Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS

HERNIA INGUINALIS DEXTRA

DISUSUN OLEH :
GALIH CAHYA PRATAMI
112170035
PEMBIMBING :
dr. FIRDAUS

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI
CIREBON
2018
LAPORAN KASUS

A. Identitas pasien

Nama : Tn. K
Umur : 58 tahun
Alamat : Desa Kebarepan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Kuli Bangunan
Agama : Islam
Status : Menikah
Tanggal Kunjungan : 6 April 2018
1. Anamnesis
a. Keluhan Utama : Benjolan di selangkangan kanan sejak 1 tahun yang lalu
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Puskesmas Plumbon dengan keluhan benjolan di selangkangan
kanan, pasien mengatakan kurang lebih 1 tahun yang lalu muncul benjolan dari lipatan
paha kanannya, awalnya benjolan tersebut kecil. Jika pasien berdiri dan mengejan benjolan
tersebut keluar, namun saat berbaring dapat masuk lagi.. Benjolan tidak pernah nyeri dan
tidak pernah merah. Nafsu makan pasien baik, berat badan tidak pernah menurun. Pasien
sering mengejan saat BAB, karena konsistensi yang keras. BAB biasanya 2 hari sekali.
Sejak 1 hari yang lalu benjolan tidak dapat dimasukkan lagi. Pasien tidak merasa mual,
tidak muntah, tidak mengalami gangguan BAB (BAB seperti biasanya) dan masih bisa
kentut.
c. Riwayat Penyakit Dahulu :
 Riwayat Hipertensi (-)
 Riwayat Penyakit Jantung (-)
 Riwayat alergi obat/makanan (-)
 Riw. Penyakit serupa (-)
 Riw. Batuk lama (-)
d. Riwayat Penyakit Keluarga :
 Riwayat Hipertensi (-)
 Riwayat Penyakit Jantung (-)
 Riwayat alergi obat/makanan (-)
 Riw. Penyakit serupa (-)
e. Riwayat Sosial Ekonomi :
Os tinggal bersama anak dan istrinya . Dalam hal ekonomi, keluarga os termasuk ke
dalam keluarga dengan ekonomi menengah kebawah .

f. Riwayat Kebiasaan :
pasien bekerja sebagai seorang kuli bangunan dan sering mengangkat berat.

2. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis

2. Tanda Vital
a. Tekanan darah : 130/90 mmHg
b. Nadi : 88 x /menit, regular
c. RR : 20 x /menit
d. Suhu : 36,6O C
3. Status Generalis :

Kepala : Normocephale, rambut berwarna hitam dan bercampur warna putih,


distribusi rata, rambut tidak mudah dicabut
Mata : Edema palpebra (-/-), konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).
Telinga : Bentuk normal, sekret (-/-)
Hidung : Napas cuping hidung (-), sekret (-/-)
Mulut : Bibir sianosis (-), Lidah kotor (-)
Tenggorokan : Radang (-)
Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar limfe (-)
Thoraks : Bentuk simetris normal, benjolan (-), retraksi (-)
Pulmo :

Inspeksi : Bentuk dada simetris normal, pergerakan paru simetris


Palpasi : Pergerakan paru simetris, tidak ada gerakan yang

tertinggal, vokal fremitus kanan = kiri

Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru kanan dan kiri

Auskultasi : Suara dasar paru kanan kiri vesikular normal, wheezing (-)

ronki (-)

Jantung :

Inspeksi : Ictus cordis tak tampak

Palpasi : Nyeri tekan (-). ictus cordis tidak kuat angkat

Perkusi : Batas kanan jantung di SIC IV linea parasternal dekstra

Batas kiri jantung di SIC V linea midclavicula sinistra

Batas pinggang jantung di SIC II linea parasternal sinistra

Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen :
Inspeksi : cembung, hernia inguinalis (+), asites (-), strie (-), lesi (-)

Auskultasi : bisung usus (+) normal

Perkusi : timpani (+)

Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas :
Superior : Edema (-/-), clubbing finger (-/-), akral hangat (+/+)

Inferior : Edema (-/-), clubbing finger (-/-), akral hangat (+/+)


Status Lokalis :
Regio inguinalis Dextra :

Inspeksi: terdapat benjolan di bawah lig.inguinale, diameter 8 cm x 4 cm,


permukaan rata, warna sesuai warna kulit, tidak kemerahan.
Palpasi: tidak teraba hangat, kenyal, batas atas tidak jelas, tidak dapat dimasukkan,
transluminasi (-), tidak nyeri.

3. Usulan Pemeriksaan Penunjang


1. Pemeriksaan darah rutin
4. Diagnosis Banding
1. Hernia Inguinalis Lateralis dextra irreponible
2. Hernia Inguinalis medialis dextra irreponible
3. Limfadenitis
5. Resume
Pasien datang ke Puskesmas Plumbon dengan keluhan benjolan di selangkangan kanan,
pasien mengatakan kurang lebih 1 tahun yang lalu muncul benjolan dari lipatan paha
kanannya, awalnya benjolan tersebut kecil. Jika pasien berdiri dan mengejan benjolan tersebut
keluar, namun saat berbaring dapat masuk lagi.. Benjolan tidak pernah nyeri dan tidak pernah
merah. Nafsu makan pasien baik, berat badan tidak pernah menurun. Pasien sering mengejan
saat BAB, karena konsistensi yang keras. BAB biasanya 2 hari sekali. Sejak 1 hari yang lalu
benjolan tidak dapat dimasukkan lagi. Pasien tidak merasa mual, tidak muntah, tidak
mengalami gangguan BAB (BAB seperti biasanya) dan masih bisa kentut.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan Inspeksi terdapat benjolan di bawah lig.inguinale,
diameter 8 cm x 4 cm, permukaan rata, warna sesuai warna kulit, tidak kemerahan. Palpasi
tidak teraba hangat, kenyal, batas atas tidak jelas, tidak dapat dimasukkan, transluminasi (-
), tidak nyeri.

6. Diagnosis Kerja
Hernia Ingunialis lateralis dextra irreponible
7. Penatalaksanaan
 Terapi nonmedikamentosa :
- Mengurangi angkat berat
- Bedrest dengan kaki terletak lebih atas dibanding perut
 Terapi Medikamentosa :
- Operatif : herniotomi dan hernioraphy
- Usulan pemberian terapi : ceftriaxone dan asam mefenamat
8. Prognosis :
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad funcionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam

PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN

Host

Usia  Usia rentan dengan penyakit

Kebiasaan Hernia Inguinalis


Dextra Irreponible
Mengangkat beban berat

Pengetahuan tentang penyakit

DIAGNOSIS HOLISTIK

1. Aspek Personal (alasan kedatangan, kekhawatiran, harapan)


Pasien datang ke puskesmas plumbon dengan keluhan terdapat benjolan di
selangkangan kanan bawah yang tidak dapat dimasukan kembali. Pasien datang ke
puskesmas plumbon untuk berobat karena khawatir dapat menimbulkan komplikasi.
Harapannya dengan melakukan pemeriksaan keluhan dapat sembuh.

2. Aspek Klinis (Diagnosis Kerja dan Diagnosis Banding):


Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik di diagnosis sebagai Hernia
Inguinalis lateralis Irreponible Dextra. Dengan diagnosis banding Hernia Inguinalis
Lateralis dextra irreponible, Hernia Inguinalis medialis dextra irreponible,
Limfadenitis
3. Aspek risiko internal (faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi kesehatan
internal pasien):
Pasien sering mengangkat beban berat.
4. Aspek psikososial keluarga (faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
kesehatan pasien):
Pengetahuan, sikap dan perilaku pasien kurang dalam memahami penyakit
Hernia.

TINDAK LANJUT & HASIL INTERVENSI

Tanggal Intervensi yang dilakukan, Diagnosis Holistik & rencana selanjutnya

Tindak Lanjut Pada kunjungan tanggal 29 maret 2018 dilakukan evaluasi:

- Obat yang telah diberikan sudah dimakan


- Perawatan post operasi
Dilakukan edukasi mengenai:

- Cara perawatan post operasi


- Edukasi tentang pola makan dan kebiasaan

KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM PENDAMPINGAN

Diagnosis Holistik pada saat berakhirnya pendampingan

Aspek Personal:

sembuh

Aspek klinis:

Sembuh

Aspek risiko internal:

Usia rentan terhadap penyakit, dan kebiasaan mengangkat beban berat

Aspek psikososial keluarga:

Pengetahun pasien terbatas

Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien:

Sikap pasien dan keluarga yang mau mendukung dan berusaha agar penyakit hernia tidak
terjadi kembali

Rumah pasien yang dekat dengan puskesmas


Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan pasien:

Pengetahuan pasien terbatas

Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya:

Edukasi mengenai pola makan, gaya hidup dan keteraturan minum obat
DAFTAR PUSTAKA

1. R. Sjamsuhidrajat & Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi I. Penerbit buku
kedokteran EGC. Jakarta. 1997
2. A. Mansjoer, Suprohaita, W.K Wardhani, W. Setiowulan. Kapita Selekta Kedokteran.
Edisi III, jilid II. Penerbit Media Aesculapius, Fakultas Kedoktern Universitas Indonesia.
Jakarta. 2000.

Anda mungkin juga menyukai