Anda di halaman 1dari 3

A.

Latar Belakang Masalah

Gapura Angkasa merupakan perusahaan perseroan terbatas yang didirikan oleh tiga

perusahaan BUMN yang sudah ada PT. Garuda Indonesia selaku airline terbesar di Indonesia, PT.

Angkasa Pura II selaku pengelola seluruh bandar udara di wilayah Indonesia Barat, PT. Angkasa

Pura I selaku pengelola seluruh Bandar udara di wilayah Indonesia Timur. Dengan tujuan utama

yaitu melaksanakan kegiatan ground handling, maka pada tanggal 26 Januari 1998 disepakati untuk

mendirikan suatu perusahaan patungan dengan nama PT. Gapura Angkasa dengan bidang kerja

pelaksanaan ground handling bagi pesawat dan penumpang PT. Garuda Indonesia. Manajemen PT.

Gapura Angkasa secara konsisten melindungi setiap pekerja, aset perusahaan dan lingkungan dari

potensi bahaya yang berhubungan dengan kegiatan ground handling yang bertujuan mencegah

kecelakaan kerja dan pencemaran dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi

pekerja serta pihak lain yang ada di tempat kerja.

Pelatihan karyawan atau pelatihan adalah upaya sistematik perusahaan untuk

meningkatkan pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill) terhadap karyawan dalam melakukan

tugas optimal dalam menjalankan tugas dan tugas- Tugas jabatannya dalam pelatihan karyawan

yang diberikan pengetahuan (knowledge) yaitu segenap pemahaman karyawan akan berbagai

macam prosedur, proses-proses, peraturan-peraturan, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya.

Dalam kegiatan Avsec, program pelatihan sangatlah penting untuk berlangsungnya pekerjaan,

untuk itu bagaimana agar petugas Avsec memiliki pengetahuan mengenai program pelatihan dan

dalam hal kegiatan program pelatihan Avsec terkadang petugas tidak dapat mengikuti program

pelatihan dikarenakan memiliki urusan lain seperti urusan kedinasan.

Motivasi adalah suatu kekuatan yang berasal dari dalam dan luar individu yang memulai

sikap tenaga yang berasal dari dalam dan luar individu yang memulai dan mengatur bentuk, arah,

dan telp. Hodgetts dan luthans mengemukakan bahwa proses sebagai proses psikologis yang belum

terpuaskan, yang melatih kepencapaian tujuan insentif. Motivasi merupakan salah satu unsur utama
dalam perilaku seseorang. Motivasi adalah proses pesikologi namun demikian, ini tidak berarti

bahwa pembelaan adalah satu-satunya yang dapat menjelaskan perbuatan seseorang. Komunikasi

sangat berperan dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan suatu pekerjaan. Tak ada satu

pekerjaan pun yang tak membutuhkan proses komunikasi. Ketika bekerja disitu ada interaksi

diantara karyawan dan antara karyawan dengan atasan atau sebaliknya. Ada instruksi maka ada

yang harus dikerjakan dan ada yang harus dikoordinasi. Petugas bisa saja memiliki semangat dan

motivasi yang tinggi dalam bekerja, namun pada waktu tertentu, produktifitas dan semangat kerja

menurun akibat kurangnya apresiasi dari perusahaan terhadap kinerja petugasnya.

Kinerja adalah tindakan yang dibuat oleh seorang atau proses yang disebut dengan tugas

kerja yang ditetapkan. Kinerja adalah untuk menggambarkan kegiatan-kegiatan / program /

kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang tertuang dalam strategi

plening atau organisas. Kinerja sebagai hasil hubungan usaha (effort), kemampuan (abilities),

persepsi peran. Usaha (effort) adalah hasil dari motivasi yang berarti pada jumlah energi fisik dan

mental dari individu yang dalam menerapkan tugasnya.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut dan

mengemukakan dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Pelatihan dan Motivasi

terhadap Kinerja Petugas Aviation Security PT Gapura Angkasa Cabang Soekarno Hatta”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah di paparkan dalam latar belakang masalah diatas,

maka peneliti mengidentifikasikan beberapa permasalahan yaitu :

1. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki petugas AVSEC pada program pelatihan (traning).

2. Ketidakhadirannya petugas pada saat program pelatihan (traning).


3. Kehadiran peserta namun tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan dapat mengganggu

oprasional.

4. Adanya miskomunikasi dalam lingkungan kerja petugas AVSEC.

5. Kurangnya apresiasi terhadap petugas AVSEC.

6. Kurangnya keterampilan yang dimiliki petugas AVSEC.

Anda mungkin juga menyukai