Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH BOARD DIVERSITY TERHADAP


INTELLECTUAL CAPITAL PERFOMANCE

(Studi pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar


di BEI)

Diajukan oleh :

Nama : Maulana Hidayat

Nim: 1506205099

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah


Perkembangan informasi yang sangat cepat faktor pengetahuan, teknologi
informasi, dan intellectual capital menjadi prioritas untuk diaplikasikan perusahaan
(Ozkan et al., 2016; Yalama, 2013). Dewan direksi dinilai sebagai alat yang penting
untuk menciptakan, mengembangkan, mengatur dan memberikan pengaruh pada
modal intelektual perusahaan melalui formasi pembuatan strategi dan kebijakan
yang terstruktur serta relevan bagi perusahaan (AlMusalli dan Ismail, 2012).
Kesadaran bahwa kemampuan inovasi, sistem informasi,pengelolaan organisasi
dan sumber daya manusia merupakan salah satu kekuatan bersaing, mulai
mengubah pola manajemen perusahaan yang semula berbasis tenaga kerja (labor-
based business) menjadi berbasis pengetahuan (knowledge-based business)
(Wijayanti, 2013).

Andreas Budihardjo (2016 : 58) menyatakan bahwa dalam meningkatkan


kinerja keuangan dalam perusahaan terdapat 2 komponen besar yang
mempengaruhi yaitu financial capital dan intellectual capital. Dalam financial
capital tersebut didalamnya modal fisik yaitu seperti jumlah aset tak bergerak.
Tanpa adanya modal fisik ini intellectual capital tidak dapat dijalankan secara
optimal dalam perusahaan. Dewan direksi dinilai sebagai alat yang penting untuk
menciptakan, mengembangkan, mengatur dan memberikan pengaruh pada modal
intelektual perusahaan melalui formasi pembuatan strategi dan kebijakan yang
terstruktur serta relevan bagi perusahaan (AlMusalli dan Ismail, 2012). Kinerja
modal intelektual pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan.

Kelompok kerja yang semakin beragam cenderung memiliki pengetahuan


dan pengalaman yang lebih luas serta dapat menganalisis masalah dari perspektif
yang lebih luas. Dengan demikian, mereka akan cenderung mempertimbangan dan
berargumentasi atas usulan dengan lebih dalam, juga menghasilkan kualitas yang
lebih tinggi dan solusi yang lebih inovatif (Nagawa, 2014). Direktur dengan gender
perempuan cenderung lebih peduli pada tanggung jawab yang diberikan perusahaan
(Graves dan Powel, 1988 dalam Swartz dan Firer, 2005). Teori upper echelon
berpendapat bahwa output organisasi seperti kinerja persahaan, orientasi strategi,
inovasi, kreativitas, dan diversifikasi dipengaruhi oleh keragaman demografis
direksi seperti tingkat pendidikan, kewarganegaraan dan gender (Miller and Triana,
2009).Keragaman (diversity) pada struktur dewan direksi mencakup beragamnya
keahlian dan latar belakang manajerial, pendidikan, kepribadian, umur dan juga
gender (Swartz & Firer, 2005).

Pengelompokan elemen-elemen intellectual capital yang paling dikenal


yaitu yang diterangkan oleh Edvinsson (1997) yakni terdapat setidaknya tiga
komponen penting didalamnya yaitu human capital atau manusia, structural
capital yaitu strukturalnya, dan relational capital yaitu hubungan pegawai dan
pelanggan. Pengukuran intellectual capital yang diakui secara universal yakni salah
satunya pengukuran yang dikemukakan Pulic pada tahun 1998. Model ini
menggunakan nilai tambah yang dihasilkan, bersumber dari laporan keuangan
untuk mengetahui nilai dari intellectual capital. Nilai tambah dalam perhitungan ini
tidak menghitung relational capital, karena relational capital dianggap telah masuk
dalam human capital. Nilai tambah ini disebut Value Added Intellectual
Coefficient atau VAIC™ (Pulic, 1998; 2004).

Penelitian sebelumnya yang menggunakan VAIC™ yaitu Ozkan et


al.,(2016) membuktikan bahwa Komponen dari modal intelektual mempengaruhi
kinerja secara signifikan. Bontis et al,. (2015) mengungkapkan bahwa Industri
Hotel di Serbia sangat dipengaruhi oleh modal fisik. Komponen HCE dan SCE
tidak mempengaruhi kinerja keuangan secara signifikan. Salim dan Karyawati
(2013) mengungkapkan Hanya komponen SCE yang tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan. Pramelasi (2010) menghasilkan penelitian bahwa Nilai
VAIC™ tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Tan et al.,
(2007) menyatakan Kinerja keuangan perusahaan positif signifikan dipengaruhi
oleh Intellectual Capital.

Dengan adanya hasil penelitian yang masih belum konsisten pada penelitian
sebelumnya, terdapat indikasi adanya research gap dan ini membuka peluang untuk
dilakukannya penelitian kembali. Penelitian dilakukan pada Sektor Finance. Hal ini
dikarenakan subsektor ini dianggap belakangan ini mampu untuk menjadi salah
satu penggerak utama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sehingga dapat
mewakili permasalahan faktor yang mempengaruhi kenaikan IHSG ditinjau dari
modal intelektual yang dimiliki perusahaan sektor Finance.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang masalah dan uraian di atas maka perumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu :

1. Apakah keberadaan wanita dalam anggota dewan direksi mempengaruhi


modal intelektual perusahaan?
2. Apakah tingkat pendidikan anggota dewan direksi mempengaruhi modal
intelektual perusahaan?
3. Apakah kewarganegaraan anggota dewan direksi mempengaruhi modal
intelektual perusahaan?
C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini
memiliki tujuan untuk :

1. Untuk mengetahui pengaruh keberadaan wanita dalam anggota dewan


direksi terhadap modal intelektual perusahaan.
2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan anggota dewan direksi
terhadap modal intelektual perusahaan.
3. Untuk mengetahui pengaruh kewarganegaraan anggota dewan direksi
terhadap modal intelektual perusahaan.
D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti atau penulis Penelitian ini dapat memberikan pemahaman


tentang pengaruh board diversity berbasis gender, tingkat pendidikan dan
keragaman kewarganegaraan pada dewan direksi di perusahaan Finance.
2. Bagi akademisi Penelitian ini diharapkan menambah referensi di bidang
manajemen keuangan, khususnya tentang pengaruh board diversity
berbasis gender, tingkat pendidikan dan keragaman kewarganegaraan
terhadap modal intelektual di perusahaan sektor Finance.
3. Bagi investor hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan
pertimbangan kepada investor untuk menilai modal intelektual yang
dimiliki perusahaan.
4. Bagi pihak-pihak lain Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan bagi
pembacanya.
REFRENSI

Al-Musalli, M. A. K., & Ismail, K. N. I. K. (2012). Intellectual capital performance


and board characteristics of GCC banks. Procedia Economics and Finance,
2,219-226. doi.org/10.1016/s2212-5671(12)00082-2

Bontis, Nick., Stevo Janošević and Vladimir Dženopoljac. (2015). Intellectual


Capital in Serbia’s Hotel Industry. Internatinal Journal of Temporary
Hospitality Management, 27 (6), 1365-1384.

Budihardjo, Andreas. (2016). Knowledge Management: Efektif Berinovasi Meraih


Sukses. Cetakan pertama. Jakarta : Prasetiya Mulya Publishing

Miller, T. dan Triana, M.D.C. (2009). Demographic Diversity in the Boardroom :


Mediators of the Board Diversity-Firm Performance Relationship. Journal of
Management Studies. 46(5), 755-786.doi.org/10.1111/j.14676486.2009.00839.x

Nagawa, Y. (2014). Woman As Drivers Of Japan Firm’s Success : The Effect Of


Woman Managers And Gender Diversity On Firm Performance. Journal of
Diversity Management. 9(1), 19-40. doi.org/10.19030/jdm.v9i1.8620

Ozkan, Nasif., Cakan, S. and Kayacan, M. (2016). Intellectual Capital and Financial
Performance: A Study of Turkish Banking Sector. Borsa Istanbul
Review xx, 1-9.

Pramelasari, Y. M. (2010). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Pasar dan


Kinerja Keuangan. Skripsi Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro, Semarang.

Pulic, A. (1998). Measuring The Performance of Intellectual Potential in


Knowledges Economy. Paper presented at the 2nd McMaster World
Congress on Measuring and Managing Intellectual Capital, Hamilton.

Randøy, T., Oxelheim, L., & Stonehill, A. (2001). Corporate Financial Strategies
for Global Competitiveness. European Management Journal, 19(6), 659–
669. doi:10.1016/s0263-2373(01)00091-3
Salim, Selvi Meliza dan Golrida Karyawati. (2013). Pengaruh Modal Intelektual
Terhadap Kinerja Keuangan. Journal Of Business and Entrepreneurship, 1
(2), 74-91

Swartz, N.P. dan Firer, S. (2005). Board Structure and Intellectual Capital
Performance in South Africa. Meditari Accountancy Research. 13(2), 145-
166.doi.org/10.1108/10222529200500017

Tan, Hong Pew., David Plowman and Phil Hancock. (2007). Intellectual Capital
and Financial Returns of Companies. Journal of Intellectual Capital, 8 (1),
76-95.

Wijayanti, P. (2013). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Harga Saham Melalui


Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2009-2011. Tersedia :
http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/viewFile/323/270

Anda mungkin juga menyukai