Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa dan merupakan
modal pembangunan, dimana jumlahnya sepertiga dari jumlah penduduk
Indonesia, mudah dijangkau, terorganisir dengan baik dalam wadah sekolah,
dan merupakan kelompok yang mudah di motivasi. Kelompok ini merupakan
sasaran strategis dalam pembinaan kesehatan sehingga tingkat kesehatannya
perlu dibina dan ditingkatkan. (Depkes RI, 2011).
Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak
yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Di dalam periode ini didapatkan
banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas anak
dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum,
gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar.
Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian
prestasi pada peserta didik disekolah (Dermawan, 2012).
Masalah kesehatan pada anak usia sekolah berbeda-beda menurut
kelompok umurnya, pada anak usia sekolah dasar masalah kesehatan yang ada
disebabkan oleh prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang rendah, sedangkan
pada anak usia sekolah menengah pertama (SMP) dan menengah atas (SMA)
lebih disebabkan karena prilaku yang beresiko (Kemenkes, 2011). Menurut data
dari Departemen Kesehatan menyebutkan bahwa diantara 1000 penduduk
terdapat 300 orang yang terjangkit penyakit diare sepanjang tahun dan
berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) setiap
tahunnya ada 100.000 anak di Indonesia meninggal akibat diare. (Depkes RI,
2007).
Pembinaan kesehatan anak usia sekolah yang dilakukan melalui jalur
sekolah dilaksanakan dengan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), salah
satu pendekatannya adalah melibatkan peserta didik sebagai penggerak prilaku

1
2

hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui edukasi kesehatan, penerapan edukasi
kesehatan pada anak usia sekolah dapat dilakukan dengan berbagai metode dan
media yang disesuaikan dengan umur sasaran, salah satu cara efektif dalam
pendekatan kelompok adalah dengan buku saku. Pada metode edukasi
kesehatan dengan media visual poster dapat terjadi proses perubahan perilaku
kearah yang diharapkan melalui peran aktif sasaran dan saling tukar
pengalaman sesama sasaran (Notoatmodjo, 2005).
Hasil penelitian Lytle, et al., (2000); Levinger (2005) menyimpulkan
bahwa keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat berpengaruh terhadap
pengetahuan, keterampilan dan sikap anak, sehingga sangat dibutuhkan dalam
rangka mempromosikan pola hidup bersih dan sehat.
Buku saku adalah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan
kesehatan dalam bentuk buku, baik berupa tulisan maupun gambar. Hasil
penelitian Kartini dkk., (2001) menunjukkan ada kecenderungan peningkatan
pengetahuan, sikap dan praktek pada anak sekolah yang mendapatkan model
Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dengan pemberian buku tentang
anemia.
B. Masalah
1. Prilaku Hidup bersih dan sehat pada anak usia sekolah dasar yang masih
rendah
2. Proses pembinaan kesehatan anak usia sekolah dasar yang masih belum
efektif.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Midia Buku saku dokter kecil merupakan alat edukasi dalam pendidikan
kesehatan dan gizi pada anak usia sekolah dasar
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan informasi tentang Anak Usia sekolah dasar
b. Memberikan informasi tentang pendidikan kesehatan dan gizi yang
tepat dan efektif
c. Memberikan informasi tentang pendidikan kesehatan dan gizi melalui
media buku saku dokcil

Anda mungkin juga menyukai