PENDAHULUAN
1
1.2 Rumsan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan NANDA (NIC NOC)?
2. Apa yang dimaksud dengan NANDA Nursing Diagnosis?
3. Apasaja komponen diagnosis?
4. Bagaimana klasifikasi NANDA?
5. Bagaimana Keterkaitan NANDA / NIC dan NOC?
6. Apa yang dimaksud dengan Taksonomi NIC dan NOC?
7. Cara pemilihan intervensi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
NANDA (The North American Nursing Diagnosis Association) Internasional
adalah implementasi diagnosis keperawatan meningkatkan setiap aspek praktik
keperawatan, dari mendapatkan penghargaan profesional sampai menjamin dokumentasi
yang konsisten sebagai gambaran penilaian klinis profesional oleh perawat dan
dokumentasi akurat unutuk memungkinkan reimbursmen. NANDA-I ada untuk
mengembangkan, memperbaiki, dan mempromosikan terminologi yang secara akurat
mencerminkan penilaian klinis perawat.
Diagnosis keperawatan adalah penilaian klien tentang respons manusia terhadap
gangguan kesehatan atau proses kehidupan, atau kerentanan respons dari seorang
individu, keluarga, kelompok, atau komunitas
Diagnosis keperawatan biasanya terdiri dua bagian yaitu
a. Deskripton atau pengubah
b. Fokus diagnose atau konsep kunci dari diagnose
Pengecualian :ketika diagnose keperawatan hanya satu kata seperti keletihan,
konstipasi, dan ansietas.
Kelas 1. Makan
Memasukkan makanan atau nutrient ke dalam tubuh.
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00216 Ketidakcukupan ASI 00163 Kesiapan meningkatkan
nutrisi
00104 Ketidakefektifan 00232 Obesitas
pemberian ASI
00105 Diskontinuitas 00233 Berat badan berlebih
pemberian ASI
00106 Kesiapan 00234 Risiko berat badan
meningkatkan berlebih
pemberian ASI
00107 Ketidakefektifan pola 00103 Gangguan menelan
makan bayi
00002 Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
Kelas 2. Pencernaan
Aktivitas fisik dan kimiawi yang mengubah makanan menjadi
6
substansi yang dapat diabsorpsi dan digunakan.
Saat ini belum ditemukan.
Kelas 3. Absorpsi
Aktivitas penggunaan nutrient dalam jaringan tubuh.
Saat ini belum ditemukan.
Kelas 4. Metabolisme
Proses kimia dan fisik yang terjadi di dalam organism dan sel hidup
untuk perkembangan dan penggunaan protoplasma, produksi sisa
dan energi, dengan pelepasan energi untuk semua proses vital.
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00179 Risiko 00230 Risiko ikterik neonatus
ketidakstabilan kadar
glukosa darah
00194 Ikterik neonatus 00178 Risiko gangguan fungsi
hati
Kelas 5. Hidrasi
Pemasukan dan absorpsi cairan dan elektrolit
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00195 Risiko 00028 Risiko kekurangan
ketidakseimbangan volume cairan
elektrolit
00160 Kesiapan 00026 Kelebihan volume
meningkatkan cairan
keseimbangan cairan
00027 Kekurangan volume 00025 Risiko
cairan ketidakseimbangan
volume cairan
7
Kelas 1. Fungsi urinaria
Proses sekresi, reabsorpsi, dan ekskresi urine.
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00016 Gangguan eliminasi 00017 Inkontenensia urine stress
urine
00166 Kesiapan 00019 Inkontenensia urine
meningkatkan dorongan
eliminasi urine
00020 Inkontinensia 00022 Risiko inkontinensia
urinarius fungsional urine dorongan
00176 Inkontinensia urine 00023 Retensi urine
aliran berlebihan
00018 Inkontinensia urine reflex
Kelas 2. Fungsi gastrointestinal
Proses absorpsi dan ekskresi produk sisa pencernaan
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00011 Konstipasi 00013 Diare
00015 Risiko konstipasi 00196 Disfungsi motilitas
gastrointestinal
00235 Konstipasi fungsional 00197 Risiko disfungsi motilitas
kronis gastrointestinal
00236 Risiko konstipasi 00014 Inkontinensia defekasi
fungsional kronis
00012 Persepsi konstipasi
Kelas 3. Fungsi integument
Proses sekresi dan ekskresi melalui kulit.
Saat ini belum ditemukan.
Kelas 4. Fungsi respirasi
Proses pertukaran gas dan pembuangan dan pembuangan produk sisa
metabolisme.
Kode Diagnosis
00030 Gangguan pertukaran gas.
9
penurunan curah
jantung
Risiko 00228 Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan
gangguan fungsi perifer
kardiovaskuler
Risiko 00034 Disfungsi respons penyapihan ventilator
ketidakefektifan
perfusi
gastrointestinal
Kelas 5. Perawatan diri
Kemampuan melakukan aktivitas untuk merawat tubuh dan fungsi
tubuh
Diagnosis Kode Diagnosis
Hambatan 00110 Defisit perawatan diri : eliminasi*
pemeliharaan
rumah
Defisit 00182 Kesiapan meningkatkan perawatan diri*
perawatan diri :
mandi*
Defisit 00193 Pengabaian diri
perawatan diri :
berpakaian*
Defisit perawatan diri : makan*
e. Domain V : Persepsi/Kognisi
Sistem pemrosesan informasi manusia termasuk perhatian, orientasi, sensasi,
persepsi, kognisi dan komunikasi.
Kelas 1. Perhatian
Kesiapan mental untuk memperhatikan atau mengamati.
Kode Diagnosis
00123 Kealpaan tubuh unilateral
Kelas 2. Orientasi
Kesadaran terhadap waktu, tempat dan orang.
Saat ini belum tersedia.
Kelas 3. Sensasi / Persepsi
Menerima informasi melalui indera sentuhan, pengecap, penghidu,
pengelihatan, pendengaran, dan kinestesis, dan pemahaman tentang
10
data sensori yang menghasilkan penamaan, asosiasi, dan / atau pola
pengertian.
Saat ini belum tersedia.
Kelas 4. Kognisi
Penggunaan memori, pembelafaran, berpikir, pemecahan masalah,
abstraksi, penilaian, insight, kapasitas intelektual, kalkulasi, dan
bahasa.
11
00119 Harga diri rendah 00120 Harga diri rendah
kronik situasional
00224 Risiko harga diri 00153 Risiko harga diri
rendah kronik rendah situasional
Kelas 3. Citra tubuh
Suatu gambaran mental tentang tubuh diri sendiri
Kode Diagnosis
00118 Gangguan citra tubuh
14
adaptif intracranial bayi
00009 Disrefleksia autonomic 00117 Kesiapan meningkatkan
integrasi perilaku bayi
00010 Risiko disrefleksia 00115 Risiko disintegrasi
autonomic perilaku bayi
15
pengambilan
keputusan emansipasi
00244 Risiko hambatan 00067 Risiko distress
pengambilan spiritual
keputusan emansipasi
00175 Distress moral
k. Domain XI : Keamanan/Perlindungan
Bebas dari bahaya, cedera fisik atau gangguan sistem imun; selamat dari
kehilangan; dan perlindungan terhadap keselamatan dan keamanan.
