Anda di halaman 1dari 8

I.

Pengantar

Bahasa indonesia yang baik dan benar adalah bahasa yang digunakan bedasarkan aturan
atau kaidah yang berlaku. Bahasa yang baik belum tentu benar, begitu pula sebaliknya, bahasa
yang benar belum tentu baik. Konsep bahasa yang baik dan benar sering dijumpai pada
kehidupan sehari-hari. Konsep bahasa yang benar perlu diterapkan dalam kehidupan, terutama
bidang pendidikan. Hal ini tidak terlepas dari buku paket atau buku teks yang digunakkan
sebagai pegangan dalam pelajaran. Bahasa pada buku tersebut harus baik dan benar.

Saat ini buku teks pelajaran berkembang dengan cepat. Banyak buku yang tersebar di
masyarkat khusus nya di lingkungan pendidikan. Besarnya peluang usaha dalam meraup
keuntungan menjadikan penulis dan penerbit berlomba-lomba mengakibatkan banyak pihak
memanfaatkan peluang ini. Hal ini semakin memperbanyak buku yang beredar di masyarakat.

II. Ringkasan

Jurnal I

Nama Jurnal : Bahasa Indonesia Dalam Buku Ajar


Volume :-
Tahun Terbit :-
Edisi :-
Jumlah Artikel : 7 Halaman
Salah satu fungsi bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa negara adalah
sebagai bahasa pengantar pada semua jenis dan jenjang pendidikan, dengan catatan tambahan
tentang dijadikannya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar
sampai Perguruan Tinggi. Sehubungan dengan fungsi bahasa Indonesia tersebut, pemerintah
Indonesia menempatkan pelajaran Bahasa Indonesia pada tataran atas di samping pelajaran
lainnya. Secara konseptual, kedudukan dan fungsi bahasa ini telah dirumuskan secara jelas.
Bahkan, tujuan pendidikan dan pengajaran Bahasa Indonesia juga telah dirinci sedetail-detailnya,
yakni :

a) tercapainya pemakaian bahasa baku yang cermat, tepat, dan efisien dalam komunikasi,
yaitu pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar,
b) tercapainya pemilikan keterampilan yang baik dalam menggunakan bahasa Indonesia
sebagai alat komunikasi dan pengetahuan yang sahih, dan
c) tercapainya sikap positif terhadap bahasa Indonesia, yaitu sikap yang erat kaitannya
dengan rasa tanggung jawab, yang tampak dari perilaku sehari-hari.

Untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran tersebut diperlukan adanya sarana dan
prasarana. Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran tersangkut antara lain faktor guru yang
mengajar, murid yang belajar, bahan pelajaran (buku ajar), dan metode pengajaran. Semua faktor
tersebut berperan dalam mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran, dan berhubung-hubungan.
Oleh karena itu, usaha memajukan pendidikan dan pengajaran tidak boleh tidak, harus
memperhatikan faktor-faktor tersebut dalam kaitan keseluruhannya. Sumber daya pendidikan
dan pengajaran yang berkaitan dengan sarana dan prasarana adalah buku pelajaran (buku ajar).
Buku pelajaran yang digunakan dalam pendidikan jalur pendidikan sekolah disusun berdasarkan
pedoman yang ditetapkan oleh Pemerintah. Salah satunya adalah penggunaan bahasa Indonesia
sebagai bahasa pengantarnya.

Jika konsep yang tertuang dalam UUSPN tersebut mempunyai arti yang besar dalam
menyukseskan pembangunan nasional di bidang pendidikan, maka tentu kualitas bahasa
Indonesia yang mengemban misi pembangunan itu harus ditingkatkan sehingga pesan yang
disampaikan dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Oleh karena bahasa Indonesia
merupakan bahasa pengantar dalam buku ajar, maka bahasa yang digunakan hendaknya mampu
membantu pembaca untuk lebih mudah memahami isi yang ada di dalam buku ajar. Salah satu
cara yang dapat dilakukan untuk membantu pembaca memahami isi yang ada dalam buku ajar
tersebut adalah dengan cara menggunakan bahasa baku.

Sejauh ini, belum kita ketahui kualitas pemakaian bahasa Indonesia pada buku ajar,
dalam mengkomunikasikan ide-ide atau pesan-pesan sehingga informasi itu sampai seperti apa
yang dimaksudkan oleh penulisnya. Oleh karena itu, kualitas bahasa Indonesia pada buku ajar
dalam rangka mengkomunikasikan ide-ide, konsepkonsep, ataupun gagasan-gagasan perlu
dioptimalkan.
Hal ini diperjelas dengan pernyataan yang menyatakan bahwa proses perubahan atau
kemajuan dalam berbagai bidang terjadi melalui komunikasi. Terkait dengan itulah, maka
kualitas bahasa Indonesia dalam buku ajar perlu dimaksimalkan, yang salah satu caranya dapat
dilakukan dengan meningkatkan kualitas bahasa Indonesia dari segi bahasa baku. Bahasa
Indonesia baku dalam buku ajar ditandai antara lain oleh adanya kesepadanan dan kesatuan
kalimat, pemakaian konjungsi yang tepat, dan kepaduan (koherensi) kalimat.

Jurnal II

Nama Jurnal : Dimensi-Dimensi Kontekstual Di Dalam Penulisan Buku Teks Pelajaran


Bahasa Indonesia
Volume : 13
Tahun Terbit : 2006
Edisi : No. 2
Jumlah Artikel : 14 Halaman
Upaya-upaya peningkatan mutu pendidikan melalui perbaikan mutu proses pernbelajaran
(di ruang kelas, di laboratoriurn, di lapangan, dan sebagainya) merupakan inovasi pendidikan
yang harus tenis dilakukan. Salah satu inovasi adalah mengubah paradigma pembelajaran dan
pernbelajaran yang terpusat pada guru kepada pembelajaran yang terpusat pada siswa.
Pendekatan pembelajaran yang berbasis mengajar diubah ke dalam bentuk pernbelajaran berbasis
belajar. Ciri utama pembelajaran berbasis belajar adalah terbangunnya kemandirian siswa untuk
membangun pengetahuan di dalam benaknya sendiri dan berbagai variasi infonnasi melalui suatu
interaksi dalam proses pembclajaran.
Selain guru yang harus membantu siswa untuk membangun pengetahuannya, diperlukan
sarana belajar yang efektif. Salah satu sarana yang paling penting adalah penyediaan buku
pelajaran sebagai rujukan yang baik dan benar bagi siswa. Penyertaan buku ini sangat penting
karena buku teks pelajaran rnerupakan salah sain sarana yang signifikan dalarn menunjang
proses kegiatan pembelajaran. Buku teks pelajaran yang dirnaksud adalah buku yang menjadi
pegangan siswa, baik siswa pada jenjang Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Sekolah Luar Biasa,
Maupun perguruan tinggi.
Buku teks pelajaran yang ada di lapangan, ditinjau dan jumlah, jenis, maupun kualitasnya
sangat bervariasi. Sementara itu, buku teks pelajaran, pada umurnnya menjadi rujukan utama
dalarn proses pembelajaran. Guru di lapangan seringkali tidak merujuk pada kurikulurn dalam
perencanaan dan implementasi pembelajarannya, tetapi menijuk pada buku teks pelajaran yang
digunakan.
Dengan dernikian, bukti teks pelajaran haruslah disusun sebaik dan sebenar mungkin,
terutama dalarn kaitannya dengan konsep dan aplikasi konsep, agar tidak menjadi sumber
pembodohan, melainkan menadi sumber pencerdasan anak didik.
Pertama, buku pelajaran adalah buku pegangan bagi siswa pada tingkat pendidikan
formal dan digunakan sebagai media pembelajaran yang berkaitan dengan materi pelajaran
tertentu (seperti Bahasa Indonesia).
Kedua, buku semacam itu menempati posisi yang sangat penting sebagai gudang
pengetahuan tentang berbagai aspek kehidupan, memiliki peran yang bermakna dalam prestasi
belajar siswa, dan merupakan sumber referensi bagi guru.
Ketiga, buku itu harus mengandung landasan untuk sudut pandang yang jelas dan
kontemporer, bahan-bahan yang memadai, sistematis dan bertahap disusun, disajikan melalui
metode dan sarana yang mampu merangsang siswa untuk membaca buku dengan penuh minat,
memiliki kedalaman yang cukup memberikan mereka bantuan dalam menyelesaikan akademik
masalah, dan memungkinkan mereka untuk memiliki kesempatan untuk merenungkan apa yang
telah mereka pelajari, dan juga instrumen evaluasi yang memungkinkan mereka untuk
mengetahui kompetensi yang telah mereka capai.
Keempat, kurikulum hanya berisi informasi tentang kompetensi utama yang harus dicapai
dan kurikulum ini masih harus ditafsirkan, diklarifikasi, dipecah, diselesaikan, diperkaya, dan
disatukan melalui buku pelajaran.
Kelima, siswa, guru, bahan ajar, cara mempresentasikannya, dan latihan adalah
komponen penting dari pembelajaran untuk diakomodasi dalam buku pelajaran.
Keenam, pengajaran kontekstual menggunakan strategi yang berorientasi pada upaya
membantu dan menginspirasi siswa dengan mengaitkan standar kompetensi dengan situasi dunia
nyata.
Ketujuh, prinsip dasar dari pendekatan pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran
berbasis masalah, pembelajaran berbasis konteks, pembelajaran berbasis perbedaan,
pembelajaran berdasarkan individu, pembelajaran berdasarkan kelompok, dan pembelajaran
berdasarkan evaluasi otentik.
Kedelapan, strategi pengajaran kontekstual dapat diwujudkan dalam buku pelajaran
Bahasa Indonesia dengan menyediakan kegiatan seperti penyelidikan, eksplorasi, penyelidikan,
pembuatan model, konstruksi, dan refleksi.
Kesembilan, penerapan strategi semacam itu harus dalam bentuk konkret untuk
memungkinkan siswa membangun pengalaman baru yang efektif.

III. Keunggulan Penelitian


1. Kegayutan Antar Elemen
Pada jurnal yang pertmana lemen elemen yang disajikan mengenai kualitas pengunaan
bahasa indonesia yang baku dalam buku pelajaran yang digunakan. Unruk menganalisis hal
tersebut digunakan metode pencatatan dokumen, dan analisisnya dilakukan secara induktif.
Dalam analisis yang dilakukan terhadap 9 buku ajar (143 kalimat), ditemukan kesalahan
sebanyak 21 buah, yang meliputi: aspek kelengkapan kalimat sebanyak 4 buah (2,79 %), aspek
pemakaian konjungsi sebanyak 8 buah (5,59 %), dan aspek koherensi sebanyak 9 buah (6,29 %).
Sehingga sebagaimana jurnal ini menyimpulkan buku yang digunakan termasuk kategori sangat
baik.
Pada jurnal yang Kedua elemen yang dijelaskan lebih kepada dimensi-dimensi
kontekstual di dalam penulisan buku teks pelajaran bahasa Indonesia akan mengondisikan siswa
belajar mandiri berkenaan dengan kegiatan berbahasa dan bersastra. Tingkat ketergantungan
kepada orang lain dengan sendirinya akan menurun. Siswa pun akan merasakan betapa belajar
melalui buku teks pelajaran bahasa Indonesia menyenangkan. Arah belajar serta ketercapaian
kompetensi semakin jelas. Belajar berbahasa dan bersastra bukan lagi menjadi beban karena
adanya manfaat dan makna yang dapat diperoleh siswa. Karena belajar berbasis masalah, siswa
akan terdorong untuk belajar memecahkan masalah, balk secara individu maupun kelompok.
2. Originalitas Temuan
Pada jurnal pertama orisinalitas temuan berdarasarkan jurnal yang dipaparkan
keorisinalitas dari temuan dapat dikatakan merupakan pemecahan masalah yang terbarukan
berdasarkan rancangan metode yang digunakan sehingga dapat diketahui bahwa buku-buku yang
digunakan dalam pembelajaran bahasa indonesia dapat dikategorikan sebagai buku yang sangat
baik.
Pada jurnal yang kedua pemaparan dari yang disajikan lebih menegania teori dan konsep
yang dijelaskan secara deskriptif analisis sehingga dapat diasilkan kesimpulan yang diharapkan
melalui teori dan konsep yang dipaparkan dalam jurnal ini.
3. Kemutakhiran Masalah
Pada jurnal yang pertama kemutakhiran masalah yang dipaparkan dapat dikatakan
merupakan masalah yang terbaru karena pennting nya mengetahui kualitas dari buku ajar yang
digunakan dalam pendidikan sehingga perlu adanya tolak ukur untuk mengatahui buku yang baik
dan benar yang dapat digunakan dalam hal pendidikan.
Pada jurnal yang kedua masalah yang dipaparkan lebih menegenai teori dan konsep yang
di jelaskan tentang dimensi-dimensi konsteptual dalam penulisan buku teks bahasa indonesia
yang mana tujuan akhir dari pemaparan ini diharapkan agar lebih meningkatkan buku teks
pelajaran yang mampu merangsang siswa ntuk membangun pengetahuan (pengalaman) di dalak
benak diri siswa tersebut.
4. Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian
Pada jurnal yang pertama kohesi dan koherensi isi penelitian yang dapat dilihat dari
berdasarkan penelitian yang dilakuan terhadap buku buku yang dijadikan sampel untuk menjadi
tolak ukur buku yang digunakan dalam pembeajaran termasuk dalam kategori yang dapat kita
gunakan sebagai referensi dalam mempelajari bahasa indonesia.
Pada jurnal yang kedua isi dari jurnal inilebih mengutamakan pemaparan dari teori-teori
dan konsep yang dapat dilihat sehingga dapat diketahui persoalan yang dihadapi dan
penyelasaian nya tentang bagaimana mengembangkan buku teks pelajaran yang mampu
merangsang siswa untuk membangun pengetahuan (pengalaman) di dalam benaknya sendiri.
IV. Kelemahan Penelitian
1. Kegayutan Antar Elemen
Pada jurnal yang pertama sudah dapat cukup jelas namun dalam jurnal ini buku yang
digunakan sebagai subjek penelitian hana terbatasa pada hasil penyusunan buku ajar bagi dosen-
dosen perguruan tinggi di Universitas Cokroaminoto Palopo dari berbagai jurusan. Sehingga
tidak buku secara umum yang dapat digunakan belum dapat dinilai jelebihan dan kekurangan
nya.
Pada jurnal yang kedua kelemahan dari jurnal tersebut hanya banyak memeaprkan teori
dan konsep saja sehingga kita belum mengetahui bagaimana penerapan dan hasil akhir dari
penerapan yang dapat kita ketahui setelah pemaparan dari konsep serta penyelesaian masalah
yang diberikan.
2. Orisinalitas Temuan
Pada jurnal yang pertama orisinalitas temuan masalah dari jurnal ini belum dapat
diketahui karena pada jurnal ini tidak di jelaskan tahun berapa jurnal ini terbit sehingga kita tidak
dapat mengetahui apakah jurnal ini termasuk jurnal yang terbarukan ataupun sudaj da
pengembangan dari jurnal ini.
Pada jurnal yang kedua di tuliskan tahun penerbitan jurnal in yaitu pada tahun 2006
sehingga jurnal ini sudah dapat dikatakan jurnal lama karena telah berda dibawah 5 tahun dari
penenulisan kritik jurnal ini. Sehingga dapat kita mengetahui ada beberapa pengembangan dari
jurnal ini.
3. Kemutakhiran Masalah
Pada jurnal yang pertama masalah yang ditelitimerupakan masalah yang umum yang
dikeatahui namun belum bnayak penyelesaian yang diberikan. Dengan penelitian yang dilakukan
kita dapat menilai kurang lebihnya dari suatu buku yang digunakan.
Pada jurnal yang kedua masalah utama dari jurnal ini merupakan masalah yang sudah
umum namun dengan pemaparan dari teori dan konsep yang lebih dalam sehingga di dapati
kesimpulan yang ingin dicapa penulis berdasarkan jurnal yang ditulis.
4. Kohesi dan Koherensi isi Penelitian
Kohesi dan kohernsi dari kedua jurnal ini sudah sangat baik berdasarkan tata cara
penulisan serta pemaparan yang dijelaskan dapat dimengerti sesuai dengan tata penulisan yang
baik dan benar.
V. Implikasi Terhadap
1. Teori
Teori-teori yang dijelaskan dalam jurnal ini sudah cukup jelas ditandai dengan adanya
beberapa daftar pustaka yang digunakan dalam jurnal ini. Sumber teori yang diguanakan juga
merupakan sumber yang baik berdarkan buku referensi dan juga jurnal lain yang memiliki
keterkaitan dengan masalah yang dibahas pada jurnal tersebut.
2. Program Pembangunan di Indonesia
Penelitian tentang pentingnya membuat buku ajar yang baik dan benar serta dapat
meningkatkan minat siwa dalam menegembangkan pengetahuannya merupakan salah satu tujuan
yang ingin dicapai oleh bangsa indonesia. Dengan disusun nya buku yang baik dapat membantu
siswa lebih memahami materi yang disajikan dengan mudah.
3. Pembahasan dan Analisis
Pembahasan menenai pnejelasan dari masing-masing jurnal sudah lengkap dengan
membahasa satu persatu masalah yang diungkapkan dalam jurnal tersebut sehingga di dapati
analisis yang bak serta solusi yang didapat lebih maksial.
VI. Simpulan dan Saran
Buku bahasa indonesia yang baik dan benar sudah cukup banyak terdapat pada di
kalangan luas kita hanya perlu memahami lebih dalam tentang materi yang dibahas dalam buku
yang kita baca.
Saran dari penulis senantiasa menggunakan bahasa baku sehingga pesan yang
disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai