Anda di halaman 1dari 8

PETA JAWA BARAT

1
Sejarah Kota Bandung.
Sejarah Kota Bandung secara resmi dimulai pada masa pemerintahan
Kolonial Hindia Belanda, pada abad ke-19. Kota Bandung didirikan oleh
dan atas kehendak (kebijakan) Bupati Bandung ke-6, R.A.
Wiranatakusumah II (1794-1829).[1] Akan tetapi proses pendiriannya
dipercepat oleh perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-
36, Herman Willem Daendels (1808-1811) dengan surat keputusan
(besluit) pada tanggal 25 September 1810, sehingga tanggal 25
September dianggap sebagai hari jadi kota Bandung"

Berdirinya Kota Bandung.

Pada bulan Desember 1799, VOC mengalami kebangkrutan sehingga


seluruh aset dan kekuasaannya diambil alih oleh Republik Batavia (1795-
1806). Pada tahun 1806, Kaisar Perancis Napoleon Bonaparte mendirikan
Kerajaan Belanda sebagai penerus Republik Batavia, dengan mengangkat
adiknya, Louis Napoleon (Lodewijk Napolen), sebagai raja.
Untuk mempertahankan wilayah koloninya dari ancaman Inggris, Louis
Napoleon mengangkat seorang yang berpengalaman dalam militer
bernama Herman Willem Daendels sebagai Gubernur jenderal Hindia
Belanda antara tahun 1808-1811, dengan misi utama mempertahankan
Pulau Jawa dari serangan Inggris. Daendels berpendapat bahwa
mobilisasi darat lebih sesuai untuk mempertahankan Jawa dari serangan
Inggris, sebab Inggris mempunyai kekuatan armada laut yang unggul
pada saat itu.[10] Oleh karena itu salah satu misinya adalah
membangun Jalan Raya Pos (Groote Postweg) yang membentang
menghubungkan Anyer di ujung barat Pulau Jawa hingga Panarukan di
ujung timur Jawa sepanjang 1000 km.

Jalan Raya Pos berdampak besar, tidak hanya terhadap perkembangan


pulau Jawa secara umum namun juga kota-kota yang dilaluinya.
[11]
Bandung salah satu contohnya. Pada awalnya, Jalan Raya Pos berjarak
11 km di utara Krapyak, ibukota Kabupaten Bandung saat itu. Daendels
memerintahkan kepada Bupati Bandung ke-6, R.A. Wiranatakusumah
II (1794-1829)[12] untuk membangun ibukota Bandung yang baru di
sekitar jalan tersebut. Ucapan Daendels yang terkenal adalah: "Zorg, dat
als ik terug kom hier een stad is gebouwd" (Usahakan, bila saya datang
kembali ke sini, sebuah kota telah dibangun).

