Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan
diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma
tersebut telah bergeser. Kewirausahaan telah menjadi suatu disiplin ilmu yang
mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam
menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko
yang mungkin dihadapinya. Sebagai suatu disiplin ilmu, maka ilmu
kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan, sehingga setiap individu memiliki
peluang untuk tampil sebagai seorang wirausahawan (entrepreneur).
Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan memerlukan adanya
kreativitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yg
berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas dan inovasi tersebut pada
akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak. Setiap pikiran
dan langkah wirausahawan adalah Bisnis.
Ada beberapa bentuk kegiatan wirausaha/bisnis yang dapat dilakukan,
yakni: kegiatan usaha yang dilakukan/dikelola sendiri atau dikelola oleh orang
lain . Dikelola sendiri artinya pengusaha memiliki modal uang dan kemampuan
langsung terjun mengelola usahanya. Dikelola orang lain artinya pengusaha
cukup menyetor sejumlah uang dan pengelolaan usahanya diserahkan kepada
pihak lain.
Suatu kegiatan usaha haruslah dilakukan dengan etika atau norma-norma
yang berlaku di masyarakat bisnis. Etika atau norma-norma itu digunakan agar
para pengusaha tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan dan usahanya
dijalankan dengan memperoleh simpati dari berbagai pihak.
Perkembangan dunia entrepreneurship yang pesat membawa dampak
yang luas dalam berbagai aspek termasuk pelayanan kesehatan. Hal yang wajar

1
ketika lembaga pelayanan kesehatan pada umumnya atau rumah sakit pada
khususnya memperoleh keuntungan dari proses penyembuhan yang mereka
lakukan, asalkan berada dalam batas-batas norma yang ada. Norma–norma yang
termaktub dalam kode etik rumah sakit, yang mencerminkan bagaimana bisnis
rumah sakit dijalankan sehingga pada akhirnya rumah sakit dapat memperoleh
kepercayaan dari masyarakat.

1.2 Rumusan Makalah


1. Bagaimanakah Strategi Kewirausahaan Dalam Bidang Kesehatan Atau
Keperawatan?
2. Bagaimanakah Komponen – Komponen Penting Untuk Menjadi Perawat
Pengusaha (Nursepreneur)?
3. Bagaimanakah Langkah Dalam Menjalankan Bisnis?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Strategi Kewirausahaan Dalam Bidang Kesehatan
Atau Keperawatan
2. Untuk Mengetahui Komponen-Komponen Penting Untuk Menjadi
Perawat Pengusaha (Nursepreneur)
3. Untuk Mengetahui Langkah Dalam Menjalankan Bisnis
1.4 Manfaat Masalah
Tulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman pendamping
dalam penyusunan Strategi Kewirausahaan Dalam Bidang Kesehatan Atau
Keperawatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Strategi Kewirausahaan Dalam Bidang Kesehatan Atau Keperawatan

Kewirausahaan dalam keperawatan atau yang biasa disebut nursepreneur


terdiri dari dua kata yaitu nurse dan entrepreneur. Entrepreneur adalah seorang
individu yang memiliki kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan
memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang diinginkan sesuai dengan yang
diidealkan. Seorang entrepreneur adalah seorang individu yang
mengasumsikan tanggung jawab total dan risiko untuk menemukan atau
membuat peluang menggunakan bakat pribadi, ketrampilan dan energi, dan
seseorang yang mempekerjakan proses perencanaan strategis untuk
mentransfer peluang tersebut menjadi sebuah layanan yang bernilai atau
produk(ICN, 2004)
Nursepreneur merupakan istilah baru dalam mempopulerkan
entrepreneurship yang dikaitkan dengan perawat atau dunia keperawatan.
Seiring dengan gencarnya program gerakan nasional kewirausahaan pada
masyarakat luas, kalangan kampus adalah salah satu sasarannya. Para calon
intelektual yang tengah dalam studi pada berbagai bidang ilmu berusaha
dikenalkan pada dunia wirausaha. Hal ini merupakan langkah usaha
membekali wawasan dan pengetahuan dasar kepada mereka agar kelak setelah
meninggalkan kampus tidak selalu berorientasi pada keinginan untuk menjadi
pegawai atau karyawan, tapi justru menjadi pencipta lapangan pekerjaan. Di
beberapa kampus yang concern dalam program ini bahkan sampai membentuk
satu wadah resmi pusat pelatihan dan riset bisnis yang tidak hanya ditujukan
pada mahasiswa saja tapi untuk masyarakat luas. Khusus untuk para
mahasiswa ilmu keperawatan, maka istilah nursepreneur dipakai untuk
mengenalkan dan memberi pengetahuan dasar tentang kewirausahaan. Hal ini
diupayakan sebagai sebuah upaya lompatan pola berpikir menanggulangi

