Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH LEVERAGE, FIRM SIZE, GROWTH OPPORTUNITY TERHADAP

PENGAMBILAN KEPUTUSAN HEDGING

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI)

Diajukan oleh :

Nama : Ayuningtyas Putri Saraswati

Nim: 1506205141

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2018

BAB I

1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perdagangan Internasional bukan merupakan suatu kegiatan yang baru pada Era

Globalisasi saat ini. Adanya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin

tinggi membuat masyrakat kian berbondong- bondong untuk melakukan kegiatan Perdagangan

Internasional. Perdagangan Internasional dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan transaksi antar

negara. Kegiatan Perdagangan Internasional ini dapat diketahui dengan melihat seberapa banyak

masyarakat yang telah melakukan transaksi dengan negara lain. Perdagangan Internasional

terjadi karena didorong beberapa faktor seperti adanyaperbedaan kemampuan penguasaan ilmu

pengetahuan, teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi, saling memenuhi kebutuhan

barang dan jasa dalam negeri, keinginan untuk memperoleh keuntungan dan meningkatkan

pendapatan negara, adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga memerlukan segmentasi

pasar baru untuk memasarkan produknya, adanya perbedaan seperti sumber daya alam, iklim,

tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan produksi,

adanya keterbatasan produksi, adanya kesamaan selera terhadap suatu barang. Menurut Madura

(2000). Perdagangan internasional adalah pendekatan yang konservatif yang bisa digunakan oleh

perusahaan untuk memperluas pasar ke luar negeri (dengan mengekspor) atau mendapatkan

bahan baku berharga murah (dengan mengimpor).

Banyaknya aktifitas perdagangan internasional akan menimbulkan adanya risiko yang

tinggi, Berkaitan dengan hal tersebut perusahaan perlu melakukan manajemen risiko.

Manajemen Risiko merupakan salah satu elemen yang sangat penting bagi perusahaan, karena

hal ini sangat berpengaruh pada pengelolaan risiko yang mungkin terjadi pada perusahaan.

2
Menurut Djojosoedarso (2003) manajemen risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen

dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan,

keluarga dan masyarakat. Risiko yang mengancam perusahaan yang melakukan transaksi antar

negara adalah risiko fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Penerapan sistem nilai tukar

mengambang di Indonesia juga menambah besar risiko fluktuasi tersebut (Guniarti, 2014).

Permintaan dan penawaran atas mata uang suatu negara berfluktuasi dari waktu ke waktu

dikarenakan perubahan selera produk domestik dan produk asing, perbedaan pertumbuhan dan

tingkat inflasi di berbagai negara, perubahan tingkat bunga, dan sebagainya (Salvatore, 2011).

Oleh karena itu, mengingat kemungkinan risiko yang akan terjadi memiliki pengaruh yang besar

terhadap perusahaan, maka dari itu perusahaan dapat melakukan manajemen risiko untuk

menghindari hal yang tidak diinginkan. Ada beberapa cara untuk menghadapi risiko nilai tukar,

seperti : lindung nilai alami, manajemen kas dan penyesuaian transaksi antar perusahaan, lindung

nilai pendanaan internasional serta lindung nilai mata uang asing melalui kontrak forward,

kontrak berjangka (future contract), opsi mata uang, dan swap mata uang (Van Horne, james C

and John M.Wachowicz, 2005). Tetapi tidak semua perusahaan yang terpengaruh risiko fluktuasi

mata uang asing melakukan tindakan lindung nilai.

Lindung nilai (hedging) adalah suatu strategi yang diciptakan untuk mengurangi

timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga, di samping tetap dimungkinkannya memperoleh

keuntungan dari investasi. Prinsip hedging adalah menutupi kerugian posisi aset awal dengan

keuntungan dari posisi instrumen hedging. Sebelum melakukann, hedging, hedger hanya

memegang sejumlah aset awal. Setelah melakukan hedging, hedger memegang sejumlah aset

awal dan instrumen hedging-nya disebut portofolio hedging (Sunaryo, 2009). Maka dari itu,

Perusahaan yang melakukan transaksi internasional akan merasakan manfaat dari melakukan

3
hedging dengan instrumen derivatif mata uang asing, diantaranya adalah mengurangi

kemungkinan kebangkrutan, mempermudah dalam mengajukan kredit kepada kreditor, dan

juga memungkinkan perusahaan mendapatkan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah

(Guniarti, 2014).

Ameer (2010) melakukan penelitian tentang Determinants of Corporate Hedging Practices

in Malaysia dengan motode Logistic Regression dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat hubungan positif growth options, foreign sales, size and dividends per share terhadap

hedging dengan instrument derivatif. Sedangkan kesempatan pertumbuhan perusahaan mempunyai

pengaruh negatif terhadap aktivitas hedging

Ahmad (2012) melakukan penelitian tentang factors for using derivatives: evidence from

malaysian non-financial companies dengan menggunakan metode Logistic Regression

menemukan hasil bahwa leverage, liquidity, size, managerial ownership berpengaruh negatif

sedangkan market-to-book value berpengaruh positif dengan penerapan hedging dengan

instrumen derivatif

Hardanto (2012) melakukan penelitian tentang analisis faktor yang mempengaruhi

penggunaan instrumen derivatif sebagai pengambilan keputusan hedging pada perusahaan

automotive and allied products periode 2006-2010, dengan menggunakan metode regresi logistik

menemukan hasil bahwa Debt Equity Ratio, Growth Opportunity, dan Firm Size berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan penggunaan hedging dengan instrumen derivatif.

sedangkan financial distress negatif dan tidak signifikan, dan Liquidity positif tidak signifikan

terhadap keputusan penggunaan hedging dengan instrumen derivatif.

Ahmad (2012) melakukan penelitian tentang factors for using derivatives: evidence from

malaysian non-financial companies dengan menggunakan metode

Logistic Regression menemukan hasil bahwa leverage, liquidity, size, managerial ownership
4
berpengaruh negatif sedangkan market-to-book value berpengaruh positif dengan penerapan

hedging dengan instrumen derivatif.

Mehmood and Mehmood (2014) menyatakan bahwa firm size dan leverage berpengaruh

positif terhadap keputusan hedging dengan derivatif, sedangkan growth opportunities dan

liquidity berpengaruh negatif.

Judge (2006) menemukan bahwa leverage, growth opportunities dan firm size

berpengaruh positif terhadap keputusan hedging dengan derivatif, sedangkan liquidity

berpengaruh negatif.

Penelitian ini mengunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI karena perusahaan

manufaktur yang telah go-public tentunya dalam mendapatkan bahan baku yang digunakan

untuk produksi tidak hanya dapat memperoleh bahan baku dari dalam negeri saja sehingga

kegiatan perdagangan internasional harus dilakukan dengan berbagai kemugkinan risiko yang

ada dalam melakukan kegiatan perdagangan internasional. Oleh karena itu, peneliti tertarik

melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Leverage, Firm Size, Growth Opportunity

Terhadap Pengambilan Keputusan Hedging (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di BEI)”.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana pengaruh Leverage terhdap pengambilan keputusan hedging ?

1.2.2 Bagaimana pengaruh Firm Size terhadap pengambilan keputusan hedging ?

1.2.3 Bagaimana pengaruh growth opportunity terhadap keputuasan hedging ?

1.3 Tujuan Penelitian

5
1.3.1 Untuk menanalisis bagaimana pengaruh leverage terhadap pengambilan

keputusan hedging

1.3.2 Untuk menganalisis bagaimana pengaruh firm size terhadap pengambilan

keputusan hedging

1.3.3 Untuk menganalisis bagaimana pengaruh growth opportunity terhadap

pengambilan keputusan hedging

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini tidak hanya sekedar berguna bagi peneliti tetapi berguna bagi

pihak yang terkait secara langsung maupun tidak langsung terhadap penelitian ini. Adapun

manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah:

1.4.1 Kegunaan Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi teoritis pada

manajemen keuangan internasional berupa bukti empiris tentang pengaruh

leverage, firm size, growth opportunity terhadap pengambilan keputusan hedging

1.4.2 Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi manajemen

perusahaan sejenis lainnya yaitu perusahaan ekspor lain nya tentang metode yang

lebih baik digunakan dalam menghadapi eksposur valuta asing.manufaktur lainnya

untuk pengambilan keputusan hedging dengan melihat beberapa hal seperti

leverage, firm sixe, growth opportunity.

Referensi

6
Djojosoedarso, S. 2003. Prinsip – prinsip Manajemen Risiko . Edisi Revisi.Jakarta: Salemba

Empat

Guniarti, F. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Hedging dengan Instrumen

Derivatif Valuta Asing (Studi Kasus pada Perusahaan Nonfinancial yang Terdaftar di BEI periode

2007-2009). Tesis. Progam Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Semarang.

Madura, Jeff, 2000, Manajemen Keuangan Internasional, Edisi Keempat (Diterjemahkan oleh

Emil Salim), Jakarta : Erlangga.

Sunaryo, T. 2009. Manajemen Risiko Finansial. Salemba Empat. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai