KARANGANAYAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu prioritas
terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan, bayi dan
neonatal. Salah satu program KIA adalah menurunkan angka kematian dan
angka kesakitan dengan cara meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan
salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium
yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan
dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi tiga sampai 4 resiko jumlah
kematian ibu. Dari hasil survei yang dilakukan AKI telah menunjukkan
1
persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio
Indonesia mencapai 228/100.000 kelahiran hidup. Angka ini jauh lebih tinggi
Indonesia sebagai salah satu negara dengan AKI tertinggi Asia. AKI indonesia
secara nasional dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 AKI Indonesia
sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, meskipun demikian angka tersebut
menengah nasional (RPJMN) ada sebesar 226 per 100.000 kelahiran hidup
(Depkes, 2010).
2
yang utama. Perdarahan pada kehamilan awal membahayakan ibu dan
menyebutkan sata dari beberapa negara memerkirakan bahwa antara 10% dan
Abortus lebih sering terjadi pada wanita berusia di atas 30 tahun dan
seluruh kehamilan. Lebih dari 80% abortus terjadi pada 12 minggu pertama
dari kasus abortus dini ini, selain itu banyak fakor yang mempengaruhi
terjadinya abortus antara lain : paritas, umur ibu, umur kehamilan, kehamilan
12% pada wanita berusia kurang dari 20 tahun, menjadi 26 % pada wanita
3
Penelitian terkait abortus pernah dilakukan oleh Kusniati (2007)
bahwa dari seluruh responden yang tidak mempunyai riwayat abortus spontan
(51,0%) rata-rata 2,29 dan paling banyak pada urutan kehamilan kedua, jarak
kehamilan tidak lengkap (51,0%) dalam hal imunisasi TT (64,7%) dan tablet
besi (72,5%) terjadi abortus spontan ( 29,4%). Hasil uji statistik menunjukkan
Indonesia terjadi 2,3 juta abortus, yaitu 1 juta merupakan abortus spontan, 0,6
juta karena kegagalan KB dan 0,7 juta karena tidak pakai KB (Bobak, 2010).
4
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan berjumlah 83,72 %. Ibu hamil
dengan resiko tinggi atau komplikasi adalah 4512 orang (25,98%), KI adalah
kasus, infeksi 9 kasus, abortus 5 kasus, partus lama 2 kasus dan lain-lain 50
ibu hamil resiko tinggi atau komplikasi 26 orang (0,41%), KI adalah 5,043
orang (97,43%), K4 adalah 4.336 orang (84,35%), jumlah AKI adalah 5 orang
pada ibu nifas, penyebabnya adalah perdarahan 5 kasus dan 2 kasus masalah
kejadian abortus pada tahun 2013 berjumlah 125 kasus terdiri dari abortus
inkomplit 111 orang, abortus medik 1 orang, abortus lainnya 13 orang (Data
tahun 2013).
5
Dengan Kejadian Abortus Inkomplit di Rumah sakit Umum Daerah
Karanganyar”.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
6
D. Manfaat Penelitian