Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan Sistem Informasi Kesehatan yang kian hari kian meningkat secara tidak
langsung berdampak pula pada perkembangan sistem dokumentasi keperawatan, mulai dari yang
sederhana dengan pengelolaan manual hingga terkomputerisasi dengan jaringan dalam suatu
Rumah sakit besar. Hal ini tentu saja membutuhkan suatu basis data yang lengkap, efektif dan
efisien, dalam arti mampu menjangkau bagian yang paling detail sekalipun. Selain itu juga harus
dapat digunakan atau dipahami oleh semua tenaga keperawatan dimanapun dan dari lulusan
manapun juga. Di beberapa negara maju sendiri saat ini sudah mulai mengembangkan basis data
keperawatan dengan mengacu pada pola diagnosa keperawatan. Hal ini dimaksudkan agar dapat
memudahkan dan menyeragamkan diagnosis keperawatan yang sesuai bagi perawat dalam
menggambarkan berbagai masalah kesehatan khususnya keperawatan.Salah satu tugas dan
tanggung jawab perawat adalah melakukan pendokumentasian mengenai intervensi yang yang
akan dilakukan. Dokumentasi asuhan keperawatan adalah suatu catatan yang memuat seluruh
informasi yang dibutuhkan untuk menentukan diagnosis keperawatan, menyusun rencana
keperawatan, melaksanakan dan mengevaluasi tindakan keperawatan, yang disusun secara
sistematis, valid dan dapat dipertanggung jawabkan secara moral dan hukum, disamping itu
dokumentasi asuhan keperawatan juga merupakan bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki
perawat dalam melakukan asuhan keperawatan yang berguna untuk kepentingan pasien, perawat
dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan dengan dasar komunikasi yang akurat dan
lengkap secara tertulis dengan tanggung jawab perawat (Hidayat, 2009).

Pendokumentasian proses keperawatan merupakan metode yang tepat untuk pengambilan


keputusan yang sistematis, problem-solving, dan rinset lebih lanjut. Pendokumentasian proses
keperawatan yang efektif menggunakan standar terminologi (pengkajian, diagnosis,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi) yaitu menggunakan model pendokumentasian menurut
NANDA (NIC NOC) diantaranya antara lain: dokumentasi pengkajian, dokumentasi diagnosa
keperawatan, dokumentasi perencanaan, dokumentasi intervensi, dokumentasi evaluasi. Makalah
ini akan membahas lebih lanjut mengenai model dokumentasi menurut NANDA (NIC NOC).

1
1.2 Rumsan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan NANDA (NIC NOC)?
2. Apa yang dimaksud dengan NANDA Nursing Diagnosis?
3. Apasaja komponen diagnosis?
4. Bagaimana klasifikasi NANDA?
5. Bagaimana Keterkaitan NANDA / NIC dan NOC?
6. Apa yang dimaksud dengan Taksonomi NIC dan NOC?
7. Cara pemilihan intervensi

1.3 Tujuan penulisan


1. Untuk mengetahui dan memahami NANDA (NIC NOC).
2. Untuk mengetahui dan memahami NANDA Nursing Diagnosis.
3. Untuk mengetahui dan memahami komponen diagnosis.
4. Untuk mengetahui dan memahami klasifikasi NANDA.
5. Untuk mengetahui dan memahami Keterkaitan NANDA / NIC dan NOC.
6. Untuk mengetahui dan memahami Cara pemilihan intervensi

1.4 Manfaat penulisan


Berdasarkan paparan tersebut diatas didapat manfaat penulisan makalah ini
diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa
untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai model dokumentasi NANDA (NIC
NOC).

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Model Dokmentasi NANDA (NIC & NOC)


2.1.1 NIC ( Nursing Interventions Classification )
Pengertian NIC
NIC ( Nursing Interventions Classification ) adalah suatu standar klasifikasi
intervensi yang komprehensif yang dilakukan oleh perawat. NIC ini bermanfaat
dalam perencanaan asuhan keperawatan, dokumentasi klinik, komunikasi antar
tatanan yang berbeda, penelitian yang efektif, pengukuran produktifitas, evaluasi
kompetensi, penggantian biaya pembayaran serta pendidikan dan perencanaan
kurikulum.
2.1.2 NOC (Nursing Outcomes Classification)
Pengertian NOC
Nursing Outcomes Classification (NOC) adalah suatu sistem yang dapat
digunakan untuk memilih ukuran hasil yang berhubungan dengan diagnosis
keperawatan. A nursing-sensitive patient outcome adalah kondisi individu, keluarga,
atau masyarakat, perilaku, atau persepsi yang diukur sepanjang rentang dalam
berepon terhadap intervensi keperawatan.
Outcomes adalah konsep variabel yang dapat diukur sepanjang kontinum
menggunakan skala pengukuran. Outcomes dinyatakan sebagai konsep yang
mencerminkan seorang pasien, pengasuh/care giver, keluarga, atau kondisi
masyarakat, perilaku atau persepsi daripada hanya sekedar sebagai tujuan yang
diharapkan. Setiap outcomes mencakup nama label; definisi; seperangkat indikator
yang menggambarkan kondisi tertentu, persepsi, atau perilaku yang berkaitan dengan
outcome; skala pengukuran 5 pada skala likert; referensi pilihan yang digunakan
dalam penegmbangan outcome.

2.2 Diagnosa Keperawatan NANDA , (NIC dan NOC)


2.2.1 Pengertian Diagnosa Keperawatan NANDA , (NIC dan NOC)

3
NANDA (The North American Nursing Diagnosis Association) Internasional
adalah implementasi diagnosis keperawatan meningkatkan setiap aspek praktik
keperawatan, dari mendapatkan penghargaan profesional sampai menjamin dokumentasi
yang konsisten sebagai gambaran penilaian klinis profesional oleh perawat dan
dokumentasi akurat unutuk memungkinkan reimbursmen. NANDA-I ada untuk
mengembangkan, memperbaiki, dan mempromosikan terminologi yang secara akurat
mencerminkan penilaian klinis perawat.
Diagnosis keperawatan adalah penilaian klien tentang respons manusia terhadap
gangguan kesehatan atau proses kehidupan, atau kerentanan respons dari seorang
individu, keluarga, kelompok, atau komunitas
Diagnosis keperawatan biasanya terdiri dua bagian yaitu
a. Deskripton atau pengubah
b. Fokus diagnose atau konsep kunci dari diagnose
Pengecualian :ketika diagnose keperawatan hanya satu kata seperti keletihan,
konstipasi, dan ansietas.

Modifier Fokus Diagnostik


Ketidakefektifan Jalan nafas
Risiko Kelebihan berat badan
Kesiapan meningkatkan Pengetahuan
Gangguan Memori
Ketidakefektifan Koping

Suatu diagnosis keperawatan memberikan dasar untuk pemilihan tindakan


keperawatan demi mencapai hasil asuhan yang dipertanggungjawabkan oleh perawat.
Diagnosis keperawatan juga menyediakan standar bahasa untuk digunakan dalam
rekam medik elektrolit, yang memungkinkan komunikasi yang jelas antara anggota
tim perawat dan pengumpulan data untuk perbaikan terus-menerus dalam asuhan
keperawatan pasien.

2.3 Komponen Diagnosis Keperawatan NANDA


4
Adapun beberapa komponen diagnosis keperawatan yaitu :

a) Label atau nama


b) Definisi
c) Batasan karakteristik
Batasan karakteristik adalah petunjuk atau kesimpulan yang dapat diamati yang
dikelompokkan sebagai manifestasi dari sindrom atau diagnosis berfokus-masalah
atau promosi kesehatan.
d) Faktor yang berhubungan
Faktor yang berhubungan adalah komponen integral dari semua diagnosis
keperawatan yang berfokus-masalah. Faktor yang berhubungan dengan penyebab,
keadaan, fakta, atau pengaruh yang memiliki beberapa jenis hubungan dengan
diagnosis keperawatan ( misalnya penyebab, faktor yang berkontribusi ).
e) Faktor risiko
Faktor risiko adalah pengaruh yang meningkatkan kerentanan individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakatn pada kondisi yang tidak sehat ( misalnya batasan
karakteristik, faktor yang berhubungan, dan/atau faktor risiko ).
2.4 Klasifikasi NANDA
2.4.1 Domain dan Klasifikasi NANDA
Domain adalah tingkat luas dari klasifikasi yang membagi fenomena ke dalam
kelompok utama. Dimana domain ini mempunyai subkategoris yang disebut “kelas”.
Dalam diagnosis NANDA-I dijelaskan beberapa domain, kelas dan diagnosa
antara lain :
a. Domain I : Promosi Kesehatan
Kesadaran tentang kesehatan atau normalitas fungsi dan strategi yang
digunakan untuk mempertahankan kendali terhadap dan meningkatkan fungsi sehat
dan normal tersebut.

Kelas 1. Kesadaran kesehatan


Pengenalan tentang fungsi normal dan kesehatan.
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00097 Defisiensi aktivitas 00168 Gaya hidup kurang
pengalih. gerak.
Kelas 2. Manajemen kesehatan
Mengidentifikasi, mengendalikan, melakukan, dan mengintegrasikan
aktivitas untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraan.
5
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00257 Sindrom lansia 00078 Ketidakefektifan
lemah. manajemen kesehatan
00231 Risiko sindrom lansia 00162 Kesiapan untuk
rendah meningkatkan
manajemen kesehatan
00215 Defisiensi kesehatan 00080 Ketidakefektifan
komunitas manajemen kesehatan
keluarga
00188 Perilaku kesehatan 00079 Ketidakpatuhan
cenderung berisiko
00099 Ketidakefektifan 00043 Ketidakefektifan
pemeliharaan perlindungan
kesehatan

a. Domain II: Nutrisi


Aktivitas memasukkan, mencerna, dan menggunakan nutrient untuk tujuan
pemeliharaam jaringan, perbaikan jaringan dan produksi energi.

Kelas 1. Makan
Memasukkan makanan atau nutrient ke dalam tubuh.
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00216 Ketidakcukupan ASI 00163 Kesiapan meningkatkan
nutrisi
00104 Ketidakefektifan 00232 Obesitas
pemberian ASI
00105 Diskontinuitas 00233 Berat badan berlebih
pemberian ASI
00106 Kesiapan 00234 Risiko berat badan
meningkatkan berlebih
pemberian ASI
00107 Ketidakefektifan pola 00103 Gangguan menelan
makan bayi
00002 Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
Kelas 2. Pencernaan
Aktivitas fisik dan kimiawi yang mengubah makanan menjadi
6
substansi yang dapat diabsorpsi dan digunakan.
Saat ini belum ditemukan.
Kelas 3. Absorpsi
Aktivitas penggunaan nutrient dalam jaringan tubuh.
Saat ini belum ditemukan.

