Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

geopolitik

OLEH : KELOMPOK 9
NAMA : FAJRIAH MUBARAK
ICA VERONIKA MAHA
SONDIANA RUMONDANG
SRI SEPTIAN

DOSEN PEMBIMBING : RONALD FRANSYAIGU, S.pd.,M.pd

UNIVERSITAS SAMUDRA
2016/2017
KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur kami sampaikan dan hanya milik Allah SWT. Karena dengan
rahmat dan karunia-NYA lah kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini, serta shalawat dan
salam kami minta kepada Allah SWT semoga di hadiahkan kepada nabi junjungan kita
Muhammad SAW yang menjadi suritauladan bagi kita semua. Semoga dengan selalu
bersalawat kepadanya kita nanti mendapat syafaatnya di padang ma’syar kelak amin-amin
YaRabbal’alamin.

Selanjutnya kami pemakalah mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang


telah memberikan pemahaman dan tuntutan kapada kami sebagai pamakalah serta waktu
yang telah di tentukan untuk menyelesaikan tugas dari makalah kami ini. Mudah-mudahan
makalah ini bermanfaat bagi kami yang merangkainya dan bagi kita semuanya dalam
melakukan perkuliahan kita ini.

Akhir kata, kami menyadari masih banyak terjadi kesalahan dalam penyusunan dan
perangkaian makalah ini, maka dari pada itu, kami mengharapkan kritikan dan saran yang
konstruktif dan inovatif demi meraih yang lebih baik dari apa yang kami sajikan ini dan
perbaikan untuk masa yang akan mendatang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI. ii
BAB 1. 1
PENDAHULUAN.. 1
BAB 2. 3
PEMBAHASAN.. 3
2.1 Pengertian Geopolitik Indonesia. 3
2.2 Unsur dan Peranan Geopolitik. 4
2.3 Pandangan Para Pemikir Politik. 4
2.4 Konsep Wilayah Sebagai Ruang Hidup. 6
2.5 Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia. 7
2.5.1 Kedudukan Wawasan Nusantara. 9
2.5.2 Peranan Wawasan Nusantara. 10
2.5.3 Wajah Wawasan Nusantara. 10
2.6 Contoh dari Permasalahan geopolitik Indonesia. 14
BAB 3. 17
PENUTUP. 17
DAFTAR PUSTAKA.. 19
BAB 1

PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Negara bagaikan suatu organisme. Ia tidak bisa hidup sendiri. Keberlangsungan hidupnya
ikut dipengaruhi juga oleh negara-negara lain, terutama negara-negara tetangganya atau
negara yang berada dalam satu kawasan dengannya. Untuk itulah diperlukan satu sistem
perpolitikan yang mengatur hubungan antar negara-negara yang letaknya berdekatan di atas
permukaan planet Bumi ini. Sistem politik tersebut dinamakan ‘Geopolitik’, yang mutlak
dimiliki dan diterapkan oleh setiap negara dalam melakukan interaksi dengan sesama negara
di sekitarnya. Tak terkecuali Indonesia. Indonesia pun harus memiliki sistem geopolitik yang
cocok diterapkan dengan kondisi kepulauannya yang unik dan letak geografis negara
Indonesia di atas permukaan planet Bumi ini.

Geopolitik Indonesia tiada lain adalah Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara tidak
mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan Cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan
UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan
bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan
nasional. Wawasan nusantara juga sering dimaknai sebagai cara pandang, cara memahami,
cara menghayati, cara bertindak, berfikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai
hasil interaksi proses psikologis, sosiokultural dengan aspek-aspek Astagatra.

 Rumusan Masalah
 Apakan Pengertian dari Geopolitik Indonesia?
 Apa sajakah Unsur dan Peranan Geopolitik?
 Bagaimanakah pandangan para pemikir politik tentang Geopolitik?
 Bagaimana konsep wilayah sebagai ruang hidup ?
 Bagaimana hubungan Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia?
 Bagaimanakah contoh dari permasalahan Geopolitik di Indonesia?
 Tujuan
 Mengetahui dari Pengertian Geopolitik Indonesia.
 Mengetahui tentang apa saja unsur dan peranan Geopolitik.
 Mengetahui dan dapat memahami pemikiran dari para toloh tentanng
Geopolitik.

 Mengetahui dan memahami tentang konsep wilayah sebagai ruang hidup.


 Mengetahui dan memahami tentang hubungan wawasan Nusantara sebagai
Geopolitik Indonesia.

 Mengetahui dari contoh permasalahan Geopolitik Indonesia


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geopolitik Indonesia

Geopolitik, dari bahasa Yunani Geo (bumi) dan Politik (politik), secara luas merujuk pada
hubungan antara politik dan teritori dalam skala lokal atau internasional. Geopolitik
mencakup praktik analisis, prasyarat, perkiraan, dan pemakaian kekuatan politik terhadap
suatu wilayah. Secara spesifik, geopolitik merupakan metode analisis kebijakan luar
negeri yang berupaya memahami, menjelaskan, dan memperkirakan perilaku politik
internasional dalam variabel geografi.
Geopolitik dan geostrategi merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua abad
terakhir ini. Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah berbangsa
membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian di kenal dengan Negara.
Dalam perkembangannya pengertian Negara tidak saja di arikan sebagai wilayah, tetapi di
artikan lebih luas, yaitu sebagai intitusi. Prasarat Negara sebagai initusi menurut Prof. DR.
Sri Soemantri (Dikti, 2001 : 36) secara minimal meliputi unsur wilayah, rakyat, dan
pemerintah yang berkuasa. Unsur rakyat suatu Negara di samping warga Negara juga
meliputi bukan warga Negara. Agar Negara mencapai tujuan nasioal aman dan sejahtera
(Pembukaan UUD’45 Alinea IV) perlu pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan yang
dimaksud agar warga Negara Indonesia tahu tentang hak dan kewajiban, serta mampu berdiri
dan tetap menjaga jati dirinya di tengah arus globalisasi.
Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat
masalah/hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks teritorial
di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup
wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional, internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi
atau lokal.
Dari beberapa pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi.
Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu
sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional. Geopolitik mengkaji makna
strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya
alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu keadaan geografis,
politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur
kebijaksanaan.

2.2 Unsur dan Peranan Geopolitik

Peranan-Peranan Geopolitik.
1. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang tersedia.
2. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam.
3. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri.
4. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan.
5. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori
negara sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya.
6. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara.
Unsur utama Geopolitik
1. Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa ruang merupakan
wadah dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula teori kombinasi ruang dan
kekuatan.
2. Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara).
3. Konsepsi politik kekuatan yag terkait dengan kepentingan nasional.
4. Konsepsi keamanan negara dan bangsa sama dengan konsep ketahanan nasional.

2.3 Pandangan Para Pemikir Politik

Semula geopolitik adalah ilmu bumi politik yang membahas masalah politik dalam suatu
negara, namun berkembang menjadi ajaran yang melegitimasikan Hukum Ekspansi suatu
negara. Hal ini tidak terlepas dari para penulis :

1. Friedrich Ratzel (1844-1904)


Teori Ruang : bangsa yang berbudaya tinggi akan membutuhkan ruang hidup yang makin
meluas, karena kebutuhan sumber daya yang tinggi dan akhirnya mendesak wilayah bangsa
yang “primitif”.

2. Rudolf Kjellen (1864 – 1922)


Teori Kekuatan : behwa negara adalah satuan politik yang menyeluruh serta sebagai satuan
biologis yang memiliki intelektualitas. Dengan kekuatan yang dimiliki ia mampu
mengeksploitasi negara “primitif” agar negaranya dapat ber-swasembada. (Darwinisme
Sosial).

3. Karl Haushover (1869 – 1946)


Teori Pan Regional, empat kawasan benua : untuk menjadi jaya, bangsa harus mampu
menguasai benua- benua di dunia yang dibagi atas empat kawasan benua dan masing- masing
dimpimpin satu bangsa (Pan Amerika, Asia Timur, Rusia India, Eropa Afrika).

4. Sir Halford Mackinder (1861-1947)


Teori Daerah Jantung (wawasan benua) : bila ingin menguasai dunia, suatu bangsa harus
menguasai daerah jantung dan untuk itu diperlukan kekuatan darat yang memadai. Daerah
jantung terdiri dari : Rusia, Siberia, Sebagian Mongolia, Daerah bulan sabit dalam (eropa
barat, eropa selatan, timur tengah, asia selatan, asia timur) dan Bulan sabit luar (afrika,
australia, amerika, benua baru)

5. Sir Walter Raleigh (1554-1618) dan Alfred T. Mahan (1840-1914)


Teori Kekuatan Maritim: ”Siapa yang menguasai laut akan menguasai perdagangan/kekayaan
dunia dan akhirnya akan menguasai dunia. Oleh karena itu ia harus memiliki armada laut
yang kuat. Laut untuk kehidupan dan sumber daya banyak di laut, oleh karena itu harus
dibangun armada laut yang kuat untuk menjaganya.

6. Giulio Douhet (1869-1930) dan William Mitchel (1989-1936)


Bahwa kekuatan udara mampu beroperasi hingga garis belakang lawan serta kemenangan
akhir ditentukan oleh kekuatan udara.
2.4 Konsep Wilayah Sebagai Ruang Hidup

Wilayah didefinisikan sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur terkait padanya, yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan pada aspek
administratif dan atau aspek fungsional (Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 2000 tentang
Tingkat Ketelitian Peta untuk Penataan Ruang Wilayah Presiden Republik Indonesia).

Sedangkan definisi lain mengatakan bahwa wilayah adalah sebuah daerah yang dikuasai
atau menjadi teritorial dari sebuah kedaulatan. Pada masa lampau, seringkali sebuah wilayah
dikelilingi oleh batas-batas kondisi fisik alam, misalnya sungai, gunung, atau laut. Sedangkan
setelah masa kolonialisme, batas-batas tersebut dibuat oleh negara yang menduduki daerah
tersebut, dan berikutnya dengan adanya negara bangsa, istilah yang lebih umum digunakan
adalah batas nasional.

Adapun ruang mengandung pengertian sebagai “wadah yang meliputi ruang daratan,
ruang lautan dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan mahluk
lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya”. Ruang itu
terbatas dan jumlahnya relatif tetap. Sedangkan aktivitas manusia dan pesatnya
perkembangan penduduk memerlukan ketersediaan ruang untuk beraktivitas senantiasa
berkembang setiap hari. Hal ini mengakibatkan kebutuhan akan ruang semakin tinggi.

Ruang merupakan sumber daya alam yang harus dikelola bagi sebesar-besar kemakmuran
rakyat sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 yang menegaskan
bahwa “bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan digunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat“. Dalam konteks ini ruang
harus dilindungi dan dikelola secara terkoordinasi, terpadu, dan berkelanjutan.
Indonesia yang terletak di benua Asia bagian Tenggara (Asia Tenggara) pada koordinat 6°LU
– 11°08’LS dan dari 95°’BB – 141°45’BT, melintang di antara benua Asia dan
Australia/Oseania serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia (terbentang sepanjang
3.977 mil). Karena letaknya yang berada di antara dua benua, dan dua samudra, ia disebut
juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara). Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di
dunia, dengan jumlah pulau sebanyak 18.110 buah pulau besar dan kecil, 6000 pulau di
antaranya tidak berpenghuni, menyebar di sekitar khatulistiwa, yang memberikan cuaca
tropis.

Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Pulau
terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana setengah populasi Indonesia hidup.
Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa dengan luas 132.107 km², Sumatra dengan
luas 473.606 km², Kalimantan dengan luas 539.460 km², Sulawesi dengan luas 189.216 km²,
dan Papua dengan luas 421.981 km². Batas wilayah Indonesia searah penjuru mata angin,
yaitu:

 Utara: Negara Malaysia, Singapura, Filipina, dan Laut China Selatan


 Selatan: Negara Australia, Timor Leste, dan Samudera Hindia
 Barat: Samudera Hindia
 Timur: Negara Papua Nugini, Timor Leste, dan Samudera Pasifik

Lokasi Indonesia juga terletak di lempeng tektonik, yang berarti Indonesia rawan terkena
gempa bumi dan dapat menimbulkan tsunami. Indonesia juga banyak memiliki gunung
berapi, salah satu yang sangat terkenal adalah gunung Krakatau, terletak di selat Sunda antara
pulau Sumatra dan Jawa.

Beberapa contoh kasus perbatasan yang berakhir pada lepasnya sebagian wilayah NKRI.
Pulau Sipadan dan Ligitan dari wilayah Republik Indonesia setelah dibawa ke Mahkamah
Internasional akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Perselisihan antara Indonesia
dan Malaysia mengenai sengketa pulau Ambalat, yang menyebabkan ketegangan diplomatik,
militer serta sosial masyarakat dalam bentuk demonstrasi, dan lainnya menjadi kasus
berikutnya. Selanjutnya kasus Aceh dan Papua yang saat ini belum selesai secara tuntas. Bisa
jadi kasus-kasus serupa akan terus terjadi, jika pemerintah tidak mengantisipasi sejak dini.

2.5 Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia

Cara pandang suatu bangsa memandang tanah air dan beserta lingkungannya
menghasilkan wawasan nasional. Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi pandangan atau
visi bangsa dalam menuju tuannya. Namun tidak semua bangsa memiliki wawasan nasional
Inggris adalah salah satu contoh bangsa yang memiliki wawasan nasional yang berbunyi”
Britain rules the waves”. Ini berarti tanah inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga
lautnya. Adapun bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional yaitu wawasan nusantara.

Secara konsepsional wawasan nusantara (Wasantara) merupakan wawasan nasionalnya


bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia yang selanjtnya disebut
Wawasan Nusantara itu merupakan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan
Republik Indonesia.

Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia naka wilayah Indonesia yang terdiri dari
daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum) yang satu atau
utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangunatas
pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan kepada konstelasi
lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilakan konsepsi wawasan Nusantara. Jadi
wawasan nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.

Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari kata
wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi. Selanjutnya
muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat. Wawasan artinya
pandangan, tujuan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang, cara
melihat.

Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan.
Antara artinya menunjukkan letak anatara dua unsur. Nusantara artinya kesatuan kepulauan
yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia dan dua samudera, yaitu
Samudera Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan
sebagai pengganti nama Indonesia.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
Atau cara pandang dan sikap bangsa Indonesia menganai diri dan lingkungannya, dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayahh dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai visi bangsa. Visi adalah keadaan atau
rumusan umum mngenai keadaan yang dinginkan. Wawasan nasional merupakan visi bangsa
yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuaidengan konsep
wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh
pula.

Geopolitik Indonesia dinamakan wawasan nusantara, yang secara umum didefinisikan


sebagai cara pandang dan sikap bangsa Indonesia tentang dirinya yang bhineka, serta
lingkungan geografinya yang berwuud negara kepulauan berdasarkan pancasila dan UUD
1945. Adapun tujuannya adalah untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan segenap aspek
kehidupan nasional, dan turut serta smenciptakan ketertiban dan perdamaian dunia. Kesemua
itu dalam rangka mencapai Tujuan Nasional.

Oleh karena itu, hakikat tujuan Wawasan Nusantara adalah kesatuan dan persatuan dalam
kebhinekaan, yang mengandung arti sebagai berikut :
1. Penjabaran tujuan nasional yang telah diselaraskan dengan kondisi, posisi dan potensi
geografi, serta kebhinekaan budaya.
2. Pedoman dan pola tindak serta pola pikir kebiaksanaan nasional.
3. Hakekat Wawasan Nusantara dasar persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.
merdeka yang lebih populer disebut tanah air atau juga “tumpah darah” Indonesia.

2.6 Contoh dari Permasalahan geopolitik Indonesia

 Perairan Ambalat di Laut Sulawesi

Masalah antara Indonesia dan Malaysia seputar blok Ambalat mengemuka ketika terbetik
kabar bahwa pemerintah Malaysia melalui perusahaan minyak nasionalnya, Petronas,
memberikan konsesi minyak (production sharing contract) kepada perusahaan minyak Shell,
atas cadangan minyak yang terletak di Laut Sulawesi (perairan sebelah timur Kalimantan).
Pemerintah Indonesia mengajukan protes atas hal ini karena merasa bahwa wilayah itu berada
dalam kedaulatan negara Indonesia.

Sebenarnya klaim Malaysia terhadap cadangan minyak di wilayah itu sudah diprotes
Indonesia sejak tahun 1980, menyusul diterbitkannya peta wilayah Malaysia pada tahun
1979. Peta tersebut mengklaim wilayah di Laut Sulawesi sebagai milik Malaysia dengan
didasarkan pada kepemilikan negara itu atas pulau Sipadan dan Ligitan. Malaysia
beranggapan bahwa dengan dimasukkannya Sipadan dan Ligitan sebagai wilayah kedaulatan
Malaysia, secara otomatis perairan di Laut Sulawesi tersebut masuk dalam garis wilayahnya.
Indonesia menolak klaim demikian dengan alasan bahwa klaim tersebut bertentangan dengan
hukum internasional.Untuk memperjelas pokok permasalahan mengenai sengketa wilayah
ini, kutipan dari tulisan Melda Kamil Ariadno, Pengajar Hukum Laut Fakultas Hukum UI,
Ketua Lembaga Pengkajian Hukum Internasional (LPHI) FHUI, yang dimuat di Kompas, 8
Maret 2005, dapat membantu.

 Aksi dan Reaksi Yang Ditimbulkan

Walaupun pemerintah Indonesia dan Malaysia berulang kali menegaskan bahwa


penyelesaian dengan cara kekerasan bukanlah pilihan yang mau diambil, dan kedua pihak
akan mengedepankan dialog melalui jalur-jalur diplomasi, masalah ini berkembang menjadi
perdebatan seru karena kedua pihak sama-sama kukuh pada pendiriannya. Malaysia melalui
Perdana Menteri Abdullah Badawi dan Menlu Syeh Hamid Albar menegaskan bahwa
pihaknya tidak salah dalam melakukan uniteralisasi peta 1979, dan bahwa konsesi yang
diberikan Petronas kepada Shell di perairan Laut Sulawesi berada di wilayah teritorial
Malaysia. Sementara pemerintah Indonesia melalui pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan
Deplu, TNI, maupun presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menegaskan bahwa Indonesia
tidak akan melepaskan wilayah itu karena wilayah itu merupakan kedaulatan penuh
Indonesia. Tentang hal itu jurubicara TNI AL, Laksamana Pertama Abdul Malik Yusuf
mengatakan kepada Asia Times, “We will not let an inch of our land or a drop of our ocean
fall into the hands of foreigners.”

Di Indonesia masalah ini kemudian menjadi santapan media massa dan memancing reaksi
keras dari berbagai kalangan masyarakat. Sentimen anti-Malaysia dengan slogan “Ganyang
Malaysia” pun lalu berkumandang. Kedutaan Besar dan Konsulat-konsulat Malaysia tiba-tiba
disibukkan dengan aksi unjuk rasa berbagai elemen masyarakat yang mengecam sikap
Malaysia itu. Di beberapa daerah aksi tersebut diwarnai dengan pembakaran bendera
Malaysia dan penggalangan sukarelawan “Front Ganyang Malaysia.” Pihak DPR-RI pun
bersuara keras meminta pemerintah bertindak tegas atas pelanggaran terhadap wilayah
kedaulatan RI di Laut Sulawesi. Di wilayah yang dipersengketakan pun ketegangan-
ketegangan terjadi antara tentara Malaysia dengan TNI. TNI menggelar pasukan dan kapal-
kapal perangnya di wilayah tersebut, yang dikatakan untuk mengimbangi kapal-kapal perang
Malaysia yang sudah lebih dulu ada di sana. Bahkan di Pulau Sebatik, yang berbatasan darat
dengan Malaysia, TNI dan Tentara Diraja Malaysia saling mengarahkan moncong senjatanya,
dan konon saling ejek pun kerap terjadi. Kapal-kapal perang Malaysia diberitakan
mengganggu pembangunan mercusuar di atol Karang Unarang, bahkan sempat menangkap
dan menyiksa seorang pekerjanya. Saling intimidasi antara kapal-kapal perang Malaysia dan
kapal-kapal TNI AL terjadi tiap hari. Yang paling parah terjadi pada tanggal 8 April 2005,
ketika KRI Tedong Naga saling serempet dengan KD Rencong di dekat Karang Unarang.

Insiden serempetan dua kapal perang itu kembali menghangatkan suasana, padahal
sebelumnya pada tanggal 22-23 Maret 2005, telah diadakan pertemuan teknis antara
perwakilan kedua negara untuk mencari solusi yang damai. Menlu Malaysia pun telah
diterima presiden, dan beberapa anggota DPR RI pun telah menemui PM Malaysia, untuk
membicarakan langkah-langkah diplomasi. Kedua pemerintahan juga sudah sepakat
melanjutkan dialog berkala setiap dua bulan.
BAB 3

PENUTUP

 Kesimpulan

Geopolitik mencakup praktik analisis, prasyarat, perkiraan, dan pemakaian kekuatan


politik terhadap suatu wilayah. Secara spesifik, geopolitik merupakan metode
analisis kebijakan luar negeri yang berupaya memahami, menjelaskan, dan memperkirakan
perilaku politik internasional dalam variabel geografi. Geopolitik mempunyai 4 unsur
pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara
geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.

Peranan-Peranan Geopolitik.
1. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang tersedia.
2. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam.
3. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri.
4. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan.
5. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori
negara sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya.
6. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara.

Unsur utama Geopolitik


1. Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa ruang merupakan
wadah dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula teori kombinasi ruang dan
kekuatan.
2. Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara).
3. Konsepsi politik kekuatan yag terkait dengan kepentingan nasional.
4. Konsepsi keamanan negara dan bangsa sama dengan konsep ketahanan nasional.

Indonesia yang terletak di benua Asia bagian Tenggara (Asia Tenggara) pada koordinat
6°LU – 11°08’LS dan dari 95°’BB – 141°45’BT, melintang di antara benua Asia dan
Australia/Oseania serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia (terbentang sepanjang
3.977 mil). Karena letaknya yang berada di antara dua benua, dan dua samudra, ia disebut
juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara). Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di
dunia, dengan jumlah pulau sebanyak 18.110 buah pulau besar dan kecil, 6000 pulau di
antaranya tidak berpenghuni, menyebar di sekitar khatulistiwa, yang memberikan cuaca
tropis.

Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Pulau
terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana setengah populasi Indonesia hidup.
Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa dengan luas 132.107 km², Sumatra dengan
luas 473.606 km², Kalimantan dengan luas 539.460 km², Sulawesi dengan luas 189.216 km²,
dan Papua dengan luas 421.981 km².
Batas wilayah Indonesia searah penjuru mata angin, yaitu:

 Utara: Negara Malaysia, Singapura, Filipina, dan Laut China Selatan


 Selatan: Negara Australia, Timor Leste, dan Samudera Hindia
 Barat: Samudera Hindia
 Timur: Negara Papua Nugini, Timor Leste, dan Samudera Pasifik

Cara pandang suatu bangsa memandang tanah air dan beserta lingkungannya
menghasilkan wawasan nasional. Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi pandangan atau
visi bangsa dalam menuju tuannya. Namun tidak semua bangsa memiliki wawasan nasional
Inggris adalah salah satu contoh bangsa yang memiliki wawasan nasional yang berbunyi”
Britain rules the waves”. Ini berarti tanah inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga
lautnya. Adapun bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional yaitu wawasan nusantara.

Oleh karena itu, hakikat tujuan Wawasan Nusantara adalah kesatuan dan persatuan dalam
kebhinekaan, yang mengandung arti sebagai berikut :

1. Penjabaran tujuan nasional yang telah diselaraskan dengan kondisi, posisi dan potensi
geografi, serta kebhinekaan budaya.
2. Pedoman dan pola tindak serta pola pikir kebiaksanaan nasional.
3. Hakekat Wawasan Nusantara dasar persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.
Salah satu contoh permasalahan Geopolitik Indonesia :

 Perebutan Perairan Ambalat di Laut Sulawesi

Pada 16 Februari 2005 Pemerintah Indonesia telah memprotes pemberian konsesi


minyak di Ambalat, Laut Sulawesi (wilayah Indonesia) kepada Shell, perusahaan
minyak Belanda oleh Pemerintah Malaysia melalui perusahaan minyak nasionalnya,
Petronas. Berita tersebut diklarifikasi oleh Departemen Luar Negeri RI (Deplu)
melalui siaran pers tanggal 25 Februari 2005, yang kemudian menimbulkan reaksi
keras dari berbagai lapisan masyarakat Indonesia. Suatu kejutan spontanitas kemudian
terjadi di mana-mana. Tanpa menunggu komando, masyarakat di berbagai kota
berdemonstrasi dan menghimpun sukarelawan untuk menghadapi Malaysia.
Kemarahan tersebut dipicu oleh berbagai perasaan kecewa terhadap sikap Malaysia
antara lain dalam masalah TKI dan terlepasnya pulau Sipadan – Ligitan dari
kekuasaan RI bulan Desember 2002.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik
Basrie, Chaidir Drs., M.Si. 1995. Wawasan Nusantara, Wawasan Nasional Indonesia.
Serpong: Lembaga Ilmu Humaniora ITI.

Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Ditjen Dikti, 2001. Kapita Selekta Pendidikan Kewarganegaraan (untuk Mahasiswa) bag I &
II . Jakarta: Ditjen Dikti Depnas.
———, 2002. Modul Acuan Proses Pembelajaran MPK Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: Ditjen Dikti.
frenndw.files.wordpress.com/2011/03/geopolitik-kelompok-41.ppt
h4riyono.multiply.com/…/Kajian_Geopolitik_dan_Geostrateg… – Filipina

http://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik_di_Indonesia

https://www.academia.edu/5452449/Makalah_GEOPOLITIK_INDONESIA

https://www.academia.edu/5453120/Mengenal_Geopolitik_Indonesia_dan_Wawasan_Nusant
ara

Anda mungkin juga menyukai