2
Wiranatakusumah II kemudian memilih sebuah lokasi di dekat sumber
mata air yang bernama Sumur Bandung. Dalam Bahasa Sunda, Sumur
Bandung berarti sumur yang berpasangan atau berhadapan (dari
kata bandungan). Kedua sumur tersebut berada di tepi barat Sungai
Cikapundung. Satu sumur terletak di Bale Sumur Bandung atau Gedung
PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten, Jalan Asia Afrika. Sedangkan
sumur lainnya berada di bawah bangunan bekas kompleks pertokoan
Miramar, Alun-alun Bandung.
Sesuai dengan konsep tata ruang tradisional, Bupati R.A.
Wiranatakusumah II dan sejumlah rakyatnya membangun Pendopodi sisi
selatan Alun-alun Bandung, menghadap ke arah Gunung Tangkuban
Parahu yang merupakan simbol kepercayaan sejarah masyarakat Sunda.
Sedangkan Masjid Agung Bandung (sekarang Masjid Raya Bandung)
dibangun di sisi barat alun-alun, dan pasar terletak di sisi timur.
Dengan sebuah besluit pemerintahan Hindia Belanda tanggal 25
September 1810, Kota Bandung dinyatakan sebagai ibukota Kabupaten
Bandung, sehingga tanggal 25 September ditetapkan sebagai hari jadi
Kota Bandung.
Pada masa pemerintahan Bupati R.A. Wiranatakusumah IV (1846-1874)
yang dikenal dengan julukan Dalem Bintang, ibukota Karesidenan
Priangan dipindahkan dari Cianjur ke Bandung berdasarkan besluit
Nomor 18 tanggal 17 Agustus 1864. Rumah Residen Priangan yang
terletak di Residentsweg (Jalan Pasar Baru, sekarang Jalan Otto Iskandar
Dinata) dibangun tahun 1867, sedangkan Kantor Residen Priangan
dibangun di sisi timur Hotel Post Road yang kemudian menjadi Hotel
Savoy Homann.
Pada tanggal 1 April 1906 Gubernur Jenderal J.B. Van Heutz dengan
ordonansi tanggal 2 Februari 1906 yang diundangkan tanggal 1 Maret
1906 menetapkan Kota Bandung ditingkatkan statusnya menjadi
Pemerintah Kota (Gemeente). Sejak itulah Kota Bandung resmi lepas dari
Kabupaten Bandung, walaupun ibukota Kabupaten Bandung masih
terletak di Kota Bandung.

3
Museum Konfrensi Asia Afrika

Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) terletak di Jl. Asia Afrika No. 65.
Museum ini merupakan memorabilia dari Konferensi Asia Afrika.
Museum ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan Gedung
Merdeka. Secara keseluruhan Gedung Merdeka memiliki dua bangunan
utama, yang pertama disebut Gedung Merdeka sebagai tempat sidang
utama, sedangkan yang berada di samping Gedung Merdeka adalah
Museum Konferensi Asia Afrika sebagai tempat memorabilia Konferensi
Asia Afrika. Di gedung ini tersimpan peralatan dan replika yang
berhubungan dengan Konferensi Asia Afrika.

4
Museum Geologi

Museum Geologi terletak di Jalan Dipenogoro No. 57 . Museum ini


didirikan pada tanggal 16 Mei 1928, awalnya gedung ini berfungsi
sebagai laboratorium serta tempat penyimpanan hasil penyelidikan
geologi dan pertambangan dari berbagai wilayah Indonesia. Tapi pada
saat ini bukan hanya sarana penelitian yang ada disana namun ada sarana
pendidikan, penyedia berbagai informasi tentang ilmu kebumian, dan
menjadi objek pariwisata. Di Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-
materi geologi, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu
dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak Tahun 1850.

5
Saung Udjo

adalah suatu tempat yang merupakan tempat pertunjukan, pusat kerajinan


tangan dari bambu, dan workshop instrumen musik dari bambu. Selain
itu, SAU mempunyai tujuan sebagai laboratorium kependidikan dan pusat
belajar untuk memelihara kebudayaan Sunda dan khususnya angklung.
Didirikan pada tahun 1966 oleh Udjo Ngalagena dan istrinya Uum
Sumiati, dengan maksud untuk melestarikan dan memelihara seni dan
kebudayaan tradisional Sunda. Berlokasi di Jalan Padasuka 118, Bandung
Timur Jawa Barat Indonesia.
Dengan suasana tempat yang segar udaranya dan dikelilingi oleh pohon-
pohon bambu, dari kerajinan bambu dan interior bambu sampai alat
musik bambu.

6
DAFTAR ISI

Peta Jawa Barat................................................................................... 1


Sejarah Kota Bandung........................................................................ 2
Berdiri Kota Bandung........................................................................ 2
Museum Konfrensi Asia Afrika.......................................................... 4
Museum Geologi.................................................................................. 5
Saung Udjo........................................................................................... 6

7
TUGAS
ILMU PNGETAHUAN SOSIAL

NAMA : RAYSYA ADZKIA


KELAS : VII C

SMP NEGERI 6 TANGERANG


TAHUN 2018

Anda mungkin juga menyukai