Anda di halaman 1dari 2

Varikokel

Defenisi
Varikokel adalah pelebaran abnormal dari pleksus pampiniformis vena yang
mengalirkan darah ke setiap testis, lebih sering terjadi disisi kiri dibandingkan sisi
kanan. Varikokel pada sisi kanan menunjukan adanya tanda dari obstruksi yang
disebabkan oleh tumor. Pada laki-laki dengan varikokel, obstruksi sperma menurun
signifikan yaitu kurang lebih sebesar 65-75%. Mekanisme yang menghubungkan
varikokel dengan infertilias belum diketahui, tetapi kemungkinan berkaitan dengan
peningkatan suhu, dimana salah satu fungsi pleksus pampiniformis adalah menjaga
suhu testis 1 atau 2°F lebih rendah dari suhu tubuh, sehingga tercipta keadaan yang
optimal untuk produksi sperma.
Tanda dan Gejala
Biasanya idak ada tanda yang menyertai varikokel, namun pada beberapa laki-laki
terdapat perasaan berat pada sisi yang terkena varikokel dan terasa lunak pada saat
di palpasi. Pada pemeriksaan fisik, terdapat massa yang teraba sebagai “sekantong
cacing” yang teraba ketika pasien dalam posisi berdiri dan ketika pasien berbaring,
masa dapat mengosongkan isinya dan tidak teraba. Perkembangan varikokel yang
mendadak pada laki-laki yang sudah tua, mungkin merupakan tanda akhir dari
tumor ginjal, dimana tekanan dari massa tumor yang bermetastasis dalam vena
ginjal akan mempengaruhi aliran darah vena spermatikapada sisi sebelah kanan,
sehingga dapat terjadi atrofi testikuler akibat menurunnya aliran darah. Selain
gejala diatas, dapat juga dirasakan nyeri kronik pada sisi yang mengalami vaikokel.
Penatalaksanaan
Pada pasien varikokel, dapat dilakukan bedah perbaikan dengan meligasi vena
spermatika interna pada cincin inguinal interna, dan untuk nyeri kronik dapat
dikurangi dengan penyangga skrotum.
Gambar 1.1 Perbandingan varikokel, hidrokel testis, hidrokel funikulus, dan
hernia inguinalis indirek.
sumber: Sjamsuhidajat R. Buku Ajar Ilmu Bedah Sistem Organ dan Tinda
Bedahnya (2). Edisi 4. Volume 3. Jakarta: EGC, 2017.
Referensi:
1. Price SA. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6.
Volume 2. Jakarta: EGC, 2005.
2. Sjamsuhidajat R. Buku Ajar Ilmu Bedah Sistem Organ dan Tinda Bedahnya
(2). Edisi 4. Volume 3. Jakarta: EGC, 2017.

Anda mungkin juga menyukai