Anda di halaman 1dari 8

TETRASIKLIN sebagai ribosom 30S dan 50S.

untuk berfungsi pada


sintesis protein, kedua komponen ini akan bersatu
pada pangkal rantai mRNA menjadi ribosom 70S.

I. URAIAN OBAT

1) Rumus Struktur

Tetrasiklin merupakan salah satu obat antimikroba


yang menghambat sintesis protein mikroba. Untuk
kehidupannya, sel mikroba perlu mensintesis C22H24N2O8

berbagai protein. Sintesis protein berlangsung di


2) Dosis
ribosom, dengan bantuan mRNA dan tRNA. Pada
bakteri, ribosom terdiri atas atas dua subunit, yang
Dosis yang tepat adalah yang diresepkan oleh
berdasarkan konstanta sedimentasi dinyatakan
dokter Anda setelah memeriksa kondisi
penyakit dan kesehatan yang dialamai. 3) Aturan Pakai
Adapun dosis yang lazim digunakan adalah
 Gunakanlah obat ini dalam kondisi perut
sebagai berikut:
kosong, yaitu sekitar 1 jam sebalum
 Infeksi umum disebabkan bakteri yang
makan atau 2 jam setelah makan dan
rentanDewasa: 250-500 mg 6 jam sekali.
dianjurkan untuk banyak minum air putih
Maksimum penggunaan per hari 4 gr per
setelahnya.
hari. Anak-anak: > 12 tahun maksimum
 Dapat juga dimakan bersamaan dengan
penggunaan 2 gr per hari.
makanan untuk menghindari rasa tidak
 Sipilis Dewasa: 500 mg 4 kali sehari
nyaman pada pencernaan.
selama 15 hari.
 Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk
 Brucellosis Dewasa: 500 mg 4 kali sehari
penggunaan yang tertera pada kemasan
selama selama 3 minggu dikombinasikan
sebelum mulai mengonsumsinya.
dengan streptomycin.
 Gunakanlah antara satu dosis dengan
 Jerawat Dewasa: 250-500 mg sekali
dosis lainnya pada jarak jam yang sama,
sehari, selama paling tidak 3 bulan.
misalkan dua kali sehari berarti per 12
 Gonore Dewasa: 500 mg 4 kali sehari
jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam.
selam 7 hari.
Oleh sebab itu, untuk memudahkan
usahakan untuk mengonsumsinya pada
jam yang sama setiap hari.
 Apabila ada dosis yang terlewat akibat dubur atau area genital, diare atau sakit
lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk perut, bercak putih atau luka di bagian
segera meminumnya apabila dosis dalam mulut, kesulitan menelan, dan
berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau keputihan yang terasa gatal.
lebih. Tidak boleh menggandakan dosis  Efek samping lainnya berupa : pusing
tetrasiklin pada jadwal minum berikutnya dan sakit kepala parah, penglihatan
sebagai ganti untuk dosis yang terlewat. kabur, demam, menggigil, nyeri tubuh,
gejala flu, kencing lebih sedikit dari
biasanya atau tidak sama sekali, urin
4) Efek Samping Obat
berwarna gelap, rasa sakit parah pada
perut bagian atas menyebar ke punggung,
Berikut adalah beberapa efek samping
detak jantung cepat, kehilangan nafsu
tetracycline :
makan, sakit kuning (menguningnya kulit
atau mata), mudah memar atau
 Kebanyakan efek samping tetracycline
perdarahan.
yang muncul adalah mual, muntah, diare,
 Antibiotik ini menghambat
radang lidah, radang usus, dermatitis, dan
perkembangan gigi dan tulang termasuk
urtikaria.
untuk janin sehingga pemberian
 Beberapa efek samping yang tidak begitu
tetracycline untuk wanita hamil
serius seperti : luka atau bengkak di
sebaiknya dihindari.
 Menyebabkan gigi kuning, abu-abu,  Jika diberikan bersamaan dengan susu,
coklat hingga hitam, terutama untuk bayi yogurt, dan produk susu lainnya
dan anak-anak dibawah usia 8 tahun. menjadi tidak aktif.
 Menyebabkan efek fotosensitifitas pada  Makanan mengurangi penyerapan
kulit (paparan cahaya matahari secara tetracycline.
intens sebaiknya dihindari selama  Hal yang sama terjadi jika diberikan
pemakaian antibiotik ini). bersamaan dengan obat gangguan
 Reaksi pada kulit biasanya berupa kulit pencernaan (antasida dan obat-obat
panas, mengelupas, kulit menjadi pucat mulas) yang mengandung divalen dan
atau menguning dan ruam kulit merah. trivalen kation (mis Al, Ca, Mg), Fe,
 Tetracycline juga bisa menyebabkan Zn dan Na persiapan bikarbonat,
kesulitan nafas dan shock anafilaksis kaolin-pektin, subsalisilat, sucralfate,
pada beberapa orang yang peka. strontium ranelate, colestipol dan
kolestiramin.
5) Interaksi Obat  Sebaiknya tidak diberikan bersamaan
dengan alkaloid ergot dan

a) Interaksi terhadap obat lain methotrexate, karena potensi toksik

Berikut ini adalah interaksi dengan obat- obat-obat ini meningkat.

obat lain jika digunakan secara bersamaan:  Tetracycline dapat mengganggu efek
bakterisida penicillin.
 Dapat mempotensiasi efek b) Interaksi terhadap minuman
antikoagulan.
 Dapat menurunkan efektivitas Tetrasiklin dapat berikatan dengan
kontrasepsi oral. senyawa kalsium membentuk senyawa
 Efek nefrotoksik tetracycline yang tidak dapat diserap oleh tubuh,
diperburuk oleh diuretik atau obat sehingga mengurangi efek tetrasiklin. Jadi
nefrotoksik lain. jika tetrasiklin diminum bersama susu,
 Dapat meningkatkan efek atau suplemen vitamin-mineral yang
hipoglikemik insulin dan sulfonilurea mengandung kalsium, efek tetrasiklin bisa
pada pasien diabetes mellitus. jadi berkurang.
 Penggunaan bersamaan dengan
methoxyflurane dapat mengakibatkan c) Interaksi terhadap makanan
keracunan ginjal yang fatal.
 Peningkatan risiko benign intracranial Interaksi antara tetrasiklin dengan produk
hipertensi. jika digunakan bersamaan yang mengandung ion kalsium seperti
dengan vitamin A atau retinoid (mis susu menyebabkan penurunan absorbsi
acitretin, isotretinoin, tretinoin) tetrasiklin akibat terbentuknya khelat.
d) Interaksi terhadap obat herbal 7) Bentuk Sediaan

Belum diketahui. Kapsul (250 mg, 500 mg). Kapsul sebaiknya


diminum dengan air putih yang banyak saat
6) Mekanisme Kerja berdiri atau duduk.

Golongan tetrasiklin menghambat sintesis


protein bakteri pada ribosomnya.Paling sedikit II. FARMAKOKINETIK
terjadi 2 proses dalam masuknya antibiotic ke
dalam ribosom bakteri gram-negatif, pertama Absorpsi

yang disebut difusi pasif melalui kanal


Sekitar 30-80% tetrasiklin diserap dalam
hidrofilik,ke dua ialah system transport aktif.
saluran cerna. Absorpsi sebagian besar
Setelah masuk maka antibiotic berikatan
berlangsung di lambung dan usus halus. Adanya
dengan ribosom 30S dan menghalangi
makanan dalam lambung menghambat
masuknya komplek tRNA – asam amino pada
penyerapan, kecuali minosiklin dan doksisiklin.
lokasi asam amino
Absorpsi dihambat dalam derajat tertentu oleh pH
tinggi dan pembentukan kelat yaitu kompleks
tetrasiklin dengan suatu zat lain yang sukar
diserap seperti aluminium hidroksid, garam
kalsium dan magnesium yang biasanya terdapat Metabolisme
dalam antasida, dan juga ferum. Obat golongan ini tidak dimetabolisme
secara berarti di hati, sehingga kurang aman pada
Distribusi
pasien gagal ginjal.
Dalam plasma semua jenis tetrasiklin
terikat oleh protein plasma dalam jumlah yang
Ekskresi
bervariasi. Dalam cairan cerebrospinal (CSS)
Golongan tetrasiklin diekskresi melalui
kadar golongan tetrasiklin hanya 10-20% kadar
urin dengan filtrasi glomerolus dan melalui
dalam serum. Penetrasi ke CSS ini tidak
empedu. Golongan tetrasiklin yang diekskresi
tergantung dari adanya meningitis. Penetrasi ke
oleh hati ke dalam empedu mencapai kadar 10
cairan tubuh lain dan jaringan tubuh cukup baik.
kali kadar dalam serum. Sebagian besar obat yang
Golongan tetrasiklin menembus sawar uri dan
diekskresi ke dalam lumen usus ini mengalami
terdapat dalam ASI dalam kadar yang relatif
sirkulasi enterohepatik, maka obat ini masih
tinggi. Dibandingkan dengan tetrasiklin lainnya,
terdapat dalam darah untuk waktu lama setelah
doksisiklin dan minosiklin daya penetrasinya ke
terapi dihentikan. Bila terjadi obstruksi pada
jaringan lebih baik.
saluran empedu atau gangguan faal hati obat ini
akan mengalami akumulasi dalam darah. Obat
yang tidak diserap diekskresi melalui tinja.
III. FARMAKODINAMIK yaitu: demeklosiklin, klortetrasiklin, doksisiklin,
methasiklin, oksitetrasiklin, dan minosiklin.
Golongan tetrasiklin bekerja dengan cara Mekanisme resistensi yang terpenting
menghambat sintesis protein bakteri pada adalah diproduksinya pompa protein yang akan
ribosomnya. Paling sedikit terjadi dua proses mengeluarkan obat dari dalam sel bakteri. Protein
dalam masuknya antibiotik ke dalam ribososm ini dikode dalam plasmid dan dipindahkan dari
bakteri. Pertama secara difusi pasif melalui kanal satu bakteri ke bakteri lain melalui proses
hidrofilik, kedua melalui sistem transpor aktif. transduksi atau konjugasi. Resistensi terhadap
Setelah masuk antibiotik berikatan secara satu jenis tetrasiklin biasanya disertai resistensi
reversibel dengan ribosom 30S dan mencegah terhadap semua jenis tetrasiklin lainnya.
ikatan tRNA-aminoasil pada kompleks mRNA-
ribosom. Hal tersebut mencegah perpanjangan
rantai peptida yang sedang tumbuh dan berakibat
terhentinya sintesis protein. Tetrasiklin termasuk
antibiotika broad spektrum. Spektrum golongan
tetrasiklin umumnya sama, sebab mekanisme
kerjanya sama, namun terdapat perbedaan
kuantitatif dari aktivitas masing-masing derivat
terhadap kuman tertentu. Derivat dari tetrasiklin

Anda mungkin juga menyukai