Kelas 4. Metabolisme
Proses kimia dan fisik yang terjadi di dalam organism dan sel hidup
untuk perkembangan dan penggunaan protoplasma, produksi sisa
dan energi, dengan pelepasan energi untuk semua proses vital.
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00179 Risiko 00230 Risiko ikterik neonatus
ketidakstabilan kadar
glukosa darah
00194 Ikterik neonatus 00178 Risiko gangguan fungsi
hati
Kelas 5. Hidrasi
Pemasukan dan absorpsi cairan dan elektrolit
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00195 Risiko 00028 Risiko kekurangan
ketidakseimbangan volume cairan
elektrolit
00160 Kesiapan 00026 Kelebihan volume
meningkatkan cairan
keseimbangan cairan
00027 Kekurangan volume 00025 Risiko
cairan ketidakseimbangan
volume cairan

b. Domain III : Eliminasi dan Pertukaran


Sekresi dan ekskresi produk sisa dari tubuh.

7
Kelas 1. Fungsi urinaria
Proses sekresi, reabsorpsi, dan ekskresi urine.
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00016 Gangguan eliminasi 00017 Inkontenensia urine stress
urine
00166 Kesiapan 00019 Inkontenensia urine
meningkatkan dorongan
eliminasi urine
00020 Inkontinensia 00022 Risiko inkontinensia
urinarius fungsional urine dorongan
00176 Inkontinensia urine 00023 Retensi urine
aliran berlebihan
00018 Inkontinensia urine reflex
Kelas 2. Fungsi gastrointestinal
Proses absorpsi dan ekskresi produk sisa pencernaan
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00011 Konstipasi 00013 Diare
00015 Risiko konstipasi 00196 Disfungsi motilitas
gastrointestinal
00235 Konstipasi fungsional 00197 Risiko disfungsi motilitas
kronis gastrointestinal
00236 Risiko konstipasi 00014 Inkontinensia defekasi
fungsional kronis
00012 Persepsi konstipasi
Kelas 3. Fungsi integument
Proses sekresi dan ekskresi melalui kulit.
Saat ini belum ditemukan.
Kelas 4. Fungsi respirasi
Proses pertukaran gas dan pembuangan dan pembuangan produk sisa
metabolisme.
Kode Diagnosis
00030 Gangguan pertukaran gas.

d. Domain IV : Aktivitas / Istirahat


Produksi, konservasi, penggunaan atau keseimbangan sumber energi.

Kelas 1. Tidur / istirahat


Tidur, berbaring, istirahat, inaktif
8
Kode Diagnosa Kode Diagnosis
00095 Insomnia 00165 Kesiapan meningkatkan
tidur
00096 Deprivasi tidur 00198 Gangguan pola tidur
Kelas 2. Aktivitas / Olahraga
Menggerakkan bagian – bagian tubuh (mobilitas), melakukan
pekerjaan, atau melakukan aktivitas dengan sering ( tetapi tidak selalu
) sesuai kekuatan.
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00040 Risiko sindrom 00237 Hambatan duduk
disuse
00091 Hambatan 00238 Hambatan berdiri
mobilitas di
tempat tidur
00085 Hambatan 00090 Hambatan kemampuan
mobilitas fisik berpindah
00089 Hambatan 00088 Hambatan berjalan
mobilitas
berkusi roda
Kelas 3. Keseimbangan energi
Suatu keadaan harmoni dinamik antara asupan dan penggunaan
sumber daya.
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00093 Keletihan 00154 Keluyuran

Kelas 4. Respons kardiovaskuker / pulmonal


Mekanisme kardiopulmonal yang mendukung aktivitas/istirahat
Diagnosis Kode Diagnosis
Intoleran 00203 Risiko ketidakefektifan perfusi ginjal
aktivitas
Risiko intoleran 00033 Gangguan ventilasi spontan
aktivitas
Ketidakefektifan 00200 Risiko penurunan perfusi jaringan jantung
pola nafas
Penurunan 00201 Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan
curah jantung otak
Risiko 00204 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer

9
penurunan curah
jantung
Risiko 00228 Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan
gangguan fungsi perifer
kardiovaskuler
Risiko 00034 Disfungsi respons penyapihan ventilator
ketidakefektifan
perfusi
gastrointestinal
Kelas 5. Perawatan diri
Kemampuan melakukan aktivitas untuk merawat tubuh dan fungsi
tubuh
Diagnosis Kode Diagnosis
Hambatan 00110 Defisit perawatan diri : eliminasi*
pemeliharaan
rumah
Defisit 00182 Kesiapan meningkatkan perawatan diri*
perawatan diri :
mandi*
Defisit 00193 Pengabaian diri
perawatan diri :
berpakaian*
Defisit perawatan diri : makan*

e. Domain V : Persepsi/Kognisi
Sistem pemrosesan informasi manusia termasuk perhatian, orientasi, sensasi,
persepsi, kognisi dan komunikasi.
Kelas 1. Perhatian
Kesiapan mental untuk memperhatikan atau mengamati.
Kode Diagnosis
00123 Kealpaan tubuh unilateral
Kelas 2. Orientasi
Kesadaran terhadap waktu, tempat dan orang.
Saat ini belum tersedia.
Kelas 3. Sensasi / Persepsi
Menerima informasi melalui indera sentuhan, pengecap, penghidu,
pengelihatan, pendengaran, dan kinestesis, dan pemahaman tentang
10
data sensori yang menghasilkan penamaan, asosiasi, dan / atau pola
pengertian.
Saat ini belum tersedia.
Kelas 4. Kognisi
Penggunaan memori, pembelafaran, berpikir, pemecahan masalah,
abstraksi, penilaian, insight, kapasitas intelektual, kalkulasi, dan
bahasa.

Kode Diagnosis Kode Diagnosis


00128 Konfusi akut 00222 Ketidakefektifan
kontrol impuls
00173 Risiko konfusi akut 00126 Defisiensi pengetahuan
00129 Konfusi kronik 00161 Kesiapan peningkatan
pengetahuan
00251 Kontrol emosi labil 00131 Kerusakan memori
Kelas 5. Komunikasi
Pengiriman dan penerima informasi verbal dan non verbal
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00157 Kesiapan 00051 Hambatan komunikasi
meningkatkan verbal
komunikasi
f. Domain VI : Persepsi Diri
Kesadaran tentang diri sendiri.

Kelas 1. Konsep diri


Persepsi total tentang diri sendiri
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00185 Kesiapan 00121 Gangguan identitas
meningkatkan harapan pribadi
00124 Keputusasaan 00225 Risiko gangguan
identitas pribadi
00174 Risiko pelemahan 00167 Kesiapan
martabat meningkatkan konsep
diri
Konsep 2. Harga diri
Penilaian tentang arti, kapabilitas, kepentingan, dan keberhasilan diri
sendiri
Kode Diagnosis Kode Diagnosis

11
00119 Harga diri rendah 00120 Harga diri rendah
kronik situasional
00224 Risiko harga diri 00153 Risiko harga diri
rendah kronik rendah situasional
Kelas 3. Citra tubuh
Suatu gambaran mental tentang tubuh diri sendiri
Kode Diagnosis
00118 Gangguan citra tubuh

g. Domain VII : Hubungan Peran


Hubungan atau asosiasi positif dan negative di antara orang atau kelompok
dan cara berhubungan yang ditunjukkan.

Kelas 1. Peran pemberi asuhan


Perilaku yang diharapkan secara sosial dan orang yang memberi
asuhan yang bukan profesional kesehatan.
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00061 Ketegangan peran 00164 Kesiapan meningkatkan
pemberi asuhan menjadi orang tua
00062 Risiko ketegangan 00057 Risiko
peran pemberi asuhan ketidakmampuan
menjadi orang tua
00056 Ketidakmampuan menjadi orang tua
Kelas 2. Hubungan keluarga
Hubungan orang yang secara biologis berhubungan atau
dihubungkan oleh pilihan
Kode Diagnosis Kelas Diagnosis
00058 Risiko gangguan 00060 Gangguan proses
perlekatan keluarga
00063 Disfungsi proses 00159 Kesiapan meningkatkan
keluarga proses keluarga
Kelas 3. Performa peran
Kualitas berfungsi dalam pola perilaku sosial
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00223 Ketidakefektifan 00064 Konflik peran orang tua
hubungan
00207 Kesiapan 00055 Ketidakefektifan
12
meningkatkan performa peran
hubungan
00229 Risiko ketidakefektifan 00052 Hambatan interaksi
hubungan sosial

h. Domain VIII : Seksualitas


Identitas seksual, fungsi seksual, dan reproduksi.

Kelas 1. Identitas seksual


Status menjadi seseorang khusus sesuai dengan seksualitas dan/atau
gender
Saat ini belum tersedia
Kelas 2. Fungsi seksual
Kapasitas atau kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas
seksualitas
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00059 Disfungsi seksual 00065 Ketidakefektifan pola
seksualitas
Kelas 3. Reproduksi
Suatu proses ketika manusia diproduksi
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00221 Ketidakefektifan proses 00227 Risiko ketidakefektifan
kehamilan-melahirkan proses kehamilan-
melahirkan
00208 Kesiapan 00209 Risiko gangguan
meningkatkan proses hubungan ibu-janin
kehamilan-melahirkan

i. Domain IX : Koping / Toleransi stress


Berjuang dengan proses hidup/ peristiwa hidup.

Kelas 1. Respons pascatrauma


Reaksi yang terjadi setelah trauma fisik atau psikologis
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00141 Sindrom pascatrauma 00114 Sindrom stress akibat
perpindahan
13
00145 Risiko sindrom 00149 Risiko sindrom stress
pascatrauma akibat perpindahan
00142 Sindrom trauma pemerkosaan
Kelas 2. Respons koping
Proses mengatasi stress lingkungan

Kode Diagnosis Kode Diagnosis


00199 Ketidakefektifan 00148 Ketakutan
perencanaan aktivitas
00226 Risiko ketidakefektifan 00136 Dukacita
perencanaan aktivitas
00146 Ansietas 00135 Dukacita terganggu
00071 Koping defensif 00172 Risiko dukacita
terganggu
00069 Ketidakefektifan 00241 Ganggguan
koping pengelolaan mood
00158 Kesiapan 00187 Kesiapan meningkatkan
meningkatkan koping kekuatan
00077 Ketidakefektifan 00125 Ketidakberdayaan
koping komuntas
00076 Kesiapan 00152 Risiko
meningkatkan koping ketidakberdayaan
komunitas
00074 Penurunan koping 00210 Gangguan penyesuaian
keluarga
00073 Ketidakmampuan 00212 Kesiapan meningkatkan
koping keluarga penyesuain
00075 Kesiapan 00211 Risiko hambatan
meningkatkan koping penyesuaian
keluarga
00147 Ansietas kematian 00137 Kepedihan kronis
00072 Ketidakefektifan 00177 Stress berlebihan
penyangkalan
Kelas 3. Stress neurobehavioral
Respons perilaku yang merefleksikan fungsi saraf dan otak
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00049 Penururnan kapasitas 00116 Disintegrasi perilaku

14
adaptif intracranial bayi
00009 Disrefleksia autonomic 00117 Kesiapan meningkatkan
integrasi perilaku bayi
00010 Risiko disrefleksia 00115 Risiko disintegrasi
autonomic perilaku bayi

j. Domain X : Prinsip Hidup


Prinsip – prinsip yang mendasari sikap, pikiran dan perilaku tentang aturan, kebiasaan,
atau institusi yang dipandang sebagai benar atau memiliki makna intrinsic.
Kelas 1. Nilai
Identifikasi dam peringkat bentuk aturan atau pernyataan yang
diinginkan
Saat ini belum tersedia
Kelas 2. Keyakinan
Pendapat, harapan atau penilaian tentang aturan kebiasaan, atau
institusi yang dipandang sebagai benar atau memiliki makna
intrinsic
Kode Diagnosis
00068 Kesiapan meningkatkan
kesejahteraan spiritual
Kelas 3. Keselarasan nilai/keyakinan/tindakan
Keterkaitan atau keseimbangan yang dicapai diantara nilai,
keyakinan, dan tindakan
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00184 Kesiapan 00169 Hambatan
meningkatkan religiositas
pengambilan
keputusan
00083 Konflik pengambilan 00171 Kesiapan
keputusan meningkatkan
religiositas
00242 Hambatan 00170 Risiko hambatan
pengambilan religiositas
keputusan emansipasi
00243 Kesiapan 00066 Distress spiritual
meningkatkan

15
pengambilan
keputusan emansipasi
00244 Risiko hambatan 00067 Risiko distress
pengambilan spiritual
keputusan emansipasi
00175 Distress moral

k. Domain XI : Keamanan/Perlindungan
Bebas dari bahaya, cedera fisik atau gangguan sistem imun; selamat dari
kehilangan; dan perlindungan terhadap keselamatan dan keamanan.

Kelas 1. Infeksi
Respons host setelah invasi patogenik
Kode Diagnosis
00004 Risiko infeksi
Kelas 2. Cedera fisik
Bahaya atau kesakitan fisik
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00031 Ketidakefektifan 00086 Risiko disfungsi
bersihan jalan nafas neurovaskuler
perifer
00039 Risiko aspirasi 00249 Risiko dekubitus
00206 Risiko perdarahan 00205 Risiko syok
00219 Risiko mata kering 00046 Kerusakan
integritas kulit
00255 Risiko jatuh 00047 Risiko kerusakan
integritas kulit
00035 Risiko cedera* 00156 Risiko sindrom
kematian bayi
mendadak
00245 Risiko cedera 00036 Risiko asfiksia
kornea*
00087 Risiko cedera akibat 00100 Pelambatan
posisi perioperatif pemulihan
pascabedah
00220 Risiko cedera termal* 00246 Risiko pelambatam
pemulihan
pascabedah
16
00250 Risiko cedera saluran 00044 Kerusakan
kemih* integritas jaringan
00048 Kerusakan gigi 00248 Risiko kerusakan
integritas jaringan
00045 Kerusakan membrane 00038 Risiko trauma
mukosa oral
00247 Risiko kerusakan 00213 Risiko trauma
membrane mukosa vascular
oral

Kelas 3. Perilaku kekerasan


Penggunaan kekuatan atau kekuatan berlebihan sehingga
menyebabkan cedera atau penganiayaan
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00138 Risiko perilaku 00138 Risiko mutilasi diri
kekerasan terhadap
orang lain
00140 Risiko perilaku 00150 Risiko bunuh diri
kekerasan terhadap
diri sendiri
00151 Mutilasi diri
Kelas 4. Bahaya lingkungan
Sumber – sumber bahaya yang ada di sekitar
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00181 Kontaminasi 00037 Risiko keracunan
00180 Risiko kontaminasi
Kelas 5. Proses pertahanan tubuh
Suatu proses ketika diri sendiri melindungi dirinya dari yang lain
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00218 Risiko efek samping 00041 Respons alergi
media kontras lateks
beryodium
00217 Risiko respons alergi 00042 Risiko respons
alergi lateks
Kelas 6. Termoregulasi
Proses fisiologis pengaturan panas dan energi di dalam tubuh
untuk tujuan melindungi organism
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
17
00005 Risiko 00253 Risiko hipotermia
ketidakseimbangan
suhu tubuh
00007 Hipertermia 00254 Risiko hipotermia
00006 Hipotermia 00008 Ketidakefektifan
termoregulasi

l. Domain XII : Kenyamanan


Rasa sejahtera atau nyaman secara mental, fisik dan sosial.
Kelas 1. Kenyamanan fisik
Rasa sejahtera dan nyaman dan/atau bebas dari nyeri
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00214 Gangguan rasa 00133 Nyeri kronis
nyaman
00183 Kesiapan 00256 Nyeri persalinan
meningkatkan rasa
nyaman
00134 Mual 00255 Sindrom nyeri
kronis
00132 Nyeri akut
Kelas 2. Kenyamanan lingkungan
Rasa sejahtera atau nyaman didalam/ dengan lingkungannya
Kode Diagnosis Kode Diagnosis

Kode Diagnosis Kode Diagnosis


00214 Gangguan rasa 00183 Kesiapan
nyaman meningkatkan rasa
nyaman
Kelas 3. Kenyamanan sosial
Rasa sejahtera atau nyaman dengan situasi sosialnya
Kode Diagnosis Kode Diagnosis
00214 Gangguan rasa 00054 Risiko kesepian
nyaman
00183 Kesiapan 00053 Isolasi sosial
meningkatkan rasa
nyaman
18
m. Domain XIII : Pertumbuhan/Perkembangan
Peningkatan sesuai usia pada dimensi fisik, maturasi sistem organ, dan/ atau
progresi sepanjang tahapan perkembangan.

Kelas 1. Pertumbuhan
Peningkatan pada dimensi fisik atau maturasi sistem organ
Kode Diagnosis
00113 Risiko pertumbuhan tidak
proporsional
Kelas 2. Perkembangan
Progresi atau regresi dalam urutan tahap kehidupan
Kode Diagnosis
00112 Risiko keterlambatan
perkembangan

2.5 Keterkaitan NANDA NIC dan NOC


2.2.1 Keterkaitan NANDA/NIC
Suatu tautan didefinisikan (linkage) sebagai suatu hubungan atau keterkaitan
antara diagnosis keperawatan dan intervensi keperawatan yang menyebabkan
keduanya terjadi bersamaan dalam rangka untuk mendapatkan outcome atau
penyelesaian dari masalah pasien. Tautan akan memfasilitasi proses diagnosis
reasoning (proses berpikir untuk mendiagnosis) dan pembuatan keputusan klinis dari
perawat dengan mengidentifikasi intervensi-intervensi keperawatan yang merupakan
pilihan penanganan bagi penyelsaian diagnosis keperawatan. Tautan ini juga bisa
membantu dalam mendesain sistem informasi keperawatan klinis untuk menyusun
struktur database.
Daftar intervensi-intervensi keperawatan yang tercakup untuk setiap diagnosis
keperawatan (bersifat) komprehensif, meliputi bermacam-macam intervensi-
intervensi. Berikut ini adalah tiga level intervensi-intervensi yang disediakan untuk
setiap diagnosis.

19
1. Level pertama: intervensi – intervensi prioritas : level ini adalah intervensi-intervensi
yang pling mungkin/ terlihat nyata untuk menyelesaikan diagnosis dan diberikan warna
dalam daftar intervensi-intervensi yang disarankan. Intervensi-intervensi ini dipilih
karena sangat cocok dengan etiologi dari diagnosis dan/atau batasan karakteristik,
memiliki aktivitas-aktivitas yang lebih banyak yang akan menyelesaikan masalah,
dapat digunakan dalam banyak tatanan dan diketahui lebih baik karena berdasarkan
penelitian dan penggunaan klinik untuk mengatasi diagnosis.
2. Level kedua: intervensi-intervensi yang disarankan: Ini adalah intervensi-intervensi
yang mungkin mengatasi diagnosi tapi bukan merupakan intervensi-prioritas untuk
mayoritas pasien dengan diagnosis tersebut. Intervensi-intervensi ini disebutkan dalam
literatur sebagai intervensi yang mengatasi diagnosis, tapi tidak sering disebutkan dan
mungkin mengatasi etiologi atau karakteristik tertentu.
3. Level ketiga: pilihan tambahan: Intervensi-intervensi yang diaplikasin pada beberapa
pasien dengan diagnosis tertentu, memberikan kesempatan pada perawat untuk
mendesain lebih lanjut rencana asuhan pada individu.

2.2 Taksonomi NOC dan NIC


2.6.1 Taksonomi Nic
Taksonomi dari intervensi keperawatan

DOMAIN 1 Fisiologi: Dasar DOMAIN 2 Fisiologi: Kompleks


Perawatan yang mendukung fungsi Perawatan yang mendukung regulasi
fisik homeostatis
A.Manajemen Aktifitas dan latihan G.Manajemen Elektrolit dan Asam
Intervensi intervensi untuk mengatur Basa
atau membantu aktivitas fisik, intervensi intervensi untuk mengatur
konservasi dan pengeluaran energy. keseimbangan elektrolit/asam basa dan
mencegah komplikasi
B.Manajemen Eliminasi
H.Manajemen Obat Obatan
Intervensi intervensi untuk membuat Intervensi intervensi untuk
dan mempertahankan pola eleminasi memfasilitasi efek yang diharapkan dari
urin dan pencernaan yang teratur dan agen farmakologi
mengatasi komplikasi akibat
I.Manajemen Neurologis
20
perubahan pola tersebut. Intervensi intervensi untuk
mengoptimalkan fungsi neurologis
C.Manajemen Immobilisasi
Intervensi intervensi untuk mengatasi J.Manajemen Perioperatif
keterbatasan pergerakan tubuh dan Intervensi intervensi untuk memberikan
kekambuhannya. perawatan sebelum, selama dan sesaat
setelah proses pembedahan
D.Dukungan Nutrisi
Intervensi intervensi untuk K.Manajemen Pernafasan
memodifikasi atau mempertahankan Intervensi intervensi untuk
status nutrisi meningkatkan kepatenan jalan nafas dan
pertukaran gas
E.Peningkatan Kenyaman Fisik
Intervensi intervensi untuk L.Manajemen Kulit/Luka
meningkatkan kenyamanan dengan Intervensi intervensi untuk
menggunakan teknik fisik. mempertahankan atau mengembalikan
integritas jaringan
F.Fasilitasi Perawatan Diri
Intervensi intervensi yang M.Termoregulasi
menyediakan atau membantu aktiviitas Intervensi intervensi untuk
rutin kehidupan sehari hari mempertahankan suhu tubuh dalam
rentang normal

N.Manajemen Perfusi Jaringan


Intervensi intervensi untuk
mengoptimalkan sirkulasi darah dan
cairan ke dalam jaringan.

DOMAIN 3 PERILAKU DOMAIN 4 KEAMANAN


Perawatan yang mendukung fungsi fisik Perawat yang mendukung
perlindungan terhadap ancaman

21
O.Terapi Perilaku U.Manajemen krisis
Intervensi intervensi untuk memperkuat Intervensi intervensi yang memberikan
atau meningkatkan perilaku yang bantuan jangka pendek segera baik
diharapkan atau merubah perilaku yang dalam kondisi krisis psikologis
tidak diharapkan. maupun fisiologis.

P.Terapi Kognitif V.Manajemen Risiko


Intervensi intervensi untuk memperkuat Intervensi intervensi yang dilakukan
atau meningkatkan fungsi kognitif yang untuk menurunkan risiko dan
diharapkan atau merubah fungsi memantau risiko yang ada secara terus
kognitif yang tidak diharapkan. menerus sepanjang waktu.

Q.Peningkatan komunikasi
Intervensi intervensi untuk
memfasilitasi pemberian dan
penerimaan pesan verbal dan nonverbal
y

R.Bantuan koping
Intervensi intervensi untuk membantu
orang lain untuk membangun kekuatan
diri untuk beradaptasi pada perubahan
fungsi atau menerima tingkatan fungsi
yang lebih tinggi.

S.Pendidikan pasien
Intervensi intervensi untuk
memfasilitasi pembelajaran

T.Peningkatan Kenyamanan
psikologis
Intervensi intervensi untuk
meningkatkan kenyamanan dengan
menggunakanteknik psikologis

2.6.2 Taksanomi NOC


Edisi kelima dari NOC memiliki 7 domain, 32 kelas, dan 490 outcomes.

22
Level 1 Domain I Domain II Domain III Domain IV
Domain
Level 2 Pemeliharaan Jantung Paru Kesejahteraan Perilaku Sehat
Kelas Outcomes yang Outcomes yang
Energi Psikologis
Outcomes yang menggambarkan Outcomes yang menggambarkan
menggambarkan kondisi jantung, menggambarkan tindakan individu
peremajaan paru-paru, keseharan enosi dalam meningkatkan
energi individu, sirkulasi, atau dan persepsi atau memperbaiki
konservasi dan status jaringan individu terkait keadaan
penggunaan perfusi individu diri
Kepercayaan
energi
Eliminasi Adaptasi tentang Kesehatan
Outcomes yang Outcomes yang
Pertumbuhan Psikososial
menggambarkan Outcomes yang menggambarkan ide
dan
ekskresi menggambarkan dan persepsi individu
Perkembangan
Outcomes yang pembuangan adaptasi yang mempengaruhi
menggambarkan pola dan status psikologis perilaku kesehatan
kematangan eliminasi dan/atau sosial
Pengetahuan
fisik, emosi, dan terhadap
Cairan dan tentang Kesehatan
sosial individu perubahan Outcomes yang
Elektrolit
Outcomes yang kesehatan dan menggambarkan
Mobilitas
Outcomes yang menggambarkan kondisi pemahaman individu
menggambarkan status cairan dan kehidupan dalam
mobilitas fisik elektrolit mengaplikasukan
Kontrol Diri
individu dan individu Outcomes yang informasi untuk
gejala sisa dari menggambarkan meningkatkan,
Respon Imun
pergerakan yang Outcomes yang kemampuan mempertahankan dan
dibatasi menggambarkan individu untuk memelihara kesehatan
kemampuan mengekang
Perawatan Diri Manejemen
Outcomes yang individu untuk perilaku yang
Kesehatan
menggambarkan mengatur mungkin secara Outcomes yang
kemampuan metabolisme emosi atau fisik menggambarkan

23
individu untuk tubuh bisa tindakan individu
menyelesaikan membahayakan untuk mengelola
Regulasi
aktivitas dasar diri maupun kondisi akut atau
Metabolik
kehidupan Outcomes yang orang lain kronik
sehari-hari menggambarkan
Interaksi Sosial Kontrol Risiko dan
kemampuan Outcomes yang
Keamanan
individu untuk menggambarkan Outcomes yang
mengatur hubungan menggambarkanstatus
metabolisme individu dengan keamanan individu
tubuh orang lain dan/atau tindakan
untuk menghindari,
Neurokognitif
Outcomes yang membatasi, atau
menggambarkan mengontrol ancaman
status neurologi kesehatan yang telah
dan kognitif teridentifikasi
individu

Pencernaan
dan Nutrisi
Outcomes yang
menggambarkan
pola pencernaan
dan nutrisi
individu

Respon
Terapeutik
Outcomes yang
menggambarkan
reaksi sistemik
individu
terhadap
perawatan agen

24
maupun metode
pengobatan
yang diberikan

Integritas
Jaringan
Outcomes yang
menggambarkan
kondisi dan
fungsi jaringan
tubuh individu

Fungsi Sensori
Outcomes yang
menggambarkan
persepsi
individu dan
penggunaan
informasi
sensori

Level 1 Domain V Domain VI Domain VII


Domain
Level 1 Domain V Domain VI Domain VII
Domain Kondisi Kesehatan Kesehatan Keluarga Kesehatan Komunitas
Outcomes yang Outcomes yang
yang Dirasakan
Outcomes yang menggambarkan status menggambarkan
menggambarkan kesehatan, perilaku atau kesehatan, kesejahteraan
pandangan individu fungsi dari keluarga dan fungsi komunitas
mengenai kesehatan secara keseluruhan atau atau populasi
dan perawatan individu sebagai keluarga
kesehatan
Level 2 Kesehatan dan Kinerja Keluarga Perlindungan
Kelas
Kualitas Hidup sebagai Caregiver Kesehatan Komunitas
Outcomes yang Outcome yang Outcomes yang
25
menggambarkan menggambarkan adaptasi menggambarkan struktur
kesehatan yang diterima dan penampilan anggota dan program komunitas
individu dan situasi keluarga untuk merawat untuk menghilangkan
terkait dengan anak atau orang dewasa atau menurunkan risiko
kehidupan yang memiliki kesehatan dan
ketergantungan peningkatan resistensi
Kepuasan mengenai
terhadap ancaman
Perawatan Status Keseharan
Outcomes yang kesehatan komunitas
Anggota Keluarga
menggambarkan Outcomes yang
Kesejahteraan
persepsi atau menggambarkan
Komunitas
penerimaan individu kesehatan fisik, Outcomes yang
tentang kualitas dan psikologis, sosial dan menggambarkan
kecukupan perawatan spiritual individu dari keseluruhan status
kesehatan yang individu anggota kesehatan atau
disediakan keluarga kompetensi komunitas
atau populasi
Status Gejala Kesejahteraan
Outcomes yang
Keluarga
menggambarkan Outcomes yang
indikasi individu menggambarkan
terhadap adanya lingkungan keluarga
penyakit, cedera, atau keseluruhan status
kehilangan kesehatan, dan
kompetensi sosial dari
keluarga sebagai unit

Pengasuhan
Outcomes yang
menggambarkan perilaku
orang tua yang
mendukung pertumbuhan
dan perkembangan
optimum anak

26
2.3 Cara Memilih Intervensi
2.3.1 Hasil yang diinginkan pasien :
Pencapaian hasil pasien harus ditentukan sebelum dilakukan pemilihan intervensi.
Outcome ini berperan sebagai suatu criteria terhadap penilaian keberhasilan dari
intervensi keperawatan yang dilakukan. Pencapaian outcome menggambarkan
perilaku, tanggapan, dan perasaan pasien dalam menanggapi tindakan perawatan yang
diebrikan oleh perawat. Banyak variable yang mempengaruhi outcome, termasuk
diantaranya adalah masalah klinik; intervensi yang ditentukan oleh penyedia
pelayanan kesehatan; penyedia perawatan kesehatan; lingkungan diman perawatan
diterima oleh pasien; motivasi pasien itu sendiri, struktur genetic, patofisiologi dan
orang-orang terdekat pasien(significant others/SO). Terdapat banyak intervensi atau
mediasi variabel dalam setiap situasi, sehingga pada beberapa kasus, sulit untuk
mengetahui hubungan sebab akibat antaraintervensi keperawatan dan outcome yang
dicapai pasien. Perawat harus mengidentifikasi setiap outcome pasien yang mungkin
dapat diharapkan dan dapat dicapai sebagai hasil dari asuhan keperawatan yang
diimplementasikan.
Cara yang paling efektif untuk menentukan outcome adalah dengan menggunakan
Nursing Outcome Classification(NOC).40 NOC terdiri dari 490 hasil pencapaian bagi
individu, keluarga dan masyarakat yang mewakili umtuk semua tatanan dan spesialis
klinis. Setiap outcome NOC menggambarkan kondisi pasien di tingkat koseptual
dengan adanya indicator untuk setiap outcome yang diharapkan berespon terhadap
intervensi keperawatan. Indicator untuk setiap outcome memungkinkan adanya
pengukuran outcome dengan menggunakan 5-poin skala likert dari skala yang paling
negative ke skala yang paling positif. Skala pencapaian yang terus berulang seiring
waktu akan menunjukan adanya perubahan pada kondisi pasien. Sehingga, outcome
NOC digunakan dalam rangka memonitor seberapa besar perkembangan kemajuan
pasien, atau justru mungkin terjadi kemunduran dalam perkembangan pasien selama
proses perawatan. Outcomes NOC dikembangkan sehingga dapat digunakan dalam
semua kondisi, semua area spesialisasi, dan disepanjang proses perawatan pasien.

27
Contoh outcome NOC pada label “Status Kenyamanan” dapat dilihat dalam kotak 2-1
yang menunjukan adanya label, definisi, indicator, dan skala pengukuran. Outcomes
NOC juga terkait dengan diagnose keperawatan NANDA Internasional (NANDA-I),
dan kaitannya dapat dilihat dibagian belakang buku NOC. Intervensi NIC juga terkait
dengan outcomes NOC dan diagnose keperawatan NANDA-I dan semua kaitan ini
dapat dipelajari di dalam satu buku yang berjudul NOC-NIC linkages to NANDA-I
and clinical conditions: supporting critical reasoning and quality of care.

28
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
NIC ( Nursing Interventions Classification ) adalah suatu standar klasifikasi
intervensi yang komprehensif yang dilakukan oleh perawat. NIC ini bermanfaat
dalam perencanaan asuhan keperawatan, dokumentasi klinik, komunikasi antar
tatanan yang berbeda, penelitian yang efektif, pengukuran produktifitas, evaluasi
kompetensi, penggantian biaya pembayaran serta pendidikan dan perencanaan
kurikulum.
Nursing Outcomes Classification (NOC) adalah suatu sistem yang dapat
digunakan untuk memilih ukuran hasil yang berhubungan dengan diagnosis
keperawatan. A nursing-sensitive patient outcome adalah kondisi individu, keluarga,
atau masyarakat, perilaku, atau persepsi yang diukur sepanjang rentang dalam
berepon terhadap intervensi keperawatan.

3.2 Saran
Demikian sedikit informasi dari kami selaku penulis makalah ini. Tentu masih
banyak sekali kekurangan yang jauh dari sempurna. Maka dari itu kritik dan saran yang
membangun masih sangat kami btuhkan demi kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
saat ini. Ucapan terima kasih layaknya pantas kami persembahkan bagi para pembaca.
Terakhir, ucapan maaf yang sebesar – besarnya perlu kami ucapkan jika dalam penulisan
ini kami banyak melontarkan kata – kata yang kurang berkenan.

29
DAFTAR PUSTAKA

Bulecheck, G dkk. 2016. Nursing Interventions Classification, 6th Indonesian edition. CV.
Mocomedia : Yogyakarta

Heather, T.H dan Shigemi Kamitsuru. 2015. NANDA International Inc. Diagnosis Keperawatan:
Definisi & Klasifikasi 2015-2017, Ed. 10. EGC : Jakarta

Moorhead, S dkk. 2016. Nursing Outcome Classification, 5th Indonesia edition. CV.
Mocomedia: Yogyakarta

30

Anda mungkin juga menyukai