat Herbal
Tradisional. Jakarta: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Krinke, G. J. 2000. The Laboratory Rat. San Diago, Ca: Academic Press.
Larasaty, Widya. 2013. Uji Antifertilitas Ekstrak Etil Asetat Biji JarakPagar
(Jatropha curcas L.) pada Tikus Puyih Jantan (Rattus norvegicus) Galur
Sprague Dawley Secara In Vivo.
Lathifa, Q. A. 2008. Uji Efektifitas Ekstrak Kasar Senyawa Antibakteri Pada Buah
Belimbing (Averrhoa bilimbi L.) Dengan Variasi Pelarut. Malang:
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malik
Ibrahim.
Latief, Abdul, Haji. 2009. Obat Tradisional. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Marta, G., L, S., L, J. 2011. Pengaruh Jumlah Pemberian Tempe Terhadap Kadar
Kolesterol Darah Tikus. Jakarta: Unika Atma Jaya.
Nurmalina, Lita., Valley, Bandung. 2012. 24 Herbal Legendaris untuk Kesehatan
Anda. Jakarta: PT Alex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Parimin. 2005. Jambu Biji: Budidaya dan Ragam Pemanfaatannya. Bogor: Penebar
Swadaya.
Peraturan Menteri Kesehatan Repiblik Indonesia No.007. 2012. Registrasi Obat
Tradisional.
Pridayanti, L. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Salam (Eugenia polyantha)
Terhadap Kadar LDL Kolesterol Serum Tikus Jantan Galur Wistar
Hiperlipidemia. Semarang: Universitas Diponegoro.
Sadikin, Mohamad, Haji. 2001. Biokimia Darah. Jakarta: Penerbit Widya Medika.
Santoso. Singgih. 2001. SPPS Versi 10: Mengolah Data Statistik Secara
Profesional. Jakarta: PT Alex Media Komputindo.
Shah S, S., Gaurang B, S., Satbeer D, S., Priyanshi V, G., Kajal C., Khyati A, S.
2011. Effecy of Piperine in the Regulation of Obesity-Induced
Dyslipidemia in High-Fat Diet Rats. Indian Journalof Pharmacology.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Sitepoe, Mangku. 1993. Kolesterol Fobia: Keterkaitannya Dengan Penyakit


Jantung. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Subowo. 2009. Imunobiologi Edisi 2. Jakarta: CV Sagung Seto.
Sutioso, H. 2012. Pemanfaatan Pektin yang Diisolasi dari Daun Jambu Biji
(Psidium guajava) Dalam Uji In Vitro dan In Vivo Penurunan Kadar
Kolesterol. Depok: Universitas Indonesia.
Tan, T, H., Rahardja, Kirana. 2010. Obat-obat Sederhana untuk Gangguan Sehari-
hari. Jakarta: PT Alex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Usman, Husaini., Akbar, Setyadi, Purnomo. 2006. Pengantar Statistika. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Voigt, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan Noerono, S,
Edisi V. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Wahyuni, T. 2015. Kadar Kolesterol Orang Indonesia Sama dengan Orang
Amerika. CNN Indonesia: Gaya Hidup.
Wasito, Hendri. 2011. Obat Tradisional Kekayaan Indonesia. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Wright, I.S. 1976. Editorial: Correct Levels Of Serum Cholesterol: Average vs.
Normal vs. Optimal. JAMA: 236:261-262.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1. Foto Kegiatan Penelitian

Alat dan Bahan

Daun jambu biji (Psidium Ethanol 96% Oven


guajava L.)

Water bath Timbangan gantung Timbangan digital

Blender Gelas beker Cawan petri

62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Erlenmeyer Kain saring Gelas arloji

Obat simvastatin Pakan BR-2 Pakan BR-1

Termometer ruangan Kandang plastik Kandang metabolit


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Kandang metabolit Botol minum tikus Jarum oral

Spuit Microhaematocrit Kaca benda


(capillary tubes)

Alat cek darah Easy Touch Strip test kolesterol Kertas saring whatman no.1
® GCU Blood Cholesterol
Monitoring System
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Masker dan sarung tangan Sarung tangan kain Tissue


karet
Pembuatan Pakan Tinggi Kolesterol

Lemak kambing Lemak kambing yang Hati dan daging ayam yang
sudah dipanaskan sudah dihaluskan

Pencampuran pakan Pengadukkan adonan Hasil cetakkan pakan yang


standar BR-2 dengan pakan tinggi kolesterol masih basah
kuning telur bebek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Pemanggangan pakan Pemanggangan pakan Pakan tinggi kolesterol


tinggi kolesterol tinggi kolesterol yang siap diberikan
Pembuatan Simplisia Daun Jambu Biji

Penimbangan daun jambu Pencucian daun jambu Penirisan daun jambu biji
biji segar yang sudah bersih

Penjemuran daun Hari Penjemuran daun hari Daun jambu biji yang sudah
pertama ketiga kering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Penghalusan daun kering Daun kering yang sudah Penuangan serbuk simplisia
halus pada erlenmeyer
Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji

Penimbangan simplisia Pencampuran simplisia Campuran ethanol 96%


dengan ethanol 96% dengan simplisia

Pengadukkan ekstrak Perendaman ekstrak Perendaman ekstrak


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Penyaringan ekstrak yang Penyaringan ekstrak yang Debris/ hasil saringan ekstrak
pertama menggunakan pertama
kain saring

Penyaringan ekstrak yang Proses penyaringan ekstrak Penyaringan ekstrak yang


kedua menggunakan kertas kedua
saring

Filtrat hasil penyaringan Penuangan ekstrak pada Sediaan ekstrak pada cawan
ekstrak yang kedua cawan petri petri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Proses pembuatan sediaan Hasil ekstrak yang sudah Sediaan kental ekstrak
kental ekstrak mengental
Pemberian Perlakuan Pada Tikus

Penimbangan berat ekstrak Pencampuran ekstrak Pengadukkan campuran


dengan air ekstrak dan air

Penghalusan obat Pengadukkan serbuk obat Pemberian perlakuan pada


simvastatin dengan air tikus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Penimbangan Berat Badan Tikus dan Pengecekkan Darah Tikus

Proses penimbangan tikus Pengambilan darah tikus Sampel darah tikus

Pengecekkan darah tikus Salah satu hasil Hasil penggunaan strip tes
pengecekkan kolesterol kolesterol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2. Penghitungan Dosis Obat Simvastatin dan Ekstrak Etanol Daun

Jambu Biji (P.guajava L.)

 Penghitungan dosis obat simvastatin menurut Irianto (2013):


Dosis obat untuk orang dewasa dengan berat 50 Kg adalah 40 mg/hari.
Dosis obat untuk tikus dengan berat 120 g adalah:
120 𝑔 (𝐵𝐵 𝑡𝑖𝑘𝑢𝑠)
𝑥 40 𝑚𝑔 (𝑜𝑏𝑎𝑡) = 0,096 𝑚𝑔 = 0,1 mg
50000 (𝐵𝐵 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎)

Pada 1 tablet obat terdapat 10 mg lalu dilarutkan dalam 100 ml aquades,


sehingga dalam 1 ml terkandung 0,1 mg simvastatin.
 Penghitungan dosis ekstrak etanol daun jambu biji menurut Larasaty (2013):
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 (𝑚𝑔/𝐾𝑔𝐵𝐵)
VAO = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑚𝑔/𝑚𝑙) 𝑥 𝐵𝐵 (𝐾𝑔)

- dosis yang digunakan 400 mg/kg


- berat tikus 203 g = 0,203 kg
- 1 ml = 400 mg/kgBB x 0,203 kg = 81,2 mg/ml

71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.a. Berat Badan (g) dan Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus Putih Jantan pada Perlakuan I

Ulangan Hari ke-7 (setelah Hari ke-14 (setelah 1 Hari ke-21 (setelah 2 Hari ke-28 (setelah 1 Hari ke-35 (setelah 2
aklimatisasi 1 minggu diberi pakan minggu diberi pakan minggu diberi minggu diberi
minggu) tinggi kolesterrol) tinggi kolesterol) perlakuan ekstrak perlakuan ekstrak
etanol daun jambu etanol daun jambu
biji) biji)
BB Kolesterol BB Kolesterol BB Kolesterol total BB Kolesterol BB Kolesterol
(g) total (mg/dL) (g) total (mg/dL) (g) (mg/dL) (g) total (g) total (mg/dL)
(mg/dL)

Tikus 1 92 Lo 118 Lo 155 102 203 158 201 184


(< 100) (<100)
Tikus 2 102 Lo 129 123 163 150 206 298 206 215
(< 100)
Tikus 3 89 Lo 123 135 143 180 185 219 197 181
(< 100)
Rerata 94.3 Lo (<100) 123. 119 153. 144 198 225 201. 193.33
33 67 33

72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.b. Berat Badan (g) dan Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus Putih Jantan pada Perlakuan II

Ulangan Hari ke-7 (setelah Hari ke-14 (setelah 1 Hari ke-21 (setelah 2 Hari ke-28 (setelah 1 Hari ke-35 (setelah 2
aklimatisasi 1 minggu) minggu diberi pakan minggu diberi pakan minggu diberi minggu diberi
tinggi kolesterrol) tinggi kolesterol) perlakuan ekstrak perlakuan ekstrak
etanol daun jambu etanol daun jambu
biji) biji)
BB Kolesterol BB Kolesterol BB Kolesterol BB Kolesterol BB Kolesterol
(g) total (mg/dL) (g) total (mg/dL) (g) total (mg/dL) (g) total (mg/dL) (g) total (mg/dL)

Tikus 1 98 Lo 131 132 159 132 220 238 207 202


(< 100)
Tikus 2 73 Lo 106 133 130 195 174 200 179 202
(< 100)
Tikus 3 80 Lo 104 131 131 144 172 198 175 177
(< 100)
Rerata 83.67 Lo (<100) 113. 132 140 157 188. 212 187 193.67
67 67

73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.c. Berat Badan (g) dan Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus Putih Jantan pada Perlakuan III

Ulangan Hari ke-7 (setelah Hari ke-14 (setelah 1 Hari ke-21 (setelah Hari ke-28 (setelah Hari ke-35 (setelah 2
aklimatisasi 1 minggu) minggu diberi pakan tinggi 2 minggu diberi 1 minggu diberi minggu diberi
kolesterrol) pakan tinggi perlakuan ekstrak perlakuan ekstrak
kolesterol) etanol daun jambu etanol daun jambu
biji) biji)

BB (g) Kolesterol BB (g) Kolesterol total BB (g) Kolesterol BB (g) Kolesterol BB (g) Kolesterol
total (mg/dL) total total total
(mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL)

Tikus 1 112 Lo 148 121 184 182 213 Lo (<100) 213 174
(< 100)
Tikus 2 99 Lo 135 121 168 151 211 180 222 229
(< 100)

Tikus 3 80 Lo 106 175 135 179 179 180 192 162


(< 100)
Rerata 97 Lo (<100) 129.67 139 162.33 170.67 201 153 209 188.33

74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.d. Berat Badan (g) dan Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus Putih Jantan pada Kontrol Positif (+)

Ulangan Hari ke-7 (setelah Hari ke-14 (setelah 1 Hari ke-21 (setelah 2 Hari ke-28 (setelah 1 Hari ke-35 (setelah 2
aklimatisasi 1 minggu) minggu diberi pakan minggu diberi pakan minggu diberi minggu diberi
tinggi kolesterrol) tinggi kolesterol) perlakuan ekstrak perlakuan ekstrak
etanol daun jambu etanol daun jambu
biji) biji)

BB (g) Kolesterol BB Kolesterol BB Kolesterol BB Kolesterol BB Kolesterol


total (mg/dL) (g) total (mg/dL) (g) total (mg/dL) (g) total (mg/dL) (g) total (mg/dL)

Tikus 1 95 Lo 129 128 156 169 209 149 213 166


(< 100)
Tikus 2 83 Lo 113 133 143 169 184 155 198 279
(< 100)
Tikus 3 89 Lo 115 173 139 219 168 224 184 291
(< 100)

Rerata 89 Lo (<100) 119 144.67 146 185.67 187 176 198. 245.33
33

75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.e. Berat Badan (g) dan Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus Putih Jantan pada Kontrol Negatif (-)

Ulangan Hari ke-7 (setelah Hari ke-14 (setelah 1 Hari ke-21 (setelah 2 Hari ke-28 (setelah 1 Hari ke-35 (setelah 2
aklimatisasi 1 minggu diberi pakan minggu diberi pakan minggu diberi minggu diberi perlakuan
minggu) tinggi kolesterrol) tinggi kolesterol) perlakuan ekstrak ekstrak etanol daun
etanol daun jambu jambu biji)
biji)

BB Kolesterol BB Kolesterol BB Kolesterol BB Kolesterol total BB Kolesterol total


(g) total (mg/dL) (g) total (mg/dL) (g) total (mg/dL) (g) (mg/dL) (g) (mg/dL)

Tikus 1 74 Lo 102 124 126 128 164 169 178 228


(< 100)
Tikus 2 79 Lo 105 139 128 159 162 182 184 181
(< 100)
Tikus 3 78 Lo 111 156 139 196 175 221 189 214
(< 100)

Rerata 77 Lo (<100) 106 139.67 131 161 167 190.67 183.6 207.67
7

76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.f. Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus Perlakuan I, II, II, K+, dan K-

Chart Title
300

250

200

150

100

50

0
hari ke-7 hari ke-14 hari ke-21 hari ke-28 hari ke-36

Perlakuan I Perlakuan II Perlakuan II2 Kontrol Positif Kontrol Negatif

77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4. Hasil Uji Statistik

A. Uji Normalitas Sample Kolmogorov-Smirnov Test

1. Uji Normalitas pada Hari Ke 21 (Post Kolesterol)

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

post_kolesterol 15 163.6667 30.25762 102.00 219.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

post_kolesterol

N 15

Normal Parametersa,,b Mean 163.6667

Std. Deviation 30.25762

Most Extreme Differences Absolute .103

Positive .076

Negative -.103

Kolmogorov-Smirnov Z .400

Asymp. Sig. (2-tailed) .997

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

2. Uji Normalitas pada Hari Ke 28 (Minggu Pertama Pemberian

Perlakuan)

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

minggu_I_perlakuan 15 191.3333 46.27506 99.00 298.00

78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

minggu_I_perla
kuan
N 15
Normal Parametersa,,b Mean 191.3333

Std. Deviation 46.27506

Most Extreme Differences Absolute .113

Positive .113

Negative -.113

Kolmogorov-Smirnov Z .439

Asymp. Sig. (2-tailed) .990


a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

3. Uji Normalitas pada Hari Ke 35 (Minggu Kedua Pemberian

Perlakuan)

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum


minggu_II_perlakuan 15 208.2667 37.63256 162.00 291.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

minggu_II_per
lakuan
N 15
Normal Parametersa,,b Mean 208.2667
Std. Deviation 37.63256
Most Extreme Absolute .162
Differences
Positive .162
Negative -.109
Kolmogorov-Smirnov Z .629
Asymp. Sig. (2-tailed) .824
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

B. Uji Statistik Repeated Measured Anova

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

post_kolesterol 163.6667 30.25762 15

minggu_I_perlakuan 191.3333 46.27506 15

minggu_II_perlakuan 208.2667 37.63256 15

Multivariate Testsb

Hypothesis Partial Eta


Effect Value F df Error df Sig. Squared

kolesterol Pillai's Trace .578 8.888a 2.000 13.000 .004 .578

Wilks' Lambda .422 8.888a 2.000 13.000 .004 .578

Hotelling's Trace 1.367 8.888a 2.000 13.000 .004 .578

Roy's Largest 1.367 8.888a 2.000 13.000 .004 .578


Root

a. Exact statistic

b. Design: Intercept
Within Subjects Design: kolesterol

Mauchly's Test of Sphericityb

Measure:perlakuan_penelitian

Epsilona
Within
Subjects Approx. Chi- Greenhouse-
Effect Mauchly's W Square df Sig. Geisser Huynh-Feldt Lower-bound

kolesterol .850 2.114 2 .348 .870 .982 .500

Tests the null hypothesis that the error covariance matrix of the orthonormalized transformed dependent
variables is proportional to an identity matrix.

a. May be used to adjust the degrees of freedom for the averaged tests of significance. Corrected tests
are displayed in the Tests of Within-Subjects Effects table.

b. Design: Intercept
Within Subjects Design: kolesterol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Tests of Within-Subjects Effects

Measure:perlakuan_penelitian

Type III Sum Mean Partial Eta


Source of Squares df Square F Sig. Squared

kolesterol Sphericity 15206.711 2 7603.356 5.866 .007 .295


Assumed

Greenhouse- 15206.711 1.739 8744.460 5.866 .011 .295


Geisser

Huynh-Feldt 15206.711 1.964 7741.252 5.866 .008 .295

Lower-bound 15206.711 1.000 15206.711 5.866 .030 .295

Error(kolestero Sphericity 36294.622 28 1296.237


l) Assumed

Greenhouse- 36294.622 24.346 1490.774


Geisser

Huynh-Feldt 36294.622 27.501 1319.745

Lower-bound 36294.622 14.000 2592.473

Tests of Within-Subjects Contrasts

Measure:perlakuan_penelitian

Type III Sum Partial Eta


Source kolesterol of Squares df Mean Square F Sig. Squared

Kolesterol Linear 14918.700 1 14918.700 18.495 .001 .569

Quadratic 288.011 1 288.011 .161 .694 .011

Error(kolesterol) Linear 11292.800 14 806.629

Quadratic 25001.822 14 1785.844


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Tests of Between-Subjects Effects

Measure:perlakuan_penelitian
Transformed Variable:Average

Type III Sum of Partial Eta


Source Squares df Mean Square F Sig. Squared

Intercept 1586346.689 1 1586346.689 843.514 .000 .984

Error 26328.978 14 1880.641

Estimates

Measure:perlakuan_penelitian

95% Confidence Interval


Kolester
ol Mean Std. Error Lower Bound Upper Bound

1 163.667 7.812 146.911 180.423

2 191.333 11.948 165.707 216.960

3 208.267 9.717 187.426 229.107

Pairwise Comparisons

Measure:perlakuan_penelitian

95% Confidence Interval for


(I) (J)
Differencea
kolester kolester Mean Difference
ol ol (I-J) Std. Error Sig.a Lower Bound Upper Bound

1 2 -27.667 13.878 .198 -65.383 10.049

3 -44.600* 10.371 .002 -72.785 -16.415

2 1 27.667 13.878 .198 -10.049 65.383

3 -16.933 14.777 .813 -57.093 23.227

3 1 44.600* 10.371 .002 16.415 72.785

2 16.933 14.777 .813 -23.227 57.093

Based on estimated marginal means

a. Adjustment for multiple comparisons: Bonferroni.

*. The mean difference is significant at the .05 level.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Multivariate Tests

Partial Eta
Value F Hypothesis df Error df Sig. Squared

Pillai's trace .578 8.888a 2.000 13.000 .004 .578

Wilks' lambda .422 8.888a 2.000 13.000 .004 .578

Hotelling's trace 1.367 8.888a 2.000 13.000 .004 .578

Roy's largest root 1.367 8.888a 2.000 13.000 .004 .578

Each F tests the multivariate effect of kolesterol. These tests are based on the linearly independent pairwise
comparisons among the estimated marginal means.

a. Exact statistic
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

C. Uji Statistik Kruskal - Walis

Graph

Pada diagram ini menunjukkan bahwa bentuk dan sebaran dari 5 kelompok

adalah tidak sama, di mana terdapat perbedaan median dan bentuk sebaran. Maka

uji ini tidak dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan median dan hanya dapat

digunakan untuk mengetahui perbedaan mean saja.

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

post_kolesterol 15 163.6667 30.25762 102.00 219.00

Tikus 15 3.0000 1.46385 1.00 5.00


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Ranks

tikus N Mean Rank

post_kolesterol perlakuan 1 3 4.00

perlakuan 2 3 4.67

perlakuan 3 3 6.33

Total 9

Berdasarkan data di atas kita dapat mengetahui peringkat rata-rata dari

masing-masing perlakuan, di mana dari data di atas terlihat bahwa perlakuan 3 lebih

tinggi dari pada perlakuan 1 dan 2. Untuk mengetahui apakah perbedaan tersebut

bermakna atau tidak dalam statistik dapat dilihat pada nilai asymp. sig (nilai p) di

bawah ini.

Test Statisticsa,b

post_kolesterol

Chi-Square 1.156

df 2

Asymp. Sig. .561

a. Kruskal Wallis Test


b. Grouping Variable: tikus

Jika nilai p < batas kritis maka keputusan hipotesis adalah menerima HI dan

menolak HO atau yang berarti variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa asymp. sig atau nilai p adalah 0.561 di

mana nilai p > 0,05 sehingga keputusan hipotesis adalah menolak HI dan menerima

HO atau yang berarti variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Graph

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

minggu_I_perlakuan 15 191.3333 46.27506 99.00 298.00

Tikus 15 3.0000 1.46385 1.00 5.00

Ranks

tikus N Mean Rank

minggu_I_perlakuan perlakuan 1 3 6.00

perlakuan 2 3 6.33

perlakuan 3 3 2.67

Total 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Test Statisticsa,b

minggu_I_perlak
uan

Chi-Square 3.317

df 2

Asymp. Sig. .190

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: tikus

Graph

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

minggu_II_perlakuan 15 208.2667 37.63256 162.00 291.00

Tikus 15 3.0000 1.46385 1.00 5.00


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Ranks

tikus N Mean Rank

minggu_II_perlakuan perlakuan 1 3 5.00

perlakuan 2 3 4.33

perlakuan 3 3 5.67

Total 9

Test Statisticsa,b

minggu_II_perlak
uan

Chi-Square .359

df 2

Asymp. Sig. .836

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: tikus


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Data Biologi Normal Tikus Putih

Data biologi normal menurut Darmono (2011)


(1) Konsumsi pakan per hari = 5 g/100 g bb
(2) konsumsi air minum per hari = 8-11 ml/100 g bb
(3) Diet protein = 12%
(4) Ekskresi urine per hari = 5,5 ml/100 g bb
(5) lama hidup = 2,5-3 tahun
(6) Bobot badan dewasa
- Jantan = 300-400 g
- Betina = 250-300 g
(7) Bobot lahir = 5-6 g
(8) Dewasa kelamin (jantan=betina) = 50+10 hari
(9) Siklus estrus (menstruasi) = 5 hari (polyestrus)
(10) Umur sapih = 21 hari, 40-50 g
(11) Mulai makan pakan kering = 12 hari
(12) Rasio kawin = 1 jantan – 3 atau 4 betina
(13) Jumlah kromoson = 42
(14) Suhu rektal = 37,5oC
(15) Laju respirasi = 85 x/mn
(16) Denyut jantung = 300-500 x/mn
(17) Pengambilan darah maksimum = 5,5 ml/Kg
(18) Jumlah sel darah merah = 7,2-9,6 x 106 / μl
(19) Kadar haemoglobin (Hb) = 15,6 g/dl
(20) Pack Cell Volume (PCV) = 46%
(21) Jumlah sel darah putih = 14 x 103 / μl

89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6. Silabus Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam Mata


Pelajaran Biologi SMA

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas : XI

Semester : Genap

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, renponsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

BAB.V Sistem Sirkulasi Darah Pada Manusia dan Hewan


Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Tugas Alokasi Sumber
Waktu Belajar
Teknik Bentuk
Penilaian Instrumen

3.6 Menganalisa  Sistem Mengamati Non tes Observasi Observasi 6 x 45  Buku


hubungan antara Sirkulasi  Guru mengajak siswa  Sikap ilmiah menit Sekolah
struktur jaringan Darah Pada mengamati video.1 saat belajar Elektronik
penyusun organ pada Manusia tentang darah, meliputi: di kelas, (BSE)
sistem sirkulasi dalam - Struktur darah struktur dan fungsi darah kegiatan Biologi
kaitannya dengan - Fungsi Darah dalam tubuh makhluk praktikum, Kelas XI.
bioproses dan - Proses dalam hidup. Lalu, video.2 kerjasama  Buku
gangguan fungsi yang sirkulasi darah tentang penyakit kelompok, Paket
dapat terjadi pada - Kelainan atau kolesterol dan keseriusan Biologi
sistem sirkulasi penyakit pada penyebabnya. Video.3 mengerjakan Kelas XI.
manusia. sistem tentang manfaat ekstrak tugas LKS,  Modul
sirkulasi darah etanol daun jambu biji dan Siswa.
4.6 Menyajikan karya sebagai obat tradisional melaporkan  Internet.
tulis tentang kelainan pada penyakit kolesterol. hasil secara
pada struktur dan lisan.
fungsi darah, jantung, Menanya
pembuluh darah yang  Guru memberikan Portofolio Laporan
menyebabkan kesempatan kepada siswa  Kompetensi
gangguan sistem untuk bertanya terkait Tes membuat
sirkulasi manusia serta video yang sudah dilihat. laporan dari
kaitannya dengan  Guru memberi format, isi
studi melalui literatur. kesempatan kepada siswa laporan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

BAB.V Sistem Sirkulasi Darah Pada Manusia dan Hewan


Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Tugas Alokasi Sumber
Waktu Belajar
Teknik Bentuk
Penilaian Instrumen

lain yang ingin kesesuaian


menyampaikan isi, dan tata
pendapat/jawaban. bahasa dalam
 Guru memberi penulisan.
kesempatan kepada siswa
untuk tanya jawab. Soal Ulangan
Ulangan Harian
Mengumpulkan Data (Essay)  Pada akhir
 Guru meminta siswa pembelajaran
berkumpul dengan siswa
kelompok belajar yang diberikan
sudah ditentukan dan soal untuk
membagikan LKS pada mengetahui
masing-masing pemahaman
kelompok. siswa terkait
 Siswa diminta mencari materi yang
informasi tentang peyakit sudah
kolesterol dan dipelajari.
penyebabnya.
 Guru menjelaskan
mengenai LKS yang
berisi perintah dan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

BAB.V Sistem Sirkulasi Darah Pada Manusia dan Hewan


Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Tugas Alokasi Sumber
Waktu Belajar
Teknik Bentuk
Penilaian Instrumen

kerja pengecekan kadar


total kolesterol darah
menggunakan Easy Touch
® GCU Blood
Cholesterol Monitoring
System pada tikus wistar
jantan yang sudah
diinduksi pakan tinggi
kolesterol selama 14 hari.

Mengasosiasikan
 Siswa berkumpul dengan
masing-masing
kelompoknya dan mulai
mencermati isi LKS.
 Guru memberi
kesempatan jika ada siswa
yang ingin bertanya
terkait LKS.
 Jika sudah mengerti,
siswa dipersilahkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

BAB.V Sistem Sirkulasi Darah Pada Manusia dan Hewan


Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Tugas Alokasi Sumber
Waktu Belajar
Teknik Bentuk
Penilaian Instrumen

mengerjakan tugas pada


LKS secara berkelompok.
 Hasil kerja kelompok
dapat langsung dituliskan
pada kolom yang tersedia
pada lembar LKS.

Mengkomunikasikan
 Kelompok yang paling
cepat menyelesaikan
tugas mendapat
kesempatan pertama
menyampaikan hasil
diskusi yang kerja
kelompok.
 Penyampaian hasil kerja
kelompok disampaikan
dalam bentuk presentasi
menggunakan PPT di
depan kelas.
 Selain presentasi, hasil
praktikum dilaporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

BAB.V Sistem Sirkulasi Darah Pada Manusia dan Hewan


Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Tugas Alokasi Sumber
Waktu Belajar
Teknik Bentuk
Penilaian Instrumen

dalam bentuk laporan


tertulis dengan
menyertakan lampiran
foto dan LKS yang sudah
dikerjakan.
 Pada akhir pembelajaran
siswa diberi soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas/Semester : XI/Genap

Materi Pembelajaran : Sistem Sirkulasi Darah Pada Manusia dan Hewan

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, renponsif dan pro-aktif

dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,

96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan

Pembelajaran

1. Kompetensi Dasar

3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ

pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan

gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia.

3.7 Menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur dan fungsi

darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta

kaitannya dengan teknologi melalui studi literatur.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi 3. Tujuan Pembelajaran


3.6.1 Mengaitkan hubungan antara 3.6.1.1 Melalui studi literatur siswa
struktur dan fungsi darah. mampu mengaitkan hubungan
3.6.2 Membedakan mekanisme antara struktur dan fungsi
peredaran darah besar dan kecil darah.
pada manusia. 3.6.2.1 Setelah menonton video sistem
3.6.3 Mengaitkan hubungan antara peredaran darah siswa mampu
struktur jaringan penyusun menjelaskan mekanisme
organ pada sistem sirkulasi peredaran darah dengan benar.
dalam kaitannya dengan 3.6.3.1 Setelah menonton video
bioproses. terbentuknya penyakit
3.6.4 Menemukan informasi terkait hiperkolesterolemia siswa
gangguan fungsi yang dapat mampu menjelaskan hubungan
terjadi pada sistem sirkulasi antara jaringan penyusun
manusia. organ jantung dalam kaitannya
dengan bioproses secara kritis.
3.6.4.1 Setelah mencari informasi dari
berbagai sumber siswa mampu
menyebutkan berbagai
kelainan dan penyakit yang
dapat terjadi pada sistem
sirkulasi manusia dengan
benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

2. Indikator Pencapaian Kompetensi 3. Tujuan Pembelajaran


3.6.4.2 Melalui kegiatan pengukuran
kadar total kolesterol tikus
siswa mampu menjelaskan
gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem sirkulasi
tikus dengan tepat.
3.7.1 Menyajikan karya tulis tentang 3.7.1.1 Melalui studi literatur siswa
kelainan pada struktur dan mampu membuat karya tulis
fungsi darah, jantung, pembuluh tentang kelainan pada struktur
darah yang menyebabkan dan fungsi darah, jantung,
gangguan sistem sirkulasi pembuluh darah yang
manusia serta kaitannya dengan menyebabkan gangguan sistem
teknologi melalui studi literatur. sirkulasi manusia serta
kaitannya dengan teknologi
secara ilmiah.

C. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Saintifik
2. Metode : Literatur, diskusi, praktikum, presentasi siswa,
penyusunan laporan akhir.

D. Materi Pembelajaran
1. Sistem Sirkulasi Darah Pada Manusia
a. Struktur darah
b. Fungsi Darah
c. Proses dalam sirkulasi darah
d. Kelainan atau penyakit pada sistem sirkulasi darah

E. Media, Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Media : Laptop/ komputer, smartphone, LCD, video, LKS, lembar
soal, lembar observasi.
2. Alat : Spidol, papan tulis, Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol
Monitoring System, strip test, gunting, silet, gelas benda.
3. Bahan : tikus wistar jantan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

F. Sumber Belajar
Buku paket, Buku Sekolah Elektronik (BSE) Biologi Kelas XI, modul
siswa, internet.

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (2 x 45 menit)
a) Langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa Alokasi
Waktu
Pendahuluan a. Menyiapkan kondisi belajar 15
Guru : memberi salam, mengajak siswa menit
berdoa, dan mengecek kehadiran siswa.
b. Melakukan apersepsi
Guru : menampilkan gambar dan video
orang yang mengalami penyakit
anemia.
Siswa : mengamati gambar dan video.
Guru : menanyakan apa saja faktor
yang mempengaruhi timbulnya
penyakit anemia. (diharapkan jawaban
siswa menyangkut tentang darah)
Siswa : menjawab pertanyaan guru.
c. Memotivasi
Guru : menampilkan video pendek
tentang pola hidup sehat dan pola hidup
tidak sehat serta dampaknya bagi tubuh.
Video ini bertujuan agar siswa dapat
menyadari bahwa pentingnya mengatur
pola hidup agar sehat.
Siswa : menyimak video.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru : menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Siswa : diminta mengulang tujuan
pembelajaran yang telah disampaikan
guru.
Inti a. Mengamati 60
Guru : memberikan ilustrasi tentang menit
peredaran berbagai zat yang dibutuhkan
tubuh. Guru menanyakan
“bagaimanakah zat-zat tersebut dapat
disebarkan ke seluruh tubuh? Apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa Alokasi


Waktu
sajakah yang berperan mengedarkan
zat-zat penting ke seluruh tubuh?” Guru
meminta siswa untuk menulis semua
hal penting yang mereka dapatkan pada
buku catatan.
Siswa : mengamati video tentang darah,
fungsi darah, dan proses dalam sirkulasi
darah.yang ditayangkan oleh guru dan
menulis hal-hal penting.
b. Menanya
Guru : mempersilahkan siswa untuk
bertanya terkait video yang sudah
ditonton.
Siswa : siswa dapat saling bertukar
informasi dan pendapat terkait video
yang sudah ditonton.
c. Mengumpulkan data
Guru : meminta siswa untuk berkumpul
dengan anggota kelompok masing-
masing dan mengajak siswa untuk
berdiskusi terkait video yang sudah
ditonton.
Guru : masing-masing kelompok
diberikan topik diskusi yang berbeda-
beda, di antaranya struktur darah,
fungsi darah, proses dalam sirkulasi
darah, serta kelainan yang dapat terjadi
pada sistem sirkulasi darah manusia.
d. Mengasosiasikan
Siswa : berkumpul dengan anggota
kelompok dan mendiskusikan topik
yang dilihat pada video. Hasil diskusi
dituliskan dalam bentuk laporan tertulis
dan dipresentasikan dalam bentuk
Power Point.
e. Mengkomunikasikan
Guru : menunjuk kelompok dengan
topik Struktur darah untuk
mempresentasikan hasil diskusi.
Siswa : tanya jawab antar siswa.
Guru : menengahi kegiatan tanya jawab
siswa.
Presentasi dilanjutkan oleh kelompok
dengan topik Fungsi Darah, kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa Alokasi


Waktu
kelompok dengan topik Proses Dalam
Sirkulasi Darah.
Penutup a. Rangkuman 15
Guru : membimbing siswa untuk menit
menyimpulkan hasil diskusi
kelompoknya dan tentang topik dari
kelompok lain.
b. Refleksi
Guru : meminta beberapa siswa untuk
menyampaikan refleksinya setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran hari
ini.
c. Tindak lanjut
Guru : menyampaikan format laporan
tertulis tentang masing-masing topik
kelompok dan dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya.
Siswa : ditugaskan untuk mempelajari
materi selanjutnya tentang “Kelainan
atau Penyakit Dalam Sistem Sirkulasi
Darah”.

2. Pertemuan Ke-2 (2 x 45 menit)


a) Langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan a. Menyiapkan kondisi belajar 15
Guru : menyampaikan salam, mengajak menit
siswa berdoa, dan mengecek kehadiran
siswa. Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan laporan yang sudah
dibuat pada pertemuan sebelumnya.
b. Melakukan apersepsi
Guru : menampilkan video tentang
orang yang mengalami obesitas dan
menu makan yang tidak sehat.
Siswa : menyimak video.
Guru : menanyakan kepada siswa “apa
yang dapat kalian petik dari video ini?,
Apakah video ini ada hubungannya dari
materi kita sebelumnya?, Apa dampak
dari menu makan yang tidak sehat?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Siswa : menyampaikan berbagai
argumen masing-masing.
c. Memotivasi
Guru : menampilkan gambar-gambar
pembuluh darah yang terhambat oleh
plak-plak lemak berlebih dalam tubuh.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru : menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Siswa : memperhatikan dan mencermati
tujuan yang telah disampaikan guru.
Inti a. Mengamati 60
Guru : meminta siswa untuk mengingat menit
materi sebelumnya tentang struktur
darah, fungsi darah, dan proses dalam
sirkulasi darah. kemudian
mengaitkannya dengan kelainan atau
penyakit yang dapat terjadi pada sistem
peredaran darah dalam bentuk peta
konsep.
Guru : berkeliling di setiap kelompok
untuk mengontrol kinerja dalam
kelompok.
b. Menanya
Siswa : diberi kesempatan untuk
bertanya, dan siswa lain dapat memberi
jawaban.
Guru : menengahi jika terdapat konsep
yang keluar dari topik.
c. Mengumpulkan data
Siswa : diminta untuk menggunakan
smartphone atau pun laptop untuk
mencari informasi di internet terkait
penyakit kolesterol dan obat herbal yang
dapat digunakan untuk penyembuhan
penyakit. Siswa diberikan waktu 20
menit untuk browsing

d. Mengasosiasikan
Siswa : informasi yang didapatkan
kemudian didiskusikan dengan anggota
kelompok dan diringkas pada buku
catatan masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
e. Mengkomunikasikan
Guru : meminta tiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi secara
singkat di depan kelas.
Siswa : menanggapi hasil presentasi dari
kelompok lain.
Penutup a. Rangkuman 15
Guru : mengajak siswa untuk menit
menyimpulkan materi yang sudah
dipelajari pada hari ini.
b. Refleksi
Guru : menanyakan bagaimana perasaan
siswa setelah mempelajari materi ini,
apa yang sudah siswa dapatkan dan
lakukan untuk kegiatan pembejaran hari
ini.
Siswa : beberapa siswa menyampaikan
refleksi pribadi.
c. Tindak lanjut
Guru : menyampaikan materi
selanjutnya terkait “Sistem Peredaran
Darah Hewan” (khususnya pada tikus)
dan menyampaikan bahwa minggu
depan akan diadakan pengukuran darah
pada tikus.
Siswa : diminta mempelajari materi
selanjutnya dan cara penggunaan alat
cek darah yang akan digunakan yaitu
Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol
Monitoring System.

3. Pertemuan Ke-3 (2 x 45 menit)


a) Langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan a. Menyiapkan kondisi belajar 15
Guru : menyampaikan salam, mengajak menit
siswa berdoa, dan mengecek kehadiran
siswa. Guru menanyakan apakah tugas
yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya sudah dikerjakan atau
belum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
b. Melakukan apersepsi
Guru : menampilkan gambar tikus dan
manusia serta kelompok hewan dari
vertebrata seperti pisces, amfibi, reptil,
burung, dan kelompok avertebrata yatu
cacing. Guru menanyakan “apakah
mereka mempunyai sistem peredaran
darah yang sama ? Apakah darah di
dalam tubuh mereka memiliki struktur
dan fungsi yang sama ?”.
Siswa : diberi kesempatan untuk
menyampaikan argumen masing-
masing berdasarkan pengetahuan
mereka.
c. Motivasi
Guru : menampilkan video singkat
tentang aktivitas tikus di laboratorium
sebagai hewan percobaan, dan video
singkat seorang peneliti yang
melakukan pemberian makan, obat,
maupun cara untuk mengecek darah
pada tikus (sumber pribadi dan
youtube).
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru : menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Inti a. Mengamati 60
Guru : memberi materi pengantar menit
terkait sistem peredaran darah hewan
avertebrata dan vertebrata.
b. Menanya
Guru : memberi kesempatan siswa
bertanya.
Siswa : mengajukan pertanyaan, siswa
lain dapat memberi pendapat.
c. Mengumpulkan data
Siswa : berkumpul dengan teman
kelompok dan membaca kembali cara
kerja penggunaan Easy Touch ® GCU
Blood Cholesterol Monitoring System
yang sudah siswa cari secara mandiri.
Hal ini bertujuan agar siswa dapat
bertanggung jawab atas tugas yang
sudah diberikan kepada mereka,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
sementara itu guru dapat mengisi
lembar observasi siswa.
Guru : mengoreksi hasil temuan siswa,
dan membagikan LKS terkait kegiatan
pengukuran kolesterol total pada darah
tikus wistar jantan.
Siswa : diminta membaca LKS dengan
cermat, dan dipersilahkan bertanya
pada bagian yang belum dimengerti.
Guru : menjelaskan kembali cara kerja
LKS dan bagian-bagian yang harus
diisi.
d. Mengasosiasikan
Guru : meminta siswa berdiskusi
dengan anggota kelompok dan
mengambil posisi untuk melakukan
pengukuran darah pada tikus.
Siswa : dapat saling bekerja sama dan
membagi tugas satu dengan yang lain.
Guru : memonitor aktivitas siswa.

e. Mengkomunikasikan
Siswa : kelompok yang sudah selesai
dapat langsung kembali ke tempat
duduk dan mendiskusikan hasil
kegiatan.
Guru : meminta kelompok untuk
menyampaikan hasil pengukuran.
Guru dan siswa : menanggapi hasil
yang disampaikan oleh kelompok lain.
Penutup a. Rangkuman
Guru : mengajak siswa untuk
menyimpulkan materi yang sudah
dipelajari pada hari ini.
b. Refleksi
Guru : menanyakan bagaimana
perasaan siswa setelah mempelajari
materi ini, apa yang sudah siswa
dapatkan dan lakukan untuk kegiatan
pembejaran hari ini ?
Siswa : beberapa siswa menyampaikan
refleksi pribadi.
c. Tindak lanjut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Guru : mengumumkan bahwa pada
pertemuan selanjutnya akan diadakan
ulangan harian terkait materi yang
sudah dipelajari.
Guru : menyampaikan hasil laporan
yang sudah dikumpulkan siswa pada
pertemuan sebelumnya.
Guru : menyampaikan materi
selanjutnya.
Siswa : diminta mempelajari materi
selanjutnya secara mandiri.

H. Penilaian Hasil Belajar


1. Aspek Pengetahuan (Kognitif)
a. Teknik : Tes
b. Instrumen : Soal Ulangan (esai), LKS, portofolio laporan
tertulis
2. Aspek Sikap (Afektif)
a. Teknik : Non tes
b. Instrumen : Lembar observasi sikap ilmiah siswa saat belajar di
kelas, kegiatan praktikum, kerjasama kelompok, keseriusan
mengerjakan tugas LKS.
3. Aspek Keterampilan (Psikomotor)
a. Teknik : Nontes
b. Instrumen : Lembar observasi kegiatan presentasi

I. Lampiran
1. Instrumen dan Rubrik Penilaian Kognitif
a. Kisi-kisi soal, soal, kunci jawaban, rubrik penilaian.
b. Lembar kerja siswa, kisi-kisi pertanyaan diskusi, kunci jawaban,
rubrik penilaian.
c. Kisi-kisi portofolio, lembar portofolio, rubrik penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa

Kelompok :
Nama Anggota :

A. Judul : Pengukuran Kadar Kolesterol Total Pada Darah Tikus Putih Jantan
B. Kompetensi Dasar
1.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia.
C. Tujuan
1. Siswa mampu melakukan pengukuran darah tikus menggunakan alat
Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System.
2. Mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun jambu biji (P.guajava L.)
terhadap penurunan kadar kolesterol total tikus putih jantan.
3. Siswa mampu menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi
secara kritis.
D. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah Easy Touch ® GCU Blood
Cholesterol Monitoring System, strip test untuk kolesterol,
microhaematocrit (capillary tubes), timbangan digital, spuit, jarum oral,
tissue, air, obat simvastatin 40 mg, tikus putih jantan yang mengidap
hiperkolesterolemia, ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.),
spidol permanen, alat tulis dan kamera.

108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

D. Cara Kerja
 Persiapan alat dan bahan
1. Siapkan 15 ekor tikus yang mengidap hiperkolesterolemia
2. Siapkan alat cek darah Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol
Monitoring System
3. Siapkan strip test kolesterol
4. Siapkan Microhaematocrit (capillary tubes)
5. Siapkan timbangan digital
6. Siapkan alat tulis, kamera, dan spidol permanen
7. Masing-masing kelompok mengambil 3 tikus dan menandai ekor
tikus dengan spidol. Catatan : Berilah tanda yang berbeda pada tiap
tikus, di antaranya PP (perlakuan dengan ekstrak etanol daun
jambu biji), K+ (perlakuan dengan obat simvastatin), K- (perlakuan
dengan air minum biasa)
 Penghitungan dosis
1. Timbang tiap tikus, catat berat badannya dalam gram (untuk
perhitungan dosis kontrol positif obat simvastatin) kemudian
hitung dosis yang akan diberikan dengan rumus :
BB tikus (gr)
𝑥 40 𝑚𝑔 = …mg obat dilarutkan dalam 1 ml
50000 𝑔 (𝐵𝐵 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎)

air
2. Timbang berat tikus, catat beratnya dalam kg (untuk perhitungan
dosis PP ekstrak etanol daun jambu biji) kemudian hitung dosis
yang akan diberikan dengan rumus :
600 mg/KgBB 𝑥BB tikus (gr) = …mg ekstrak dilarutkan dalam 1
ml air
3. Beri air minum biasa kontrol negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

 Pemberian perlakuan (obat simvastatin, ekstrak etanol daun


jambu biji (Psidium guajava L.))
1. Masukkan larutan pada alat suntik (spuit)
2. Berikan setiap perlakuan sesuai dengan kode masing-masing.
Catatan : tiap tikus hanya diberi perlakuan 1 x 1 hari
3. Lakukan hal seperti di atas selama 7 hari
 Pengukuran darah
Pada hari ke-8 lakukan pengukuran darah pada tikus dengan
mengambil sampel darah pada bagian belakang bola mata tikus (retro-
orbital) menggunakan microhaematocrit.
Catatan: yang memberikan perlakuan dan pengukuran darah adalah
guru dan siswa mengamati.
 Persiapan alat cek darah
1. Pasangkan baterai pada alat cek darah
2. Masukkan chip warna kuning pada slot bagian atas alat tunggu
hingga muncul tulisan “OK”
3. Atur tanggal dan waktu, lepaskan chip warna kuning
4. Masukkan chip warna biru pada bagian belakang, kemudian
masukkan strip test kolesterol pada bagian atas alat tunggu hingga
muncul kode, sesuaikan angka pada chip warna biru, jika sudah
sesuai strip test dapat digunakan
 Pengukuran darah
1. Pasang chip warna biru pada slot bagian belakang alat cek darah
2. Masukkan ujung strip test kolesterol pada slot yang tersedia pada
bagian atas alat cek darah
3. Tunggu hingga muncul kode pada layar
4. Letakkan sampel darah pada kaca benda
5. Ambil sampel darah dengan meletakkan strip test kolesterol pada
permukaan darah tunggu hingga terdapat bunyi “Beep”
6. Tunggu hingga 150 detik hingga hasil cek darah keluar
7. Catat hasil pada tabel hasil pengamatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

8. Berikan kesimpulan kelompok berdasarkan hasil pengamatan pada


kolom yang sudah disediakan.
Tabel 1. Pengukuran Kolesterol Total Tikus Putih Jantan

Hari ke 0 (sebelum Hari ke 7 (setelah


perlakuan) perlakuan)
Tikus Perlakuan BB Kolesterol BB Kolesterol
(g) total (mg/dL) (g) total (mg/dL)

P (perlakuan ekstrak
etanol daun jambu biji
(Psidium guajava L.))
K+ (perlakuan obat
simvastatin)
K- (perlakuan air minum
biasa)
Rerata

Jawablah pertanyaan di bawah ini !


1) Pada perlakuan manakah penurunan kadar total kolesterol ?
Jawab :

2) Perlakuan manakah yang paling baik untuk menurunkan kadar total kolesterol ?
Jelaskan penyebabnya !
Jawab :

Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 9. Penilaian Kognitif

Ulangan Harian

A. Kompetensi Dasar dan Kisi-kisi Soal Ulangan Harian


1. Kompetensi Dasar
3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia.
4.6 Menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
darah, jantung, pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem
sirkulasi manusia serta kaitannya dengan teknologi melalui studi
literatur.

112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

2. Kisi-kisi Soal Ulangan Harian


Indikator Soal Jumlah
C1 C2 C3 C4 I II
Ingatan Pemahaman Penerapan Analisis (PG) (Esai)
1.6.1 Mengaitkan hubungan antara struktur I1, I4, II2 7 3
dan fungsi darah.
1.6.2 Membedakan mekanisme peredaran I9, I5
darah besar dan kecil pada manusia.
1.6.3 Mengaitkan hubungan antara struktur I2, II4 II5
jaringan penyusun organ pada sistem
sirkulasi dalam kaitannya dengan
bioproses.
1.6.4 Menemukan informasi terkait gangguan I6 I3
fungsi yang dapat terjadi pada sistem
sirkulasi manusia.
4.6.1 Menyajikan karya tulis tentang kelainan II1 I7, I10 I8, II3 3 2
pada struktur dan fungsi darah, jantung,
pembuluh darah yang menyebabkan
gangguan sistem sirkulasi manusia serta
kaitannya dengan teknologi melalui studi
literature.
Total Soal 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

B. Soal Ulangan Harian


I. Pilihan Ganda
1. Fungsi hemoglobin pada sel darah merah adalah …..
a. mengangkut oksigen
b. membuat darah berwarna merah
c. fagosit terhadap mikroorganisme
d. imunitas tubuh
e. pembekuan darah
2. Jika suatu sampel darah disentrifugasi, maka sel dan fragmen sel akan
terpisah dari cairan darahnya. Sebanyak 55% volume sampel darah
adalah …..
a. eritrosit
b. leukosit
c. trombosit
d. plasma darah
e. hemoglobin
3. Sesorang yang dalam darahnya kekurangan konsentrasi eritrosit akan
mengalami …..
a. anemia
b. anemia sel bulan sabit
c. talasemia
d. hemophilia
e. leukemia
4. Sifat pembuluh balik (vena) adalah …..
a. dinding tipis, elastis, dekat ke permukaan tubuh
b. dinding tebal, elastis, jauh dari permukaan tubuh
c. dinding tebal, tidak elastis, dekat ke permukaan tubuh
d. dinding tipis, tidak elastis, dekat ke permukaan tubuh
e. dinding tipis, tidak elastis, jauh dari permukaan tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

5. Sistem peredaran darah manusia adalah sistem peredaran darah ganda,


yaitu terdiri atas …..
a. peredaran darah dan peredaran limfatik
b. peredaran darah tertutup dan peredaran darah terbuka
c. peredaran darah tertutup dan peredaran darah pulmonalis
d. peredaran darah tertutup dan peredaran darah sistemik
e. peredarah darah pulmonalis dan peredaran darah sistemik
6. Arteriosklerosis adalah salah satu pemicu penyakit jantung koroner.
Arteriosklerosis merupakan …..
a. gangguan aliran darah pada pembuluh darah coroner
b. pengerasan pembuluh nadi akibat pengendapan lemak
c. tekanan darah tinggi
d. penyempitan pembuluh nadi
e. infeksi saluran sirkulasi
7. Gangguan pada sistem peredaran darah manusia yang disebabkan
bentuk sel darah merahnya tidak beraturan adalah…..
a. anemia
b. leukimia
c. talasemia
d. hemfilia
e. hiperkolesterolemia
8. Stroke dapat terjadi karena …..
a. fungsi otak mengalami gangguan
b. Penyempitan pembuluh darah
c. cedera pada otak
d. kekurangan sel darah merah
e. obesitas
9. Jalur peredaran darah kecil adalah …..
a. jantung – vena pulmonalis – paru-paru – aorta pulmonalis –
jantung
b. jantung – seluruh tubuh – jantung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

c. jantung – arteri pulmonalis – paru-paru – vena pulmonalis –


jantung
d. jantung – paru-paru – aorta pulmonalis – vena pulmonalis –
jantung
e. jantung – paru-paru – vena pulmonalis – aorta pulmonalis –
jantung
10. Terbentuknya endapan yang mengeras di bagian dalam dinding
pembuluh darah adalah penyakit……
a. hipertensi
b. varises
c. sklerosis
d. diabetes
e. anemia
II. Essay
1. Sebutkan alat-alat yang digunakan dalam pengambilan sampel darah
tikus! (skor 10)
2. Jelaskan mekanisme peredaran darah ke seluruh bagian tubuh! (20)
3. Jika seseorang mengkonsumsi makanan cepat saji yang mengandung
lemak dan minyak secara terus menerus apakah dampak yang dapat
muncul pada tubuh seseorang tersebut? Jelaskan ! (30)
4. Jelaskan perbedaan peredaran darah tertutup dan peredaran darah
ganda pada sistem peredaran darah amfibi ! (20)
5. Jelaskan cara kerja pengukuran kadar kolesterol total darah pada tikus
menggunakan alat Easy Tuch GCU Blood Cholesterol Monitoring
System! (20)
C. Kunci Jawaban
1. Pilihan Ganda
1) A
2) D
3) A
4) D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

5) E
6) B
7) C
8) B
9) C
10) C
2. Essay
1) Microhaematocrit (capillary tubes), kaca benda, tissue.
2) Mekanisme peredaran darah besar adalah darah mengalir dari jantung
ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Darah bersih di dalam
bilik kiri jantung dipompa masuk ke dalam aorta. Aorta bercabang
menuju ke bagian atas tubuh (kepala dan tangan) dank e bagian bawah
tubuh menuju hati, usus, lambung, ginjal, anggota tubuh, dank e
jaringan tubuh bagian bawah. Dari organ-organ tersebut darah akan
kembali ke jantung melalui pembuluh balik vena kava posterior dan
vena kava anterior. Kemudian masuk ke serambi kiri jantung.
3) Jika sesorang mengkonsumsi makanan cepat saji yang mengandung
lemak dan minyak secara terus menerus maka akan berpengaruh pada
metabolisme di dalam tubuh. Lemak diubah menjadi trigliserid dan
kolesterol. Kemudian disintesis menjadi lipoprotein dan diedarkan ke
seluruh tubuh untuk pembentukan hormon dan vitamin D. Jika
lipoprotein disintesis melebihi batas optimal maka akan terakumulasi
dalam pembuluh darah dan terjadi penyempitan. Penyempitan ini akan
memnimbulkan penyakit seperti stroke dan jantung koroner.
4) Perbedaan peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda pada
amfibi adalah peredaran darah tertutup berarti peredaran darah melalui
pembuluh darah dan peredaran darah ganda berarti darah melewati
jantung sebanyak dua kali dalam satu kali peredaran.
5) Cara kerja pengukuran kadar kolesterol total darah pada tikus adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

 Sampel darah diambil pada bagian belakang bola mata tikus (retro-
orbital) menggunakan microhaematocrit.
 Alat Easy Tuch GCU Blood Cholesterol Monitoring System
disiapkan.
 Strip warna biru dipasangkan pada slot bagian belakang alat cek
darah.
 Strip test kolesterol dimasukkan pada slot yang tersedia pada
bagian atas alat cek darah, tunggu hingga muncul kode pada layar.
 Sampel darah diletakkan pada kaca benda.
 Sisi strip test kolesterol diletakan pada permukaan darah, tunggu
hingga terdapat bunyi “Beep”, hasil pengukuran akan keluar pada
detik ke-150.
 Hasil pengukuran kadar kolesterol total darah ditulis pada tabel
hasil pengamatan.
D. Rubrik Penilaian
1. Pilihan Ganda
Keterangan Skor
Jika jawaban benar 1
Jika jawaban salah 0
Jika tidak menjawab 0
Total skor pilihan ganda 10

2. Essay
No. Keterangan Skor
Soal
1 Jika menjawab 3 alat dengan benar 10
Jika hanya menjawab 1 komponen utama yang benar 5
Jawaban salah 1
Jika tidak menjawab 0
2 Jika mekanisme dijelaskan secara jelas dan benar 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

No. Keterangan Skor


Soal
Terdapat beberapa saluran yang tidak disebutkan 10
Jawaban salah 1
Tidak menjawab pertanyaan 0
3 Dapat menjelaskan jawaban sesuai dengan kunci jawaban 30
Pertanyaan dijawab dengan penjelasan yang singkat dan 20
kurang detail
Jawaban salah 1
Tidak menjawab pertanyaan 0
4 Dapat menjelaskan perbedaan peredaran darah tertutup dan 20
peredaran darah ganda pada amfibi dengan benar dan secara
detail
Perbedaan yang dijelaskan kurang jelas dan detail 10
Hanya dapat menjelaskan salah satu jenis peredaran darah 8
Jawaban salah 1
Tidak menjawab pertanyaan 0
5 Dapat menjelaskan cara kerja pengukuran secara sistematis 20
dan jelas
Ada 1 langkah yang tidak dijelaskan sistematis 15
Ada 3 langkah yang tidak dijelaskan 10
Jawaban salah 1
Tidak menjawab pertanyaan 0
Total skor essay = 90
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
Perhitungan skor 𝑥 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Kriteria penilaian :

Nilai Keterangan Simbol


85 – 100 Sangat baik A
70 – 84 Baik B
55 – 69 Cukup C
0 – 54 Kurang D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Lampiran 10. Penilaian Afektif

Tujuan : Mengukur sikap siswa dalam kegiatan belajar di dalam kelas

Kelas/semester : XI/ II

Materi : Sistem Sirkulasi Darah

A. Lembar Observasi Siswa


Sekolah :
Kelas :
Kelompok:
Hari/tanggal :

Petunjuk penilaian :
1. Tuliskan nama siswa dari kelompok yang Anda amati pada kolom yang
tersedia pada tabel.
2. Amatilah kegiatan siswa selama proses pembelajaran.
3. Nilailah sikap siswa sesuai kriteria dengan memberi tanda √ pada salah satu
kolom skor yang tersedia.

No. Nama Aspek yang diamati Total


Absen Siswa/ skor
Pemahaman Keseriusan Keaktifan Kerjasama
kelompok

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

Perhitungan skor :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡


𝑥 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Kriteria penilaian :

Nilai Keterangan Simbol


85 – 100 Sangat baik A
70 – 84 Baik B
55 – 69 Cukup C
0 – 54 Kurang D

B. Rubrik Penilaian
Aspek Skor Kriteria
Pemahaman 3 Siswa dapat menjelaskan dan menuliskan
kembali hasil diskusi kelompok sesuai
dengan topik materi tanpa melihat atau
bertanya pada teman.
2 Siswa dapat menjelaskan dan menuliskan
kembali hasil diskusi kelompok sesuai
dengan topik materi namun masih belum
lancar tanpa bertanya dengan teman yang
lain.
1 Siswa tidak dapat menjelaskan atau pun
menulis kembali hasil diskusi dan atau
bertanya jawaban kepada teman.
Keseriusan 3 Memperhatikan penjelasan guru maupun
teman terkit materi tanpa berdiskusi hal
yang tidak berkaitan dengan materi.
2 Memperhatikan penjelasan guru maupun
teman diselingi mengobrol dengan teman
dan atau keluar masuk ruangan.
1 Berbicara dengan teman, sibuk sendiri,
dan membuat keributan di kelas tanpa
mempedulikan penjelasan guru atau pun
teman.
Keaktifan 3 Siswa aktif menanggapi dan memberi
jawaban saat kegiatan belajar mengajar
dengan guru, berdiskusi dengan teman
kelompok, dan teman antar kelompok.
2 Siswa hanya aktif dalam kelompok saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Aspek Skor Kriteria


1 Siswa ikut serta dalam kegiatan diskusi
dalam kelas baik menanggapi maupun
memberi jawaban.
Kerjasama 3 Saling berbagi tugas satu dengan yang
lain dalam kelompok dan membantu
pekerjaan teman jika sudah tugasnya
selesai.
2 Hanya mengerjakan tugas yang diberikan
kepadanya.
1 Hanya mengandalkan teman yang
mengejakan tugas tanpa membantu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 11. Penilaian Psikomotor

Tujuan : Mengukur ketrampilan siswa dalam presentasi

Kelas/semester : XI/II

Materi : Sistem Sirkulasi Darah

A. Lembar Observasi
Sekolah :
Kelas :
Kelompok :
Hari, tanggal :

Petunjuk penilaian :
1. Tuliskan nama siswa dari kelompok yang Anda amati pada kolom yang
tersedia pada tabel.
2. Amatilah kegiatan siswa selama proses pembelajaran.
3. Nilailah sikap siswa sesuai kriteria dengan memberi tanda √ pada salah satu
kolom skor yang tersedia.

No. Nama Aspek yang diamati Total


Presensi Siswa/ skor
kelompok
Penyajian Ketrampilan Kemampuan Trampil
materi mengolah komunikasi dalam
presentasi tampilan menjawab
PPT pertanyaan
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Perhitungan skor :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡


𝑥 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Kriteria penilaian :

Nilai Keterangan Simbol


85 – 100 Sangat baik A
70 – 84 Baik B
55 – 69 Cukup C
0 – 54 Kurang D

B. Rubrik Penilaian
Aspek Skor Kriteria
Penyajian materi presentasi 3 Presentasi kelompok
- Materi sesuai topik mencakup 3 aspek.
- Materi disajikan dalam bentuk poin- 2 Presentasi kelompok
poin hanya mencakup 2
- Materi disertai gambar aspek.
1 Presentasi kelompok
hanya mencakup 1
aspek.
Ketrampilan mengolah tampilan PPT. 3 Presentasi kelompok
- Tampilan layar PPT lebih hidup dan mencakup 4 kriteria.
berwarna 2 Presentasi kelompok
- ukuran teks menyesuaikan kondisi mencakup mencakup 3
ruangan aspek.
- kontras antara warna background 1 Presentasi kelompok
dan teks mencakup 1-2 aspek.
- gambar dan suara dapat dengan jelas
dilihat dan didengar oleh seluruh
peserta di dalam kelas
Kemampuan komunikasi. 3 Presentasi kelompok
- Mampu mempresentasikan hasil mencakup 3 aspek.
diskusi dengan percaya diri 2 Presentasi kelompok
- materi disampaikan dengan lancar mencakup 2 aspek.
- suara dapat didengar oleh semua 1 Presentasi kelompok
peserta diskusi. mencakup 1 aspek.
Ketrampilan menjawab pertanyaan. 3 Presentasi kelompok
- Siswa dapat menjawab sesuai mencakup 3 aspek.
dengan pertanyaan yang diajukan 2 Presentasi kelompok
mencakup 2 aspek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Aspek Skor Kriteria


- Jawaban disertai dengan bukti atau 1 Presentasi kelompok
data yang sudah dipersiapkan mencakup 1 aspek.
kelompok
- Pertanyaan dijawab dengan lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 12. Penilaian Portofolio Siswa

Pembuatan Laporan Tertulis Tentang Materi Sistem Sisrkulasi Darah

A. Portofolio Laporan
Sekolah :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran :
Hari,tanggal :
Petunjuk
1. Berilah skor pada tiap aspek penilaian sesuai dengan kriteria.
2. Berikan komentar terhadap hasil kerja siswa pada kolom yang tersedia.

No Nama Aspek Penilaian Total


PRESEN Siswa/ Skor
SI Kelompok
Halaman Latar Tujuan Dasar Pembahasan Kesimpulan Daftar Kerapian Ketepatan waktu
Judul Belakang Teori Pustaka pengumpulan
0–5 0 – 20 0 – 10 0 – 15 0 – 30 0 – 10 0–5 5 H+1 = -5 ;
H+2 = -10 ; dst
01 Diana

Dst … Komentar/catatan guru

126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

B. Format Laporan
No. Poin Aspek yang diperhatikan Skor
1 Halaman Judul Tugas biologi, mata pelajaran, kelas, judul, 5
logo sekolah, nama dan nomor absen, nama
sekolah, mata pelajaran, tahun.
2 Latar Belakang Kerangka berpikir siswa mencakup semua 20
poin pada judul.
3 Tujuan Poin tujuan disesuaikan dengan judul. 10
4 Dasar Teori Teori yang mencakup semua poin pada 15
judul dan sumber pustaka.
5 Pembahasan Poin-poin pembahasan yang dianalisis oleh 30
siswa.
6 Kesimpulan Kesimpulan yang dibuat sesuai dengan 10
tujuan.
7 Daftar Pustaka Sumber pustaka yang digunakan pada dasar 5
teori.
8 Kerapian Mencakup kerapian dan ketelitian dalam 5
mengetik kata dan kalimat, serta kesuaian
laporan dengan format.
Total skor 100

C. Rubrik Penilaian
Aspek Skor Kriteria
Halaman judul 5 Jika poin-poin pada halaman judul lengkap.
2,5 Jika setengah dari poin-poin pada halaman judul
tidak lengkap.
1 Jika hanya membuat judul laporan saja.
Latar belakang 20 Jika kerangka berpikir siswa mencakup semua
poin pada judul.
10 Penjelasan siswa masih umum, belum spesifik
pada judul.
5 Penjelasan bertele-tele dan tidak menjelaskan
maksud dan tujuan membuat laporan.
Tujuan 10 Siswa sudah mampu mengolah poin tujuan sesuai
dengan judul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

Aspek Skor Kriteria


5 Belum mencakup semua poin pada judul.
1 Tidak membuat tujuan yang sesuai dengan judul.
Dasar teori 15 Teori yang dimuat sudah mencakup semua poin
pada judul dan mencantumkan sumber pustaka.
7,5 Teori belum mencakup semua poin pada judul dan
masih terlalu umum.
1 Tidak membuat dasar teori.
Pembahasan 30 Dapat menganalisis dengan kritis, menjawab
semua pertanyaan, dapat mencari penyebab dan
solusi.
15 Analisis masih diolah secara umum, tidak
menjawab semua pertanyaan, belum dapat
mencari penyebab dan solusi dari permasalah yang
dianalisis.
5 Hanya menulis ulang teori, dan tidak menganalisis
data.
Kesimpulan 10 Dapat menyimpulkan hasil dari laporan yang telah
diolah sesuai dengan tujuan.
5 Dapat membuat kesimpulan namun tidak sesuai
dengan tujuan.
1 Tidak membuat kesimpulan.
Daftar pustaka 5 Memuat daftar pustaka sesuai dengan sumber
yang digunakan pada dasar teori.
2,5 Memuat sebagian sumber pustaka saja.
1 Tidak membuat daftar pustaka.
Kerapian 5 Jika dalam pengetikan, format laporan dibuat
dengan rapi dan sesuai dengan
kesepakatan/standar penulisan.
2,5 Terdapat beberapa kesalahan dari pengetikan dan
format.
1 Banyak teks yang salah dan format tidak sesuai
dengan kesepakatan.

Anda mungkin juga menyukai