BAB II
DATA DEMOGRAFI
2.1. GEOGRAFI
kerja, yaitu Kelurahan Karang Mekar. Luas wilayah sebesar 0,77 km2 dengan
batas wilayah:
berbatasan dengan daerah yang padat penduduk atau tidak, mengetahui daerah
perbatasan terdapat bangunan yang dapat menjadi sumber pencemaran polusi atau
tidak, mengetahui apakah wilayah kita berbatasan dengan daerah endemis, dan
tertentu. Wilayah kerja Puskesmas Karang Mekar tahun 2017 sampai sekarang
Kondisi geografis wilayah Karang Mekar termasuk dataran rendah 0,16 meter
di bawah permukaan laut, dan berada di pinggiran sungai. Pada waktu air pasang
sebagian wilayah akan digenangi air. Susunan geologi terutama bagian bawahnya
didominasi oleh lempung dengan sisipan pasir halus dan endapan alluvium yang
terdiri dari lempung hitam keabuan dan lunak. Iklim di wilayah Karang Mekar
bersifat tropis. Suhu rata-rata antara 25° sampai 38°C, curah hujan rata-rata 277,9
mm perbulan, dengan jumlah hari hujan 156 hari selama satu tahun.
darat. Kondisi jalan yang baik dapat mendukung mobilitas arus barang dan jasa
kelurahan Karang Mekar relatif baik. Hampir seluruh wilayah kerja dapat dilalui
dengan kendaraan roda dua dan empat. Namun, karena terletak di dalam jalan
yang kurang lebar dan berada diantara gang-gang yang padat penduduk dan
dengan :
a. Kelurahan : ± 1 Km
b. Kecamatan : ± 1,5 Km
c. Pemerintah Kota Banjarmasin : ± 3 Km
kendaraan roda 4 dan roda 2. Wilayah kerja puskesmas Karang Mekar dapat
adalah 12.915 jiwa dengan kepadatan penduduk yaitu 16.993 jiwa/km2 dan jumlah
16.993 jiwa/km2. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kelurahan Karang
Mekar termasuk dalam kategori sangat padat. Hal ini sangat berdampak kepada
Karang Mekar.
usia, dan didominasi oleh golongan usia produktif sebesar 70,5% dengan
No Pekerjaan Jumlah
1 Buruh 3.303
2 Petani 102
3 Nelayan 74
4 Pengrajin 845
5 Pedagang 1302
9 Lain-lain 1315
Jumlah 16.993
puskesmas kuin raya bekerja sebagai karyawan swasta. Diikuti dengan mata
sangat dipengaruhi oleh budaya suku Banjar yang merupakan penduduk asli,
diikuti suku Jawa, Dayak, Madura, Bugis, dan lainnya. Sebagian besar penduduk
2.1.7 Pendidikan
satu indikatornya yaitu meningkatnya jumlah penduduk yang melek huruf. Oleh
Presentase buta huruf banyak ditemukan pada usia tua, sedangkan pada usia muda
tersebut. Selain itu, hal tersebut juga berfungsi untuk memperkirakan kesadaran
menjadi objek penyuluhan. Untuk anak anak, penyuluhan yang diberikan tentunya
harus menggunakan kata kata menarik yang mudah dimengerti dan bersifat
Kader guna membantu pelayanan kesehatan wilayah sekitar. Hal ini berpengaruh
penyuluhan dan promosi kesehatan dapat memberikan edukasi yang lebih mudah
Wilayah Karang Mekar masih terdapat hunian padat penduduk dan ada
yang masih tinggal di pinggiran sungai. Masyarakat di pinggiran sungai masih ada
yang memanfaatkan sungai untuk sarana transportasi dan sumber air keperluan
MCK (mandi, cuci, dan kakus). Perilaku memanfaatkan air sungai sebagai
sumber untuk MCK inilah yang menyebabkan rawannya terjadi water borne
disease seperti penyakit saluran pencernaan dan gangguan gigi yang termasuk
Sarana air bersih di wilayah Karang Mekar cukup baik, dimana cakupan air
ledeng sebagai sumber air minum rumah tangga mencapai 100%. Wilayah Karang
Mekar tidak memiliki saluran got, sehingga limbah rumah tangga langsung
Mekar pada tahun 2017 sebanyak 1.776 rumah dan yang memenuhi syarat rumah
Pengelolaan sampah rumah tangga umumnya dilakukan dengan cara dibakar. Cara
kimia fisika gas dan udara ambient untuk parameter yang diperiksa yaitu PM.10,
SO2, NO2, CO dan Ozon pada lima titik pengukuran di wilayah Banjarmasin
2017 Tentang Baku Mutu Udara Ambient dan Baku Mutu Tingkat Kebisingan.
wilayah Banjarmasin Timur menunjukkan hasil masih pada kategori baik dan
sedang.
Tabel 2.5 Jumlah Sarana Pendidikan di Wilayah Puskesmas Karang Mekar 2017
Tabel 2.6 Jumlah Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mekar
Tabel 2.7 Jumlah Sarana BPK di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mekar
Tabel 2.8 Daftar Tempat Ibadah di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mekar
NO
. JENIS SARANA JUMLAH ALAMAT
1 MASJID 3 BUAH
Jl. RatuZalehaKomp. Arraudhah
AR RAUDHAH Rt.33
Jl. RatuZalehaKomp. KHD Gg.VII
DARUL ARQAM Rt.34
Jl. A.Yani Km.3,5 Rt.02 Komp.
BAITURRAHIM GarduMekar Indah Rt. 15
MUSHALLA/
2 LANGGAR 26 BUAH
AL HIDAYAH Komp. AMP Gg. Hidayah Rt.28
ITTIHADUL
NURUL HUDA Jl. Tunjung Maya Rt.03
JANNATUN NA'IM Jl. Tunjung Maya Rt.32
MUTTAQIN Jl. Tunjung Maya Rt.03
DARUL JAMA'AH Jl. KarangPaciDalam Rt.04
2.2.1. Visi
2.2.2. Misi
a. Mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang ramah dan santun secara adil dan
merata.
b. Mendorong kemandirian individu, keluarga, dan masyarakat untuk hidup
dan professional.
d. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program dalam rangka
2.2.3. MOTTO:
2.2.3. Sasaran
kesehatan.
c. Pelayanan yang bermutu diberikan oleh petugas yang profesional dan handal.
d. Sarana dan Prasarana fisik yang memadai menuju proses pelayanan
subsidi pemerintah.
g. Memprioritaskan kegiatan pada upaya promotif dan preventif (paradigma
usaha, dan sarana kesehatan melalui penyediaan sanitasi dasar yang memenuhi
syarat kesehatan.
o. Tersedianya sumber air bersih yang memenuhi syarat kesehatan bagi
masyarakat.
p. Sistem informasi kesehatan dikembangkan lebih diarahkan untuk menciptakan
A) Sarana Kesehatan
1) Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat
Ketersediaan obat pelayanan kesehatan dasar tahun 2017 relatif cukup
baik dalam hal jenis maupun jumlahnya. Sumber dana pengadaan obat
berasal dari APBD Kota, BPJS, APBD Provinsi Kalimantan Selatan untuk
Kesehatan
Puskesmas Karang Mekar memiliki laboratorium kesehatan yang
yang diharapkan dan masih perlu pembenahan serta perhatian dari semua
berikut:
Tabel 2.9 Persentase Pencapaian Strata Posyandu di wilayah Puskesmas
Karang Mekar tahun 2013 s.d. 2017
Kelurahan Karang Mekar yang sejak tahun 2009 menjadi kelurahan siaga
rawat jalan dan memiliki 1 poskesdes yang tidak permanen dan memiliki 1
buah posyandu.
B) Ketenagaan
Rasio tenaga kesehatan berdasarkan ketentuan dari indikator kinerja SPM
Jumlah dan rasio tenaga kefarmasian di Puskesmas Karang Mekar pada tahun
2 D3 Kesehatan Masyarakat 0 0
Sarana Kesehatan
Jumlah dan rasio tenaga teknisi medis dan fisioterapis di Puskesmas Karang
Karyaw
r) Taman Mini Poli Laktasi an
Tempat
Parkir
Taman Mini
Ruan
Ruang g
Bagian Ilmu Kesehatan BP Fakultas Kedokteran Unlam 2017
Masyarakat
Loket Tindak Ruang Gizi
Keseh
Umum BP
an KIA & Toilet
Anak Ruang PKPR atan
Lingk Umum
ungan
23
Lantai 2
Ruang
imunisas
i
AULA
Ruang
Tunggu
Ruang Ruang
Kepala Tata
Puskesmas Usaha
yang terkait yang ada di Puskesmas. Program kerja Puskesmas tersebut meliputi:
lainnya
d) Pemberdayaan masyarakat melalui pemicuan STBM, implementasi
tinggi
3. Pelacakan kematian neonatal termasuk otopsi verbal
4. Kunjungan rumah tindak lanjut Screening Hypothyroid
Kongenital (SHK)
ii. Pelayanan Kesehatan Bayi
1. Pemantauan kesehatan bayi (pengukuran pertumbuhan,
dasar lengkap)
2. Kunjungan rumah/pendampingan
di tempat ibadah
e) Imunisasi
1. Imunisasi dasar, imunisasi dasar lengkap termasuk introduksi
vaksin baru
2. Imunisasi lanjutan: DPT-HB-Hib, campak, BIAS (campak, DT,
Td) dan TT
3. Pelaksanaan pekan imunisasi nasional (PIN), crash program,
c) Pengendalian vector
6) Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat
B) Upaya Pengembangan
1) Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
2) Pelayanan Kesehatan Lansia
3) Pelayanan Kesehatan Indera
4) Pelayanan Kesehatan Jiwa
5) Pelayanan Kesehatan Olahraga
6) Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
7) Pelayanan Kesehatan Kerja
C) Upaya Penunjang
1) Program Pelayanan Laboratorium Sederhana.
2) Program Pelayanan Obat (Apotik)
3) Ruang Tindakan (UGD / PPGD)
Puskesmas Karang Mekar pada tahun 2017 dibiayai dari berbagai sumber
penganggaran antara lain APBD kota, APBD Provinsi, dan APBN. Untuk
anggaran kesehatan yang bersumber dari APBD kota baik belanja langsung dan
tidak langsung pada tahun 2017 sebesar Rp 141.263.000, untuk anggaran yang
bersumber dari APBN yaitu BOK sebesar Rp 279.910.000 dan JKN sebesar Rp
307.753.561.
Berkeadilan.
Dari data diatas dapat dilihat bahwa angka kematian bayi di puskesmas
Karang Mekar masih fluktuatif, pada tahun 2012 naik 2.2% dibandingkan 2011.
Kemudian turun 0.41% dari tahun 2013 dan pada tahun 2014 sekitar0.43% tahun
2015 turun sebesar 0% dibandingkan tahun 2014, Tahun 2017 jumlah kematian
bayi ada 1 kasus (0.3%) sama dengan Tahun 2016. Dalam perkembangannya,
AKB menunjukan keadaan yang cenderung turun. Hal ini mengungkapkan bahwa
kendala dan hambatan untuk memperlihatkan hasil yang sesuai dengan yang
diharapkan.
hamil resiko tinggi oleh masyarakat dan sebagian dari petugas kesehatan, hal
ini penting untuk persiapan rujukan yang tepat saat persalinan sehingga dapat
sarana pendidikan dan penyuluhan bagi ibu hamil, ibu nifas, dan ibu balita agar
antar pemerintah dan swasta dan lembaga swadaya yang melibatkan peran aktif
Dalam upaya penurunan AKI dan AKB, berbagai intervensi dalam bidang
pelayanan KIA sudah dicoba dilakukan. Beberapa upaya yang telah dilaksanakan
(UKS).
4) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas melalui ppendidikan dan
pelatihan.
5) Peningkatan pengelolaan manajemen program
a) Pelaksanaan Audit Maternal dan Perinatal (AMP).
b) Analisa data dari pelaporan.
No Tahun Jumlah
Kematian
1 2012 0
2 2013 1
3 2014 0
4 2015 0
5 2016 0
6 2017 0
Angka kematian balita disini dikhususkan untuk anak balita (AKABA)
umur 1-5 tahun adalah angka kematian balita per 1000 kelahiran hidup. Seperti
halnya angka kematian ibu dan bayi, AKABA juga dapat memberikan gambaran
sanitasi lingkungan.
Ada beberapa faktor yang berkenaan dengan perilaku tidak tepat dan
kurangnya pengetahuan berkontribusi pada kematian anak balita yaitu antara lain:
masih rendah
3) Praktek-praktek sanitasi dan kebersihan yang buruk
4) Praktek pemberian makan bayi dan pelayanan lainnya yang buruk
mengakibatkan gizi kurang pada ibu dan anak-anak, yang merupakan penyebab
kematian anak balita juga perlu melibatkan berbagai pihak, baik lintas sector
maupun lintas program, beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Puskesmas
Karang Mekar dalam upaya menurunkan angka kematian bayi antara lain :
Vitamin A, Taburia, dan Makanan tambahan untuk bayi dan balita gizi buruk.
4) Meningkatkan kegiatan promotif seperti penyuluhan baik di posyandu dan
No Tahun Jumlah
Kematian
1 2013 0
2 2014 0
3 2015 1
4 2016 0
5 2017 0
Kematian ibu merupakan hasil dari interaksi berbagai aspek, baik aspek
keputusan.
3) Masih rendahnya status kesehatan, pendidikan kesehatan reproduksi dan gizi
sehingga mutu kesehatan ibu sebelum dan saat hamil tidak optimal.
Berdasarkan data, pada tahun 2017 tidak terjadi kematian ibu, namun di
tahun 2015 terjadi 1 kematian ibu yang disebabkan ekslamsi yang disertai
dilaksanakan yaitu :
dan berkualitas.
a) Antenatal care terpadu
b) Asuhan persalinan normal di fasilitas kesehatan
c) Pelayanan KB paska persalinan
d) Skrinning/Deteksi diniresiko tinggi pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu
nifas
e) Home care/kunjungan rumah pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas
f) Penanganan komplikasi obsetri yang adekuat
g) Pelaksanaan PERDA KIBBLA
2) Meningkatkan kemitraan lintas sector dan lintas program
E. ANGKA KESAKITAN
1) Penyakit Terbanyak
Gambaran 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Karang Mekar tahun 2017
banyak diderita. Sedangkan, penyakit menular seperti ISPA yang paling banyak
Dari table 3.1 dan 3.2 diatas menggambarkan bahwa untuk penyakit tidak
dari tahun 2011, sedangkan penyakit tidak menular seperti seperti penyakit
terjadi perubahan pola penyakit terbanyak yang sejak 2011 sampai dengan 2017
Mekar dari tahun 2011 sampai tahun 2017 dapat dilihat pada table 3.3.
Tabel 2.22 Jumlah Kasus KLB di Puskesmas Karang Mekar tahun 2011 s/d 2017.
No Penyakit Kasus
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 Tetanus Neunatorum - - - - - - -
2 AFP - - - - - - -
3 Keracunan Makanan - - - - - - -
4 Cikungunya - - - - - - -
5 Rubelia - - - - - - -
6 Suspek H1N1 - - - - - - -
7 Filariasis - - - - - - -
8 KIPI - - - - - - -
9 Campak - - - - 1 - -
10 Diare - - - - - - -
11 HFMD - - - - - - -