Kelas 1. Infeksi
Respons host setelah invasi patogenik
Kode Diagnosis
00004 Risiko infeksi
Kelas 2. Cedera fisik
Bahaya atau kesakitan fisik
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00031 Ketidakefektifan 00086 Risiko disfungsi
bersihan jalan nafas neurovaskuler
perifer
00039 Risiko aspirasi 00249 Risiko dekubitus
00206 Risiko perdarahan 00205 Risiko syok
00219 Risiko mata kering 00046 Kerusakan
integritas kulit
00255 Risiko jatuh 00047 Risiko kerusakan
integritas kulit
00035 Risiko cedera* 00156 Risiko sindrom
kematian bayi
mendadak
00245 Risiko cedera 00036 Risiko asfiksia
kornea*
00087 Risiko cedera akibat 00100 Pelambatan
posisi perioperatif pemulihan
pascabedah
00220 Risiko cedera termal* 00246 Risiko pelambatam
pemulihan
pascabedah
16
00250 Risiko cedera saluran 00044 Kerusakan
kemih* integritas jaringan
00048 Kerusakan gigi 00248 Risiko kerusakan
integritas jaringan
00045 Kerusakan membrane 00038 Risiko trauma
mukosa oral
00247 Risiko kerusakan 00213 Risiko trauma
membrane mukosa vascular
oral
Kelas 1. Pertumbuhan
Peningkatan pada dimensi fisik atau maturasi sistem organ
Kode Diagnosis
00113 Risiko pertumbuhan tidak
proporsional
Kelas 2. Perkembangan
Progresi atau regresi dalam urutan tahap kehidupan
Kode Diagnosis
00112 Risiko keterlambatan
perkembangan
19
1. Level pertama: intervensi – intervensi prioritas : level ini adalah intervensi-intervensi
yang pling mungkin/ terlihat nyata untuk menyelesaikan diagnosis dan diberikan warna
dalam daftar intervensi-intervensi yang disarankan. Intervensi-intervensi ini dipilih
karena sangat cocok dengan etiologi dari diagnosis dan/atau batasan karakteristik,
memiliki aktivitas-aktivitas yang lebih banyak yang akan menyelesaikan masalah,
dapat digunakan dalam banyak tatanan dan diketahui lebih baik karena berdasarkan
penelitian dan penggunaan klinik untuk mengatasi diagnosis.
2. Level kedua: intervensi-intervensi yang disarankan: Ini adalah intervensi-intervensi
yang mungkin mengatasi diagnosi tapi bukan merupakan intervensi-prioritas untuk
mayoritas pasien dengan diagnosis tersebut. Intervensi-intervensi ini disebutkan dalam
literatur sebagai intervensi yang mengatasi diagnosis, tapi tidak sering disebutkan dan
mungkin mengatasi etiologi atau karakteristik tertentu.
3. Level ketiga: pilihan tambahan: Intervensi-intervensi yang diaplikasin pada beberapa
pasien dengan diagnosis tertentu, memberikan kesempatan pada perawat untuk
mendesain lebih lanjut rencana asuhan pada individu.
21
O.Terapi Perilaku U.Manajemen krisis
Intervensi intervensi untuk memperkuat Intervensi intervensi yang memberikan
atau meningkatkan perilaku yang bantuan jangka pendek segera baik
diharapkan atau merubah perilaku yang dalam kondisi krisis psikologis
tidak diharapkan. maupun fisiologis.
Q.Peningkatan komunikasi
Intervensi intervensi untuk
memfasilitasi pemberian dan
penerimaan pesan verbal dan nonverbal
y
R.Bantuan koping
Intervensi intervensi untuk membantu
orang lain untuk membangun kekuatan
diri untuk beradaptasi pada perubahan
fungsi atau menerima tingkatan fungsi
yang lebih tinggi.
S.Pendidikan pasien
Intervensi intervensi untuk
memfasilitasi pembelajaran
T.Peningkatan Kenyamanan
psikologis
Intervensi intervensi untuk
meningkatkan kenyamanan dengan
menggunakanteknik psikologis
22
Level 1 Domain I Domain II Domain III Domain IV
Domain
Level 2 Pemeliharaan Jantung Paru Kesejahteraan Perilaku Sehat
Kelas Outcomes yang Outcomes yang
Energi Psikologis
Outcomes yang menggambarkan Outcomes yang menggambarkan
menggambarkan kondisi jantung, menggambarkan tindakan individu
peremajaan paru-paru, keseharan enosi dalam meningkatkan
energi individu, sirkulasi, atau dan persepsi atau memperbaiki
konservasi dan status jaringan individu terkait keadaan
penggunaan perfusi individu diri
Kepercayaan
energi
Eliminasi Adaptasi tentang Kesehatan
Outcomes yang Outcomes yang
Pertumbuhan Psikososial
menggambarkan Outcomes yang menggambarkan ide
dan
ekskresi menggambarkan dan persepsi individu
Perkembangan
Outcomes yang pembuangan adaptasi yang mempengaruhi
menggambarkan pola dan status psikologis perilaku kesehatan
kematangan eliminasi dan/atau sosial
Pengetahuan
fisik, emosi, dan terhadap
Cairan dan tentang Kesehatan
sosial individu perubahan Outcomes yang
Elektrolit
Outcomes yang kesehatan dan menggambarkan
Mobilitas
Outcomes yang menggambarkan kondisi pemahaman individu
menggambarkan status cairan dan kehidupan dalam
mobilitas fisik elektrolit mengaplikasukan
Kontrol Diri
individu dan individu Outcomes yang informasi untuk
gejala sisa dari menggambarkan meningkatkan,
Respon Imun
pergerakan yang Outcomes yang kemampuan mempertahankan dan
dibatasi menggambarkan individu untuk memelihara kesehatan
kemampuan mengekang
Perawatan Diri Manejemen
Outcomes yang individu untuk perilaku yang
Kesehatan
menggambarkan mengatur mungkin secara Outcomes yang
kemampuan metabolisme emosi atau fisik menggambarkan
23
individu untuk tubuh bisa tindakan individu
menyelesaikan membahayakan untuk mengelola
Regulasi
aktivitas dasar diri maupun kondisi akut atau
Metabolik
kehidupan Outcomes yang orang lain kronik
sehari-hari menggambarkan
Interaksi Sosial Kontrol Risiko dan
kemampuan Outcomes yang
Keamanan
individu untuk menggambarkan Outcomes yang
mengatur hubungan menggambarkanstatus
metabolisme individu dengan keamanan individu
tubuh orang lain dan/atau tindakan
untuk menghindari,
Neurokognitif
Outcomes yang membatasi, atau
menggambarkan mengontrol ancaman
status neurologi kesehatan yang telah
dan kognitif teridentifikasi
individu
Pencernaan
dan Nutrisi
Outcomes yang
menggambarkan
pola pencernaan
dan nutrisi
individu
Respon
Terapeutik
Outcomes yang
menggambarkan
reaksi sistemik
individu
terhadap
perawatan agen
24
maupun metode
pengobatan
yang diberikan
Integritas
Jaringan
Outcomes yang
menggambarkan
kondisi dan
fungsi jaringan
tubuh individu
Fungsi Sensori
Outcomes yang
menggambarkan
persepsi
individu dan
penggunaan
informasi
sensori
Pengasuhan
Outcomes yang
menggambarkan perilaku
orang tua yang
mendukung pertumbuhan
dan perkembangan
optimum anak
26
2.3 Cara Memilih Intervensi
2.3.1 Hasil yang diinginkan pasien :
Pencapaian hasil pasien harus ditentukan sebelum dilakukan pemilihan intervensi.
Outcome ini berperan sebagai suatu criteria terhadap penilaian keberhasilan dari
intervensi keperawatan yang dilakukan. Pencapaian outcome menggambarkan
perilaku, tanggapan, dan perasaan pasien dalam menanggapi tindakan perawatan yang
diebrikan oleh perawat. Banyak variable yang mempengaruhi outcome, termasuk
diantaranya adalah masalah klinik; intervensi yang ditentukan oleh penyedia
pelayanan kesehatan; penyedia perawatan kesehatan; lingkungan diman perawatan
diterima oleh pasien; motivasi pasien itu sendiri, struktur genetic, patofisiologi dan
orang-orang terdekat pasien(significant others/SO). Terdapat banyak intervensi atau
mediasi variabel dalam setiap situasi, sehingga pada beberapa kasus, sulit untuk
mengetahui hubungan sebab akibat antaraintervensi keperawatan dan outcome yang
dicapai pasien. Perawat harus mengidentifikasi setiap outcome pasien yang mungkin
dapat diharapkan dan dapat dicapai sebagai hasil dari asuhan keperawatan yang
diimplementasikan.
Cara yang paling efektif untuk menentukan outcome adalah dengan menggunakan
Nursing Outcome Classification(NOC).40 NOC terdiri dari 490 hasil pencapaian bagi
individu, keluarga dan masyarakat yang mewakili umtuk semua tatanan dan spesialis
klinis. Setiap outcome NOC menggambarkan kondisi pasien di tingkat koseptual
dengan adanya indicator untuk setiap outcome yang diharapkan berespon terhadap
intervensi keperawatan. Indicator untuk setiap outcome memungkinkan adanya
pengukuran outcome dengan menggunakan 5-poin skala likert dari skala yang paling
negative ke skala yang paling positif. Skala pencapaian yang terus berulang seiring
waktu akan menunjukan adanya perubahan pada kondisi pasien. Sehingga, outcome
NOC digunakan dalam rangka memonitor seberapa besar perkembangan kemajuan
pasien, atau justru mungkin terjadi kemunduran dalam perkembangan pasien selama
proses perawatan. Outcomes NOC dikembangkan sehingga dapat digunakan dalam
semua kondisi, semua area spesialisasi, dan disepanjang proses perawatan pasien.
27
Contoh outcome NOC pada label “Status Kenyamanan” dapat dilihat dalam kotak 2-1
yang menunjukan adanya label, definisi, indicator, dan skala pengukuran. Outcomes
NOC juga terkait dengan diagnose keperawatan NANDA Internasional (NANDA-I),
dan kaitannya dapat dilihat dibagian belakang buku NOC. Intervensi NIC juga terkait
dengan outcomes NOC dan diagnose keperawatan NANDA-I dan semua kaitan ini
dapat dipelajari di dalam satu buku yang berjudul NOC-NIC linkages to NANDA-I
and clinical conditions: supporting critical reasoning and quality of care.
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
NIC ( Nursing Interventions Classification ) adalah suatu standar klasifikasi
intervensi yang komprehensif yang dilakukan oleh perawat. NIC ini bermanfaat
dalam perencanaan asuhan keperawatan, dokumentasi klinik, komunikasi antar
tatanan yang berbeda, penelitian yang efektif, pengukuran produktifitas, evaluasi
kompetensi, penggantian biaya pembayaran serta pendidikan dan perencanaan
kurikulum.
Nursing Outcomes Classification (NOC) adalah suatu sistem yang dapat
digunakan untuk memilih ukuran hasil yang berhubungan dengan diagnosis
keperawatan. A nursing-sensitive patient outcome adalah kondisi individu, keluarga,
atau masyarakat, perilaku, atau persepsi yang diukur sepanjang rentang dalam
berepon terhadap intervensi keperawatan.
3.2 Saran
Demikian sedikit informasi dari kami selaku penulis makalah ini. Tentu masih
banyak sekali kekurangan yang jauh dari sempurna. Maka dari itu kritik dan saran yang
membangun masih sangat kami btuhkan demi kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
saat ini. Ucapan terima kasih layaknya pantas kami persembahkan bagi para pembaca.
Terakhir, ucapan maaf yang sebesar – besarnya perlu kami ucapkan jika dalam penulisan
ini kami banyak melontarkan kata – kata yang kurang berkenan.
29
DAFTAR PUSTAKA
Bulecheck, G dkk. 2016. Nursing Interventions Classification, 6th Indonesian edition. CV.
Mocomedia : Yogyakarta
Heather, T.H dan Shigemi Kamitsuru. 2015. NANDA International Inc. Diagnosis Keperawatan:
Definisi & Klasifikasi 2015-2017, Ed. 10. EGC : Jakarta
Moorhead, S dkk. 2016. Nursing Outcome Classification, 5th Indonesia edition. CV.
Mocomedia: Yogyakarta
30