3
pengangguran melalui dunia pendidikan. Lebih jauh lagi memang ditujukan
agar dapat membentuk jiwa-jiwa wirausaha baru yang dapat berkontribusi bagi
kesejahteraan masyarakat, di samping memiliki soft skill dan keterampilan
yang kompeten dalam bidang profesikeperawatan sesuai dengan disiplin studi
yang dijalani (Winarto, 2005).
Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir
dari peran dan fungsi perawat. Nursepreneur merupakan istilah baru dalam
mempopulerkan entrepreneurship yang dikaitkan dengan perawat atau dunia
keperawatan.
Entrepeneur bagi perawat sebetulnya bisa dipelajari sambil
melakukannya (learning by doing), namun harus diingat bahwa wawasan
tentang jenis usaha yang akan dipilih tetap sangat diperlukan karena jika tanpa
hal itu sama dengan menyelam ke dasar laut tanpa tabung gas. Agar konsep
Entrepeneur dapat dipahami lebih jauh dalam kaitannya dengan konsep
nursepreneur, akan dicakup lima ciri entrepeneur unggulan (Paulus Winarto,
2005):
1. Berani mengambil risiko.
Perawat berani memulai sesuatu yang serba tidak pasti dan penuh risiko.
Tentu tidak semua risiko diambil melainkan risiko yang telah
diperhitungkan dengan cermat (calculated risk).
2. Menyukai tantangan.
Segala sesuatu dilihat sebagi tantangan, bukan masalah. Perubahan
yang terus terjadi dan jaman yang terus berubah menjadi motivasi
kemajuan bukan menciutkan nyali seorang perawat entrepreneur
unggulan. Dengan demikian, ia akan terus memacu dirinya untuk maju,
mengatasi segala hambatan.
3. Punya daya tahan yang tinggi.
Seorang entreprenur harus banyak akal, kretaif dan tidak mudah
putusasa. Ia harus selalu mampu bangkit dari kegagalan serta tekun.
4. Punya visi jauh ke depan
Segala yang dilakukan perawat punya tujuan jangka panjang meski
dimulai dengan langkah yang amat kecil. Ia punya target untuk jangka
waktu tertentu. Bagaimana tahun berikutnya, 5 tahun lagi, 10 tahun lagi,

4
dan seterusnya. Usahanya bukan letupan-letupan sesaat dan bukan pula
karena latah (ikut–ikutan).

5. Selalu berusaha memberikan yang terbaik.


Perawat entrepreneur akan mengerahkan semua potensi yang
dimilikinya. Jika itu dirasa kurang, maka ia akan merekrut orang-orang
yang lebih berkompeten agar dapat memberikan yang terbaik kepada
pelanggannya.
Jadi yang terpenting dari seorang Nursepreneur adalah inovasi dan
keberanian untuk mengambil risiko serta siap bekerja keras mencapai tujuan
dengan optimis. Inilah yang membuat entreprenur selalu tampil dengan
gagasan–gagasan baru yang segar, melawan arus pemikiran orang banyak atau
kreatif. Bahkan terkadang dicap gila pada awal kemunculannya karena
bertentangan dengan kebiasaan umum (Paulus, 2005).

2.2 Komponen – Komponen Penting Untuk Menjadi Perawat


Pengusaha (Nursepreneur) :

1. Kualitas

Hal ini penting untuk menjadi seorang yang kreatif dan mampu
menuangkan ide darikonsep ke realita. Seorang perawat pengusaha juga harus
memiliki pengetahuan tentang manajemen sebagai dasar untuk menjadi
seorang perawat pengusaha, seperti: strategi perencanaan, pengembangan
perencanaan bisnis, pemasaran, sistem informasi manajemen, kepemimpinan,
serta manajemen keuangan.

2. Peran

Pengusaha sebagai seorang yang dapat mengorganisir dan mengelola


serta menangani sebuah bisnis yang berani mengambil resiko demi mendapat
keuntungan.

3. Option dan Sukses

5
Perawat memiliki banyak cara atau pilihan sebagai lompatan untuk
berperan sebagai pengusaha. Dan tentunya pilihan – pilihan tersebut di
dasarkan dari keterampilan dan inovasi serta pengetahuan dari perawat yang
dapat dikembangkan untuk menjadi seorang perawat yang sukses.

Seorang perawat dapat menjadi nurse entrepreneur atau


menjadi nurse intrapreneur. Seorang perawat nurse entrepreneur adalah
seorang perawat yang menjalankan wirausaha-nya sendiri atau dengan
beberapa teman dalam bisnis keperawatan. Sebaliknya seorang
perawat intrapreneur adalah seorang perawat yang menjalankan “bisnis”
dalam divisi atau bagian dari satu perusahaan yang telah ada. Menjadi
seorang intrapreneur lebih aman, mendapatkan karir, dan dapat melangkah
menjadi entrepreneur. Tentu saja ini berbeda dengan apa yang umumnya
perawat lakukan, dan bukan bekerja di RS yang tentu saja yang secara
alamiah bukan tempat “berbisnis”.

Ketrampilan dan karakter perawat yang diperlukan berbeda sekali,


mesti memiliki semangat wirausaha, memulai sendiri, bertanggung jawab
secara keuangan, mencoba hal baru, dan berani. Anda sebagai perawat juga
dituntut memiliki jiwa sales, customer services, budgeting, forecasting dan
manajemen.

Secara mudahnya lebih baik menjadi perawat intrapreneur dulu,


sambil bekerja dalam satu institusi bisnis atau sambil bekerja sebagai
perawat, namun memiliki usaha sampingan di bidang wirausaha. Setelah kita
yakin siap, maka bisa langsung terjun dalam entrepreneurship untuk
mengurus bisnis sendiri.

2.3 Langkah Dalam Menjalankan Bisnis

Terdapat 5 Langkah Perawat Menjadi Nursepreneur (Perawat


Pengusaha) yaitu :

6
1. Pengkajian

Mengkaji keterampilan perawat serta pengalaman perawat


dalam praktek klinis serta mengkaji kebutuhan pasar
(klien/masyarakat).
2. Diagnose
Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah
menetapkan diagnosa. Dalam dunia bisnis, setelah kita mengetahui
kebutuhan pasar maka yang selanjutnya dilakukan adalah memetakan
potensi yang bisa kita masuki untuk menjawab kebutuhan pasar.
Pemetaan potensi itu dalam langkah ini adalah tahap diagnosa.
3. Perencanaan
Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki,
maka langkah selanjutya adalah menyusun rencana untuk bisa masuk
kedalam pasar yang sesungguhnya. Tahap perencaan ini merupakan
tahap ketika kita harus memiliki konsep usaha yang jelas dan detail.
4. Implementasi
Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep
usaha yang jelas harus diwujudkan dalam bentuk nyata. Tahap ini
merupakan tahap yang paling inti dalam proses berbisnis dan tentu
saja merupakan tahap yang paling sulit. Semua orang bisa punya ide,
namun tidak semua orang berani take action.
5. Evaluasi
Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan
tidak boleh terlupakan. Dari evaluasi ini, kita bisa mengetahui apakah
implementasi yang kita lakukan berhasil atau tidak. Sama dalam dunia
bisnis, evaluasi akan memberikan gambaran kepada kita apakah
konsep yang sudah kita jalankan berhasil atau tidak. Jika berhasil,
maka kita bisa lakukan peningkatan, namun jika tidak, perubahan
rencana dan strategi bisa dilakukan.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa Kewirausahaan
dalam bidang kesehatan Kewirausahaan telah menjadi suatu disiplin ilmu yang
mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam
menghadapi tantangan Hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai
resiko yang mungkin dihadapinya.Sebagai suatu disiplin ilmu, maka ilmu
kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan,sehingga setiap individu
memiliki peluang untuk tampil sebagai seorang wirausahawan (entrepreneur
).Bahkan untuk menjadi wirausahawan sukses, memiliki bakat saja tidak
cukup,tetapi juga harus memiliki pengetahuan segala aspek usaha yang akan
ditekuninya.Tugas dari wirausaha sangat banyak, antara lain tugas mengambil
keputusan,kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisatoris dan komersial,
penyediaan modal Wirausahawan adalah :“Seseorang yang mempunyai
kemampuan melihat dan menilai peluang, me-managesumber daya yang
dibutuhkan serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan sukses
secara berkelanjutan.”
Dalam bidang kesehatan khususnya pada bidang keperawatan jiwa
kewirausahaan harus di miliki oleh setiap perawat.Nursepreneur Sebagai agent
of change harus berusaha menunjukkan jati diri menghadapi banyak tantangan
global saat ini baik tantangan internal maupun eksternal.
3.2 Saran
Dengan disusunya makalah ini diharapkan para pembaca khususnya
mahasiswa keperawatan dapat menerapkan ilmu yang diperolehnya, sehingga
dapat mengetahui dan mengerti mengenai Strategi Kewirausahaan dalam
Bidang Keperawatan Atau Kesehatan, sehingga nantinya dapat terhindar dari
hal-hal yang tidak diinginkan maupun hal-hal yang dapat merugikan diri
sendiri, instansi, dan masyarakat secara umum.

8
DAFTAR PUSTAKA

ICN. (2004). ICN on Regulation: Towards 21 st Century models. Geneva:


International Council of nursing.
Winarto (2005). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa. Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah
STIE MDP
Paulus (2005). Minim Jiwa Kewirausahaan di Indonesia.http://www.tempo.com.
Santoso (2006). First Step to been Enterpreneur. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai