ISS MANAJEMEN KEPERAWATAN

PENERIMAAN PASIEN ( Salsabilla Izzaturahmah )

1. Meminta perawat untuk ambilin nomor urutan.

Selama tidak ada yang menunggu di poli tersebut tidak apa – apa. Tidak apa apa yang
penting datang di nomor yang sebenarnya. Jika pasien yang diambilin nomornya tidak ada
, harus nunggu lagi dari awal (jika datang telat).

2. SKP

Surat keterangan pasien

3. Kalau diabetes masuk ke poli mana ?

Diabetes pasien rawat jalan. Masuknya ke rawat jalan.

4. Alur penerimaan pasien biasa dan BPJS apakah ada perbedaan ?

Alur BPJS

a. Puskesmas , dapat rujukan baru masuk rumah sakit.

b. Penerimaan pasien dengan BPJS tergantung tingkat kegawatan

ORIENTASI ( Arum Kartianingsih )

Di Indonesia lebih fokus ditindakan, karena perawatnya sedikit (kekurangan), tidak sesuai
dengan jumlah pasien sehingga perawat lebih banyak fokus di tindakan. Dan perawat tak akan
melakukan orientasi dengan baik jika dalam tindakan masih kurang baik pula.

HAK DAN KEWAJIBAN SERTA EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA ( Firda sefy )

1. Standar PPk yang banyak bagaimana cara kita mengaplikasikannya.

Lewat tenaga kesehatannya untuk memberikan edukasi standar PPK ke pasien dan
keluarga, bukan pasien yang secara langsung membaca PPk
2. Mengapa standarnya berubah ?
Karena semakin bertambahnya tahun dan perkembangan iptek dan perkembangan
zaman mengakibatkan berkembangnya standar edukasi pelayanan pasien dan keluarga.
Yang dahulu lebih general, dan yang sekarang lebih terinci
3. PPK ? MKE ?
 Mengapa MKE tidak ada kata keluarga ?
Didalam MKE terdapat kata kata edukasi yang mengarah atau merujuk pada edukasi
pasien dan keluarga.

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI ( Alya Nuur dan Savitri )

1. Mengapa penerapan PPI di Indonesia dan Internasional tidak sama ? mengapa lebih
bagus di Internasional ?
Di internasional telah diterapkan sejak tahun 1900 an
Di indonesia baru diterapkan dan siberlakukan peraturannya tahun 2000 an
Solusinya di RS diberikan pendidikan serta penyuluhan. Dan diberlakukan dengan
tegas penyelengaraan PPI di Indonesia. Perlu adanya SOP dan edukasi ke petugas
kesehatan RS. Selain itu kendala di Indonesia masih kurang adanya pendidikan tentang
PPI, peralatan kurang memadai di RS dan kurangnya ketegasan penerapan PPI di
Indonesia.
2. Bagaimana penerapan di luar negeri tentang PPI nya jika sudah spesifik per penyakit ?
Di luar negeri penerapan standar mereka telah diterapkan secara bagus dan rutin. Di
luar negeri mulai adanya penelitian tentang PPI di suatu penyakit. Belum semua
penyakit ada PPI nya namun beberapa penyakit telah memiliki standar dan penelitian
yang telah diterapkan yaitu infeksi saluran pernafasan, infeksi aliran darah dan infeksi
saluran kemih telah memiliki PPI dan di terapkan di luar negeri.

PERENCANAAN PULANG ( Siti Lutfiana )

1. Contoh dischare planning secara nyata bagaimana ?

Perencanaan pulang di Indonesia sebatas pemberian obat, dan bergantung pada
kebijakan RS. Perawat di Indonesia masih kurang pengetahuan tentang perencanaan
pulang.
Fasilitas dan kurangnya SDM juga belum memenuhi dalam discharge planning. Masih
kurangnya edukasi tentang dischage planning.
2. Apakah ada perbedaan mengenahi perencanaan pulang pasien VIP dan bangsal biasa ?
3. Discharge planning dilakukan oleh perawat yang telah mengenal dengan baik serta
yang merawat pasien saat di rumah sakit (pernyataan).

5 M ( Karina Izafira )

1. Bagaimana membedakan metode moduler dengan primer dan tim ?

 Primer : perawat register bertanggung jawab dengan pasien 24 jam. 1 perawat 3 – 4
pasien. Pasien yang menentukan bagaimana tindakan yang akan dilakukan. Perawat
ennagani pasien mulai masuk sampai pulang. Kepuasannya lebih tinggi.
Moduler : kepala ruang, ketua tim, perawat. Dari perawat vokasi dampai S sekian.
Tanggung jawab total. Perawat 2 – 3 pasien 8 – 12 orang. Banyak perawat vokasi
didalamnya. Harus memiliki pemimpin yang cakap.

TINGKAT KETERGANTUNGAN PASIEN ( Nur Chamidah )

1. Self care ?
Untuk menunjang askep yang baik kan perlu pengukurang tingkat ketergantungan.
Penerapannnya melalui konsep self care.