Anda di halaman 1dari 29

6

BAB II

DATA DEMOGRAFI

2.1. GEOGRAFI

2.1.1 Batas Wilayah

Puskesmas Karang Mekar terletak di Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan

Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin. Puskesmas ini memiliki hanya 1 wilayah

kerja, yaitu Kelurahan Karang Mekar. Luas wilayah sebesar 0,77 km2 dengan

batas wilayah:

A. Sebelah utara : Kelurahan Sungai Baru


B. Sebelah selatan : Kelurahan Pemurus Baru
C. Sebelah barat : Kelurahan Pekapuran Raya
D. Sebelah timur : Kelurahan Kebun Bunga.

Gambar 2.1 Peta wilayah kerja Puskesmas Karang Mekar

Informasi mengenai batas-batas wilayah dapat membantu untuk beberapa hal

terkait dengan stabilitas kesehatan, diantaranya; mengetahui wilayah kita

berbatasan dengan daerah yang padat penduduk atau tidak, mengetahui daerah

perbatasan terdapat bangunan yang dapat menjadi sumber pencemaran polusi atau

tidak, mengetahui apakah wilayah kita berbatasan dengan daerah endemis, dan

mengetahui apakah wilayah kita termasuk wilayah endemis penyakit – penyakit

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


7

tertentu. Wilayah kerja Puskesmas Karang Mekar tahun 2017 sampai sekarang

adalah ± 0,77 km2.

2.1.2 Keadaan tanah dan iklim

Kondisi geografis wilayah Karang Mekar termasuk dataran rendah 0,16 meter

di bawah permukaan laut, dan berada di pinggiran sungai. Pada waktu air pasang

sebagian wilayah akan digenangi air. Susunan geologi terutama bagian bawahnya

didominasi oleh lempung dengan sisipan pasir halus dan endapan alluvium yang

terdiri dari lempung hitam keabuan dan lunak. Iklim di wilayah Karang Mekar

bersifat tropis. Suhu rata-rata antara 25° sampai 38°C, curah hujan rata-rata 277,9

mm perbulan, dengan jumlah hari hujan 156 hari selama satu tahun.

2.1.2 Jangkauan transportasi

Jalan memiliki peranan yang penting bagi transportasi khususnya transportasi

darat. Kondisi jalan yang baik dapat mendukung mobilitas arus barang dan jasa

sehingga akan memperlancar perekonomian daerah. Kondisi jalan di wilayah

kelurahan Karang Mekar relatif baik. Hampir seluruh wilayah kerja dapat dilalui

dengan kendaraan roda dua dan empat. Namun, karena terletak di dalam jalan

yang kurang lebar dan berada diantara gang-gang yang padat penduduk dan

sempit menyebabkan pengunjung agak sulit untuk menempatkan tranportasi

khususnya kendaraan beroda 4. Adapun jarak tempuh Puskesmas Karang Mekar

dengan :

a. Kelurahan : ± 1 Km
b. Kecamatan : ± 1,5 Km
c. Pemerintah Kota Banjarmasin : ± 3 Km

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


8

d. Pemerintah Propinsi Kalsel : ± 4 Km


Dimana tempat-tempat tersebut itu dapat ditempuh dari kelurahan dengan

kendaraan roda 4 dan roda 2. Wilayah kerja puskesmas Karang Mekar dapat

dijangkau dengan menggunakan alat transportasi darat. Puskesmas terletak di

daerah perkotaan sehingga mudah bagi pasien untuk menemukan Puskesmas

Karang Mekar. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa transportasi

menuju Puskesmas Karang Mekar mudah dijangkau.

2.1.4 Distribusi penduduk

Jumlah Penduduk wilayah kerja Puskesmas Karang Mekar tahun 2017

adalah 12.915 jiwa dengan kepadatan penduduk yaitu 16.993 jiwa/km2 dan jumlah

rumah tangga sebanyak 34.

Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan jumlah penduduk yang dibagi

atas luas wilayah sehingga di dapat jumlah penduduk tiap 1 km 2. Menurut

undang-undang No 5 tahun 1960, tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah

dapat dikelompokan menjadi empat kategori yaitu:

A. Tidak padat : kepadatan penduduk mencapai 50 orang/km2

B. Kurang padat : kepadatan penduduk mencapai 51 - 250 orang/km2

C. Padat : kepadatan penduduk mencapai 250 - 400 orang/km2

D. Sangat padat : kepadatan penduduk melebihi 401 orang/km2

Kepadatan penduduk di wilayah Karang Mekar pada tahun 2017 mencapai

16.993 jiwa/km2. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kelurahan Karang

Mekar termasuk dalam kategori sangat padat. Hal ini sangat berdampak kepada

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


9

tingkat sanitasi, tingkat kesehatan dan penyebaran penyakit di wilayah Puskesmas

Karang Mekar.

2.1.5 Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk menurut umur dipengaruhi indikator demografi,

yaitu kelahiran, kematian dan imigrasi. Selanjutnya perubahan-perubahan dalam

komposisi penduduk akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, seperti aspek

ekonomi, budaya, pendidikan, politik dan lingkungan.

Tabel 2.1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di


Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mekar Tahun 2017

No Tingkat Umur Laki-laki Perempuan


1. 0-4 593 jiwa 667 jiwa
2. 5-9 566 jiwa 503 jiwa
3. 10-14 528 jiwa 527 jiwa
4. 15-19 485 jiwa 537 Jiwa
5. 20-24 536 jiwa 619 jiwa
6. 25-29 541 jiwa 603 jiwa
7. 30-34 615 jiwa 636 jiwa
8. 35-39 576 jiwa 595 jiwa
9. 40-44 469 jiwa 595 jiwa
10. 45-49 379 jiwa 401 jiwa
11. 50-54 341 jiwa 380 jiwa
12. 55-59 299 jiwa 304 jiwa
13. 60-64 169 jiwa 174 jiwa
14. 65-69 111 jiwa 149 jiwa
15. 70-74 66 jiwa 95 jiwa
16. > 75 62 jiwa 80 jiwa
Jumlah 6.336 jiwa 6.719 Jiwa
(Sumber: Data Statistik Kota Banjarmasin)

Komposisi penduduk mneurut umur dipengaruhi indikator demografi yaitu

kelahiran, kematian dan imigrasi.selanjutnya perubahan-perubahan dalam

komposisi penduduk akan mempengaruhi bebagai aspek kehidupan seperti aspek

ekonomi, budaya, pendidikan dan lingkungan.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


10

Berdasarkan data yang disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa

penduduk di wilayah Kelurahan Karang Mekar terdiri dari berbagai golongan

usia, dan didominasi oleh golongan usia produktif sebesar 70,5% dengan

dependency ratio yaitu sebesar 40%.

Tabel 2.2 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Wilayah Kerja


Puskesmas Kuin Raya Tahun 2017

No Agama Jumlah Presentase (%)


1 Islam 12.577 98
2 Katolik 185 1
3 Protestan 110 1
4 Budha 35 0
5 Hindu 8 0

Tabel 2.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Wilayah Kerja


Puskesmas Kuin Raya Tahun 2017

No Pekerjaan Jumlah
1 Buruh 3.303
2 Petani 102

3 Nelayan 74
4 Pengrajin 845

5 Pedagang 1302

6 Karyawan Swasta 4445

7 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 1215

8 TNI/ POLRI 152

9 Lain-lain 1315

Jumlah 16.993

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


11

Data diatas menyimpulkan bahwa sebagian besar penduduk kerja di wilayah

puskesmas kuin raya bekerja sebagai karyawan swasta. Diikuti dengan mata

pencaharian terbanyak selanjutnya adalah buruh, lalu diikuti dengan PNS,

pedagang, pengrajin, TNI/ POLRI, petani, dan nelayan.

2.1.6 Sosial Budaya

Kehidupan sosial budaya penduduk wilayah kelurahan Karang Mekar

sangat dipengaruhi oleh budaya suku Banjar yang merupakan penduduk asli,

diikuti suku Jawa, Dayak, Madura, Bugis, dan lainnya. Sebagian besar penduduk

memeluk agama Islam.

2.1.7 Pendidikan

Keberhasilan pembangunan juga dapat dilihat dari segi pendidikan. Salah

satu indikatornya yaitu meningkatnya jumlah penduduk yang melek huruf. Oleh

sebab itu pemerintah telah mencanangkan program pemberantasan buta huruf.

Presentase buta huruf banyak ditemukan pada usia tua, sedangkan pada usia muda

jarang ditemukan yang buta huruf.

Mengetahui tingkat pendidikan suatu daerah berguna sebagai

pertimbangan kader untuk membantu pengembangan kesehatan di wilayah

tersebut. Selain itu, hal tersebut juga berfungsi untuk memperkirakan kesadaran

dan pengetahuan masyarakat terhadap perlunya layanan kesehatan yang tersedia.

Upaya penyuluhan juga dipengaruhi oleh usia mayoritas penduduk yang

menjadi objek penyuluhan. Untuk anak anak, penyuluhan yang diberikan tentunya

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


12

harus menggunakan kata kata menarik yang mudah dimengerti dan bersifat

mengajak untuk menimbulkan minat dan kesadaran diri anak anak.

Tabel 2.4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Wilayah


Kerja Puskesmas Karang Mekar 2017

No Pendidikan Jumlah (Orang)


1 STRATA III 3
2 STRATA II 72
3 AKADEMI/DIPLOMA III/S. MUDA 323
4 DIPLOMA IV/STRATA I 1.066
5 DIPLOMA I/II 132
6 SLTA/SEDERAJAT 4.497
7 SLTP/SEDERAJAT 2.431
8 TAMAT SD/SEDERAJAT 2.800
9 TIDAK TAMAT SD/SEDERAJAT 1.940
10 TIDAK/BELUM SEKOLAH 3.669

Berdasarkan data di atas, terlihat sebagian besar penduduk kelurahan

Karang Mekar merupakan lulusan SLTA/Sederajat. Dengan mengetahui tingkat

pendidikan penduduk yang ada yaitu rata-rata lulusan SLTA/Sederajat maka

kemungkinan besar sudah dapat dilakukan perekrutan penduduk sebagai calon

Kader guna membantu pelayanan kesehatan wilayah sekitar. Hal ini berpengaruh

terhadap upaya penyuluhan dan promosi kesehatan dimana ketika diadakan

penyuluhan dan promosi kesehatan dapat memberikan edukasi yang lebih mudah

dipahami dan sebaiknya menggunakan bahasa dan kata-kata yang mudah

dipahami oleh penduduk dikaitkan dengan rata-rata tingkat pendidikan

masyarakat Karang Mekar yang masih kurang.

2.1.8 Lingkungan Pemukiman

Wilayah Karang Mekar masih terdapat hunian padat penduduk dan ada

yang masih tinggal di pinggiran sungai. Masyarakat di pinggiran sungai masih ada

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


13

yang memanfaatkan sungai untuk sarana transportasi dan sumber air keperluan

MCK (mandi, cuci, dan kakus). Perilaku memanfaatkan air sungai sebagai

sumber untuk MCK inilah yang menyebabkan rawannya terjadi water borne

disease seperti penyakit saluran pencernaan dan gangguan gigi yang termasuk

sepuluh penyakit terbanyak pada tahun 2017.

Sarana air bersih di wilayah Karang Mekar cukup baik, dimana cakupan air

ledeng sebagai sumber air minum rumah tangga mencapai 100%. Wilayah Karang

Mekar tidak memiliki saluran got, sehingga limbah rumah tangga langsung

dibuang ke tanah dan septic tank masing-masing. Perumahan di wilayah Karang

Mekar pada tahun 2017 sebanyak 1.776 rumah dan yang memenuhi syarat rumah

sehat sebanyak 1.174 (66%). Terdapat 1 TPS di wilayah Karang Mekar.

Pengelolaan sampah rumah tangga umumnya dilakukan dengan cara dibakar. Cara

lain yaitu dengan diangkut oleh petugas pengambil sampah.

Kualitas udara di wilayah Karang Mekar dari hasil pengukuran yang

dilakukan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin menunjukkan bahwa pemeriksaan

kimia fisika gas dan udara ambient untuk parameter yang diperiksa yaitu PM.10,

SO2, NO2, CO dan Ozon pada lima titik pengukuran di wilayah Banjarmasin

Timur menunjukkan hasil masih memenuhi batas syarat maksimal yang

diperbolehkan berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan no. 053 Tahun

2017 Tentang Baku Mutu Udara Ambient dan Baku Mutu Tingkat Kebisingan.

Sementara hasil ISPU berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup

Kep=45/MENLH/10/1997 tentang Indeks Standard Pencemar Udara (ISPU), pada

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


14

wilayah Banjarmasin Timur menunjukkan hasil masih pada kategori baik dan

sedang.

2.1.9 Sarana dan Prasarana

Tabel 2.5 Jumlah Sarana Pendidikan di Wilayah Puskesmas Karang Mekar 2017

PENDIDIKAN ANAK USIA


DINI(PAUD)
NO. NAMA KELOMPOK ALAMAT
1 PAUD Uma Kandung A. KarangPaci Rt.05
2 PAUD Delta Hati Jl. A.Yani Km.4,5 Rt.01
TAMAN KANAK KANAK (TK)
1 TK KarangMekar Jl. KarangPaci Rt.05
2 TK Normal Islam Jl. KarangPaci Rt.04
3 TK DewiSartika Jl. RatuZaleha Rt.19
4 TK IPQIR Jl. PutriJunjungBuih Rt.29
5 TK AisyahBustanulAfhfal Jl. A.Yani km.4,5 Rr.28
6 TK Al Musyawarah Jl. Pekapuran A Rt.22
SEKOLAH DASAR
(SID)/Sederajat
1 SDN KarangMekar 1 Jl. P.Antasari Rt.29
2 SDN KarangMekar 4 Jl. KarangPaci Rt.04

3 SDN KarangMekar 5 Jl. P.Antasari Rt.29


4 SDN KarangMekar 6 Jl.Pekapuran A. Rt.30
5 SDN KarangMekar 8 Jl. Gg.FajarSidik Rt.21
6 SDN KarangMekar 9 Jl. A.Yani Km.4,5 Rt.01
7 MIN KebunBunga Jl. Pekapuran A Rt.30
8 MIS Al Musyawarah Jl. Pekapuran A Rt.22
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)/Sederajat
1 SMP Negeri 3 Jl.P.Antasari

Tabel 2.6 Jumlah Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mekar

NO. JENIS PRASARANA KESEHATAN JUMLAH


1 RUMAH SAKIT UMUM -
2 PUSKESMAS 1
3 PUSKESMAS PEMBANTU -
4 BALAI PENGOBATAN 2

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


15

5 JUMLAH RUMAH PRAKTEK DAN DOKTER 4


6 POSYANDU 14
7 RUMAH BERSALIN 2
8 APOTIK 1
9 PRAKTIK BIDAN 2

Tabel 2.7 Jumlah Sarana BPK di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mekar

NO. NAMA ALAMAT KET


1 BPK ALABI jl.Pekapuran A Rt.17 mobil
2 BPK TON 620 jl.Pekapuran A Rt.20 Motor
3 BPK TON 618 jl.Pekapuran A Rt.18 Motor
4 BPK 1822 jl.Pekapuran A Rt.22 Manual
BPK AR
5 RAUDAH jl.RatuZaleha Rt.33 Mobil

6 BPK HBI jl.A.Yani Mobil


7 BPK BOMBER Jl. KompBeringin Mobil

Tabel 2.8 Daftar Tempat Ibadah di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mekar

NO
. JENIS SARANA JUMLAH ALAMAT
1 MASJID 3 BUAH
Jl. RatuZalehaKomp. Arraudhah
AR RAUDHAH Rt.33
Jl. RatuZalehaKomp. KHD Gg.VII
DARUL ARQAM Rt.34
Jl. A.Yani Km.3,5 Rt.02 Komp.
BAITURRAHIM GarduMekar Indah Rt. 15
MUSHALLA/
2 LANGGAR 26 BUAH
AL HIDAYAH Komp. AMP Gg. Hidayah Rt.28
ITTIHADUL
NURUL HUDA Jl. Tunjung Maya Rt.03
JANNATUN NA'IM Jl. Tunjung Maya Rt.32
MUTTAQIN Jl. Tunjung Maya Rt.03
DARUL JAMA'AH Jl. KarangPaciDalam Rt.04

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


16

ITTIHADUL AMAN Jl. KarangPaci Rt.05


AL IKHSAN Jl. A. Yani Km. 3,5 GgBinjai
Jl. A.Yani Km.3 Gang Nusantara
BABUSSA'ADAH Rt.09
MUTAWAKILUN Jl. PutriJunjungBuih Rt.11
MIFTAHUL
KHAIRAT Jl. Galuh Sari I Rt.12
DARUL HIDAYAH Jl. Galuh Sari II Rt.13
BABURRAHMAH Jl. Pekapuran A Rt.14
SYAIRUL
MU'MININ Jl. Pekapuran A Rt.17
MIFTAHUL KHAIR Jl. Pekapuran A Rt.18
NURUL ABADI Jl. Pekapuran A Jembatan 5 Rt.15
AL MUHAJIRIN Jl. RatuZalehaKomp. KDW Rt.19
BABURRAHMAN Jl. Pekapuran A Rt.31
NURURRAHMAN Jl. RatuZalehaGg. Fajaksidik Rt.21
DARUL AMAN Jl. Pekapuran A Rt.22
DARUL JANNAH Jl. A. Yani km 4,5 Gg. Tumaritis
AR RAHMAN Jl. KompBeringin Gg.3 Rt. 26
AL HIKMAH Jl. Pekapuran A Rt.20
AL AZHAR Jl. KompBeringinGg. IV rt. 27
DARUL MUHSININ Jl. RatuZalehaGg. Mega Sari Rt.10
BAITURRAHMAN Jl. Pekapuran A Rt.30
AL MUHSININ Jl. KompBeringin Rt.07
3 GEREJA -
4 PURA -
5 WIHARA -
6 KLENTENG -

2.2 DATA DASAR PUSKESMAS KARANG MEKAR

2.2.1. Visi

Visi pembangunan kesehatan di Puskesmas Karang Mekar adalah sebagai

pusat pelayanan kesehatan dasar terbaik untuk mewujudkan Masyarakat Sehat

yang Mandiri dan Berkeadilan.

2.2.2. Misi

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


17

a. Mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang ramah dan santun secara adil dan

merata.
b. Mendorong kemandirian individu, keluarga, dan masyarakat untuk hidup

bersih dan sehat.


c. Meningkatkan ketersediaan sumberdaya tenaga kesehatan yang berkualitas

dan professional.
d. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program dalam rangka

mendukung pembangunan berwawasan kesehatan.

2.2.3. MOTTO:

Kesehatan anda tujuan kami, kepuasan anda kebanggaan kami.

2.2.3. Sasaran

a. Meningkatkan aksesibilitas puskesmas dan pelayanannya sehingga kesehatan

masyarakat dapat terpantau dengan baik.


b. Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga pelayanan kesehatan melalui

peningkatan kualitas sumber daya manusia, kelengkapan sarana dan prasarana

kesehatan.
c. Pelayanan yang bermutu diberikan oleh petugas yang profesional dan handal.
d. Sarana dan Prasarana fisik yang memadai menuju proses pelayanan

puskesmas yang layak.


e. Jaminan pelayanan kesehatan harus dimiliki oleh anggota masyarakat untuk

menciptakan pemerataan pemanfaatan pelayanan kesehatan sehingga

mendukung peningkatan status kesehatan.


f. Memberikan pelayanan yang standar kepada keluarga miskin melalui program

subsidi pemerintah.
g. Memprioritaskan kegiatan pada upaya promotif dan preventif (paradigma

sehat) dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitative.


h. Pengelolaan kesehatan terpadu akan semakin dikembangkan dengan

mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


18

i. Memberantas, mencegah dan menangani penyakit menular maupun tidak

menular yang menjadi masalah serta menaggulanginya bila terjadi

KLB/wabah agar tidak terjadi penyebaran penyakit yang lebih lanjut.


j. Melaksanakan perbaikan gizi masyarakat dalam upaya peningkatan status gizi

yang optimal terutama pada balita dan ibu hamil.


k. Setiap ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas mendapatkan pelayanan kesehatan

yang adekuat terutama untuk kasus kegawatan obstetric.


l. Penduduk usia lanjut mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan kondisi

kesehatannya dan dengan indikasi tepat akan dirujuk.


m. Pelaksanaan pemantauan tumbuh kembang anak dan kesehatannya mulai

neonatal, bayi, batita, balita hingga usia pra sekolah.


n. Perbaikan lingkungan disetiap pemukiman tempat-tempat umum, tempat

usaha, dan sarana kesehatan melalui penyediaan sanitasi dasar yang memenuhi

syarat kesehatan.
o. Tersedianya sumber air bersih yang memenuhi syarat kesehatan bagi

masyarakat.
p. Sistem informasi kesehatan dikembangkan lebih diarahkan untuk menciptakan

kemampuan menyediakan data dan informasi yang diperlukan dalam

mencapai visi Banjarmasin sehat, mandiri, dan berkeadilan.

2.2.4. Sumber Daya Puskesmas

A) Sarana Kesehatan
1) Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat
Ketersediaan obat pelayanan kesehatan dasar tahun 2017 relatif cukup

baik dalam hal jenis maupun jumlahnya. Sumber dana pengadaan obat

berasal dari APBD Kota, BPJS, APBD Provinsi Kalimantan Selatan untuk

buffer stok dan APBN untuk obat jamkesmas.


2) Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan/Pengelola

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


19

Sarana pelayanan kesehatan menurut kepemilikan pada tahun 2017 di

wilayah Puskesmas Karang Mekar, antara lain:


a) Milik swasta 3 buah, yaitu 3 buah praktek dokter umum dan 1 buah

praktek dokter spesialis.


b) Milik BUMN, yaitu 1 buah apotek Kimia Farma.
c) Usaha kecil obat tradisional (jamu) berjumlah 50 orang.
d) Milik Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, yaitu 1 buah mobil

Pusling Puskesmas Karang Mekar.


3) Sarana Pelayanan Kesehatan Dengan Kemampuan Laboratorium

Kesehatan
Puskesmas Karang Mekar memiliki laboratorium kesehatan yang

biasa melakukan pemeriksaan laboratorium kesehatan dasar.


4) Posyandu MENURUT STRATA
Kondisi posyandu di Puskesmas Karang Mekar masih belum seperti

yang diharapkan dan masih perlu pembenahan serta perhatian dari semua

pihak terkait tingkat perkembangan posyandu dapat dilihat pada table

berikut:
Tabel 2.9 Persentase Pencapaian Strata Posyandu di wilayah Puskesmas
Karang Mekar tahun 2013 s.d. 2017

Strata Tahun (%)


2013 2014 2015 2016 2017
Pratama 7.1 7.1 7.1 7.1 7.1
Madya 57.1 50.0 57.1 57.1 57.1
Purnama 35.7 42.9 35.7 35.7 35.7
Mandiri 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

5) Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)


Upaya kesehatan bersumber masyarakat yang dikembangkan di kota

Banjarmasin antara lain, posyandu, poskesdes, posbindu, kelurahan siaga,

toga, batra. Puskesmas Karang Mekar mempunyai 1 kelurahan yaitu

Kelurahan Karang Mekar yang sejak tahun 2009 menjadi kelurahan siaga

Madya. Puskesmas Karang Mekar mempunyai 1 poskesdes tidak permanen,

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


20

yaitu bangunan warga sekitar yang dipinjamkan untuk Poskesdes.

Puskesmas Karang Mekar juga memiliki 1 posbindu.


6) Data Dasar Puskesmas
Puskesmas Karang Mekar merupakan puskesmas yang melayani

rawat jalan dan memiliki 1 poskesdes yang tidak permanen dan memiliki 1

buah posyandu.

B) Ketenagaan
Rasio tenaga kesehatan berdasarkan ketentuan dari indikator kinerja SPM

dengan indikator per 10.000 penduduk. Memperhatikan rasio ketenagakerjaan

yang bekerja di Puskesmas Karang Mekar terlihat bahwa Puskesmas Karang

Mekar rasionya 24.05/10.000 penduduk. Maka rasio tenaga kesehatan puskesmas

terhadap penduduk adalah tiap 24 orang melayani 10.000 penduduk.


1) Jumlah Dan Rasio Tenaga Medis Di Sarana Kesehatan
Jumlah dan rasio tenaga medis di Puskesmas Karang Mekar pada tahun

2017 dapat dilihat ditabel berikut


Tabel 2.10 Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Puskesmas Karang Mekar Kota
Banjarmasin tahun 2017

No Jenis Tenaga Medis Jumlah Rasio/100.000


1 Dokter umum 3 22.96
2 Dokter gigi 1 7.6

2) Jumlah Dan Rasio Tenaga Keperawatan Di Sarana Kesehatan


Jumlah dan rasio tenaga keperawatan di Puskesmas Karang Mekar pada

tahun 2017 dapat dilihat ditabel berikut


Tabel 2.11 Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan di Puskesmas Karang Mekar
Kota Banjarmasin tahun 2017

No Jenis Tenaga Keperawatan Jumlah Rasio/100.000


1 Bidan 5 38.30
2 Perawat 4 30.64
3 Perawat gigi 3 22.9
3) Jumlah Dan Rasio Tenaga Kefarmasian Di Sarana Kesehatan

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


21

Jumlah dan rasio tenaga kefarmasian di Puskesmas Karang Mekar pada tahun

2017 dapat dilihat ditabel berikut


Tabel 2.12 Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Puskesmas Karang Mekar
Kota Banjarmasin tahun 2017

No Jenis Tenaga Kefarmasian Jumlah Rasio/100.000


1 Apoteker 1 7.6
2 Asisten Apoteker 2 15.3
4) Jumlah dan rasio tenaga gizi di sarana kesehatan
Jumlah dan rasio tenaga gizi di Puskesmas Karang Mekar pada tahun 2017

dapat dilihat ditabel berikut


Tabel 2.13 Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi di Puskesmas Karang Mekar Kota
Banjarmasin tahun 2017

No Jenis Tenaga Gizi Jumlah Rasio/100.000

1 Ahli gizi 1 7.6

5) Jumlah Dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat Di Sarana Kesehatan


Jumlah dan rasio tenaga kesehatan masyarakat di Puskesmas Karang Mekar

pada tahun 2017 dapat dilihat ditabel berikut


Tabel 2.14 Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Karang
Mekar Kota Banjarmasin tahun 2017

No Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah Rasio/100.000

1 Sarjana Kesehatan Masyarakat 1 7.6

2 D3 Kesehatan Masyarakat 0 0

6) Jumlah Dan Rasio Tenaga Sanitasi Di Sarana Kesehatan


Jumlah dan rasio tenaga sanitasi di Puskesmas Karang Mekar pada tahun 2017

dapat dilihat ditabel berikut


Tabel 2.15 Jumlah dan Rasio Tenaga Sanitasi di Puskesmas Karang Mekar Kota
Banjarmasin tahun 2017

No Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah Rasio/100.000

1 D3 Kesehatan Lingkungan 1 7.6

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


22

7) Jumlah Dan Rasio Tenaga Teknisi Medis Dan Fisioterapis Masyarakat Di

Sarana Kesehatan
Jumlah dan rasio tenaga teknisi medis dan fisioterapis di Puskesmas Karang

Mekar pada tahun 2017 dapat dilihat ditabel berikut


Tabel 2.16 Jumlah dan Rasio Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis di Puskesmas
Karang Mekar Kota Banjarmasin tahun 2017

No Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah Rasio/100.000

1 Analis Laboratorium 1 7.6

Puskesmas Karang Mekar merupakan tempat pelayanan kesehatan yang

mempunyai sarana kesehatan masyarakat sebagai berikut:

1) Gedung Induk Pelayanan Puskesmas

a) Ruang Kepala Puskesmas


b) Ruang Loket
c) Ruang Poli Umum
d) Ruang Poli Gigi dan Mulut
e) Ruang Apotek
f) Ruang KIA / KB
g) Ruang Tindakan
h) Ruang Laboratorium
i) Ruang Tata Usaha
j) Ruang Poli Anak
k) Ruang Poli Gizi dan PKPR
l) Ruang Kesehatan Lingkungan
m) Toilet Karyawan dan Umum
n) Aula Puskesmas
o) Ruang Imunisasi
p) Gudang Obat Toilet
q) Pojokpojok
Pojok Laktasi dan tempat bermain serta air minum gratis
Pojok air minum

Karyaw
r) Taman Mini Poli Laktasi an

Gudang Gigi Tempat


Lantai 1 Apotek
Obat Bermain
Anak
Laboratorium

Tempat
Parkir
Taman Mini

Ruan
Ruang g
Bagian Ilmu Kesehatan BP Fakultas Kedokteran Unlam 2017
Masyarakat
Loket Tindak Ruang Gizi
Keseh
Umum BP
an KIA & Toilet
Anak Ruang PKPR atan
Lingk Umum
ungan

23

Lantai 2

Ruang
imunisas
i
AULA
Ruang
Tunggu

Ruang Ruang
Kepala Tata
Puskesmas Usaha

Gambar 2.2 Denah Gedung Puskesmas Karang Mekar

2.2.6 Program Kerja

Dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas Kayu Tangi melaksanakan

program kerja Puskesmas secara terpadu, artinya dalam melaksanakan kegiatan

yang ada di Puskesmas dilaksanakan secara bersama-sama dengan program lain

yang terkait yang ada di Puskesmas. Program kerja Puskesmas tersebut meliputi:

A) Upaya Pokok Esensial


1) Pelayanan Promosi Kesehatan
a) Penyegaran/refreshing, orientasi kader kesehatan dalam upaya

kesehatan secara terpadu


b) Penyuluhan kelompok/massal
c) Survey mawas diri dan musyawarah masyarakat desa
2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


24

a) Inspeksi kesehatan lingkungan untuk tempat-tempat umum, tempat

pengelolaan makanan, dan sarana air minum


b) Pemeriksaan kualitas air minum, makanan, udara, dan bangunan yang

terdiri dari pengambilan sampel


c) Orientasi natural leader, STBM, penjamah makanan dan kader kesling

lainnya
d) Pemberdayaan masyarakat melalui pemicuan STBM, implementasi

HSP di rumah tangga dan sekolah, rencanan pengamanan air minum

di komunal, komunitas pasar rakyat.


3) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
a) Upaya Kesehatan Ibu
i. Pelayanan Antenatal (ANC)
1. Pendataan sasaran (TERPADU)
2. Pelayanan Antenatal/Pemeriksaan Kehamilan
3. Pemberian PMT Bumil
4. Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
5. Pemantauan bumil risiko tinggi
6. Pelaksanaan kelas edukasi ibu
7. Kemitraan bidan dukun
8. Kunjungan rumah PUS yang tidak ber-KB atau drop out
9. Pembinaan pelayanan kesehatan ibu
ii. Pelayanan Ibu Nifas
1. Pelayanan nifas termasuk KB
2. Pemantauan kesehatan ibu nifas
b) Upaya Kesehatan Neonatus dan Bayi
i. Pelayanan Kesehatan Neonatus
1. Pemeriksaan neonatus
2. Pemantauan kesehatan neonatus termasuk neonatus risiko

tinggi
3. Pelacakan kematian neonatal termasuk otopsi verbal
4. Kunjungan rumah tindak lanjut Screening Hypothyroid

Kongenital (SHK)
ii. Pelayanan Kesehatan Bayi
1. Pemantauan kesehatan bayi (pengukuran pertumbuhan,

pemantauan perkembangan, pemberian vitamin A, imunisasi

dasar lengkap)
2. Kunjungan rumah/pendampingan

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


25

3. Pemantauan bayi risiko tinggi


c) Upaya Kesehatan Anak Balita dan Pra Sekolah
1. Pemantauan kesehatan balita dan anak pra sekolah
2. Surveilans dan pelacakan gizi buruk
d) Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
1. Pembinaan usia sekolah, UKS/dokter kecil
2. Penjaringan peserta didik
3. Pemeriksaan berkala peserta didik
4. Pemerian TFD untuk remaja putri
5. Bulan imunisasi anak sekolah
6. Pembinaan kesehatan di Panti/LKSA/Karang Taruna/Remaja

di tempat ibadah
e) Imunisasi
1. Imunisasi dasar, imunisasi dasar lengkap termasuk introduksi

vaksin baru
2. Imunisasi lanjutan: DPT-HB-Hib, campak, BIAS (campak, DT,

Td) dan TT
3. Pelaksanaan pekan imunisasi nasional (PIN), crash program,

backlog fighting, dan imunisasi dalam rangka penanganan

KLB (outbreak respon immunization/ORI)


f) Upaya Kesehatan Usia Reproduksi
g) Upaya Kesehatan Usia Lanjut
1. Pendataan Pra Lansia dan Lansia
2. Pelayanan Lansia di Posbindu dan Posyandu Lansia
3. Pematauan Lansia Risiko Tinggi
4) Pelayanan Gizi Masyarakat
5) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
a) Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung

antara lain: TB, HIV/AIDS, IMS, Hepatitis, Diare, Tipoid,

ISPA/Pneumonia, Kusta, Frambusia, dll.


b) Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan

zoonotic antara lain: Malaria, DBD, cikungunya, Japanese

enchepalopathy, filariasis, schistosomiasis, kecacingan, rabies,

antrax, flu burung, leptospirosis, pes, taeniasis, F. buski, dan

penyakit zoonosis lainnya.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


26

c) Pengendalian vector
6) Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat

B) Upaya Pengembangan
1) Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
2) Pelayanan Kesehatan Lansia
3) Pelayanan Kesehatan Indera
4) Pelayanan Kesehatan Jiwa
5) Pelayanan Kesehatan Olahraga
6) Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
7) Pelayanan Kesehatan Kerja

C) Upaya Penunjang
1) Program Pelayanan Laboratorium Sederhana.
2) Program Pelayanan Obat (Apotik)
3) Ruang Tindakan (UGD / PPGD)

D) Pelayanan Administrasi dan Tata Usaha


1) Pembuatan KIR Kesehatan dan KIR Catin
2) Legalisir KIR

2.2.7 Pembiayaan Kesehatan


A. Anggaran Kesehatan dalam APBD Kota Banjarmasin
Anggaran kesehatan dalam APBD Kota Banjarmasin khususnya

Puskesmas Karang Mekar pada tahun 2017 dibiayai dari berbagai sumber

penganggaran antara lain APBD kota, APBD Provinsi, dan APBN. Untuk

anggaran kesehatan yang bersumber dari APBD kota baik belanja langsung dan

tidak langsung pada tahun 2017 sebesar Rp 141.263.000, untuk anggaran yang

bersumber dari APBN yaitu BOK sebesar Rp 279.910.000 dan JKN sebesar Rp

307.753.561.

2.2.8 Derajat Kesehatan Puskesmas Karang Mekar

Salah satu tolak ukur yang digunakan untuk mengukur kinerja

keberhasilan pembangunan kesehatan kepada masyarakat yang merupakan

indikator fungsi pemerintah dalam menguruskeperluan dasar bidang kesehatan

adalah menggunakan indikator kerja dari Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


27

Indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) dikelompokkan

berdasarkan 4 kelompok program yang terkandung pada visi Pusat pelayanan

kesehatan Dasar Terbaik untuk mewujudkan Masyarakat yang Mandiri dan

Berkeadilan.

A. Angka Kematian Bayi


Kecenderungan angka kematian bayi diperoleh dari pelayanan puskesmas

Karang Mekar dan jaringannya. Dapat dilihat pada table berikut :


Tabel 2.17 Presentase Kecenderungan Angka Kematian Bayi di Puskesmas
Karang Mekar.

No Tahun Jumlah Kecenderungan %


Kematian Kecenderungan
1 2011 1 - 0.46%
2 2012 5 Naik 2.2%
3 2013 1 Turun 0.41%
4 2014 1 Tetap 0.43%
5 2015 0 Turun 0%
6 2016 1 Turun 0.6%
7 2017 1 Tetap 0.3%

Dari data diatas dapat dilihat bahwa angka kematian bayi di puskesmas

Karang Mekar masih fluktuatif, pada tahun 2012 naik 2.2% dibandingkan 2011.

Kemudian turun 0.41% dari tahun 2013 dan pada tahun 2014 sekitar0.43% tahun

2015 turun sebesar 0% dibandingkan tahun 2014, Tahun 2017 jumlah kematian

bayi ada 1 kasus (0.3%) sama dengan Tahun 2016. Dalam perkembangannya,

AKB menunjukan keadaan yang cenderung turun. Hal ini mengungkapkan bahwa

segala upaya intervensi untuk menurunkan penyebab kematian bayi sudah

menunjukan keberhasilan secara bermakna. Tetapi perlu dikaji lebih lanjut

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


28

kendala dan hambatan untuk memperlihatkan hasil yang sesuai dengan yang

diharapkan.

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab angka kematian bayi di

Puskesmas Karang Mekar, yaitu antara lain :

1) Penduduk wilayah Puskesmas Karang Mekar sangat heterogen sehingga

permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab

kematian bayi juga sangat kompleks.


2) Masih kurangnya pengetahuan ibu mengenai pengenalan tanda bahaya pada ibi

hamil resiko tinggi oleh masyarakat dan sebagian dari petugas kesehatan, hal

ini penting untuk persiapan rujukan yang tepat saat persalinan sehingga dapat

menekan kematian ibu melahirkan dan kematian bayi.


3) Pemanfaatan buku KIA masih belum optimal oleh keluarga/masyarakat sebagai

sarana pendidikan dan penyuluhan bagi ibu hamil, ibu nifas, dan ibu balita agar

dapat mempersiapkan kehamilan, kelahiran, dan perawatan bayi baru lahir

yang lebih sehat.


4) Kurangnya sinkronisasi dan koordinasi program-program antar instansi dan

antar pemerintah dan swasta dan lembaga swadaya yang melibatkan peran aktif

masyarakat termasuk rumah sakit, karena hampir semua kematian bayi

bertempat di rumah sakit.

Dalam upaya penurunan AKI dan AKB, berbagai intervensi dalam bidang

pelayanan KIA sudah dicoba dilakukan. Beberapa upaya yang telah dilaksanakan

oleh Puskesmas Karang Mekar antara lain :

1) Pemberdayaan keluarga dan pemberdayaan masyarakat (pemanfaatan buku

KIA, Posyandu, Poskesdes, kelas ibu hamil dan ibu balita).


2) Meningkatkan kerjasama dan koordinasi lintas sektor.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


29

3) Dan meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan anak yang komprehensif

dan berkualitas melalui:


a) Kunjungan neonatal, bayi, anak balita.
b) Kunjungan bagi neonatal dengan resiko tinggi.
c) Penanganan komplikasi neonatal.
d) Manajemen Asfiksia, BBLR & MTBS/MTBM.
e) SDIDTK, Pelayanan PKPR dan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah

(UKS).
4) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas melalui ppendidikan dan

pelatihan.
5) Peningkatan pengelolaan manajemen program
a) Pelaksanaan Audit Maternal dan Perinatal (AMP).
b) Analisa data dari pelaporan.

B. Angka Kematian Balita


Tabel 2.18 Jumlah Kematian Balita di Puskesmas Karang Mekar 2012-2017.

No Tahun Jumlah
Kematian
1 2012 0
2 2013 1
3 2014 0
4 2015 0
5 2016 0
6 2017 0
Angka kematian balita disini dikhususkan untuk anak balita (AKABA)

umur 1-5 tahun adalah angka kematian balita per 1000 kelahiran hidup. Seperti

halnya angka kematian ibu dan bayi, AKABA juga dapat memberikan gambaran

status kelangsungan hidup di suatu wilayah, gambaran tingkat permasalahan

kesehatan anak balita, gambaran tingkat pelayanan KIA/posyandu, gambaran

tingkat keberhasilan program KIA/posyandu dan memberikan gambaran kondisi

sanitasi lingkungan.
Ada beberapa faktor yang berkenaan dengan perilaku tidak tepat dan

kurangnya pengetahuan berkontribusi pada kematian anak balita yaitu antara lain:

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


30

1) Para ibu dan masyarakat tidak memiliki pengetahuan tentang penanggulangan

atau pengobatan penyakit-penyakit umum anak.


2) Para ibu tidak menyadari pentingnya pemberian ASI, cakupan ASI ekslusif

masih rendah
3) Praktek-praktek sanitasi dan kebersihan yang buruk
4) Praktek pemberian makan bayi dan pelayanan lainnya yang buruk

mengakibatkan gizi kurang pada ibu dan anak-anak, yang merupakan penyebab

dasar kematian anak.

Seperti halnya kematian bayi upaya intervensi untuk menurunkan angka

kematian anak balita juga perlu melibatkan berbagai pihak, baik lintas sector

maupun lintas program, beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Puskesmas

Karang Mekar dalam upaya menurunkan angka kematian bayi antara lain :

1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas (MTBS,SDIDTK)


2) Kunjungan rumah (care seeking) bagi bayi dan anak balita sakit
3) Upaya perbaikan gizi melalui kegiatan yang mencakup peningkatan program

pemberian ASI ekslusif, upaya penanggulangan gizi mikro melalui pemberian

Vitamin A, Taburia, dan Makanan tambahan untuk bayi dan balita gizi buruk.
4) Meningkatkan kegiatan promotif seperti penyuluhan baik di posyandu dan

kelas ibu balita.

C. Angka Kematian Ibu


Tabel 2.19 Jumlah Kematian Ibu di Puskesmas Karang Mekar 2013-2017.

No Tahun Jumlah
Kematian
1 2013 0
2 2014 0
3 2015 1
4 2016 0
5 2017 0

Kematian ibu merupakan hasil dari interaksi berbagai aspek, baik aspek

klinik, aspek system pelayanan maupun faktor-faktor non-kesehatan yang

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


31

mempengaruhi pemberian pelayanan secara optimal. Beberapa masalah yang

terjadi sehingga terjadi kematian ibu adalah :


1) Masih kurang optimalnya akses pelayanan, kualitas pelayanan kesehatan ibu,

pananganan persalinan yang adekuat, dan penatalaksanaan awal

kegawatdaruratan kesehatan ibu dan neonatal ditingkat dasar dan rujukan.


2) Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu yang

menyebabkan 2 dari 3 terlambat, diantaranya keterlambatan mengenali

kehamilannya beresiko tinggi, terlambat mencapai fasilitas kesehatan karena

masalah tradisi/kepercayaan dalam keluarga sehingga terlambat mengambil

keputusan.
3) Masih rendahnya status kesehatan, pendidikan kesehatan reproduksi dan gizi

sehingga mutu kesehatan ibu sebelum dan saat hamil tidak optimal.

D. Penyebab Kematian Ibu di Puskesmas Karang Mekar

Berdasarkan data, pada tahun 2017 tidak terjadi kematian ibu, namun di

tahun 2015 terjadi 1 kematian ibu yang disebabkan ekslamsi yang disertai

komplikasi jantung selama kehamilan dan terjadi pada masa nifas.

Upaya penurunan jumlah kematian ibu dipuskesmas Karang Mekar telah

dilaksanakan yaitu :

1) Peningkatan cakupan dan akses pelayanan kesehatan ibu yang komprehensif

dan berkualitas.
a) Antenatal care terpadu
b) Asuhan persalinan normal di fasilitas kesehatan
c) Pelayanan KB paska persalinan
d) Skrinning/Deteksi diniresiko tinggi pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu

nifas
e) Home care/kunjungan rumah pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas
f) Penanganan komplikasi obsetri yang adekuat
g) Pelaksanaan PERDA KIBBLA
2) Meningkatkan kemitraan lintas sector dan lintas program

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


32

a) Kemitraan dengan TNI/POLRI


b) Pendampingan LP/LS pada ibu hamil/bersalin/nifas beresiko
c) Kemitraan DK
3) Pemberdayaan keluarga dan masyarakat
a) Pelaksanaan kelas ibu hamil
b) P4K
4) Peningkatan surveilans dan informasi KIA
a) Penerapan buku KIA
b) Audit Maternal Perinatal
c) PWS KIA
d) Bimbingan, monitoring dan evaluasi program

E. ANGKA KESAKITAN

1) Penyakit Terbanyak
Gambaran 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Karang Mekar tahun 2017

dapat dilihat pada table berikut ini :


Tabel 2.20 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Karang Mekar tahun 2017

No Nama Penyakit Jumlah


1 Hipertensi 3.472
2 Gastritis 2.734
3 Artritis 2.249
4 ISPA 1.651
5 Batuk 893
6 Diabetes melitus 746
7 Dermatitis 716
8 Influenza 249
9 Sakit kepala 248
10 Faringitis 240

Dari 10 penyakit terbanyak yang ada di puskesmas Karang Mekar tahun

2017, penyakit tidak menular seperti Hipertensi, Gastritis,Artritis yang paling

banyak diderita. Sedangkan, penyakit menular seperti ISPA yang paling banyak

diderita. Penyakit gigi yang banyak diderita adalah penyakit Pulpa.


Tabel 2.21 Trend 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Karang Mekar dari tahun
2011 s/d 2017.

No Nama Penyakit Trend


2011 2012 2013 2014 2015 2016

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


33

1 Hipertensi 3215 2651 2581 2622 2679 3245


(1) (1) (1) (1) (1) (1)
2 Gastritis 2527 2064 2097 2201 2219 2606
(2) (2) (2) (2) (2) (2)
3 ISPA 2151 1960 1747 1907 1873 1751
(3) (4) (4) (4) (3) (4)
4 Artritis 1917 1694 1950 1971 1790 2271
(4) (3) (3) (3) (4) (3)
5 Penyakit Pulpa 642 467 458 518 1003 248
(10) (9) (9) (9) (5) (9)
6 Penyakit lain 1613 1155 1139 1148 843 249
(6) (6) (5) (5) (6) (8)
7 Batuk 1634 1427 1106 1109 812 893
(5) (5) (6) (6) (7) (5)
8 Dermatitis 723 605 588 606 618 716
(7) (7) (7) (7) (8) (7)
9 DM 656 562 542 549 605 793
(8) (8) (8) (8) (9) (6)
10 Diare 647 472 416 461 457 230
(9) (10) (10) (10) (10) (10)

Dari table 3.1 dan 3.2 diatas menggambarkan bahwa untuk penyakit tidak

menular seperti Hipertensi tetap menduduki peringkat pertama penyakit terbanyak

dari tahun 2011, sedangkan penyakit tidak menular seperti seperti penyakit

gastritis dalam 6 tahun terakhir menjadi penyakit terbanyak nomor 2. Namun

penyakit artritispada tahun 2017 merupakan penyakit terbanyak nomor 3, dimana

terjadi perubahan pola penyakit terbanyak yang sejak 2011 sampai dengan 2017

pada nomor 3 penyakit terbanyak yaitu ISPA.

2) Angka Kesakitan Penyakit Menular


Angka kesakitan penyakit menular potensial KLB di puskesmas Karang

Mekar dari tahun 2011 sampai tahun 2017 dapat dilihat pada table 3.3.
Tabel 2.22 Jumlah Kasus KLB di Puskesmas Karang Mekar tahun 2011 s/d 2017.

No Penyakit Kasus
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 Tetanus Neunatorum - - - - - - -
2 AFP - - - - - - -
3 Keracunan Makanan - - - - - - -
4 Cikungunya - - - - - - -

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017


34

5 Rubelia - - - - - - -
6 Suspek H1N1 - - - - - - -
7 Filariasis - - - - - - -
8 KIPI - - - - - - -
9 Campak - - - - 1 - -
10 Diare - - - - - - -
11 HFMD - - - - - - -

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unlam 2017

Anda mungkin juga menyukai