Anda di halaman 1dari 9

1

LAPORAN KASUS

1. Identitas Pasien
Nama : MA
Jenis kelamin : Laki-Laki
Usia : 15 tahun
Suku : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Ds. Bode Sari Plumbon

2. Anamnesis
a. Keluhan Utama : Demam Sejak 6 hari yang lalu
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Os datang ke puskesmas Plumbon dengan keluhan demam sejak 6 hari yang lalu.
demam dirasakan terutama sore hari, naik secara perlahan terkadang disertai
menggigil. Demam disertai mual, muntah sebanyak 2 kali berisi makanan dan cairan,
sakit kepala dan nafsu makan berkurang

Demam tidak disertai pilek dan batuk. Pasien juga tidak mengeluhkan BAB cair.
Mimisan di sangkal, sakit dipersendian disangkal. Pasien sebelumnya minum obat yang
dibeli diwarung, tetapi keluhan tidak membaik.

c. Riwayat Penyakit Dahulu :


 Tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya
 Riw. Alergi disangkal
 Riw. Asma disangkal

d. Riwayat Penyakit Keluarga :


 Tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya
 Riw. Alergi disangkal
 Riw. Asma disangkal
2

e. Riwayat Sosial Ekonomi :


Os tinggal bersama kedua orang tuanya dan adiknya. Dalam hal ekonomi, keluarga os
termasuk ke dalam keluarga dengan ekonomi menengah kebawah.

3. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Baik,kesadaran compos mentis, status gizi kesan baik.

2. Tanda Vital
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 88 x /menit, regular
c. RR : 20 x /menit
d. Suhu : 37,2 C
3. Status Generalis :

Kepala : Normocephale, rambut berwarna hitam dan bercampur warna putih,


distribusi rata, rambut tidak mudah dicabut
Mata : Edema palpebra (-/-), konjunctiva anemis (-/-), skleraikterik (-/-).
Telinga : Bentuk normal, sekret (-/-)
Hidung : Napas cuping hidung (-), sekret (-/-)
Mulut : Bibir sianosis (-), Lidah kotor (+)
Tenggorokan : Radang (-)
Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar limfe (-)
Thoraks : Bentuk simetris normal, benjolan (-), retraksi (-)

Pulmo :

Inspeksi : Bentuk dada simetris normal, pergerakan paru simetris

Palpasi : Pergerakan paru simetris, tidak ada gerakan yang

tertinggal, vokal fremitus kanan = kiri

Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru kanan dan kiri


3

Auskultasi : Suara dasar paru kanan kiri vesikular normal, wheezing (-)

ronki (-)

Jantung :

Inspeksi : Ictus cordis tak tampak

Palpasi : Nyeri tekan (-). ictus cordis tidak kuat angkat

Perkusi : Batas kanan jantung di SIC IV linea parasternal dekstra

Batas kiri jantung di SIC V linea midclavicula sinistra

Batas pinggang jantung di SIC II linea parasternal sinistra

Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen :
Inspeksi : cembung, hernia umbilikalis (-), asites (-), strie (-), lesi (-)

Auskultasi : bisung usus (+) normal

Perkusi : timpani (+)

Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak tera

Ekstremitas :
Superior : Edema (-/-), clubbing finger (-/-), akral hangat (+/+)

Inferior : Edema (-/-), clubbing finger (-/-), akral hangat (+/+)

4. Diagnosis Banding
Demam tifoid
Demam Berdarah
chikungunya
5. Pemeriksaan Penunjang
Hb: 15,1
Leukosit : 7,400
Eritrosit : 5,43
Trombosit : 196.000
4

Hematokrit : 41
Widal : positif

6. Diagnosis Kerja
Demam Tifoid

7. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Kuratif
 Terapi nonmedikamentosa :
- Tirah baring
- Memperbanyak air minum
- Menjaga pola makan, berupa makanan bergizi, lunak, tidak pedas, tidak emntah,
bersih, teratur dan tidak telat makan.
- Mencuci tangan sebelum makan
- Diet kalori tinggi protein dan rendah serat
 Terapi Medikamentosa :
- Amoxcilin 3x500 mg
- Antasida 2 x 1 tab
- Paracetamol 3 x 500 mg

2. Promotif KIE

 Kontrol secara teratur


 Mwnjauhkan pasien dari faktor resiko (makan makanan mentah, tidak di cuci, dan pola
hidup kotor)

3. Preventif

 pola hidup bersih sehat


 mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun atau membawa cairan yang
mengandung alkoholsebelum makan tidak ada air bersih.
 Olahraga secara teratur
 Istirahat cukup
 Makan makanan yang bergizi
5

4. Rehabilitatif

 pasien secara rutin memeriksakan dirinya ke puskesmas secara teratur setelah


kesehatannya pulih.
8. Prognosis :
Quo ad vitam : bonam
Quo ad funcionam : bonam
Quo ad sanationam : bonam

PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN

HOST

KEBIASAAN
LINGKUNGAN
1. makan tidak teratur
DEMAM TIFOID Lingkungan padat
2.Jarang mencuci tangan penduduk
sebelum makan

PENGETAHUAN

Pengetahuan Host tentang PHBS


6

DIAGNOSIS HOLISTIK

1. Aspek Personal (alasan kedatangan, kekhawatiran, harapan)


Pasien datang ke puskesmas plumbon dengan keluhan demam sejak 6 hari yang
lalu. Pasien merasa hal ini cukup mengganggu dalam melakukan aktivitas maupun saat
istirahat. Orang tua Pasien khawatir jika penyakit ini akan menimbulkan komplikasi,
sehingga pasien di bawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan untuk
mendapatkan pengobatan.

2. Aspek Klinis (Diagnosis Kerja dan Diagnosis Banding):


Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik di diagnosis sebagai demam
tifoid dan diagnosis bandingnya adalah demam berdarah dan chikungunya.

3. Aspek risiko internal (faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi kesehatan


internal pasien):
Pasien sibuk dengan kegiatan di sekolah, sehingga jarang untuk beristirahat dan
pola makan pasien tiddak teratur.
4. Aspek psikososial keluarga (faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
kesehatan pasien):
Pengetahuan, sikap dan perilaku pasien kurang dalam memahami penyakit
demam tifoid.

TINDAK LANJUT & HASIL INTERVENSI

Tanggal Intervensi yang dilakukan, Diagnosis Holistik & rencana selanjutnya

Tindak Lanjut Pada kunjungan tanggal maret 2018 dilakukan evaluasi:

- Obat yang telah diberikan sudah dimakan


- Penyakit pasien sembuh
- Dilakukan anamnesis mengenai penyakit pasien, kebiasaan pasien
serta keluarganya, dan pemeriksaan yang lebih mendetail

KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM PENDAMPINGAN


7

Diagnosis Holistik pada saat berakhirnya pendampingan

Aspek Personal:

Sembuh

Aspek klinis:

Sembuh

Aspek risiko internal:

Aktivitas berlebihan rentan untuk menurunkan daya tahan tubuh

Aspek psikososial keluarga:

Pengetahun pasien terbatas

Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien:

Sikap pasien dan keluarga yang mau mendukung dan berusaha agar sembuh

Rumah pasien yang dekat dengan puskesmas

Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan pasien:

Pengetahuan pasien terbatas

Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya:

Edukasi mengenai pola makan, gaya hidup


8

DAFTAR PUSTAKA

Foster DW. 2014. Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. 13 ed. Jakarta: EGC.
Suyono S. 2013. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. IV ed. Jakarta: Pusat penerbitan Ilmu
Penyakit dalam FK UI;
9

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai