(Foto Copy) 2. Bentuk wilayah kelurahan Gebang Sari Dahulu wilayah kelurahan Gebang sari termasuk cekung, karena dahulu wilayah ini adalah sawah dan rawa 3. Daerah di Kelurahan Gebang sari yang paling parah mengalami banjir Banjir di kelurahan Gebang Sari disebabkan oleh rob, curah hujan yang tinggi, serta tidak ada atau kurangnya daerah resapan air. Banjir ini merata ke seluruh wilayahnya. 4. Jumlah warga miskin 5. Jumlah kepala keluarga yang tidak bekerja 6. Jumlah warga yang tidak sekolah 7. Data lulusan warga 8. Jumlah warga yang bekerja 9. Jumlah balita 10. Jumlah anak dengan usia 5-6 tahun 11. Jumlah orang tua yang berusia lebih dari 60 tahun 12. Jumlah penduduk muda 16- 59 tahun 13. Peninggian jalan Peninggian jalan adalah proyek dari pemerintah kabupaten Semarang. Sebagian besar jalan di kelurahan Gebang Sari sudah ditinggikan. Karena jalan ditinggikan, secara tidak langsung mewajibkan warga meninggikan bangunan rumahnya pula. Peninggian rumah merupakan tanggung jawab pemilik rumah itu sendiri. Bagi warga yang ekonominya tinggi dan mampu meninggikan rumahnya, hal ini tidak masalah. Namun, bagi warga yang tidak mampu meninggikan rumahnya, mereka membiarkan rumahnya terendam banjir begitu saja, karena jika ingin dijual pun harganya sangat murah. Dan memilih untuk pindah ke wilayah lain yang tidak menjadi langganan banjir. 14. Salah satu faktor penyebab banjir di kelurahan Gebang sari adalah kebiasaan membuang sampah sembarang? Tidak, faktor banjir di kelurahan Gebang sari adalah air rob kiriman dari wilayah Telogosari, curah hujan yang tinggi dan kurangnya daerah resapan air. Untuk masalah sampah, kelurahan Gebang Sari sendiri memiliki program Pilah Sampah, yaitu program untuk pemilahan sampah dan pengelolaan sampah agar tidak mencemari lingkungan. Program pemilahan sampah ini rutin dilakukan oleh ibu- ibu PKK, dan dari pemerintah juga melakukan program ini dua kali dalam satu tahun. 15. Adakah kegiatan gotong royong? Kegiatan gotong royong jarang dilakukan di kelurahan Gebang Sari, karena pada dasarnya kelurahan Gebang Sari ini adalah wilayah perumahan dan warganya pun sebagian besar adalah pensiunan/ priyayi, mereka lebih bersifat individual sehingga kurang adanya interaksi antar warga dan sulit diajak gotong royong. 16. Gerakan membasmi jentik nyamuk Gerakan membasmi jentik nyamuk dilakukan dengan 3M (Menutup, Menguras, dan Mengubur). Untuk pembasmian jentik nyamuk dengan cara foging tidak dilakukan di Kelurahan Gebang Sari, karena syarat dilakukan foging adalah adanya 3 kali kasus DBD dalam sebulan, sedangkan kasus DBD di kelurahan Gebang Sari ini tergolongan ringan dan belum ditemukan korban jiwa karena kasus DBD ini. Selain itu nyamuk pembawa Demam Berdarah Dengue (DBD) akan bertelur dan berkembang biak hanya pada air yang bersih, sehingga air genangan akibat banjir tidak terdapat jentik nyamuk, dan warga sendiri menolak dilakukannya foging karena justru akan membuat nyamuk tersebar dan membuat masalah baru. 17. Penduduk dengan masalah mental Terdapat beberapa penduduk di kelurahan Gebang Sari yang mengalami gangguan mental, namun tidak banyak. 18. Frekuensi terjadinya masalah kesehatan akibat banjir, seperti DBD, gatal-gatal, dan diare Frekuensi warga yang mengalami masalah kesehatan akibat banjir tergolong rendah. Masalah kesehatan yang sering muncul adalah gatal-gatal, hanya ada 1-2 anak yang mengalami diare, dan untuk DBD ada beberapa kasus, namun tidak fatal dan tidak ada yang sampai meninggal. Selain itu, warga terlebih anak-anak juga menderita batuk yang diakibatkan banjir. 19. Pelayanan kesehatan di kelurahan Gebang Sari Pelayanan kesehatan di kelurahan Gebang Sari bagus. Sudah ada beberapa posyandu, yang memberikan pelayanan kesehatan yang bagus pula. Sosialisasi mengenai kesehatan juga sering dilakukan. Selain itu, juga diadakan bhakti sosial dan pengobatan dan penyediaan obat gratis untuk mempermudah warga Gebang Sari dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. 20. Rencana pembuatan Infrastruktur Untuk rencana pembuatan ataupun pengembangan infrastruktur, pihak Kelurahan Gebang Sari hanya bisa menunggu hasil dari Pemerintah Kota Semarang. Karena hal tersebut merupakan program dari Pemerintah kota Semarang. 21. Penanaman pohon Penyuluhan tentang pentingnya penghijauan sudah dilakukan, salah satunya melalui PKK. Namun kelurahan Gebang Sari masih saja menjadi daerah langganan banjir, karena memang di wilayah tersebut tidak atau kurang adanya daerah resapan air. 22. Ketinggian air saat banjir, dan kapan surutnya? Ketinggian banjir maksimal 40 cm dalam 2 minggu, dan meskipun telah surut menjadi 15 cm banjir masih menggenang hingga 2 bulan hingga semua air surut total. 23. Penurunan tanah Penurunan tanah untuk semua daerah di Semarang, termasuk kelurahan Gebang Sari adalah 5 cm tiap tahunnya. 24. Penggerukan sungai Program Penggerukan sungai baru direncanakan oleh pemerintah kota Semarang. Rencananya penggerukan sungai ini akan dilakukan 1 tahun sekali. 25. Penggunaan pompa air Pompa air berfungsi hanya untuk meminimkan dampak banjir yang muncul. Dikarenakan banjir di kelurahan Gebang sari ini adalah banjir kiriman dari daerah Telogosari yang meluap kemudian mengalir melalui sungai- sungai. Apabila semua sungai sudah penuh, meskipun air sudah dipompa, pada akhirnya juga akan kembali lagi karena sistemnya melinkar (sirkular).