3.1 Tujuan
1. Mampu memahami macam-macam penyajian pandangan tunggal.
2. Dapat membedakan macam-macam penyajian pandangan tunggal.
3. Mampu menerapkan penyajian dari macam-macam pandangan tunggal.
Proyeksi adalah suatu cara untuk menyatakan wujud suatu benda dalam bentuk gambar.
Gambar proyeksi adalah gambar dari suatu benda nyata atau khayalan yang dilukiskan
menurut garis-garis pandangan pengamat pada suatu bidang datar (bidang gambar).
Proyeksi piktoral (pictoral drawing) adalah suatu cara menampilkan gambar benda yang
mendekati bentuk dan ukuran sebenarnya secara tiga dimensi dengan pandangan tunggal.
Proyeksi piktoral dulu dikenal dengan istilah “gambar bagan” atau “gambar satu
pandangan”.
Gambar piktorial sering juga disebut gambar ilustrasi teknik, karena sering digunakan
sebagai gambar ilustrasi pada buku – buku keteknikan, tetapi tidak setiap gambar ilustrasi
1
Praktikum Gambar Teknik & Metrologi 2018
teknik merupakan gambar piktorial. Gambar piktorial menampilkan wujud benda hanya
dengan goresan garis – garis, sedangkan gambar ilustrasi meliputi aneka ragam gambar, baik
gambar hasil seni grafis atau pun fotografis.
Cara Proyeksi yang termasuk ke dalam proyeksi piktoral terdiri atas proyeksi
aksonometri, proyeksi miring, dan proyeksi perspektif.
A. Proyeksi Aksonometri
Proyeksi aksonometri adalah proyeksi miring di mana tiga muka (dimensi) dari
benda akan terlihat dengan bentuk dan ukuran yang sebanding benda aslinya.
Proyeksi ini disebut juga proyeksi sejajar karena garis-garis objek yang sejajar tetap
sejajar. Proyeksi ini dapat juga disebut sebagai proyeksi dengan titik hilang tak
terhingga.
Proyeksi aksonometri dibagi menjadi 3 cara, yaitu :
a.) Isometri
b.) Dimetri
Proyeksi dimetri adalah proyeksi aksonometri dimana pandangan yang dipilih
dari objek, diletakkan sedemikian rupa terhadap bidang proyeksi sehingga proyeksi
panjang sisi – sisi objek tersebut tersebut memendek dengan skala yang sama kearah
kedua koordinatnya.
c.) Trimetri
Proyeksi trimetri adalah suatu proyeksi dimana pandangan yang dipilih dari
objek, diletakkan sedemikian rupa terhadap bidang proyeksi sehingga proyeksi
panjang sisi – sisi objek tersebut memendek dengan skala yang berbeda – beda kearah
ketiha koordinatnya.
Jika garis-garis proyeksi tidak tegak lurus bidang proyeksi, tetapi membentuk
sudut sembarang (miring), maka cara proyeksi seperti ini disebut proyeksi miring dan
gambarnya disebut gambar miring (oblique). Pada proyeksi miring posisi utama benda
diarahkan sejajar dengan bidang proyeksi, tetapi garis proyeksinya dibuat miring.
Menurut kedalamannya, proyeksi miring dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
b.) Proyeksi miring cabinet : Panjang kedalaman diperpendek, misalnya 3/4, 1/2,
1/3.
c.) Proyeksi planometri : Proyeksi planometri merupakan proyeksi paralel miring
dimana garis proyeksinya membentuk sudut 45° dengan bidang proyeksi
C. Proyeksi Perspektif
Proyeksi ini disebut pula proyeksi konvergen atau sentral (memusat). Pada
proyeksi perspektif garis – garis pandangan pengamat (garis proyeksi) dipusatkan
pada satu titik. Titik tersebut dianggap sebagai mata pengamat. Bayangan yang
terbentuk pada bidang proyeksi disebut gambar perspektif.