Anda di halaman 1dari 62

PENYUSUNAN PROGRAM PENINGKATAN

MUTU, KESELAMATAN PASIEN,


MANAJEMEN RISIKO sesuai STANDAR
AKREDITASI RS - KEMKES RI 2022

Rokiah Kusumapradja
Disajikan pada :Workshop (On-line) PERSI Wilayah Bali " Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP) Sesuai Standar Akreditasi RS Kemkes RI 2022
CURRICULUM VITAE
Nama : Rokiah Kusumapradja
Lahir : Sumedang, 9 Pebruari 1952
Status : Menikah, 2 anak , 4 cucu
Alamat : Jl. Balap Sepeda IV/ 103 Rawamangun Jkt Timur
Telephon/fax : 021 489 8411; 0811 946 11 88
e mail : rokiah.kusumapradja@gmail.com

• S3 Bidang Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta, 2003


• S2 Master of Hospital Administration, University of The Philippine, Manila, 1991
• S 1 FKM – UI , Jakarta, 1985
• AKPER Bandung, 1974

• Ketua Prodi Magister Administrasi RS UEU 2016- sekarang


• Ka. Deprt Business Development YPKB – UEU ( 2010 - sekarang)
• Dekan FKIP Universitas Esa Unggul 2013 -2017
• Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Esa Unggul Jakarta ( 2008 - 2014)
• Ketua Komite Perencanaan dan Pengembangan RSUP Persahabatan Jakarta
• Wakil Ketua Pusat Kesehatan Respirasi Nsional RSUP Persahabatan Jakarta
• Sekretaris KKP-RS (Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit)-PERSI 05-08 dan
Departemen Diklat Institute Manajemen Rumah sakit - PERSI
• Anggota Lembaga Diklat Profesi (LDP-LSP) PERSI
• Ketua Kompartemen Keperawatan Pengurus PERSI Pusat 95-09
• KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) Dep Kes RI : Surveior / Pembimbing Akreditasi Senior ,
Konsileur 1995- sekarang. Ketua Kompartemen P3 S LAM-KPRS
• Ketua Kompartemen Tenaga Kes. Lain Pengurus ARSPI Pusat 98-07/ 08-2011
• Pengurus Pusat PPNI 1989 - 2006
• Certified : Konsultan Manajemen Kesehatan (IKESINDO-BNSP);
P
e
l
a
t
i
h
a

• Certified : Master Trainer Manajemen Rumah sakit (BNSP)


n
d
a
n
S
e
r
t
i
f
i

okumen Mutu LDP- LSP PERSI


k

• Certified : Penyusunan dan Penerapan D


a
s
i
M
a
s
t
e
r
T

• Certified : Manajemen Risiko (BNSP)


r
a
i
n
e
r
(
C
e
r
t
i

• Certified : TOT Pengukuran Produktivitas (BNSP)


f
i

d
M
a
s

e
r
T
r

• Dosen Program S2 dan S3 Universitas Negeri Jakarta , 2003 - sekarang


a
i
n
e
r
)
M

• Dosen Program S2 KARS- FKM UI 1996 - sekarang


e
m
e
n
r
u
m
a
h
s

Dosen Program S2 UNiversitas Respati Indonesia


a


k
i
t
P
e
l
a
t
i
h

STIK St Carolus, 2002 - sekarang


a


n
K
o
n
s
u
l
t
a
n
M
a
n
a
j
e
m
e
n
K
e
s
e
h
a
t
a
n
(
K
M
K
)
(
C
e
r
t
i
f
i
e
d
)
P
e
l
a
t
i
h
a
n
P
e
n
y
u
s
u
n
a
n
d
a
n
P
e
n
e
r
a
p
a
n
D
o
k
u
m
e
n
M
u
t
u
L
D
P
-
L
S
P
P
E
R
S
I
SETELAH MENGIKUTI WORKSHOP PESERTA
MAMPU: :
1. MEMAHAMI PENGERTIAN MUTU
2. MEHAMAMI PENERAPAN MUTU DAN
PENANGGUNGJAWABNYA
3. STANDAR AKREDITASI PMKP
4. MEMAHAMI PENGUKURAN MUTU ( INDIKATOR
MUTU NASIONAL, INDIKATOR PRIORITAS,
INDIKATOR AREA KLINIS/
MANAJEMEN/SASARAN KESELAMATAN
PASIEN, INDIKATOR MUTU UNIT )
5. KOMITE MUTU ( STRUKTUR, TATA KERJA,
TUGAS, FUNGSI) SESUAI PMK NO 20/2020
6. MENYUSUN PROGRAM PMKP DAN
MANAJEMEN RISIKO
• LATAR BELAKANG
• GAMBARAN RUANG LINGKUP STANDAR PMKP
SESUAI STANDAR AKREDITASI KEMENKES 2022
• DASAR HUKUM
• PENGERTIAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
• PENJELASAN STANDAR DAN ELEMEN PMKP
• PENGORGANISASIAN KOMITE MUTU (PMK 20/2020)
• PENYUSUNAN PROGRAM KERJA PMKP DAN
MANAJEMEN RISIKO
• KESIMPULAN
PMKP
• PMKP 1 Pengelolaan kegiatan PMKP dan manajemen risiko
• PMKP 2 – 3 Pemilihan dan pengumpulan data indikator mutu
• PMKP 4 – 5 Analisis dan validasi data indikator mutu.
• PMKP 6 – 7 Pencapaian dan mempertahankan perbaikan
• PMKP 8 – 9 Sistem pelaporan dan pembelajaran keselamatan pasien
RS (SP2KP-RS)
• PMKP 10 Pengukuran dan evaluasi budaya keselamatan pasien
• P M K P 11 Penerapan manajemen risiko
PENDAHULUAN
U


Sistem akreditasi RS belum sepenuhnya
terintegrasi dengan budaya
peningkatan mutu

Belum ada dokumentasi yang baik terkait


efektivitas berbagai intervensi Peningkatan
mutu

Permenkes No 20 tahun 2020 tentang Komite


Mutu RS dan Permenkes No 11 tahun 2017
tentang Keselamatan pasien
UU. No. 44 Thn 2009 Tentang Rumah
Pasal
Sakit 36

TATA KELOLA RS YANG BAIK

TATA KELOLA KLINIS YANG BAIK

MANAJEMEN MUTU KLINIS DAN


KESELAMATAN PASIEN

10
Standar Akreditasi RS
pada badan
Internasional
Patient Fokus Pasien
Centered Care

Quality & Safety


of Patient Care
PENGERTIAN MUTU
WHAT IS QUALITY ?

• Mutu adalah tingkat kesempurnaan dari penampilan


sesuatu yang sedang diamati (Winston Dictionary, 1956)
• Mutu adalah totalitas dari wujud serta ciri dari suatu
barang atau jasa yang dihasilkan, yang didalamnya
terkandung sekaligus pengertian akan adanya rasa aman
dan/atau terpenuhinya kebutuhan para pengguna barang atau
jasa yang dihasilkan tersebut (Din ISO 8402, 1986)
• Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah
ditetapkan (Crosby, 1984)

13
Tahun Capaian
1988 Implementasi Gugus Kendali Mutu
1989 Pengembangan Quality Assurance oleh PERSI
1994 Implementasi Total Quality Management (TQM)
1995 Akreditasi Rumah Sakit oleh KARS, dimulai dari 5 layanan, 12 layanan
and 16 layanan
2004 Sertifikasi ISO 9001:2000 untuk fasilitas kesehatan
PENCAPAIAN 2005 Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit oleh PERSI dan Kementerian
Kesehatan
PENTING 2007 Uji kompetensi dokter dan dokter gigi
2007 Jakarta Declaration on Patients for Patient Safety in Countries of the
DALAM UPAYA South-East Asia Region
PENINGKATAN 2008
2009
Permenkes tentang SPM (Standar Pelayanan Minimal) RS
Permenkes tentang Rumah Sakit Kelas Dunia dan JCI ditetapkan
MUTU sebagai le m ba ga independe n y a ng m e la k u k a n a k re dita si R S
internasional di Indonesia.
PELAYANAN 2012 Akreditasi Laboratorium Kesehatan oleh KALK
2012 Permenkes tentang akreditasi RS dan dimulainya implementasi
KESEHATAN akreditasi RS dengan KARS versi 2012 (diadaptasi dari JCI edisi 4)
2014 Implementasi JKN
2015 Permenkes tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik
Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
2016 Pembentukan Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan di
Kementerian Kesehatan
2017 KARS diakui oleh ISQUA sebagai badan akreditasi internasional dan diluncurkannya
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1
2017 Tahap Awal Penyusunan NQPS Indonesia
2021 DITETAPKAN 6 LEMBAGA AKREDITASI RUMAH SAKIT ( LAM-KPRS)
o Tingkat kinerja atau keadaan yang
dapat diterima
o Ukuran atau patokan untuk
mengukur kuantitas, berat, nilai atau
mutu
INDIKATOR DAN KRITERIA
• Ukuran atau cara mengukur sehingga
menunjukkan suatu indikasi
• Merupakan variabel yang digunakan
untuk bisa melihat perubahan
• Indikator yang baik, sensitif dan spesifik
• harus memenuhi 4 kriteria :
Valid
Reliable
Sensitif dan spesifik
STANDAR PMKP
PMKP 1.
Pengelolaaan Kegiatan PMKP & Manajemen Risiko
RS mempunyai Komite/Tim penyelenggara Mutu yang
Kompeten untuk mengelola kegiatan PMKP sesuai
dengan peraturan perUU
Elemen Penilaian PMKP 1
a. Direktur telah m e n e t a p k a n regulasi terkait P M K P serta m a n a j e m e n
risiko
b. Direktur R S telah m e m b e n t u k K o m i t e /tim m u t u untuk m e n g e l o l a
kegiatan P M K P serta uraian t u g a s n y a s e s u a i d e n g a n peraturan p e r U U
c. K o m i t e M u t u m e n y u s u n program P M K P R S meliputi (a-i ) y a n g
telah ditetapkan Direktur R S d a n d i s a h k a n o l e h R e p r e s e n t a t v e
pemilik / D e w a n p e n g a w a s
d. P r o g r a m P M K P dievaluasi d a l a m R a p a t koordinasi mellibatkan
Komite- komite, P i m p i n a n R S d a n Kepala unit setiap triwulan untuk
m e n j a m i n perbaikan m u t u yang b e r k e s i n a m b u n g a n
Maksud Dan Tujuan

Dalam proses pengukuran data, Direktur menetapkan:


• a) kepala unit sebagai PJ PMKP di tingkat unit;
• b) staf pengumpul data; dan AC

• c) staf validasi data;


RS yang memiliki tenaga cukup, proses pengukuran data
dilakukan oleh (a-c), namun dalam hal keterbatasan
tenaga, validasi dapat dilakukan oleh penanggung jawab
PMKP di unit kerja.
Komite / Tim Mutu, PJ PMKP di unit, staf pengumpul data,
validator perlu mendapat pelatihan PMKP termasuk
pengukuran data mencakup pengumpulan data, Analisa
data, validasi data dan perbaikan mutu.
PROGRAM PMKP RS (meliputi tapi tidak terbatas)
a) Pengukuran mutu indikator termasuk Indikator nasional mutu (INM), indikator
mutu prioritas rumah sakit (IMP RS) dan indikator mutu prioritas unit (IMP-
Unit).
b) Meningkatkan perbaikan mutu dan mempertahankan perbaikan berkelanjutan.
c) Mengurangi varian dalam praktek klinis dengan menerapkan PPK /
Algoritme / Protokol dan melakukan pengukuran dengan clinical pathway.
d) Mengukur dampak efisiensi dan efektivitas prioritas perbaikan terhadap
keuangan dan sumber daya mis. SDM.
e) Pelaporan dan Analisa Insiden Keselamatan pasien.
f) Penerapan Sasaran keselamatan pasien.
g) Evaluasi kontrak klinis dan kontrak manajemen.
h) Pelatihan semua staf sesuai perannya dalam program PMKP.
i) Mengkomunikasikan hasil pengukuran mutu meliputi masalah mutu dan
capaian data kepada staf.
PMKP 2. Pemilihan dan Pengumpulan Data Indikator
Komite / Tim mutu mendukung proses pemilihan indikator dan
melaksanakan koordinasi serta integrasi kegiatan pengukuran data
indikator mutu dan keselamatan pasien

Elemen Penilaian PMKP 2


a) Komite mutu terlibat dalam pemilihan indikator mutu prioritas baik
ditingkat RS maupun tingkat unit layanan.
b) Komite mutu melaksanakan koordinasi dan integrasi kegiatan
pengukuran serta melakukan supervisi ke unit layanan.
c) Komite mutu mengintegrasikan laporan IKP, pengukuran budaya
keselamatan, dan lainnya untuk mendapatkan solusi dan perbaikan
terintegrasi.
“Peningkatan mutu dan keselamatan
PEMILIHAN pasien merupakan proses kegiatan
yang berkesinambungan (never
ending process)”

PENGUKU
RAN

EVALUASI
PMKP 3
Pengumpulan data indikator mutu dilakukan oleh staf
pengumpul data yang sudah mendapatkan pelatihan tentang
pengumpulan atau pengukuran data indikator mutu.

Elemen Penilaian PMKP 3


a) RS melakukan pengumpulan data mencakup (a-c) dalam
maksud dan tujuan.
b) Indikator mutu prioritas rumah sakit (IMP-RS) dan indicator
mutu prioritas unit (IMP- Unit) telah dibuat profil indikator
mencakup (a- t) dalam maksud dan tujuan.
Pengukuran Indikator nasional mutu (INM), Prioritas
perbaikan Tingkat RS dan di Unit
a) INDIKATOR NASIONAL MUTU (INM) yaitu indikator mutu nasional yang
wajib dilakukan pengukuran, sebagai informasi mutu secara nasional.
b) INDIKATOR MUTU PRIORITAS RUMAH SAKIT (IMP-RS) mencakup:
(1)Indikator Sasaran Keselamatan pasien minimal 1 indikator
(2)Indikator pelayanan klinis prioritas minimal 1 indicator
(3)Indikator sesuai tujuan strategis rumah sakit (KPI) minimal 1 indikator.
(4)Indikator terkait perbaikan sistem minimal 1 indicator
(5) Indikator terkait manajemen risiko minimal 1 indicator
(6) Indikator terkait Penelitian klinis dan program pendidikan kedokteran
c) INDIKATOR MUTU PRIORITAS UNIT (IMP-Unit) adalah indikator
prioritas yang khusus dipilih kepala unit terdiri dari minimal 1 indikator.
INDIKATOR NASIONAL MUTU RUMAH SAKIT

• Kepatuhan kebersihan tangan 7 • Kepatuhan waktu visite Dokter


1
• Pelaporan hasil kritis
• Kepatuhan penggunaan 8 laboratorium
2 APD
• Kepatuhan penggunaan
• Kepatuhan identifikasi 9 formularium nasional
3 pasien • Kepatuhan terhadap alur klinis
• Waktu tanggap Operasi 10 (clinical pathway)
4 Seksio sesarea emergensi • Kepatuhan upaya pencegahan
11 risiko pasien jatuh
• Waktu tunggu rawat jalan
5 • Kecepatan waktu tanggap
12 komplain
• Penundaan operasi elektif
6 • Kepuasan pasien
13
STANDAR INDIKATOR WAJIB
Kelengkapan identitas pasien pada semua berkas
SKP
rekam medis
SKP Penyampaian pesan verbal atau lewat telepon
SKP Waktu pelaporan hasil kritis
SKP Catatan komunikasi serah terima pasien
Penyimpanan dan pengelolaan obat yang perlu
SKP
diwaspadai
SKP Penyimpanan dan pengelolaan obat-obat LASA
SKP Penandaan lokasi operasi sesuai prosedur
SKP Pelaksanaan daftar tilik keselamatan pasien
SKP Kebersihan tangan
SKP Penilaian risiko jatuh – awal, ulang, atau lanjutan
SKP Pelaksanaan upaya pencegahan jatuh
Setiap indikator agar dibuat profilnya atau
gambaran singkat tentang indikator tersebut
namun tidak terbatas pada :
a) judul indikator;
b) definisi operasional;
c) tujuan dan dimensi mutu;
d) dasar pemikiran/alasan pemilihan indikator;
e) numerator, denominator, dan formula pengukuran;
f) metodologi pengumpulan data;
g) cakupan data;
h) frekuensi pengumpulan data;
i) frekuensi analisis data;
j) metodologi analisis data;
k) sumber data;
l) penanggung jawab pengumpul data; dan
m) publikasi data
PMKP 4.
Analisis dan Validasi Data Indikator Mutu
Agregasi dan analisis data dilakukan untuk mendukung Program PMKP serta
mendukung partisipasi dalam pengumpulan database eksternal.
Elemen Penilaian PMKP 4
a. Telah dilakukan agregasi dan Analisa data menggunakan metode dan
teknik statistik terhadap semua indikator mutu yang telah diukur oleh staf
yang kompeten
b. Hasil analisia digunakan untuk membuat rekomendasi tindakan
perbaikan dan serta menghasilkan efisiensi penggunaan sumber daya.
c. Memiliki bukti analisis data dilaporkan kepada Direktur dan Reprentasi
pemilik / Dewas sebagai bagian dari Program PMKP.
d. Memiliki bukti hasil Analisa berupa informasi INM dan e-report IKP
diwajibkan lapor kepada Kemkes sesuai peraturan yang berlaku..
PMKP 4. ( sambungan )

Elemen Penilaian PMKP 4


e. Terdapat proses pembelajaran dari database eksternal untuk :
• perbandingan internal dari waktu ke waktu,
• perbandingan dengan praktik terbaik (best practices), dan
• perbandingan dengan sumber ilmiah profesional yang objektik.
f.Keamanan dan kerahasiaan tetap dijaga saat berkontribusi pada
database eksternal.
g.Telah menganalisa efisiensi berdasarkan biaya dan jenis sumber daya
yang digunakan (sebelum dan sesudah perbaikan) terhadap satu proyek
prioritas perbaikan yang dipilih setiap tahun.
PMKP 4.1
Staf dengan pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang
bertugas mengumpulkan dan menganalisis data RS secara
sistematis.

Elemen Penilaian PMKP 4.1


a. Data dikumpulkan, dianalisis, dan diubah menjadi informasi
untuk mengidentifikasi peluang-peluang untuk perbaikan.
b. Staf yang kompeten melakukan proses pengukuran
menggunakan alat dan teknik statistik.
c. Hasil analisis data dilaporkan kepada penanggung jawab
indikator mutu yang akan melakukan perbaikan.
PMKP 5

RS melakukan proses validasi data terhadap indikator mutu


yang diukur.

• Elemen Penilaian PMKP 5


a. RS telah melakukan validasi yang berbasis bukti meliputi
a) – g) yang ada pada maksud dan tujuan.
b. b. Pimpinan RS bertanggung jawab atas validitas dan
kualitas data serta hasil yang dipublikasikan
Data yang harus divalidasi
a) Pengukuran Indikator mutu baru;
b) Bila data akan dipublikasi ke masyarakat baik melalui web site RS
atau media lain
c) Ada perubahan pada pengukuran yang selama ini sudah dilakukan,
mis. perubahan profil indikator, instrumen pengumpulan data, proses
agregasi data, atau perubahan staf pengumpul data atau validator .
d) Bila terdapat perubahan hasil pengukuran tanpa diketahui
sebabnya
e) Bila terdapat perubahan sumber data, mis. terdapat perubahan
sistem pencatatan pasien dari manual ke elektronik;
f) Bila terdapat perubahan subyek data seperti perubahan umur rata2
pasien, perubahan protokol riset, PPK baru diberlakukan, serta
adanya teknologi dan metodologi pengobatan baru.
g) Bila data akan dilaporkan ke Direktur dan Dewas secara regular
setiap tiga bulan.
PMKP 6.
Mencapai dan Mempertahankan Perbaikan
RS mencapai perbaikan mutu dan dipertahankan
Elemen Penilaian PMKP 6
a. RS telah membuat rencana perbaikan dan melakukan uji coba
menggunakan metode yang telah teruji dan menerapkannya untuk
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien.
b. Tersedia kesinambungan data mulai dari pengumpulan data sampai
perbaikan yang dilakukan dan dapat dipertahankan.
c. Memiliki bukti perubahan regulasi dan perubahan proses yang
diperlukan untuk mempertahankan perbaikan.
d. Keberhasilan telah didokumentasikan dan dijadikan laporan P M K P.
PELAPORAN INM
http://mutufasyankes.kemkes.go.id/simar

KODE
REGISTRASI
RS
1234
PROGRAM KERJA
PENINGKATAN MUTU
DAN KESELAMATAN
PASIEN, MANAJEMEN
RISIKO
PENGORGANISASIAN MUTU DI RS
11/2017
Implementasi PMK 80 tahun 2020
1. Komite/Tim PMKP atau bentuk organisasi lainnya, menjadi
Komite Mutu, lihat pasal 3 PMK 80 th 2020→ pembentukan
komite mutu

2. Komite Mutu RS adalah unsur organisasi non struktural


yang membantu kepala atau direktur RS dalam mengelola
dan memandu program PMKP, serta mempertahankan
standar pelayanan RS.

3. Ketua Komite Mutu tidak merangkap sbg pejabat structural


RS;Persyaratan anggota Komite pasal 7 ayat 2

4. Manajer mutu VS Komite Mutu; → Komite Mutu organisasi


non structural, Tugas & fungsi sesuai pasal 10; Tugas &
fungsi Manajer mutu tidak diatur dan tidak diwajibkan oleh
PMK 80 tahun 2021 → kebutuhan diserahkan ke RS

5. Pasal 11 ayat 5 → Komite Mutu juga melaksanakan fungsi


persiapan dan penyelenggaraan akreditasi RS.
Tugas dan Fungsi Komite Mutu
Pasal 10 ayat 1
Komite Mutu bertugas membantu Kepala atau Direktur RS dalam
pelaksanaan dan evaluasi PMKP, dan manajemen risiko di RS,
juga melaksanakan fungsi persiapan & penyelenggaraan akreditasi RS
Dalam melaksanakan tugas pelaksanaan
dan evaluasi peningkatan mutu, Komite
Mutu memiliki fungsi

Dalam melaksanakan tugas pelaksanaan


dan evaluasi keselamatan pasien (KP),
Komite Mutu memiliki fungsi

Dalam melaksanakan tugas pelaksanaan


dan manajemen risiko, Komite Mutu
memiliki fungsi
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RS
• Pendahuluan
• Gambaran Umum RS
• Visi, Misi, Falsafah, Nilai, Tujuan RS
• Struktur Organisasi RS
• struktur organisasi Komite Mutu ==> lihat PMK 20/2020
pasal 5 sd 9
• Uraian Jabatan ==> lihat PMK 20/2020 pasal 10 sd 11
• Tata Hubungan Kerja ==> lihat PMK 20/2020 pasal 15
• Pertemuan/ Rapat
• pelaporan ==>lihat PMK 20/2020 pasal 12


PROGRAM KERJA KOMITE MUTU RS
a) Pengukuran mutu indikator termasuk Indikator nasional
mutu (INM), indikator mutu prioritas rumah sakit (IMP RS)
dan indikator mutu prioritas unit (IMP-Unit).
b) Meningkatkan perbaikan mutu dan mempertahankan
perbaikan berkelanjutan.
c) Mengurangi varian dalam praktek klinis dengan
menerapkan PPK / Algoritme / Protokol dan
melakukan pengukuran dengan clinical pathway.
d) Mengukur dampak efisiensi dan efektivitas prioritas
perbaikan terhadap keuangan dan sumber daya mis.
SDM.
e) Pelaporan dan Analisa Insiden Keselamatan pasien.
f) Penerapan Sasaran keselamatan pasien.
g) Evaluasi kontrak klinis dan kontrak manajemen.
h) Pelatihan semua staf sesuai perannya dalam program PMKP.
i) Mengkomunikasikan hasil pengukuran mutu meliputi
masalah mutu dan capaian data kepada staf.
contoh : Kegiatan pokok Program Kerja
PKMP
1. Pembentukan Komite Mutu 7. pelatihan : ketua dan
dan tatakerjanya anggota Kom.Mut, unit
2. penyusunan regulasi terkait kerja
mutu, KP, Manajamen Risiko 8. Orientasi : pegawai baru
3. Perencanaan kegiatan 9. supervisi kegiatan :mutu,
penyelenggaraan mutu, KP, KP, Manajamen Risiko
Manajamen Risiko 10.review regulasi dan revisi
4. Monitoring dan sesuai kebutuhan
evaluasipenyelenggaraan 11.evaluasi capaian : mutu,
mutu, KP, Manajamen Risiko insiden KP, Manajamen
5. Rapat : Direksi, Komite lain, Risiko
Unit Kerja 12.sosialisasi regulasi
6. Menyiapkan Akreditasi RS 13.pelaporan internal dan
external
CONTOH PROGRAM KERJA
PMKP ( terlampir)
KESIMPULAN

• PENYUSUNAN PROGRAM KERJA PMKP DAN MNJM RISIKO


PERLU MEMAHAMI RUANG LINGKUP STANDAR AKREDITASI
PMKP DAN ELEMEN PENILAIAN
• PENGORGANISASIAN KOMITE MUTU : PMK NO 20/2020
• REGULASI DAN PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU
• DIJELASKAN KEGIATAN POKOK PROGRAM KERJA PMKP
• KEGIATAN PENINGKATAN MUTU, KP, MNJM RISIKO PERLU
KETERLIBATAN AKTIF SELURUH PIHAK DI RS
MEMBANGUN MUTU,
KESELAMAGAN PASIEN DAN
MANAJEMEN RISIKO TANPA
MEMBANGUN BUDAYA MUTU
ADALAH PEKERJAAN YANG
SIA-SIA ......

Anda mungkin juga menyukai